DOSEN PEMBIMBING:
Ns. Rinco siregar, S.kep.,MNS
Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “Asuhan keperawatan pasien
lansia dengan DM”. Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu
proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Dalam pepatah ada yang mengatakan “ Tak ada gading yang tak retak”. Untuk
itu kami menyadari dalam pembuatan makalah ini, masih banyak kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata saya ucapkan
terima kasih.
Hisikia Laia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……...……………………………………….……………………ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang ................................................................................2
1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………….........………...4
DAFTAR PUSTAKA………………………………………...........................34
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan penulisan
a. Tujuan umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kperawatan pada lansia secara
profesional dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan.
b. Tujuan khusus
Setelah melakukan kunjungan rumah keluarga lansia mahasiswa dapat :
1. Melakukan pengkajian keperawatan keluarga gerontik pada Ny.S
dengan diabetes mellitus.
2. Menganalisa masalah kesehatan keluarga Ny.S dengan diabetes
mellitus.
3. Merencanakan tindakan keperawatan berdasarkan kebutuhan keluarga
Ny.S dengan diabetes mellitus.
4. Melakukan tindakan keperawatan dalam pencegahan, penyembuhan
dan pemulihan berdasarkan masalah yang dialami keluarga Ny.S
dengan diabetes mellitus.
5. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan pada
keluarga Ny.S dengan diabetes mellitus.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.6. Pencegahan
1. Pencegahan primer
Pendidikan tentang kebutuhan diet mungkin diperlukan. Suatu perencanaan
makanan yang terdiri dari 10% lemak, 15% protein, dan 75% karbohidrat
kompleks direkomendasikan untuk mencegah diabetes. Kandungan rendah lemak
dalam diet ini tidak hanya mencegah arterosklerosis, tetapi juga meningkatkan
aktivitas reseptor insulin (Stanley, Mickey, 2006).
Latihan juga diperlukan untuk membantu mencegah diabetes. Berjalan atau
berenang, dua aktivitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang sanga
baik untuk para pemula.
2. Pencegahan sekunder
a. Penapisan
Kadar gula darah harus diperiksa secara rutin sebagai komponen dari
penapisan, tetapi hasil yang negatif dalam gejala ringan yang lain tidak
dapat dianggap sebagai suatu kesimpulan. Tes toleransi glukosa oral pada
umumnya dianggap lebih sensitif dan merupakan indikator yang dapat
diandalkan daripada kadar glukosa darah puasa dan harus dilakukan
untuk menentukan diagnosis dan perawatan awal NIDDM (Stanley,
Mickey, 2006).
b. Nutrisi
Perawat yang membantu lansia dalam merencanakan makan dapat
mengambil kesempatan untuk memberikan pendidikan kepada klien
tentang prinsip umum nutrisi yang baik. Perawat dapat mengajarkan
klien tentang membaca label untuk menghindari asupan sehari-hari,
memilih sumber-sumber makanan rendah kolesterol, dan memasukkan
serat yang adekuat dalam diet mereka (Stanley, Mickey, 2006).
c. Olahraga
Untuk lansia dengan NIDDM, olahraga dapat secara langsung
meningkatkan fungsi fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah,
meningkatkan stamina dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan
sirkulasi. Walaupun berenang dan berjalan cepat telah dinyatakan sebagai
pilihan yang sangat baik untuk lansia dengan NIDDM, tipe aktivitas
lainnya juga sama-sama bermanfaat. Khususnya, aerobik yang
menawarkan manfaat paling banyak. Seseorang dengan NIDDM harus
melakukan latihan minimal satu kali setiap 3 hari (Stanley, Mickey,
2006).
d. Pengobatan
Bila intervensi sebelumnya tidak berhasil dalam memodifikasi kadar gula
darah dan gejala-gejala, terapi agens oral dan insulin akan diperlukan
untuk menambah suplai dari tubuh (Stanley, Mickey, 2006).
Do :
- Ditemukan adanya luka pada ibu jari kaki
sebelah kanan berwarna merah sekitar 2
cm.
- Klien tampak lemas dan sering ngantuk.
- Berat badan klien menurun dari 75 kg
menjadi 60 kg.
- Mukosa mulut dan bibir klien kering.
2. Ds : Penurunan Resiko terjadi
- Klien mengatakan mata sebelah kiri tidak ketajaman cedera
bisa melihat dengan jelas, pandangan kabur penglihatan
terutama menjelang malam hari.
- Klien mengatakan apabila keluar ruangan
atau jalan-jalan di sekitar rumah harus
memegang dinding terlebih dahulu sebagai
sokongan.
Do :
- Klien tampak tidak tahu dan tidak melihat
dengan jelas pada saat seseorang datang
kerumah dan menanyakan kepada perawat
siapa yang datang.
- Klien tampak berjalan sambil memegang
dinding atau pakai tongkat.
- Penerangan dalam ruangan dirumah Tn. Z
kurang terang pada siang hari dikarenakan
jendela rumah jarang dibuka.
3. Ds : Ketidakmampuan Kurang
- Klien mengatakan mata sebelah kiri tidak keluarga pengetahuan
bisa melihat dengan jelas, pandangan kabur merawat anggota mengenai
terutama menjelang malam hari. keluarga yang penyakit
- Klien mengatakan tidak tahu komplikasi sakit diabetes mellitus
dari diabetes mellitus, penyebab dan
perawatan diabetes terutama pada luka yang
ada dijari kaki sebelah kanannya.
Do :
- Terdapat luka pada ibu jari kaki sebelah
kanan berwarna merah sekitar 2 cm dan
tidak sembuh sejak 3 bulan yang lalu. Luka
sudah diobati, namun belum bisa sembuh
sampai sekarang.
- Klien tampak cemas dengan kondisinya.
3.1.3 Diagnosa keperawatan
Tanggal
No. Diagnosa keperawatan Paraf
Ditemukan Teratasi
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan 7 Desember 2015
dengan gangguan metabolik yang
ditandai dengan klien mengatakan ada
luka pada ibu jari kaki sebelah kanan
yang tidak sembuh sejak 3 bulan yang
lalu. Luka sudah diobati, namun sampai
sekarang luka tersebut tidak sembuh-
sembuh. Klien mengatakan setelah
mengetahui menderita diabetes, klien
mengurangi makan-makanan yang manis.
Klien mengatakan setiap makan hanya
menghabiskan ½ porsi karena takut gula
darah semakin naik. Ditemukan adanya
luka pada ibu jari kaki sebelah kanan
berwarna merah sekitar 2 cm, klien
tampak lemas dan sering ngantuk, berat
badan klien menurun dari 75 kg menjadi
60 kg, mukosa mulut dan bibir klien
kering.
2. Resiko terjadi cedera berhubungan 7 Desember 2015
dengan penurunan ketajaman penglihatan
yang ditandai dengan klien mengatakan
mata sebelah kiri tidak bisa melihat
dengan jelas, pandangan kabur terutama
menjelang malam hari. Klien mengatakan
apabila keluar ruangan atau jalan-jalan di
sekitar rumah harus memegang dinding
terlebih dahulu sebagai sokongan. Klien
tampak tidak tahu dan tidak melihat
dengan jelas pada saat seseorang datang
kerumah dan menanyakan kepada
perawat siapa yang datang. Klien tampak
berjalan sambil memegang dinding atau
pakai tongkat. Penerangan dalam ruangan
dirumah Tn.Z kurang terang pada siang
hari dikarenakan jendela rumah jarang
dibuka.
3. Kurang pengetahuan mengenai penyakit 7 Desember 2015
diabetes mellitus berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit yang
ditandai dengan klien mengatakan mata
sebelah kiri tidak bisa melihat dengan
jelas, pandangan kabur terutama
menjelang malam hari. Klien mengatakan
tidak tahu komplikasi dari diabetes
mellitus, penyebab dan perawatan
diabetes terutama pada luka yang ada
dijari kaki sebelah kanannya. Terdapat
luka pada ibu jari kaki sebelah kanan
berwarna merah sekitar 2 cm dan tidak
sembuh sejak 3 bulan yang lalu. Luka
sudah diobati, namun belum bisa sembuh
sampai sekarang. Klien tampak cemas
dengan kondisinya.
3.1.4 Intervensi keperawatan
Diagnosa
No. NOC NIC Paraf
keperawatan
1. Kerusakan Setelah dilakukan 1. Kaji pengetahuan klien
integritas kulit tindakan mengenai adanya faktor resiko
berhubungan keperawatan 3x30 yang dapat menyebabkan
dengan gangguan menit klien mampu kerusakan kulit.
metabolik. mempertahankan 2. Pantau warna, suhu, dan
keutuhan kulit dan kelembapan kulit pada klien.
mengatur pola 3. Identifikasi makanan yang
makan secara disenangi oleh klien.
adekuat dengan 4. Libatkan keluarga dalam
kriteria: perencanaan makan sesuai
- Mukosa mulut indikasi.
dan bibir tidak 5. Kolaborasi melakukan
kering. pemeriksaan gula darah.
- Berat badan
dalam batas
normal.
2. Resiko terjadi Setelah dilakukan 1. Ajarkan kepada keluarga
cedera tindakan untuk menyediakan
berhubungan keperawatan selama lingkungan yang aman untuk
dengan 3x30 menit, cedera pasien.
penurunan tidak terjadi pada 2. Identifikasi kebutuhan
ketajaman klien dengan keamanan pasien, sesuai
penglihatan. kriteria: dengan kondisi fisik dan
- Klien terbebas fungsi kognitif pasien dan
dari cedera riwayat penyakit terdahulu
- Klien mampu pasien.
menjelaskan 3. Ajarkan kepada keluarga dan
cara untuk klien untuk menghindarkan
mencegah lingkungan yang berbahaya
cedera (misalnya memindahkan
- Klien mampu perabotan berbahaya,
menjelaskan kebersihan lantai rumah dan
manfaat senam kamar mandi).
mata 4. Ajarkan kepada keluarga
- Klien mampu untuk memberikan penerangan
mendemonstrasi yang cukup di dalam rumah.
kan senam mata 5. Jelaskan manfaat senam mata.
6. Ajarkan gerakan senam mata
3. Kurang Setelah dilakukan 1. Jelaskan pada klien penyebab
pengetahuan tindakan diabetes mellitus.
mengenai keperawatan 1x30 2. Jelaskan pada klien tanda dan
penyakit diabetes menit keluarga gejala diabetes mellitus
mellitus dapat mengenal 3. Jelaskan pada klien
berhubungan masalah kesehatan komplikasi diabetes mellitus
dengan dengan kriteria: yang dapat terjadi.
ketidakmampuan - Klien dapat 4. Jelaskan pada keluarga cara
keluarga merawat menyebutkan perawatan pada diabetes
anggota keluarga penyebab mellitus.
yang sakit. diabetes
mellitus.
-
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan tahap-tahap pembuatan asuhan keperawatan pada lansia, penulis
mampu :
a. Melakukan pengkajian terhadap gerontik khususnya pada Ny.S dengan
gangguan diabetes melitus.
b. Menegakkan diagnosa keperawatan pada gerontik khususnya pada Ny.S dengan
gangguan diabetes melitus.
c. Menyusun rencana keperawatan pada gerontik khususnya pada Ny. S dengan
gangguan diabetes melitus.
d. Mengimplementasikan rencana keperawatan yang sudah disusun pada gerontik
khususnya pada Ny.S dengan gangguan diabetes melitus.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan pada gerontik khususnya pada Ny. S
dengan gangguan diabetes melitus.
4.2 Saran
1. Semoga dengan dibuatnya asuhan keperawatan ini, mahasiswa dapat
mempergunakannya dalam menambah wawasan tentang asuhan keperawatan pada
gerontik.
2. Bagi mahasiswa diharapkan untuk memperdalam pengetahuan dalam menerapkan
asuhan keperawatan gerontik secara efektif dan efisien baik teoritis maupun di
dalam kasus.
3. Bagi Ny.S selaku sebagai klien agar dapat mengontrol penyakitnya seperti
mengurangi makanan yang banyak mengandung gula serta tidak melakukan
aktivitas yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Dinkes Kota Semarang. 2010. Profil Kesehatan Kota Semarang. Semarang : Dinkes
Kota Semarang.
Fatmah. 2010. Gizi Usia Lanjut. Erlangga : Jakarta.
NANDA, 2005/2006, Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda, Alih Bahasa Budi
Santosa, Prima Medika, NANDA.
Stanley, Mickey dan Patricia Gauntlett Beare. (2006). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik, Edisi 2., Jakarta: EGC.
Tandra. (2007). Segala Sesuatu Yang Harus Anda Ketahui Tentang Diabetes. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.