BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting
(mortalitasnya) anak di berbagai Negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3
miliar serangan dan 3,2 jta kematian pertahun pada balita pertahun pada balita disebabkan
oleh diare. Setiap anak mengalami episode serangan rata rata 3,3 kali setiap tahun. Lebih
kurang 80% kematian terjadi pada anak berusia kurang dari 2 tahun.
Penyebab utama kematian diare adalah dehidrasi akibat kehilangan cairan dan
elektrolit melalui tinja. Penyebab lainnya adalah disentri, kurang gizi, dan infeksi. Golongan
umur yang paling menderita akibat diare adalah anak anak karena daya tahan tubuhnya
Penyakit diare merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan terjadi hampir di
seluruh daerah geografis di dunia dan bisa menyerang seluruh kelompok usia baik laki laki
maupun perempuan, tetapi penyakit diare dengan tingkat dehidrasi berat dengan angka
kematian paling tinggi banyak terjadi pada bayi dan balita Diare seringkali dianggap sebagai
penyakit sepele, padahal di tingkat global dan nasional fakta menunjukkan sebaliknya.
kematian anak mengalami penurunan sebesar 41% dari estimasi 87 kematian per 1000
kelahiran pada tahun 1990, menjadi 51 kematian per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2011.
Penurunan ini menjadi penurunan rata-rata angka kematian anak sebesar 2.5% setiap
tahunnya. Jumlah kematian anak telah menurun dari 12 juta pada tahun 1990 dan pada tahun
Penyebab utama kematian pada anak diseluruh dunia adalah pneumonia, komplikasi
kelahiran prematur, diare, asfiksia dan malaria. Sekitar sepertiga dari semua kematian pada
anak adalah kekurangan gizi. Diare menempati urutan kelima menyumbang kematian pada
Tahun 2010 dilaporkan 2,5 juta kasus diare pada anak diseluruh dunia. Kasus diare
terbanyak di Asia dan Afrika kurang memadainya status gizi pada anak. Dan kurangnya
Jumlah kematian anak di seluruh dunia sebanyak 6.9 juta anak pada tahun 2011. Dari
jumlah kematian tersebut didapat 18% kematian akibat dari penyakit diare. Kelompok umur
yang tertinggi terkena diare di seluruh dunia yaitu umur dibawah 5 tahun. Menurut data anak
yang meninggal di seluruh dunia pada tahun 2011 sebanyak 6,9 juta anak ada sebanyak 3,9
dilaporkan Kejadian Luar Biasa (KLB) diare di Indonesia dengan jumlah penderita sebanyak
5,756 atau sebesar 1,74 %, tahun 2010 sebanyak 4,204 atau sebanyak 1,74%. data terakhir
pada tahun 2011 kejadian diare sebanyak 3,003 atau sebanyak 0,40% Dari hasil data kejadian
penyakit, khususnya diare masih mendominasi di Provinsi Sumatera Utara. Bahkan, setiap
tahunnya yakni di tahun 2011 dan 2012, kasus diare di Kota Medan mengalami peningkatan
Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, kasus
kejadian diare di Kota Medan sepanjang tahun 2011 sebanyak 29.375 kasus, sedangkan di
tahun 2012, angka diare sebanyak 29.769 kasus. Secara global, kasus diare yang terjadi di
Sumatera Utara memang cendrung mengalami peningkatan. Sepanjang tahun 2011, kasus
diare di Provinsi Sumut sebanyak 215.651 kasus dengan rincian 212.729 kasus mendapat
Selain Kota Medan, diare tahun 2011 terbanyak terjadi di Deli Serdang sebanyak
17.529 kasus, Langkat sebanyak 14.175 kasus, Serdang Bedagai sebanyak 11.962, (3 korban
meninggal) dan Simalungun terjadi 32.428 kasus. Sedangkan tahun 2012, Kota Medan masih
menjadi peringkat pertama kasus diare sebanyak 29.769 kasus, diikuti Deli Serdang sebanyak
20.535 kasus, Langkat sebanyak 15.477 kasus, Simalungun sebanyak 27.943 kasus (1 korban
Diare merupakan penyebab kurang gizi yang penting terutama anak anak. Diare
menyababkan anoreksia (kurang nafsu makan) sehingga megurangi asupan gizi dan diare
dapat megurangi daya serap usus terhadap sari makanan. Dalam keadaan infeksi, kebutuhan
sari makanan pada anak anak yang mengalami diare akan meningkat, sehingga setiap
serangan diare akan meyebabkan kekurangan gizi. Jika hal ini berlangsung terus menerus
akan mengakibatkan gangguan pertumbuhan anak. Penyakit diare dapat ditanggulangi dengan
penangan yang tepat sehingga tidak sampai menimbulkan kematian terutama pada balita
(Widoyono, 2012).
mengatakan seharusnya dengan adanya piala Adipura bisa menjadi indikator penting dalam
kesehatan. Diare itu kan terjadi karena lingkungan kotor, katanya. Berdasarkan data yang
diperoleh di Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, kasus kejadian diare di Kota Medan
sepanjang tahun 2011 sebanyak 29.375 kasus, sedangkan di tahun 2012, angka diare
sebanyak 29.769 kasus. Selain itu, usaha promosi dan preventif dari Dinas Kesehatan Kota
Medan harus ditingkatkan. Peran puskemas harus diberdayakan secara maksimal (Aulia,
2013).
Berdasarkan hasil survey yang dilakuakan pada tanggal 09 mei 2014 di puskesmas
sukaramai medan ditemukan dari bulan januari s/d mei 2014 data diare berjumlah 207 balita.
Maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit
Diare Pada Balita Di Lingkungan Kerja Puskesmas Sukaramai Medan Tahun 2014.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka hal yang menjadi masalah dalam penelitian
ini adalah Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Diare Pada Balita
Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penyakit Diare Pada Balita Di
a) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita di wilayah
b) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita di wilayah
c) Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita di wilayah
penyakit diare pada balita sehingga diharapkan dapat menurunkan angka kejadian penyakit
diare.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan (ovent behavior). Dari pengalaman dan
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain
a) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. termasuk ke
dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) suatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini
adalah merupakan tingkat pengetahuan yang rendah. Kata kerja untuk mengukur bahawa
orang tahu tentang apa yang dipelajari yaitu meyebutkan,menguraikan, mengidentfikasi,
b) Memahami (Comprehention)
Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek
yang diketahui dan dimana dapat menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham
c) Aplikasi (Application)
Apikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi riil (sebenarnya). Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan
hukum hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang
lain.
d) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu objek kedalam
komponen komponen tetapi masih dalam stuktur organisasi tersebut dan masih ada
e) Sintesis (Syntesis)
Sisntesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
menghubungkan bagian bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintetesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
f) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek . Penilaian penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
berikut:
1) Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :
Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan, bahkan sebelum adanya peradaban. Cara
coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah
dan apabila kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba. Kemungkinan yang lain sampai
Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa pimpinan pimpinan masyarakat baik formal
maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan berbagai prinsip orang lain yang
menerima mempunyai yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa
menguji terlebih dahulu atau membuktikan kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular atau disebut metodologi
penelitian. Cara ini mula mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561 1626), kemudian
dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya lahir suatu cara untuk melakukan
1) Pendidikan
perkembangan orang lain menuju kearah cita cita tertentu yang mentukan menusia untuk
berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan
diperlukan untuk mendapat informasi, misalnya hal hal yang menunjang kesehatan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Menurut YB Mantra yang dikutip dari
seseorang akan pola hidup terutama dalam motivasi untuk sikap berperan serta dalam
pembangunan. (Nursalam, 2003) Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang makin
2) Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan yang harus
pekerjaan akan memberikan motivasi bagi pekerja, antara lain adalah untuk menambah
penghasilan keluarga, menghindari rasa bosan, mengisi waktu luang dan ingin
mengembangkan diri.
3) Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip dari Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang
terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut Huclok (1998)
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam
berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa
dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari
2.2. Ibu
Ibu adalah orang tua perempuan seorang anak, baik melalui hubungan biologis
maupun sosial. Umumnya, ibu memiliki peranan yang sangat penting dalam membesarkan
anak, dan panggilan ibu dapat diberikan untuk perempuan yang bukan orang tua kandung
(biologis) dari seseorang yang mengisi peranan ini. Contohnya adalah pada orang tua
angkat (karena adopsi) atau ibu tiri (istri ayah biologis anak) (Wikipedia, 2014).
Ibu adalah istri dari suami dan ibu dari anak anak berperan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pegasuh dan pendidik anak anaknya, pelindung dan salah satu anggota
kelompok sosial, serta sebagai anggota masyarakat dan lingkungan, disamping itu berperan
pula sebagai pencari nafkah tambahan keluarga (Dion dan Betan, 2013).
Bunda dan Mama adalah sebutan lain untuk ibu. Pemanggilan ibu dengan sebutan
"mama" sudah menjadi hal yang umum di masyarakat Indonesia. Dalam bahasa gaul ibu
Ibu adalah perempuan yang karena fungsinya yang mulia disebut ibu. Ibu adalah
sebutan untuk menghormati kodrat perempuan dan sebagai satu-satunya jenis kelamin yang
mampu untuk melahirkan anak, menikah atau tidak mempunyai kedudukan atau tidak,
Selain itu, dalam bahasa Indonesia panggilan "ibu" juga dapat ditujukan kepada
perempuan asing yang relatif lebih tua daripada si pemanggil atau panggilan hormat kepada
2.3. Diare
2.3.1. Defenisi
Diere adalah pengeluaran feses yang tidak normal dan cair. Bisa juga didefenisikan
sebagai buang air besar yang tidak normal dan berbentuk cair dengan frekuensi lebih banyak
dari biasanya. Balita dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan
neonatus dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali bang air besar (Dewi, 2011).
2.3.2. Etiologi
Diare dapat disebabkan karena beberapa faktor, seperti infeksi, malabsorbsi, makanan,
dan psikologi.
1) Faktor infeksi
Proses ini dapat diawali dengan adanya mikroorganisme (kuman) yang masuk kedalam
saliran percernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan sel mukosa intestinal yang
dapat menurunkan daerah permukaan intestinal sehingga terjadi perubahan kapasitas dari
intestinal yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi intestina dalam absorbsi cairan dan
elektrolit. Adanya toksin bakteri juga akan menyebabkan sistem transpor menjadi aktif dalam
usus, sehinggga sel mukosa mengalami iritasi dan akhirnya sekresi cairan dan elektrolit akan
meningkat.
2) Faktor malabsorbsi
meningkat kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat
3) Faktor makanan
Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik dan dapat terjadi
menyerap makanan.
4) Faktor psikologis
Dapat mempengaruhi terjadinya pristaltik usus yang dapat mempengaruhi proses penyerapan
2.3.3. Patogenis
Mekanisme dasar yang dapat menyebabkan terjadinya diare adalah sebagai berikut:
1) Gangguan osmotik.
Akibat adanya makanan atau zat yang tidak dapat diserap oleh tubuh akan menyebabkan
tekanan tekanan osmotik dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan
2) Gangguan sekresi.
Akibat rangsangan tertentu, misalnya toksin pada dinding usus yang akan menyebabkan
peningkatan sekresi air dan elektrolit yag berlebihan kedalam rongga usus, sehigga akan
terjadi peningkatan isi rongga usus yang akan merangsang pengeluaran isi dari rongga usus
makanan yang masuk, sehingga akan timbul diare. Akan tetapi, apabila terjadi kedaan
sebaliknya yaitu penurunan dari peristaltik usus maka akan dapat menyebabkan pertumbuhan
bakteri yang berlebihan di dalam rongga usus sehingga akan menyebabkan diare juga.
Berikut adalah tanda dan gejala pada balita yang mengalami diare :
1. Cengeng, rewel.
2. Gelisah.
3. Suhu meningkat.
5. Feses cair dan berlendir, kadang juga disertai dengan adanya darah, kelemahan, feses ini
6. Anus lecet.
7. Dehidrasi, bila mejadi dahidrasi berat akan terjadi penurunan volume dan tekanan darah, nadi
capat dan kecil, peningkatan denyut jantung, penurunan kesadaran, dan diakhiri dengan syok.
2.3.5. Penatalaksanaan
3) Obat obatan :
a. Jumlah cairan yang diberikan adalah 100 ml/kg BB/ hari sebanyak 1 kali setiap 2 jam, jika
diare tanpa dehidrasi, sebanyak 50% cairan ini diberikan dalam 4 jam pertama dan sisanya
adlibitum.
c. Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4 kali sehari, maka diberikan cairan 25 100
d. Oralit diberikan sebanyak 100 ml/kgBB setiap 4 6 jam pada kasus dehidrasi ringan
sampai berat.
4) Teruskan pemberian ASI karena bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak.
Diare
Dehidrasi ringan sampai berat
Dehidrasi berat degan komplikasi/penyakit penyerta
Tanpa dehidrasi sampai dengan/tanpa dehidrasi ringan
Oralit
Cairan rehidrasi parenteral, misalnya dengan ringer laktat (RL) dan gulukosa
Cairan RT (LGG, air tajin, kuah sayuran, dan tehbotol
Perawatan di puskesmas /
poliklinik RS
Perawatan di RS / Puskesmas
Pengobatan di rumah
(Dewi, 2011).
2.4. Balita
Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan
yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2x BB lahir dan
3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4x pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai
lambat pada masa prasekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg/ tahun, kemudian pertumbuhan
Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah
satuperiode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia balita dimulai
daridua sampai dengan lima tahun,atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60
bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah. Adapun masa perkembangan dan
Pertambahan berat badan Ciri khas perkembangan balitaan menurun, terutama diawal
balita. Hal ini terjadi karena balita menggunakan banyak energi untuk bergerak.
Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang mulai
yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.
Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih seperti
dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat tulisatau
mencubit serta memegang sendok dan menyuapkan makanan kemulutnya, mengikattali
sepatu.
Pada masa balita adalah saatnya dilakukan latihan mengendalikan diri atau biasa
disebut sebagai toilet training. Freud mengatakan bahwa pada usia ini individu mulai berlatih
untuk mengikuti aturan melalui proses penahanan keinginan untuk membuang kotoran.
2.4.4. Kognitif
1) Pada periode usia ini pemahaman terhadap objek telah lebih ajeg. Balita memahami bahwa
objek yang diaembunyikan masih tetap ada, dan akan mengetahui keberadaan objek tersebut
jika proses penyembunyian terlihat oleh mereka. Akan tetapi jika prose penghilangan objek
tidak terlihat, balita mengetahui benda tersebut masih ada, namun tidak mengetahui dengan
tepat letak objek tersebut. Balita akan mencari pada tempat terakhir ia melihat objek
tersebut. Oleh karena itu pada permainan sulap sederhana, balita masih kesulitan untuk
2) Kemampuan bahasa balita bertumbuh dengan pesat. Pada periode awal balita yaitu usia dua
tahun kosa kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas 1000
kosa kata. Pada usia tiga tahun balita mulai berbicara dengan kalimatsederhana berisi
tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa ibunya. contoh kalimat Usia 24
Cara belajar yang dilakukan pada usia prasekolah ini melalui bermain
luar rumah yang melakukan kegiatan belajar lebih terprogram dan terstruktur, walau tidak
Motorik Kasar contoh: spider web, permainan palang, permainan keseimbangan dll. Motorik
2.5.Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah merupakan bagian penelitian yang menyajikan konsep atau
teori dalam bentuk kerangka konsep peneletian. Pembuatan kerangka konsep ini mengacu
pada masalah masalah (bagian bagian) yang akan diteliti atau berhubungan dengan
peneliti dan dibuat dalam bentuk kontruk atau lebih dikenal dengan variabel. Variabel adalah
simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau bilangan dari konsep.
Adapun yang menjadi kerangka konsep dalam penelitian pada peran ibu adalah sesuai
pengetahuan :
vatiabel dependent (terikat). Variabel ini juga dikenal dengan nama variabel bebas, artinya
bebas dalam mempengaruhi variabel lain, variabel ini punya nama lain seperti variabel
Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena
variabel bebas. Variabel ini tergantung dari variabel bebas terhadap perubahan. Variabel ini
juga disebut dengan sebagai variabel efek, outcome, atau event (Hidayat, 2011).
2.6.1. Pengetahuan
a. Baik : bila responden menjawab dengan benar 16 20 soal dengan skor 76 100%.
b. Cukup : bila responden menjawab dengan benar 12 15 soal dengan skor 56 76%.
c. Kurang : bila reponden hanya menjawab dengan benar < 12 soal dengan skor < 56%.
2.6.2. Pendidikan
atau meningkatkan pengetahuan tertentu sehingga sarana pendidikan itu dapat berdiri sendiri,
dengan kategori :
c. Perguruan Tinggi
(Skala Ordinal)
2.6.2. Pekerjaan
Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam (2003), pekerjaan adalah keburukan
yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.
Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari nafkah
merupakan kegiatan yang menyita waktu. Bekerja bagi ibu ibu akan pengaruh terhadap
2.6.3. Umur
Umur adalah usia ibu yang terhitung sejak lahir hingga ulang tahun terkhir dengan
kategori :
a. < 20 tahun
b. 21 30 tahun
c. > 31 tahun
(Skala Ordinal)
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskritif yaitu yang
bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balitadi
Waktu penelitian dilakukan pada bulan april 2014 s/d juni 2014.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Poplasi adalah seluruh objek atau sabjek dengan karaktristik tertentu yang akan
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu Rumah Tangga Yang Mempunyai Balita
3.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
kuisoner dengan beberapa pertanyaan yang akan dibagikan kepada responden dengan cara 20
pertanyaan.
Pengelolaan data adalah suatu data yang telah dikumpulkan diperoleh dengan
a. Editing
Editing adalah upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari
c. Tabulating
Tabulating yaitu mempermudah analisa data, pengelolaan data serta pengambilan kesimpulan
Analisa data dilakukan dengan cara deskriktif dengan melihat persentase data yang
terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel tabel distribusi frekuensi. Analisa data
dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian dengan menggunakan teori yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Vivian Nanny Lia. (2011). Asuhan Neonatus Bayi Dan Anan Balita. Cetakan
Ke 3. Selemba Medika : Jakarta.
Dion, Yohannes dan Betan, Yasinta. (2013). Asuhan Keperawatan Keluaga Konsep
Dan Praktik. Cetakan Pertama. Nuha Medika : Yokyakarta.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak Untuk Pendidikan
Kebidanan. Edisi I. Salemba Medika : Jakarta.
Sumutpos. (2013). Angak Kejadian Diare Di Sumatra Utara Pada Tahun 2013/2014.
From : http://Sumutpos.Co/2013/03/55020/Medan-Tertinggi-Kasus-Diare. 04 Maret 2014.