Anda di halaman 1dari 27

Makalah Presentasi Kasus

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS


KURANG BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN
DENGAN HYPOGLIKEMIA
DI RSUD MENGGALA TULANG BAWANG
TAHUN 2019
Disusun guna memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah Praktik Klinik Kebidanan II
Dosen Pengampu : Yetty Dwi Fara,SST.,MTr.Keb

Oleh :

1.Irma Wahyuni Ekawati


2.Meliana
3.Mulyati
4.Nelya Dewi
5.Lilis Suryani

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS


KURANG BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN
DENGAN HYPOGLIKEMIA
DI RSUD MENGGALA TULANG BAWANG
TAHUN 2019

Dipersiapkan dan disusun oleh :

1.Irma Wahyuni Ekawati


2.Meliana
3.Mulyati
4.Nelya Dewi
5.Lilis Suryani

Telah disetujui untuk diseminarkan di depan penguji

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing PKK II

Aulia FitriS,ST.,M.Kes Yetti Dwi Fara,SST.,MTr.Keb


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa
KehamilanDengan hypoglikemia di RSUD Menggala Tahun 2019 ”.

Penyusun menyadari terwujudnya makalah ini tidak akan terlaksana tanpa


bantuan dan pengarahan dari semua pihak yang telah membimbing. Oleh karena
itu dalam kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ani Kristianingsih, S.ST., M.kes selaku Ketua Program Studi DIV
Kebidanan Program Sarjana Terapan Universitas Aisyah Pringsewu
Lampung Cabang Bandar Jaya
2. Nur Alfi Fauziah,SST.,MTr.Keb selaku dosen pembimbing seminar
praktik klinik kebidanan II Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
3. Yetty Dwi Fara, S.ST.,M.Tr.Keb selaku dosen pembimbing seminar
praktik klinik kebidanan II Universitas Aisyah Pringsewu Lampung
4. Ns. Eta Agustina, S. Kep, Selaku Kepala ruang Ruang Perinatalogi dan
pembimbing lahan Praktik Klinik Kebidanan II RSUD Menggala
5. Semua pihak yang membantu kami dalam menyusun laporan kasus.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran


yang bersifat membangun demi mengevaluasi peningkatan makalah ini, agar
selanjutnya menjadi lebih baik.

Menggala, Juli 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipoglikemia adalah suatu penurunan abnormal kadar gula darah.

Terdapat teknik baru untuk menguji keadaan hipoglikemia, seperti menggunakan

penganalisis oksidase glukosa atau optical bedside glucose analyzer (miss one

touch).teknik ini lebih bermakna untuk tujuan sekrining di ruang rawat karena

interprestasi warna terkadang tidak subyektif . pada praktek klinik, bayi dengan

kadar glukosa < 40 mg/Dl dan tampak antara 24 dan 72 jam, pencapaian kadar

glukosa sebesar 45 mg/dL atau lebih adalah hasil yang diharapkan tanpa

mempertimbangkan berat badan, usia gestasi atau faktor predisposisi lainnya.

Manifestasi klinis sangat beragam yaitu mencakup gemetar, atau kejang,

iritabilitas, letargi atau hipotonia, pernafasan tidak teratur apnea, sianosis, pucat,

menolak untuk menghisap atau kurang minum ASI, menangis dengan suara

melengking atau melemah, hipo termia, diaporesis, atau aktifitas kejang neonatus.

Jika bayi hipoglikemia dibiarkan tidak mendapatkan terapi dapat menyebabkan

kerusakan otak dan retardasi mental.

Terkait dengan hal tersebut maka penulis menyusun makalah ini guna

memberikan pengetahuan mengenai persoalan hypoglikemia.

B. Rumusan Masalah

Masalah yang diangkat dari penyusunan makalah ini dalah sebagai berikut:

1. Jelaskan definisi dari hypoglikemia?


2. Jelaskan etiologi dari hypoglikemia?

3. Jelaskan dari patofisiologi dari hypoglikemia?

4. Bagaimana diagnosa dari hypoglikemia?

5. Bagaimana diagnosa banding dari hypoglikemia?

6. Bagaimana gejala dari hypoglikemia?

7. Bagaimana penatalaksanaan bagi bayi yang terkena hypoglikemia?

C. Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain:

1. Untuk mengetahui definisi dari hypoglikemia

2. Untuk mengetahui etiologi dari hypoglikemia

3. Untuk mengetahui patofisiologi dari hypoglikemia

4. Untuk mengetahui diagnosa dari hypoglikemia

5. Untuk mengetahui diagnosa banding dari hypoglikemia

6. Untuk mengetahui gejala dari hypoglikemia

7. untuk mengetahui penatalaksanaan bagi bayi jika terkena hypoglikemia

D. Manfaat

Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu agar pembaca dapat

mengetahui tentang hipoglikemia yng terjadi pda neonatus, bayi dan anak,

khususnya mengenai pengertian, frekuensi penderita, etiologi, manifestasi klinik,

pengobatan dan pragnosis dari hipoglikemia.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Hypoglikemia adalah suatu penurunan abnormal kadar gula darah atau

kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah. Keadaan ini dapat

didefinisikan sebagai kadar glukosa di bawah 40 mg/dL setelah kelahiran berlaku

untuk seluruh bayi baru lahir atau pembacaan strip ragen oxidasi glukosa di

bawah 45 mg/dL yang dikonfirmasi dengan uji glukosa darah (Nelson, 2017).

Kondisi hypoglikemia ini lebih berbahaya daripada hiperglikemia (kebalikan

dari hipo kadar gula darahnya diatas normal). Saat hypoglikemia oksigen yang

sampai keotak bisa sangat kurang. Kekurangan oksigen diotak fatalnya bisa

menyebabkan koma, selain itu keadaan minim oksigen ini kalau sering terjadi bisa

menimbulkan menurunya daya ingat bahkan menjadi idiot.

Hypoglikemia bisa disebkan oleh pelepasan insulin yang berlebihan oleh

pankrea, dosis insulin atau obat lainya yang terlalu tinggi yang diberikan kepada

penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya, kelainan pada kelenjar

hipofisa atau kelenjar adrenal.

Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir karena dapat

menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksia otak. Bila tidak dikelola

dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan syaraf pusat bahkan

sampai pada kematian.


Otak merupakan organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang

rendah karena glukosa merupkan sumber energi otak yang utam. Otak

memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendahdan melalui sistem

syaraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin (adrenalin). Hal ini

akan merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap

terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak (Nelson,

2017).

Kelompok Umur Glukose < mg/dL Darah Plasma/plasma


Bayi/Anak <40 mg/100ml < 45 mg/100ml

Neonatus

1. BBLR <20 mg/100ml <25 mg/100ml

2. BCB

3. 0- 3 hari <30 mg/100ml <35 mg/100ml

4. 3 hari <40 mg/100ml <45 mg/100ml

B. Etiologi

Hypoglikemia bisa terjadi jika seorang bayi pada saat dilahirkan memiliki

cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan dalam bentuk glikogen).

Penyebab lainnya adalah prematuritas, post maturitas,dan kelainan fungsi

plasenta selama berada dalam kandungan.

Hipoglikemia juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar insulin yang

tinggi. Bayi yang ibunya menderita diabetes seringkali memiliki kadar insulin

yang tinggi karena ibunya memiliki kadar gula darah yang tinggi, sejumlah besar
darah gula ini melewati plasenta dan sampai ke janin selama masa kehamilan.

Akibatnya janin menghasilkan sejumlah besar insulin.

Peningkatan kadar insulin juga ditemukan pada bayi yang menderita

penyakit hemolitik berat. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan kadar gula

darah menurun dengan cepat pada jam- jam pertama kehidupan bayi setelah

dilahirkan, dimana aliran gula dari plasenta secara tiba- tiba terhenti (Nelson,

2017).

Hipoglikemia dapat disebabkan oleh bebagai kelainan mekanisme kontrol

pada metabolisme glukose, antara lain: inborn erors of metabolism, perubahan

keseimbangan endokrin dan pengaruh obat- obatan maupun toksin.

Berikut ini adalah penyebab hipoglikemia pada anak:

1. Hiperinsulinisme : a. Tumor sel beta

b. adenomotosis sel beta

c. nesidioblastosis

d. hiperplasia sel beta

2. Defisiensi enzim hati: a. Glukose 6 fostase

b. Amilo 1- 6 glukosidase

c. Sistem Fosforilase

d. Sintetase untuk glikogen

e. fruktose 1 fosfat aldolase


f. fruktose 1- 6 difosfatase

g. piruvat karboksilase

3. Defisiensi Endokrin

4. Hipoglikemia Ketosis

5. Obat dan Toksin (etil alkohol, salisilat, sulfonilurea, propanolol, jamaican

vomiting sickness)

6. Lain- lain:

Hipoglikemia neonatus dapat disebabkan oleh penyakit atau kelainan

penyerta seperti:

a. Patologik susunan syaraf pusat(defek bawaan, infeksi intra uterin)

b. Perinatal, perdarahan atau kemikterus

c. Sepsis

d. Hydrops fetalis

e. Kelainan jantung bawaan

f. Asfiksia

g. Anoksia

h. Perdarahan kelenjar adrenalin

i. Hipotiroidisme

j. Kelainan bawaan multipel

k. Tetanus neonatorum

l. Cold injury
m. Pasca transfusi tukar

n. Obat- obat yang diberikan kepada ibu

o. Penghentian tiba- tiba pemberian glukose hipertonik parenteral

C. Patofisiologi

1. Hipoglikemia sering terjadi pada BBLR, karena cadangan glukosa rendah

2. Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga

respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir dimana jalur plasenta

terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi

sehingga terjadi hipoglikemia

3. Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat

menimbulkan kerusakan pada susunan syaraf pusat bahkan sampai kematian

4. Kejadian hipoglikemia lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes

militus

5. Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama

proses persalinan dan hari- hari pertama pasca lahir.

6. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena

meningkatkan penggunaan cadangan glukosa misalnya pada asfiksia,

hipotermi,hipertermi, gangguan pernafasan.

D. Diagnosa

Anamnesis :

1. Riwayat bayi menderita asfiksia, hipotermi, hipertermi, gangguan

pernafasan

2. Riwayat bayi premature


3. Riwayat bayi besar untuk masa kehamilan

4. Riwayat bayi kecil untuk masa kehamilan

5. Riwayat bayi dengan ibu diabetes militus

6. Riwayat bayi dengan penyakit jantung bawaan

7. Bayi yang mempunyai resiko terkena hipoglikemia

a. Bayi dengan ibu diabetes

b. Bayi yang besar untuk masa kehamilan

c. Bayi yang kecil untuk masa kehamilan

d. Bayi premature dan lewat bulan

e. Bayi sakit atau stress(RDS, hipotermia)

f. Bayi puasa

g. Bayi dengan polisitemia

h. Bayi dengan eritoblastosis

i. Obat- obat yang dikonsumsi ibu misalnya steroid, beta-

simpatomimetik, dan beta blocker

E. Diagnosa Banding

Insufisiensi adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal, penyakit SSP, sepsis,

asfiksia, abnormalitas metabolik (hipokalsemia, hipernatremia, defisiensi

piridoksin)(Nelson, 2017).

F. Gejala Klinis

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50

mg/dL. Gejalanya antara lain:

1. Jitteriness
2. Sianosis

3. Kejang atau tremor

4. Letargi dan menyusui yang buruk

5. Apnea

6. Tangisan yang lemah atau bernada tinggi

7. Hipotermia

8. RDS

G. Penatalaksanaan bagi Bayi

a. Monitor

Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu

dimonitor dalam 3 hari pertama:

1). Periksa kadar glukosa saat bayi datang umur 3 jam

2).Ulangi tiap 6 jam selama 24 jamatau sampai pemeriksaan glukosa

normal dalam 2 kali pemeriksaan, kadar glukosa <45 mg/Dl atau gejala

positif tangani hipoglikemia, pemeriksaan kadar glukosa baik

pulangkanlah setelah 3 hari penanganan hipoglikemia selesai.

b. Penanganan hipoglikemia dengan gejala

1). Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan- pelan dengan kecepatan 1 ml/menit

2). Pasang jalur IV D10 sesuai kebutuhan(kebutuhan infus glukosa 6- 8

mg/kg/menit)

3). Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
4). Bila kadar glukosa masih <25 mg/DL dengan atau tanpa gejala ulangi

seperti diatas.

5). Bila kadar 25- 45 mg/dl tanpa gejala klinis:

a. infus D10 diteruskan

b. periksa kadar glukosa tiap 3 jam

c. ASI diberikan bila bayi dapat minum

6). Bila kadar glukosa >45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan

c. kadar glukosa darah < 45 mg/dl tanpa gejala:

1). ASI teruskan

2). Pantau bila ada gejala manajemen seperti diatas

3). Periksa kadar glukosa tiap 3 jam atau sebelum minum

d. kadar glukosa normal

1). IV teruskan

2). Periksa kadar glukosa tiap 12 jam

3). Bila kadar glukosa turun atasi seperti diatas

4). bila bayi sudah tidak mendapat IV periksa kadar glukosa tiap 12 jam bila 2

kali pemeriksaan dalam batas normal pengukuran dihentikan

e. persisten hipoglikemia (hipoglikemia lebih dari 7 hari

1). Konsultasi endokrin


2). Terapi: kortikosteroid 5 mg/kg/hari 2x iv atau prednison 2 mg/kg/hari per

oral, mencari kausa hipoglikemia lebih dalam.

3). Bila masih hipoglikemia dapat ditambahkan obat lain: somastotatin,

glukagon, diazoxid, human growth hormon, pembedahan(jarang dilakukan)


BAB III
TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS


KURANG BULAN SESUAI MASA KEHAMILAN
DENGAN HYPOGLIKEMIA
DI RSUD MENGGALA TULANG BAWANG
TAHUN 2019

No RM : 146674
Tanggal masuk : 15 – 06- 2019
Jam : 10.00 WIB

A. Data Subjektif
1. Identitas Neonatus
Nama : Bayi Ny. Surati
Umur : 20 Hari
Berat Badan Lahir : 1000 Gram
Berat Sekarang : 1400 Gram
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Adi luhur Mesuji
2. Keluhan Utama
Berat badan turun dan batuk
3. Riwayat Kehamilan
a. Trimester I : 8/2/2019
Tempat periksa : posyandu
Keluhan : kadang- kadang mual
b. Trimester II : 8/4/2019
Tempat periksa : posyandu
Keluhan : tidak ada keluhan
c. Trimester III : 8/5/2019
Tempat periksa : posyandu
Keluhan : berat badan turun dan batuk
d. Imunisasi selama kehamilan : lengkap
e. Penyakit yang diderita selama kehamilan : tidak ada
4. Riwayat proses Persalinan : premture
Usia kehamilan : 27 minggu
Janin : tunggal
Letak bayi : memanjang
Jenis persalinan : spontan
Lama persalinan :
Kala I : 6 jam
Kala II : 2 jam
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
Jumlah perdarahan : 300 ml
Warna : jernih
Bau : tidak
Obat yang diberikan selama persalinan : tidak ada

B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda vital :
HR : 136 x/menit
T : 36,6 C
RR : 48 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : simetris
Fontanele : normal
Mata : normal
Hidung : simetris
b. Leher : tidak ada kelainan

c. Dada
Bentuk : simetris
Auskultasi jantung : normal
Auskultasi paru : normal
d. Abdomen : normal
e. Tali pusat :
Perdarahan : tidak ada
Bau : tidak
Hernia : tidak ada
f. Warna Kulit : kemerahan dan kering
Turgor : baik
Vernic caseosa : tidak ada
g. Extremitas
1) Atas : normal
2) Bawah : normal
3) Tonus otot : baik
4) Pergerakan : aktif
5) Reflek pattela : (+)
h. Reflek
Moro : (+)
i. Antropometri
Berat badan : 1400 Gram
PB : 46 cm
LD : 20 cm
LK : 21 cm
j. Pemeriksaan Penunjang
Glukosa Sewaktu : 35mg/dL
C. ASSASMENT
1. Diagnosa :
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
2. Masalah :
Penurunan abnormal kadar gula darah.
3. Kebutuhan :
a. Kebutuhan cairan 180 cc/ kgBB/hari
b. Minum per OGT 8 x 36 cc
c. Metode kanguru minimal 2 jam/hari

D. PLANNING

1. Memberikan kebutuhan cairan 180cc/kgBB/hari = 291 cc


2. Memberi Minum per OGT 8 X 36 cc
3. MALTOFER 3X 0,1 cc
4. Melakukan metode kanguru minimal 2 jam/ hari
DATA PERKEMBANGAN I

S : Subyektif

Tanggal : 06 Juli 2019 Pukul : 10.00WIB

Ibu mengeluh dan mengatakan bahwa anaknya rewel.

O : Obyektif

Pukul : 11.00WIB

1. Suhu : 36,5˚Celsius
2. Nadi : 140 x/menit
3. Respirasi : 46 x/menit

A : Assesment

Pukul : 12.00WIB

1. Diagnosa :
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
2. Masalah :
Penurunan abnormal kadar gula darah.
3. Kebutuhan :
- Kebutuhan cairan 180 cc/ kgBB/hari
- Minum per OGT 8 x 36 cc
- Metode kanguru minimal 2 jam/hari

P : Planning
Pukul : 14.00 WIB
1. Telah di berikan cairan 180cc/kgBB/hari = 291 cc
2. Minum per OGT 8 X 36 cc
3. Telah diberikan MALTOFER 3X 0,1 cc
4. Telah di lakukan metode kanguru minimal 2 jam/ hari

DATA PERKEMBANGAN II

S : Subyektif

Tanggal : 07 Juli 2019 Pukul : 10.00WIB

Ibu mengatakan bayi nya sudah tenang.

O : Obyektif

Pukul : 11.00WIB

1. Suhu : 36,6˚Celsius
2. Nadi : 146 x/menit
3. Respirasi : 48 x/menit

A : Assesment

Pukul : 12.00WIB

1. Diagnosa :
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
2. Masalah :
Penurunan abnormal kadar gula darah.
3. Kebutuhan :
a. Kebutuhan cairan 180 cc/ kgBB/hari
b. Minum per OGT 8 x 36 cc
c. Metode kanguru minimal 2 jam/hari

P : Planning

Pukul : 14.00 WIB


1. Telah di berikan cairan 180cc/kgBB/hari = 291 cc
2. Minum per OGT 8 X 36 cc
3. Telah diberikan MALTOFER 3X 0,1 cc
4. Telah di lakukan metode kanguru minimal 2 jam/ hari
No Temuan Data Senjang Justifikasi Ilmiah/Evidance Data Senjang
(gap)/masalah/(assesm (gap)/Masalah/Tindakan/Evaluasi
ent)/Penatalaksanaan
1. Hypoglikemia pada Hypoglikemia bisa terjadi jika seorang bayi pada saat
Neonatus dilahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang
disimpan dalam bentuk glikogen)
Penyebab lainya adalah prematuritas, post maturitas,dan
kelainan fungsi plasenta selama berada dalam kandungan.

Hipoglikemia juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar


insulin yang tinggi. Bayi yang ibunya menderita diabetes
seringkali memiliki kadar insulin yang tinggi karena ibunya
memiliki kadar gula darah yang tinggi, sejumlah besar darah
gula ini melewati plasenta dan sampai ke janin selama masa
kehamilan.
2. Penatalaksanaan Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM)
perlu dimonitor dalam 3 hari pertama:

1). Periksa kadar glukosa saat bayi datang umur 3 jam

2).Ulangi tiap 6 jam selama 24 jamatau sampai pemeriksaan


glukosa normal dalam 2 kali pemeriksaan, kadar glukosa <45
mg/Dl atau gejala positif tangani hipoglikemia, pemeriksaan
kadar glukosa baik pulangkanlah setelah 3 hari penanganan

Uraian Prosedur tindakan kritis dalam penatalaksanaan :

No Tindakan Uraian Prosedur Tindakan


1. Bolus glukosa Penanganan hipoglikemia dengan gejala

1). Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan- pelan dengan kecepatan


1 ml/menit

2). Pasang jalur IV D10 sesuai kebutuhan(kebutuhan infus


glukosa 6- 8 mg/kg/menit)

3). Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3
jam

4). Bila kadar glukosa masih <25 mg/DL dengan atau tanpa
gejala ulangi seperti diatas

5). Bila kadar 25- 45 mg/dl tanpa gejala klinis

a. infus D10 diteruska

b. periksa kadar glukosa tiap 3 jam

c. ASI diberikan bila bayi dapat minum

6). Bila kadar glukosa >45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan


BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulis melaksanakan studi kasus pada neonatus dengan hypoglikemia,


penulis berpendapat bahwa :
1. Data Subjektif
Menurut Nelson (2017) Hypoglikemi adalah masalah serius pada bayi baru
lahir karena dapat menimbulkan kejang, yang berakibat terjadinya hipoksia
otak, bila tidak di kelola dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada
susunan saraf pusat.
Pada kasus bayi Ny.Surati pada data subjektif diperoleh data bahwa berat
badan bayi 900gram dan mengeluh rewel.

2. Data Objektif
Dalam Pengkajian data subyektif dan obyektif, menurut Nelson (2017),
menyatakan Hypoglikemi adalah suatu penurunan abnormal kadar gula
darah atau kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah,
yaitu dibawah 40mg/dL kelahiran melalui uji glukosa darah.
Pada kasus bayi Ny.Surati pada data objektif diperoleh data bahwa bayi lahir
premature dengan berat badan 900gram dengan kadar gula sewaktu 30mg/dL.

3. Data Assesment
Menurut Nelson (2017), hypoglikemia bias terjadi jika seorang bayi pada saat
di lahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan dalam
bentuk glikogen) penyebab lainnya adalah prematuritas, post maturitas, dan
pelainan fungsi plasenta selama dalam masa kandungan. Hypoglikemi juga
bias terjadi pada bayi yang memiliki kadar insulin yang tinggi misalnya bayi
yang ibunya menderita diabetes yang memiliki kadar insulin tinggi.
Pada kasus bayi Ny.Surati pada data assesmentdiperoleh diagnosa
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
4. Data Planning
Menurut Nelson (2017) Penatalaksanaan bagi neonatus hypoglikemi

adalah :

a. Monitor

Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu

dimonitor dalam 3 hari pertama:

1) Periksa kadar glukosa saat bayi datang umur 3 jam.

2) Ulangi tiap 6 jam selama 24 jamatau sampai pemeriksaan glukosa

normal dalam 2 kali pemeriksaan, kadar glukosa <45 mg/Dl atau

gejala positif tangani hipoglikemia, pemeriksaan kadar glukosa baik

pulangkanlah setelah 3 hari penanganan hipoglikemia selesai.

b. Penanganan hipoglikemia dengan gejala

1) Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan- pelan dengan kecepatan 1 ml/menit

2) Pasang jalur IV D10 sesuai kebutuhan(kebutuhan infus glukosa 6- 8

mg/kg/menit)

3) Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam

4) Bila kadar glukosa masih <25 mg/DL dengan atau tanpa gejala ulangi

seperti diatas.

5) Bila kadar 25- 45 mg/dl tanpa gejala klinis:

a. Infus D10 diteruskan

b. Periksa kadar glukosa tiap 3 jam


c. ASI diberikan bila bayi dapat minum

6) Bila kadar glukosa >45 mg/dl dalam 2 kali pemeriksaan

Padakasus bayi Ny.Surati pada data Planningdiperoleh tindakan :


1. Telah di berikan cairan 180cc/kgBB/hari = 291 cc
2. Minum per OGT 8 X 36 cc
3. Telah diberikan MALTOFER 3X 0,1 cc
4. Telah di lakukan metode kanguru minimal 2 jam/ hari
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Nelson (2017), Hypogikemia adalah suatu penurunan abnormal

kadar gula darah atau kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang

rendah, yaitu di bawah 40mg/dL. Pada kasus bayi Ny. Surati diperoleh

melalui uji laboratorium yaitu gula darah sewaktu yaitu 30mg/dL.

B. Saran

1. Bagi Pasien
Setelah diberikan konseling diharapkan pasien mampu menerapkan
apa yang menjadi anjuran rumah sakit.

2. Bagi RSUD Menggala


Diharapkan laporan makalah ini dapat dijadikan bahan evaluasi agar
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan SOP, sehingga
kualitas pelayanan dapat meninngkat dan sesuai evidence based yang
terkini.

3. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu


Makalah ini diharapkan menambah referensi dalam memahami
asuhan kebidanan neonatus dengan hypoglikemia dan dapat
dikembangkan lain mengenai cara mencegah kejadian hypoglikemia
DAFTAR PUSTAKA

Ani K, dkk.Praktik Klinik Kebidanan Komprehensif. Lampung : 2019

Nelson, dkk. Ilmu Kesehatan Anak Esensial. Edisi keenam.Jakarta : 2017

Yuliani Leni. Severe Hypoglicemia and Risks Of Vascular Event and


Death.https://id.scribd.com Jurnal Hipoglikemia. 2016

Anda mungkin juga menyukai