Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH OBESITAS TERHADAP GIZI SEIMBANG

MAKALAH

Dosen Pengampu: Tri Hidayat, M.Gz. RD

Disusun Oleh:

Ester Apriliana (202307215)

Alvin Cristeven (202307206)

Evita Damayanti (202307217)

Alvionita Della Borne (202307207)

Eugenia Callista Graciella (202307216)

Linda (202307225)

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK SANTO AGUSTINUS HIPPO
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
PONTIANAK
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami aturkan kepada yang Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmat nya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas ini yang
bejudul “Pengaruh Obesitas Terhadap Gizi Seimbang”. Tugas ini berisikan
tentang informasi mengenai definisi, faktor, patofisiologi, indikator, penegakan
diagnosa, cut off indikator, dampak, serta perbandingan masalah obesitas dengan
negara lain.
Kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu jika ada kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada anggota kelompok yang
telah berperan serta dalam penyusunan tugas ini dari awal hingga akhir. Semoga
Tuhan senantiasa menyertai kami semua, Amin.

Pontianak, September 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i


DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Definisi ........................................................................................................... 1
2.1 Rumusan masalah.......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 2
2.1 Pengertian obesitas ....................................................................................... 2
2.2 Faktor penyebab ............................................................................................ 2
2.3 Patofisiologi masalah obesitas ....................................................................... 3
2.4 Indikator penegakan diagnosa masalah obesitas ............................................ 3
2.5 Cutt off indicator masalah obesitas ................................................................ 4
2.6 Dampak dari “masalah obesitas” ................................................................... 4
2.7 Perbandingan prevalansi, indikator, program penanganan masalah obesitas
dengan negara lain ......................................................................................... 4

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 5


3.7 Kesimpulan .................................................................................................... 5
3.2 Saran ............................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 6

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 DEFINISI

Terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu obesitas, overweight,


dan obesitas sentral. Obesitas adalah peningkatan lemak tubuh (body fat). Cara
pengukurannya akan diterangkan kemudian. Overweight adalah peningkatan berat
badan relatif apabila dibandingkan terhadap standar. Overweight kemudian
menjadi istilah yang mewakili “obesitas” baik secara klinis ataupun
epidemiologis. Sedangkan obesitas sentral adalah peningkatan lemak tubuh yang
lokasinya lebih banyak di daerah abdominal dari pada di daerah pinggul, paha
atau lengan. Penentuan adanya obesitas sentral ini penting karena berhubungan
dengan adanya resistensi insulin yang merupakan dasar terjadinya sindroma
metabolic.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu obesitas?


2. Bagaimana cara mengatasi obesitas?
3. Penyakit-penyakit apa saja yang timbul akibat obesitas?
2

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN OBESITAS


Obesitas merupakan penyakit kronis dan multi faktorial dan juga disebut
penyakit inflamasi kronik yang ditandai dengan peningkatan total lemak tubuh.
Distribusi kejadian obesitas berhubungan dengan faktor jenis kelamin, usia,
tingkat pendidikan, dan status ekonomi. Faktor resiko dasar terjadinya obesitas
yaitu faktor peningkatan asupan, faktor metabolik, penggunaan kalori dan gen.
Obesitas terbagi menjadi dua tipe yaitu obesitas sentral dan obesitas periferal.
Dampak obesitas terhadap kesehatan masyarakat meliputi percepatan proses
penuaan, gangguankecerdasan resistensi insulin, kanker, osteoatritis, kolelithiasis,
dan kematian pada usia muda. Selain itu, obesitas juga berdampak pada sosial
ekonomi seperti menurunnya kualitas kehidupan penderita, menurunnya
produktivitas individu dan negara, tingginya biaya kesehatan negara, dan
tingginya biaya yang dikeluarkan individu ketika sakit.
Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian dan penanganan epidemi obesitas
dengan pendekatan dalam aspek sosial, biologi, teknologi, dan ekonomi. Prinsip
dasarnya penanggulangan obesitas adalah intervensi gaya hidup dan terapi medik
seperti obat-obatan dan operasi bariatrik bila diperlukan. Perubahan gaya hidup
lebih ditekankan pada modifikasi perilaku makanan dan aktivitas fisik.

2.2 FAKTOR PENYEBAB


Obesitas penyebabnya multifaktorial, dan berbagai penemuan terbaru yang
berkaitan dengan penyebab obesitas menyebabkan pathogenesis obesitas terus
berkembang. Keseimbangan energi ditentukan oleh asupan energi yang berasal
dari zat gizi penghasil energi yaitu karbohidrat, lemak dan protein serta kebutuhan
energi yang ditentukan oleh energi basal, aktifitas fisik dan thermic effect of food
(TEF) yaitu energi yang diperlukan untuk mengolah zat gizi menjadi energi.
Contohnya:
1. Riwayat keluarga kandung dengan obesitas
2. Gaya hidup, seperti jarang berolahraga dan menghabiskan hari tanpa
berkegiatan
3. Mengonsumsi makan tinggi gula dan lemak secara berlebih
4. Efek samping obat – obatan tertentu, seperti antidepresan, steroid, dan obat
diabetes
5. Kebiasaan begadang
6. Stres yang membuat produksi hormon kortisol meningkat sehingga
mempengaruhi metabolisme tubuh

2.3 PATOFISIOLOGI MASALAH OBESITAS


Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang patofisiologi obesitas adalah
penting bagi semua profesional kesehatan yang terlibat dalam pemberantasan
obesitas. Untuk mengelola dan mencegah obesitas memerlukan tim layanan
kesehatan interprofesional yang terlibat dalam manajemen pasien, seperti dokter,
perawat, ahli gizi, ahli gizi, dan ahli fisiologi olahraga.
Seperti diketahui, obesitas merupakan penyakit autoimun dan peradangan
kronis tingkat rendah, dan penanda inflamasi yang disekresikan oleh jaringan
adiposa pada penderita obesitas menyebabkan penyakit kronis lainnya seperti
hipertensi, diabetes, dislipidemia, dan kanker atau pengaktifannya, pencegahannya
lebih baik daripada mengobati. Untuk mencegah obesitas, tim interprofesional
perlu mengedukasi pasien.

2.4 INDIKATOR PENEGAKAN DIAGNOSA OBESITAS


Kompleksnya patogenesis dan patofisiologi sepsis melibatkan hampir semua
jenis sel, jaringan, dan sistem organ. Oleh karena itu, terdapat banyak parameter
laboratorium yang dapat dijadikan biomarker sepsis dan syok septik. Berbagai
biomarker yang banyak digunakan terbagi dalam kelompok produk bakteri,
protein fase akut, hipoperfusi jaringan, mediator koagulasi, permukaan sel, dan
sitokin.

3
2.5 CUT OFF INDIKATOR MASALAH OBESITAS
Penggunaan cut off IMT untuk penentuan obesitas Analisis dilakukan secara
keseluruhan dari subjek, menurut jenis kelamin, usia dan pendidikan. Selain itu itu
pada analisis juga dilakukan menurut merokok atau tidak merokok, pengeluaran
untuk buah dan sayur, dan aktivitas, namun tidak terdapat hasil yang bermakna.
Analisis Sensitivitas (Se) dan Spesifitas (Sp) dimulai dari memotong IMT 22
sampai 30. Sebagai emas standar adalah keadaan tekanan darah, gula darah (DM)
Kolesterol total dan mempunyai satu atau lebih dari resikonya yaitu tekanan
darah, gula darah, Jumlah kolesterol.

2.6 DAMPAK DARI OBESITAS


Dampak obesitas terhadap kesehatan masyarakat meliputi percepatan proses
penuaan, gangguan kecerdasan, resistensi insulin, kanker, osteoatritis,
kolelithiasis, dan kematian pada usia muda. Selain itu, obesitas juga berdampak
pada sosial ekonomi seperti menurunnya kualitas kehidupan penderita,
menurunnya produktivitas individu dan negara, tingginya biaya kesehatan negara,
dan tingginya biaya yang dikeluarkan individu ketika sakit. Oleh karena itu,
dibutuhkan pengendalian dan penanganan epidemi obesitas dengan pendekatan
dalam aspek sosial, biologi, teknologi, dan ekonomi. Prinsip dasarnya
penanggulangan obesitas adalah intervensi gaya hidup dan terapi medik seperti
obat-obatan dan operasi bariatrik bila diperlukan. Perubahan gaya hidup lebih
ditekankan pada modifikasi perilaku makanan dan aktivitas fisik.

2.1 PERBANDINGAN PREVALANSI, INDIKATOR, PROGRAM


PENANGANAN OBESITAS DENGAN NEGARA LAIN
Prevalensi obesitas pada remaja pelajar adalah 7,9% diperkotaan dan 2%
dipedesaan. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam variasi, jumlah, dan
frekuensi konsumsi makanan cepat saji perbulan serta asupan energi dari makanan
cepat saji antara remaja obesitas dan tidak obesitas. Prevalensi obesitas
diperkotaan jauh lebih tinggi dibandingkan di pedesaan. Siswa yang mengalami
obesitas lebih sering mengkonsumsi makanan cepat saji dan lebih bervariasi di
bandingkan siswa yang tidak mengalami obesitas.

4
5

BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Obesitas merupakan suatu kondisi kelebihan berat tubuh akibatnya
tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing berlaku 20% dan 25%
dari berat tubuh dan dapat membahayakan kesehatan. Kriteria dan klasifikasi
obesitas secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu berdasarkan ciri fisik klinis
yang terjadi dan antropometri (berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) Tubuh
Massa Indeks (BMI) dan berdasarkan pengukuran rasio lingkar pinggang dan
perbandingan antara lingkar pinggang dengan lingkar pinggul dan secara biokimia
penentuan lemak dalam tubuh dilakukan dengan menggunakan Biografi
Impedansianalisi. Faktor faktor penyebab obesitas adalah faktor genetik, hormon,
makanan, fisikologis dan pemakaian obat - obatan. Adapun faktor yang dapat
berpengaruh adalah pola gaya hidup. Gaya hidup yang salah akan memperparah
tingkat obesitas. Obesitas dengan BMI>40 dapat diatasi dengan penyakit
sedangkan obesitas yang tidak juga parah dapat diatasi dengan cara hidup yang
sehat dan seimbang.

3.2 SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan serta analisis yang kami lakukan, maka saran
yang dapat kami berikan bagi pembaca serta pembuatan makalah selajutnya
apabila ingin menganalisis mengenai pengaruh obesitas terhadap gizi seimbang,
sebaiknya menambahkan sumber-sumber terpercaya seperti artikel-artikel serta
buku yang lebih baik dan banyak lagi. Sehingga dengan demikian hasil makalah
akan lebih mendekati hasil yang sesuai harapan pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

buku obesitas permasalahan dan terapi praktis

atrinson RL.medical evaluator of the obese patien

jurnal gizi media.neliti.com

Khimsan A. Peranan pangan dan gizi untuk kualitas hidup

https://jurnal.ugm.ac.id/jgki/article/view/17397

https://www.researchgate.net/publication/336858020_PENGGUNAAN_BERBA
GAI_CUT-
OFF_INDEKS_MASSA_TUBUH_SEBAGAI_INDIKATOR_OBESITAS_TER
KAIT_PENYAKIT_DEGENERATIF_DI_INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai