Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MATA KULIAH ADVOKASI KESEHATAN

“PENYAKIT DIABETES DALAM ADVOKASI ”

Dosen Pengampu : Dian Ardyanti, M.KES

Di susun oleh :
Kelompok 1
Afifah nabila azzahra (P07226122059)
Banafsa ghafiera al-fatihah (P07226122019)
Destiani cika sepang (P07226122065)
Khairunnisa aditia putri (P07226122067)
Shika firli prami riyadi (P07226122030)
Rayna arum (P07226122058)
Muhammad akmal jamil (P07226122022)
Alham pratama (P07226122006)

POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


PRODI PROMOSI KESEHATAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
Sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah pada tepat waktu dalam pembuatan makalah
yang berjudul “Penyakit diabetes dalam advokasi ”.Makalah ini disusun berdasarkan data yang telah
kami kumpulkan dari berbagai media. Kami menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha menyajikan
semaksimal mungkin, namun kami menyadari masi banyak kekurangan dalam makalah ini jadi kami
meminta maaf apabila masi banyak sekali kekurangan dalam penulisan kata atau pun media untuk
menambahkan informasi untuk makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ iii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1

1.1. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1

1.2. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................... 1

1.3. TUJUAN ................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 2

2.1. DEFINISI DIABETES MELITUS .............................................................................................. 2

2.1.1. Faktor Risiko Diabetes ....................................................................................................... 2

2.1.2. Dampak Diabetes pada Masyarakat .................................................................................. 3

2.2. PERAN PUSKESMAS DALAM MENEJEMEN PROMOSI KESEHATAN ................................ 3

2.2.1. Peran Advokasi dalam Promosi Kesehatan ....................................................................... 3

2.2.2. Keterlibatan Puskesmas dalam Advokasi Kesehatan ....................................................... 3

2.3. STRATEGI ADVOKASI KESEHATAN UNTUK DIABETES ...................................................... 3

2.3.1. Kampanye Kesadaran Diabetes ........................................................................................ 4

2.3.2. Kerja Sama dengan Organisasi Terkait ............................................................................. 4

2.4. PERENCANAAN PROGRAM ADVOKASI ............................................................................... 4

2.4.1. Pelaksanaan Program Advokasi ........................................................................................ 5

2.4.2. Evaluasi dan Peningkatan .................................................................................................. 5

2.5. PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT ............................................................................... 5

2.5.1. Penurunan Kasus Diabetes ............................................................................................... 5

2.5.2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat ................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................................................... 6

3.1. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSAKA .............................................................................................................................. 7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Diabetes mellitus, atau lebih umum dikenal sebagai diabetes, merupakan salah satu
masalah kesehatan global yang semakin mendesak. Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai
oleh kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), pada tahun 2021, sekitar 463 juta orang di seluruh dunia menderita diabetes, dan jumlah ini
diperkirakan terus meningkat. Indonesia sendiri tidak luput dari masalah ini, dengan prevalensi
diabetes yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.
Diabetes bukan hanya masalah individu, tetapi juga mempengaruhi masyarakat secara luas.
Dampak dari diabetes mencakup komplikasi kesehatan serius, seperti penyakit jantung, gagal ginjal,
kebutaan, dan amputasi. Selain itu, biaya pengobatan diabetes dan komplikasinya juga memberikan
tekanan finansial yang signifikan pada individu, keluarga, dan sistem perawatan kesehatan.
Pusat Kesehatan Masyarakat (puskesmas) memiliki peran sentral dalam menyediakan
pelayanan kesehatan primer kepada masyarakat. Mereka berfungsi sebagai jembatan utama antara
individu dan sistem perawatan kesehatan yang lebih luas. Oleh karena itu, puskesmas memiliki
potensi besar dalam mengatasi isu diabetes dan menerapkan upaya pencegahan serta manajemen
yang efektif.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada makalah dengan judul penyakit diabetes dalam advokasi ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Apa tantangan utama yang dihadapi puskesmas dalam mengelola isu kesehatan diabetes,
terutama dalam hal pendeteksian dini, edukasi masyarakat, dan koordinasi dengan
pemangku kepentingan?
2. Bagaimana konsep advokasi kesehatan dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman
masyarakat tentang diabetes dan mempromosikan perilaku sehat di tingkat komunitas?
3. Apa saja strategi advokasi kesehatan yang dapat digunakan oleh puskesmas untuk
mengatasi masalah diabetes, dan bagaimana implementasinya dapat dijalankan?

1.3. TUJUAN
Tujuan makalah dengan judul penyakit diabetes dalam advokasi ini adalah:
1. Mengidentifikasi Tantangan Utama
2. Menggali Konsep Advokasi Kesehatan
3. Menyajikan Strategi Advokasi Kesehatan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI DIABETES MELITUS


Diabetes mellitus, yang umumnya disebut diabetes, adalah penyakit kronis yang ditandai
oleh peningkatan kadar gula darah dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis utama diabetes, yaitu:
1. Diabetes Tipe 1
Ini adalah jenis diabetes di mana tubuh tidak dapat memproduksi insulin, hormon yang
mengatur kadar gula darah. Penderita diabetes tipe 1 memerlukan suntikan insulin untuk
mengontrol gula darah.
2. Diabetes Tipe 2
Pada diabetes tipe 2, tubuh tidak menggunakan insulin dengan efisien. Hal ini sering terkait
dengan gaya hidup, seperti pola makan yang tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik.
3. Diabetes Gestasional
Jenis diabetes ini berkembang selama kehamilan dan biasanya menghilang setelah
melahirkan. Namun, perlu diawasi karena dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 di masa
depan.
Diabetes melitus adalah masalah kesehatan serius yang memengaruhi jutaan orang di
seluruh dunia. Kondisi ini tidak hanya memengaruhi kesehatan individu, tetapi juga memiliki dampak
besar pada sistem perawatan kesehatan dan masyarakat secara keseluruhan.
Salah satu karakteristik utama diabetes melitus adalah peningkatan kadar gula darah
(glukosa) dalam darah. Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan gejala seperti sering buang
air kecil, rasa haus yang berlebihan, penurunan berat badan yang tidak wajar, kelelahan, dan
gangguan penglihatan. Dalam jangka panjang, diabetes melitus yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk penyakit jantung, gagal ginjal, kerusakan saraf
(neuropati), gangguan penglihatan, masalah pembuluh darah, dan luka yang sulit sembuh yang
dapat mengakibatkan amputasi.
2.1.1. Faktor Risiko Diabetes
Terdapat beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang
terkena diabetes, antara lain:
1. Obesitas
Orang yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengembangkan diabetes tipe 2.
2. Genetika
Riwayat keluarga dengan diabetes dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.
3. Gaya Hidup
Kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan stres dapat menjadi faktor
risiko.

2
2.1.2. Dampak Diabetes pada Masyarakat
Diabetes memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat, termasuk Diabetes dapat
menyebabkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, gagal ginjal, gangguan penglihatan,
amputasi, dan lainnya. Pengobatan dan perawatan diabetes dapat memberikan beban finansial
yang besar pada individu dan sistem perawatan kesehatan, Penderita diabetes sering harus
menghadapi perubahan gaya hidup yang signifikan dan mengelola kondisi mereka sehari-hari,
yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka.

2.2. PERAN PUSKESMAS DALAM MENEJEMEN PROMOSI KESEHATAN


Pelayanan kesehatan primer adalah inti dari peran puskesmas dalam menjaga kesehatan
masyarakat terkait diabetes. Ini mencakup Memberikan informasi, edukasi, dan layanan
pencegahan diabetes kepada masyarakat. Ini bisa termasuk tes gula darah berkala, promosi gaya
hidup sehat, dan penyuluhan tentang pola makan yang benar, Melakukan skrining diabetes secara
rutin untuk mendeteksi kasus diabetes pada tahap awal. Semakin cepat diabetes terdeteksi,
semakin baik peluang pengendalian dan pencegahan komplikasi, dan Memberikan perawatan dan
manajemen yang efektif bagi individu yang telah didiagnosis mengidap diabetes. Ini mencakup
pemantauan gula darah, edukasi tentang penggunaan obat, dan dukungan gaya hidup yang sehat.
2.2.1. Peran Advokasi dalam Promosi Kesehatan
Peran advokasi dalam promosi kesehatan di puskesmas sangat penting untuk
menggerakkan tindakan dan perubahan sosial. Ini termasuk Menyebarkan informasi tentang
diabetes kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka tentang
penyakit ini, Melalui advokas puskesmas dapat mengajukan permintaan kepada pemerintah dan
organisasi terkait untuk sumber daya tambahan, dana, atau kebijakan yang mendukung program
promosi kesehatan diabetes dan Menjadi suara masyarakat dalam hal kesehatan, membawa
perhatian pada isu-isu yang berkaitan dengan diabetes, dan menekankan pentingnya tindakan
pencegahan.
2.2.2. Keterlibatan Puskesmas dalam Advokasi Kesehatan
Keterlibatan puskesmas dalam advokasi kesehatan mencakup aspek-aspek berikut:
1. Berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, LSM, dan kelompok
masyarakat untuk membangun dukungan yang kuat untuk advokasi kesehatan diabetes.
2. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program advokasi
kesehatan. Ini memastikan bahwa program berfokus pada kebutuhan dan aspirasi
masyarakat setempat.
3. Memantau dampak advokasi kesehatan dengan mengumpulkan data dan mengukur
keberhasilan dalam mencapai tujuan promosi kesehatan diabetes.

2.3. STRATEGI ADVOKASI KESEHATAN UNTUK DIABETES


Strategi edukasi adalah pondasi penting dalam advokasi kesehatan diabetes di puskesmas.
Ini mencakup:
3
1. Memberikan pemahaman yang kuat tentang diabetes kepada masyarakat, termasuk
penyebab, gejala, dan risiko terkait.
2. Edukasi tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan seimbang dan aktivitas
fisik, dalam mencegah dan mengelola diabetes.
3. Memberikan dukungan khusus kepada individu dengan risiko tinggi atau yang telah
didiagnosis mengidap diabetes melalui konseling dan edukasi pribadi.
2.3.1. Kampanye Kesadaran Diabetes
Kampanye kesadaran bertujuan untuk menjangkau lebih banyak orang dan membangun
kesadaran yang lebih luas tentang diabetes. Ini Memanfaatkan platform media sosial untuk
menyebarkan informasi tentang diabetes, mengajak masyarakat berpartisipasi, dan
membagikan cerita kesuksesan, Mengadakan acara-acara publik seperti seminar dan lokakarya
tentang diabetes untuk melibatkan masyarakat secara langsung, dan Bekerja sama dengan
media lokal untuk mencakup cerita dan informasi tentang diabetes dalam berita atau program
kesehatan.
2.3.2. Kerja Sama dengan Organisasi Terkait
Kerja sama adalah kunci untuk memperluas dampak advokasi kesehatan diabetes. Ini
termasuk:
1. Kemitraan dengan LSM Kesehatan
Menggandeng organisasi non-pemerintah yang fokus pada kesehatan untuk bersama-sama
melakukan advokasi kesehatan diabetes.
2. Kolaborasi dengan Lembaga Pemerintah
Bekerja sama dengan instansi pemerintah yang terkait, seperti Dinas Kesehatan, untuk
mengoordinasikan upaya advokasi dan memastikan kebijakan yang mendukung
pencegahan diabetes.
3. Membentuk Jaringan
Membentuk jaringan komunitas dan kesehatan yang kuat untuk saling mendukung dalam
upaya advokasi.

2.4. PERENCANAAN PROGRAM ADVOKASI


Tahap awal dalam perencanaan program advokasi adalah menetapkan tujuan yang jelas.
Misalnya, tujuan bisa mencakup peningkatan kesadaran masyarakat tentang diabetes atau
pengesahan kebijakan kesehatan yang mendukung pencegahan diabetes, Identifikasi kelompok
sasaran yang akan menjadi fokus program advokasi, Ini bisa termasuk masyarakat umum,
pemerintah daerah, atau organisasi kesehatan dan Merumuskan strategi advokasi yang sesuai
dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Ini termasuk pemilihan metode komunikasi,
pesan-pesan kunci, dan rencana tindakan konkret.

4
2.4.1. Pelaksanaan Program Advokasi
Memulai upaya untuk menggalang dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat,
LSM, dan pemerintah daerah. Ini bisa melibatkan pertemuan, pertemuan umum, atau kampanye
penyuluhan, Menggunakan berbagai saluran komunikasi, seperti media sosial, surat kabar, dan
acara-acara publik, untuk menyampaikan pesan advokasi kepada khalayak dan Berkomunikasi
dengan pemangku kepentingan, termasuk anggota dewan dan pejabat pemerintah, untuk
mempengaruhi kebijakan dan dukungan finansial.
2.4.2. Evaluasi dan Peningkatan
1. Mengukur dampak program advokasi dengan mengumpulkan data tentang kesadaran
masyarakat, perubahan kebijakan, atau perubahan perilaku terkait diabetes.
2. Mengevaluasi keberhasilan program advokasi dengan membandingkan hasil yang dicapai
dengan tujuan yang ditetapkan. Mengidentifikasi area yang perlu perbaikan.
3. Berdasarkan evaluasi, membuat perbaikan pada program advokasi dan strategi yang
digunakan. Ini termasuk penyesuaian pesan dan taktik komunikasi untuk meningkatkan
efektivitas.

2.5. PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT


Salah satu dampak utama advokasi kesehatan diabetes adalah peningkatan kesadaran
masyarakat tentang risiko dan dampak diabetes. Masyarakat menjadi lebih teredukasi tentang
tindakan pencegahan, gejala, dan pengelolaan diabetes, Melalui kampanye advokasi, masyarakat
dapat terinspirasi untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih sehat, termasuk pola makan seimbang
dan aktivitas fisik teratur dan Dengan edukasi yang diberikan melalui advokasi, individu yang telah
didiagnosis dengan diabetes cenderung lebih patuh terhadap perawatan medis dan pengelolaan
kondisinya.
2.5.1. Penurunan Kasus Diabetes
Advokasi kesehatan diabetes dapat mengarah pada upaya pencegahan yang lebih baik.
Ini termasuk pengurangan faktor risiko dan penerapan tindakan pencegahan seperti
pemeriksaan rutin dan promosi gaya hidup sehat. Dampak advokasi juga dapat tercermin dalam
peningkatan deteksi dini kasus diabetes. Semakin banyak kasus yang terdeteksi pada tahap
awal, semakin baik peluang untuk pengelolaan yang efektif.
2.5.2. Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Masyarakat Lebih Sehat Dengan kesadaran yang meningkat, pengadopsian gaya hidup
sehat, dan pencegahan yang lebih baik, advokasi kesehatan diabetes dapat berkontribusi pada
peningkatan umum dalam kesehatan masyarakat. Dengan mengurangi jumlah kasus diabetes
dan komplikasinya, advokasi kesehatan dapat membantu mengurangi beban sosial dan ekonomi
yang ditimbulkan oleh penyakit ini pada masyarakat dan sistem kesehatan.

5
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Kesimpulannya advokasi kesehatan untuk diabetes di puskesmas memiliki dampak yang
signifikan dalam upaya mencegah dan mengelola penyakit ini. Melalui strategi edukasi masyarakat,
kampanye kesadaran, dan kolaborasi dengan organisasi terkait. puskesmas dapat mencapai
perubahan positif dalam perilaku masyarakat, mengurangi angka kasus diabetes, dan meningkatkan
kesehatan komunitas secara keseluruhan. Advokasi kesehatan diabetes bukan hanya tanggung
jawab puskesmas, tetapi juga merupakan investasi penting dalam kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat yang dilayani. Dengan komitmen yang kuat dan implementasi yang efektif, upaya
advokasi ini dapat menjadi solusi yang berdampak besar dalam menghadapi tantangan diabetes.

6
DAFTAR PUSAKA

Admin (2021) Definisi Penyakit diabetes melitus, Unit Kesehatan. Available at:
https://unitkesehatan.ipb.ac.id/tentang-penyakit-diabetes-melitus/ (Accessed: 27 September
2023).

Nazliansyah, Amiruddin and Lubis, A. (2022) ‘Peningkatan Health Promotion Behavior pada
penderita diabetes mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas ’, Jurnal Pengabdian Masyarakat
Bestari, 1(7), pp. 659–668. doi:10.55927/jpmb.v1i7.1596.

Maliangkay, K.S. et al. (2023) strategi Peran Promosi Kesehatan Dalam Mendukung Keberhasilan
Program Pencegahan Penyakit diabetes melitus di Indonesia, Jurnal Medika Nusantara.
Available at: https://jurnal.stikeskesdam4dip.ac.id/index.php/Medika/article/view/284
(Accessed: 27 September 2023).

Rejeki, H. and Aryati, D.P. (no date) Peningkatan Kesehatan Masyarakat Dengan
diabetes , Community Empowerment. Available at:
https://journal.unimma.ac.id/index.php/ce/article/view/4464 (Accessed: 27 September 2023).

Anda mungkin juga menyukai