KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D IV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT SURABAYA
LEMBAR PENGESAHAN
ARTIKEL
PENCEGAHAN KOMPLIKASI DIABETES MELITUS
MELALUI PEMBERDAYAAN KELUARGA
Surabaya,..........................
MENYETUJUI
i
Daftar
Pustaka....................................................................................
...............................10
i
RINGKASAN
ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Estimasi Terakhir IDF bahwa terdapat 382 juta orang yang hidup
dengan diabetes di dunia pada tahun 2013, dan pada tahun 2025,
jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta
orang. Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 Juta di
antaranya belum terdiagnosis, sehingga terancam berkembang
progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa pencegahan.
1.2 Tujuan
1
1.Memberikan pemahaman kepada keluarga tentang pentingnya menghindari dampak
buruk dari penyakit diabetes mellitus
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam penatalaksanaan terhadap penyakit
diabetes mellitus
3. Menumbuhkan motivasi kepada keluarga untuk selalu menjaga anggota keluarganya
dari bahaya penyakit diabetes mellitus
4. meningkatkan peran keluarga untuk ikut serta dalam pencegahan, penatalaksanaan,
pengawasan dan pemantauan dalam menghindari kejadian penyakit diabetes melitus
1.3 Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
d. Berat badan menurun, lemah
Hal ini karena tubuh kehabisan glikogen yang telah dilebur
menjadi glukosa, maka tubuh berusaha berusaha mendapatkan
peleburan zat dari bagian lain yakni lemak dan protein, karena
tubuh terus merasakan lapar, maka tubuh selanjutnya akan
memecah cadangan makanan yang ada di tubuh termasuk
yang berada di jaringan otot dan lemak, sehingga klien dengan
DM meskipun banyak makan akan tetap kurus.
e. Mata Kabur
f. Kesemutan
4
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan
perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan, mempertahankan budaya dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental emosional serta sosial dari tiap
anggota keluarga ( Duvall dan Logan, 1986)
5
dengan langkah farmakologis berupa terapi insulin atau terapi
obat hipoglikemik oral, atau kombinasi keduanya.
6
penting dalam kesembuhan pasien, hal ini juga selaras dengan
pernyataan WDD (Word diabetes day) yang diperingati sejak
tahun 1991.bahwa pada tahun 2014 yang menandai tahun
pertama dari tiga tahun (2004-2016) yang akan berfokus pada
tema Healthy Living and Diabetes dengan slogan Diabetes:
Protect our futur dan pesan Kunci : Make healthy food the easy
choise, healthy eating make the right choise, healthy eating
begins with breakfast. Salah satu Pemegang peranan penting
adalah keluarga,
7
d. Jenis
- Karbohidrat
Kebutuhan Karbohidrat yang dibutuhkan adalah 45 60 % x
jumlah kalori dalam sehari
- Protein
Kebutuhan Protein yang dibutuhkan adalah 10 20 % x
jumlah total kalori dalam sehari
- Lemak
Kebutuhan Lemak yang dibutuhkan adalah 25 % x jumlah
total kalori dalam sehari
e. Jadwal
Jadwal makan pada pasien diabetes adalah makan pagi,
makan siang dan makan malam. Cara memilih makanan
pengganti harus disesuaikan dengan jumlah kalori dan
kebutuhan jenis makanan yang dibutuhkan setiap harinya.
2. OLAHRAGA
Olahraga atau latihan jasmani juga merupakan pilar kedua
yang sangat penting, namun tetap harus memenuhi prinsip
latihan fisik pada umumnya yakni :
a. Frekuensi ( perminggu 3-5 x )
b. Intensitas (60 70 % max heart rate) rumus = 220 umur
Contoh : usia diabetisi 55 tahun, maka( 220 55) x 60 %=
99
(220-55) x 70 % =115 jadi diabetisi ini dapat berolahraga
dengan denyut nadi berkisar 99-115
c. Durasi ( 30 60 menit)
d. Jenis ( bisa dilakukan jogging, bersepeda, berenang)
3. EDUKASI
Edukasi adalah pendidikan dan latihan mengenai
pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan yang
diberikan pada setiap penderita diabetes. Tujuan dari edukasi
adalah terjadinya perubahan perilaku, pemahaman klien
8
akan memudahkan dalam menjalankan kelima pilar tersebut.
Edukasi tidak hanya diberikan kepada penderita, melainkan
kepada keluarga sehingga terdapat ke antusiasan untuk
menjalankan ke Lima Pilar kesehatan tersebut.
4. OBAT
Dalam hal ini, pengaturan makan, olahraga dan edukasi
tidak merupakan satu satunya hal yang harus dipenuhi, ada
hal lain yakni obat, obat obatan pada diabetes terbagi
menjadi dua yakni obat oral dan obat suntikan, disinilah
peran keluarga juga penting, banyak penderita yang
menyepelehkan dan tidak telaten mengonsumsi obat obatan
keluarga berperan sebagai pengawas minum/ menyuntik
obat. Namun ingat, obat yang diberikan harus sesuai dengan
advis yang diberikan oleh dokter dan tidak sembarangan.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA
10
Sylvia A, Priece, dan Lorraine M.Wilson. 2005. Patofisiologi
Konsep Klinis Proses Proes Penyakit. EGC : Jakarta
11