DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
FAKULTAS KESEHATAN
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang MahaPengasih lagi Maha Penyayang,pujisyukur kami
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya
sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah tentang “Asuhan Keperawatan Bayi
Premature” tepat pada waktunya
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai pihak,
sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya.Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari segi penyusunan bahasa dan aspeklainnya.Oleh karenaitu, dengan lapang dada kami
membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran maupun kritik demi
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil
manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat
permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
1.Latar Belakang...................................................................................
2. Tujuan...............................................................................................
3. Rumusan Masalah.............................................................................
F. Pemeriksaan penunjang
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Bayi premature adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilah yang normal (37
minggu) dan juga bayi mengalami kelainan fisik.
Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, teruama diantara bayi
dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya
peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering dianggap sebagai periode
kehamilan pendek (nelson 1988 dan sacharin 1996).
Masalah kesehtan pada bayi premature, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana
pada bayi premature sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan
cairan dan pengobatan serta pemeriksaan laboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan terpai pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai advokad,
fasilitator, pelaksaan dan pemberi asuhan keperawatan pada klien.
2. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar mahasiswa lebih memahami tentang asuhan
keperawatan bayi premature.
3. Rumusan masalah
a. Definisi bayi premature?
b. Etiologi bayi premature ?
c. Tanda dan gejala bayi premature ?
d. Asuhan keperawatan bayi premature ?
BAB II
LANDASAN TEORI
F. Pemeriksaaan Penunjang
Menurut Nurarif & Kusuma (2015), pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
pada bayi prematur dan BBLR adalah sebagai berikut:
1. Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3 . Neutrofil meningkat hingga 23.000-
24.000/mm3 hari pertama setelah lahir dan menurun bila ada sepsis.
2. Hematokrit (Ht): 43%-61%. Peningkatan hingga 65% atau lebih menandakan
polisitemia, sedangkan penurunan kadar menunjukkan anemia atau hemoragic
prenatal/perinatal.
3. Hemoglobin (Hb): 15-20 gr/dl. Kadar hemoglobin yang rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis yang berlebihan.
4. Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8 mg/dl pada 1-2 hari, dan 12
gr/dl pada 3-5 hari.
5. Destrosix: tetes glukosa pertama selama 4-6 jam pertama setelah kelahiran rata-rata
40-50 mg/dl dan meningkat 60-70 mg/dl pada hari ketiga.
6. Pemantauan elektrolit (Na, K, Cl): dalam batas normal pada awal kehidupan.
7. Pemeriksaan analisa gas darah
Neurologis. Refleks dan gerakan pada tes neurologis tampak tidak resisten,
gerak refleks hanya berkembang sebagian; menelan mengisap dan batuk sangat lemah
atau tidak efektif; tidak ada atau menurunny tanda neurologis; mata mungkin tertutup
rapat atau mengatup apabila umur kehamilan belum mencapai 25 sampai 26 minggu;
suhu tubuh tidak stabil , biasanya bersifat sementara, tetapi mungkin juga ini
mengindikasikan adanya kelainan neurologis.
Diagnosa keperawatan :
Diagnosa keperawatan :
Intervensi :
Diagnosa kepereawatan :
Tujuan : meningkatkan dan menjaga asupan kalori dan status gizi bayi
Intervensi :
Diagnosa keperawatan :
Intervensi :
a. Awasi dan hitunglah kebutuhan cairan bayi
b. Berikan cairan 150-180mL/kg jika diperlukan dapat dinaikan sampai 200
mL/kg
c. Timbang bayi setiap hari
d. Pantau dan catat asupan dan pengeluaran cairan bayi setiap jam.
Bandingkan jumlahnya untuk mengetahui bisa terjadi ketidakseimbangan.
Selain itu, yang perlu dicatat juga adalah sumber asupan dan pengeluaran
cairan
e. Periksa berat badan glikosuria
f. Jaga suhu lngkungan netral, berikan bayi pakaian yang tepat untuk
menghindari kemungkinan kehilangan cairan
g. Kaji bayi dari tanda yang mengindikasikan meningkatnya kebutuhan
cairan, seperti kenaikan suhu tubuh, syok hipovelemik dengan peningkatan
tekanan darah dan meningkatnya detak jantung, penurunan denyut nadi
periver, kaki dan tangan yang dingin, dan pengerutan kulit, sepsis, asfiksia
dan hipoksia.
Diagnosa keperawatan :
Intervensi :
Diagnosa keperawatan :
Tujuan : orang tua keluarga mengetahui tentang penyakit bayi dan perawatan
selanjutnya.
Intervensi :
Intervensi :
a. Kaji adanya fluktuasi suhu tubuh, leteargi, apnea, melas minum, gelisah
dan ikterus
b. Kaji riwayat ibu, kondisi bayi selama kehamilan dan epidemi infeksi
diruang perawatan
c. Ambil sempel darah
d. Pantau ulang hasil penelitian eritrosit, leuokist
diferensiasi,immunoglobulin
e. Upayakan pencegahan infeksi dari lingkungan : cuci tangan sebelum dan
sesudah memegang bayi ; isolasi bayi bila perlu; lakukan prosedur
tindakan secara steril; cegah kontak dengan orang tua yang menderita
penyakit infeksi
DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/1401100050/13._BAB_2_.pdf