Oleh :
Mengetahui,
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Neonatus Kurang Bulan Sesuai Masa
KehamilanDengan hypoglikemia di RSUD Menggala Tahun 2019 ”.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penganalisis oksidase glukosa atau optical bedside glucose analyzer (miss one
touch).teknik ini lebih bermakna untuk tujuan sekrining di ruang rawat karena
interprestasi warna terkadang tidak subyektif . pada praktek klinik, bayi dengan
kadar glukosa < 40 mg/Dl dan tampak antara 24 dan 72 jam, pencapaian kadar
glukosa sebesar 45 mg/dL atau lebih adalah hasil yang diharapkan tanpa
iritabilitas, letargi atau hipotonia, pernafasan tidak teratur apnea, sianosis, pucat,
menolak untuk menghisap atau kurang minum ASI, menangis dengan suara
melengking atau melemah, hipo termia, diaporesis, atau aktifitas kejang neonatus.
Terkait dengan hal tersebut maka penulis menyusun makalah ini guna
B. Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dari penyusunan makalah ini dalah sebagai berikut:
C. Tujuan
D. Manfaat
mengetahui tentang hipoglikemia yng terjadi pda neonatus, bayi dan anak,
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah. Keadaan ini dapat
untuk seluruh bayi baru lahir atau pembacaan strip ragen oxidasi glukosa di
bawah 45 mg/dL yang dikonfirmasi dengan uji glukosa darah (Nelson, 2017).
dari hipo kadar gula darahnya diatas normal). Saat hypoglikemia oksigen yang
sampai keotak bisa sangat kurang. Kekurangan oksigen diotak fatalnya bisa
menyebabkan koma, selain itu keadaan minim oksigen ini kalau sering terjadi bisa
pankrea, dosis insulin atau obat lainya yang terlalu tinggi yang diberikan kepada
penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya, kelainan pada kelenjar
Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir karena dapat
menimbulkan kejang yang berakibat terjadinya hipoksia otak. Bila tidak dikelola
dengan baik akan menimbulkan kerusakan pada susunan syaraf pusat bahkan
rendah karena glukosa merupkan sumber energi otak yang utam. Otak
memberikan respon terhadap kadar gula darah yang rendahdan melalui sistem
syaraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepas efinefrin (adrenalin). Hal ini
akan merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap
terjaga. Jika kadarnya menurun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak (Nelson,
2017).
Neonatus
2. BCB
B. Etiologi
Hypoglikemia bisa terjadi jika seorang bayi pada saat dilahirkan memiliki
Hipoglikemia juga bisa terjadi pada bayi yang memiliki kadar insulin yang
tinggi. Bayi yang ibunya menderita diabetes seringkali memiliki kadar insulin
yang tinggi karena ibunya memiliki kadar gula darah yang tinggi, sejumlah besar
darah gula ini melewati plasenta dan sampai ke janin selama masa kehamilan.
penyakit hemolitik berat. Kadar insulin yang tinggi menyebabkan kadar gula
darah menurun dengan cepat pada jam- jam pertama kehidupan bayi setelah
dilahirkan, dimana aliran gula dari plasenta secara tiba- tiba terhenti (Nelson,
2017).
c. nesidioblastosis
b. Amilo 1- 6 glukosidase
c. Sistem Fosforilase
g. piruvat karboksilase
3. Defisiensi Endokrin
4. Hipoglikemia Ketosis
vomiting sickness)
6. Lain- lain:
penyerta seperti:
c. Sepsis
d. Hydrops fetalis
f. Asfiksia
g. Anoksia
i. Hipotiroidisme
k. Tetanus neonatorum
l. Cold injury
m. Pasca transfusi tukar
C. Patofisiologi
2. Pada ibu DM terjadi transfer glukosa yang berlebihan pada janin sehingga
respon insulin juga meningkat pada janin. Saat lahir dimana jalur plasenta
terputus maka transfer glukosa berhenti sedangkan respon insulin masih tinggi
3. Hipoglikemia adalah masalah serius pada bayi baru lahir, karena dapat
4. Kejadian hipoglikemia lebih sering didapat pada bayi dari ibu dengan diabetes
militus
5. Glukosa merupakan sumber kalori yang penting untuk ketahanan hidup selama
6. Setiap stress yang terjadi mengurangi cadangan glukosa yang ada karena
D. Diagnosa
Anamnesis :
pernafasan
f. Bayi puasa
E. Diagnosa Banding
piridoksin)(Nelson, 2017).
F. Gejala Klinis
1. Jitteriness
2. Sianosis
5. Apnea
7. Hipotermia
8. RDS
a. Monitor
Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu
normal dalam 2 kali pemeriksaan, kadar glukosa <45 mg/Dl atau gejala
1). Bolus glukosa 10% 2 ml/kg pelan- pelan dengan kecepatan 1 ml/menit
mg/kg/menit)
3). Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
4). Bila kadar glukosa masih <25 mg/DL dengan atau tanpa gejala ulangi
seperti diatas.
1). IV teruskan
4). bila bayi sudah tidak mendapat IV periksa kadar glukosa tiap 12 jam bila 2
No RM : 146674
Tanggal masuk : 15 – 06- 2019
Jam : 10.00 WIB
A. Data Subjektif
1. Identitas Neonatus
Nama : Bayi Ny. Surati
Umur : 20 Hari
Berat Badan Lahir : 1000 Gram
Berat Sekarang : 1400 Gram
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Adi luhur Mesuji
2. Keluhan Utama
Berat badan turun dan batuk
3. Riwayat Kehamilan
a. Trimester I : 8/2/2019
Tempat periksa : posyandu
Keluhan : kadang- kadang mual
b. Trimester II : 8/4/2019
Tempat periksa : posyandu
Keluhan : tidak ada keluhan
c. Trimester III : 8/5/2019
Tempat periksa : posyandu
Keluhan : berat badan turun dan batuk
d. Imunisasi selama kehamilan : lengkap
e. Penyakit yang diderita selama kehamilan : tidak ada
4. Riwayat proses Persalinan : premture
Usia kehamilan : 27 minggu
Janin : tunggal
Letak bayi : memanjang
Jenis persalinan : spontan
Lama persalinan :
Kala I : 6 jam
Kala II : 2 jam
Kala III : 10 menit
Kala IV : 2 jam
Jumlah perdarahan : 300 ml
Warna : jernih
Bau : tidak
Obat yang diberikan selama persalinan : tidak ada
B. Data Objektif
1. Keadaan Umum : Baik
2. Tanda vital :
HR : 136 x/menit
T : 36,6 C
RR : 48 x/menit
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala : simetris
Fontanele : normal
Mata : normal
Hidung : simetris
b. Leher : tidak ada kelainan
c. Dada
Bentuk : simetris
Auskultasi jantung : normal
Auskultasi paru : normal
d. Abdomen : normal
e. Tali pusat :
Perdarahan : tidak ada
Bau : tidak
Hernia : tidak ada
f. Warna Kulit : kemerahan dan kering
Turgor : baik
Vernic caseosa : tidak ada
g. Extremitas
1) Atas : normal
2) Bawah : normal
3) Tonus otot : baik
4) Pergerakan : aktif
5) Reflek pattela : (+)
h. Reflek
Moro : (+)
i. Antropometri
Berat badan : 1400 Gram
PB : 46 cm
LD : 20 cm
LK : 21 cm
j. Pemeriksaan Penunjang
Glukosa Sewaktu : 35mg/dL
C. ASSASMENT
1. Diagnosa :
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
2. Masalah :
Penurunan abnormal kadar gula darah.
3. Kebutuhan :
a. Kebutuhan cairan 180 cc/ kgBB/hari
b. Minum per OGT 8 x 36 cc
c. Metode kanguru minimal 2 jam/hari
D. PLANNING
S : Subyektif
O : Obyektif
Pukul : 11.00WIB
1. Suhu : 36,5˚Celsius
2. Nadi : 140 x/menit
3. Respirasi : 46 x/menit
A : Assesment
Pukul : 12.00WIB
1. Diagnosa :
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
2. Masalah :
Penurunan abnormal kadar gula darah.
3. Kebutuhan :
- Kebutuhan cairan 180 cc/ kgBB/hari
- Minum per OGT 8 x 36 cc
- Metode kanguru minimal 2 jam/hari
P : Planning
Pukul : 14.00 WIB
1. Telah di berikan cairan 180cc/kgBB/hari = 291 cc
2. Minum per OGT 8 X 36 cc
3. Telah diberikan MALTOFER 3X 0,1 cc
4. Telah di lakukan metode kanguru minimal 2 jam/ hari
DATA PERKEMBANGAN II
S : Subyektif
O : Obyektif
Pukul : 11.00WIB
1. Suhu : 36,6˚Celsius
2. Nadi : 146 x/menit
3. Respirasi : 48 x/menit
A : Assesment
Pukul : 12.00WIB
1. Diagnosa :
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
2. Masalah :
Penurunan abnormal kadar gula darah.
3. Kebutuhan :
a. Kebutuhan cairan 180 cc/ kgBB/hari
b. Minum per OGT 8 x 36 cc
c. Metode kanguru minimal 2 jam/hari
P : Planning
3). Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3
jam
4). Bila kadar glukosa masih <25 mg/DL dengan atau tanpa
gejala ulangi seperti diatas
PEMBAHASAN
2. Data Objektif
Dalam Pengkajian data subyektif dan obyektif, menurut Nelson (2017),
menyatakan Hypoglikemi adalah suatu penurunan abnormal kadar gula
darah atau kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang rendah,
yaitu dibawah 40mg/dL kelahiran melalui uji glukosa darah.
Pada kasus bayi Ny.Surati pada data objektif diperoleh data bahwa bayi lahir
premature dengan berat badan 900gram dengan kadar gula sewaktu 30mg/dL.
3. Data Assesment
Menurut Nelson (2017), hypoglikemia bias terjadi jika seorang bayi pada saat
di lahirkan memiliki cadangan glukosa yang rendah (yang disimpan dalam
bentuk glikogen) penyebab lainnya adalah prematuritas, post maturitas, dan
pelainan fungsi plasenta selama dalam masa kandungan. Hypoglikemi juga
bias terjadi pada bayi yang memiliki kadar insulin yang tinggi misalnya bayi
yang ibunya menderita diabetes yang memiliki kadar insulin tinggi.
Pada kasus bayi Ny.Surati pada data assesmentdiperoleh diagnosa
Neonatus kurang bulan sesuai masa kehamilan dengan Hypoglikemi.
4. Data Planning
Menurut Nelson (2017) Penatalaksanaan bagi neonatus hypoglikemi
adalah :
a. Monitor
Pada bayi yang beresiko (BBLR, BMK, bayi dengan ibu DM) perlu
mg/kg/menit)
3) Periksa glukosa darah pada 1 jam setelah bolus dan tiap 3 jam
4) Bila kadar glukosa masih <25 mg/DL dengan atau tanpa gejala ulangi
seperti diatas.
PENUTUP
A. Kesimpulan
kadar gula darah atau kondisi ketidaknormalan kadar glukosa serum yang
rendah, yaitu di bawah 40mg/dL. Pada kasus bayi Ny. Surati diperoleh
B. Saran
1. Bagi Pasien
Setelah diberikan konseling diharapkan pasien mampu menerapkan
apa yang menjadi anjuran rumah sakit.