Anda di halaman 1dari 22

Askep ibu hamil dengan

ketergantungan obat
Kelompok 3
Chaerul anwar, laela anggraini, irfan alwin, st. wulan, nur putri, tatag hardianto, st.
maemunah, thoif farhan, mutia ayu.
Landasan teori
Ketergantungan obat adalah kebutuhan secara psikologis terhadap suatu obat dalam
jumlah yang makin lama makin bertambah besar untuk menghasilkan efek yang
diharapkan

Beberapa zat dapat berbahaya apabila dikonsumsi kapanpun saat hamil, tetapi ada
juga beberapa zat yang sangat berbahaya apabila digunakan pada tahap kehamilan
tertentu, seperti (5):
Tahap pembentukan organ tubuh
Pada tahap ini, beberapa jenis obat & alcohol, dapat menyebabkan kegagalan
pembentukan organ tertentu seperti jantung, lengan & fungsi wajah.

Tahap pertumbuhan janin
Pada usia kehamilan sekitar 10 minggu, janin akan mengalami pertumbuhan berat & ukuran
yang pesat. Pada tahap ini, beberapa jenis obat dapat menghambat pertumbuhan organ
yang masih berkembang, seperti misalnya mata ataupun sistem syaraf. Penggunaan narkoba
secara terus-menerus juga dapat meningkatkan resiko terjadinya keguguran & kelahiran
premature, termasuk juga kemungkinan bayi lahir dengan ukuran & berat badan yang kurang
dari semestinya.
Tahap kelahiran
Selain itu ada juga beberapa jenis narkoba yang berbahaya apabila dikonsumsi oleh ibu hamil
saat mendekati waktu kelahiran, karena dapat menyebabkan proses kelahiran menjadi sulit &
berbahaya, atau juga menyebabkan adanya gangguan kesehatan pada bayi yang baru
dilahirkan.

Faktor penyebab pada klien dengan
penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA
meliputi:

a. Faktor biologic
Kecenderungan keluarga, terutama penyalahgunaan alcohol
Perubahan metabolisme alkohol yang mengakibatkan respon fisiologik
yang tidak nyaman
b. Faktor psikologik
Tipe kepribadian ketergantungan
Harga diri rendah biasanya sering berhub. dengan penganiayaan waktu
masa kanak kanak

Perilaku maladaptif yang diperlajari secara berlebihan
Mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit
Sifat keluarga, termasuk tidak stabil, tidak ada contoh peran yang positif, kurang percaya diri, tidak mampu
memperlakukan anak sebagai individu, dan orang tua yang adiksi

c. Faktor sosiokultural
Ketersediaan dan penerimaan sosial terhadap pengguna obat
Ambivalens sosial tentang penggunaan dan penyalahgunaan berbagai zat seperti tembakau, alkohol dan mariyuana
Sikap, nilai, norma dan sanksi cultural
Kemiskinan dengan keluarga yang tidak stabil dan keterbatasan kesempatan

Dampak NAPZA pada BUMIL
Lalai dalam memperhatikan asupan gizi bagi bayi
Insomnia
Cemas
Emosi meningkat
Terjadi kompilkasi akibat perubahan hormone dan ketegangan mental bumil antara lain;
Mual muntah berlebihan
Dehidrasi
Kurang memperhatikan personal hygiene
Tidak konsentrasi
Beresiko mengalami cedera

Komplikasi
Untuk ibu ;
Infeksi
Anemia selama kehamilan
Berpotensi keguguran
melahirkan premature
Perdarahan pasca bersalin
Gangguan ginjal
Kenaikan tekanan darah
Resiko hepatitis B dan HIV

Untuk janin;
Cacat bawaan
janin mengalami gangguan tumbang
Resiko BBLR
Lahir premature
Janin meninggal dalam kandungan
Terlepasnya plasenta sebelum lahir
KASUS
Seorang ibu Ny. X usia 23 th sedang hamil 10 minggu, sudah beberapa
bulan ini mengalami masalah karena suaminya tn. Z sering marah-marah
karena stress di PHK. Hal ini berimbas ke istrinya yang sedang hamil, karena
lingkungan rumah yang buruk mendukung untuk mengkonsumsi obat
penenang, karena kurang pengetahuan ny. X tidak tahu bahwa obat
yang dikonsumsi adalah obat terlarang yg diberikan oleh teman-
temannya. Karena bagi Ny. X dengan menggunakan obat trsbt ny X
merasa lebih relaks dan tenang.
Suatu hari ny. X datang ke puskesmas untuk memeriksa kandungan, Saat
dilakukan pengkajian didapatkan data bahwa iya sudah ketergantungan
obat terlarang, dan dia bertanya apa dampak bagi dia dan janin.
Pengkajian

Prinsip pengkajian yang dilakukan dapat menggunakan format pengkajian di ruang psikiatri
atau sesuai dengan pedoman yang ada di masing-masing ruangan tergantung pada
kebijaksanaan rumah sakit dan format pengkajian yang tersedia.
Status kesehatan umum, dengan perhatian khusus pada infeksi dan nutrisi
Kondisi obstetri ibu dan janin
Obat-obatan yang digunakan oleh ibu

PENGKAJIAN
Adapun pengkajian yang dilakukan meliputi :
a. Perilaku
b. Faktor penyebab dan faktor pencetus
c. Mekanisme koping yang digunakan oleh penyalahguna zat meliputi:
penyangkalan (denial) terhadap masalah
rasionalisasi
memproyeksikan tanggung jawab terhadap perilakunya
mengurangi jumlah alkohol atau obat yang dipakainya
d. Sumber-sumber koping (support system) yang digunakan oleh klien

DATA FOKUS
Data subyektif:
- Ny X mengatakan sedang hamil 10 minggu
- Mengatakan Sudah beberapa bulan ini mengalami masalah karena
suaminya tn. Z sering marah-marah karena stress di PHK.
- Mengatakan kurang pengetahuan dan tidak tahu bahwa obat yang
dikonsumsi adalah obat terlarang yg diberikan oleh teman-temannya.
- Mengatakan menggunakan obat tsb merasa lebih relaks dan tenang.
- Mengatakan apa dampak bagi dia dan janin.
DATA OBYEKTIF
- Hasil pengkajian ; ketergantungan obat,
- lingkungan rumah yang buruk
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Resiko tinggi kurang volume cairan berhubungan dengan:
efek penggunaan obat-obatan psikoaktif.
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan: efek penggunaan obat-obatan psikoaktif
Resiko tinggi cedera terhadap diri sendiri, janin, atau bayi baru
lahir yang berhubungan dengan efek sensori obat
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gaya hidup
dehidrasi dan malnutrisi metode pemberian obat / efek obat

Kurang perawatan diri, mandi, higyene yang berhubungan dengan efek zat
Penyangkalan (denial) yang berhubungan dengan kurang pemahaman tentang proses
penyakit, efek obat psikoaltif pada janin yang bertumbuh dan kehamilan
Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan sistem pendukung yang kurang,
harga diri rendah, tidak adanya mekanisme sehat untuk mengenali dan mengungkapkan
kemarahan
Resiko tinggi kekerasan berhubungan dengan mempertahankan kebiasaan
menggunakan obat, efek zat yang digunakan.

Dx: Resiko tinggi cedera terhadap diri sendiri,
janin, atau bayi baru lahir yang berhubungan
dengan efek sensori obat

Hasil yang diharapkan:
persalinan pasien yang prematur akan disupresi
intervensi:
Memantau terapi tokolisis melalui IV
Memantau status ibu dan janin akibat pemberian terapi
Menganjurkan bumil untuk mengambil keputusan melakukan tirah baring,
dan menjaga kebersihan
Menyiapkan kepulangan pasien : memberi penyuluhan tentang pemberian
obat oral dan cara mengenali tanda persalinan prematur, apa dan
bagaimana melaporkannya: sumber orang yang dapat dihubungi saat
diperlukan
Rasional:
Pemantauan ketat penting untuk menentukan keefektifan dan
megenali tanda dini toksisitas
Menunjukan penghargaan terhadap kemampuan pasien mengambil
keputusan sehingga ia akan merasa lebih kuat
Pengetahuan memberikan dasar dalam mengambil keputusan :
merupakan proses yang membantu dalam mengembangkan
keterampilan koping yang baru; kepercayaan perawat dapat membantu
pasien dalam mengembangkan harga diri, yang bisa membantu pasien
melewati sisi hidupnya yang lain.
Evaluasi:
Persalinan prematur disupresi tanpa terjadi toksisitas
Pasien mampu mematuhi tirah baring
Pasien minum obat oral sesuai instruksi, persalinan pre term tidak terjadi.

Dx: Koping individu tidak efektif yang
berhubungan dengan sistem pendukung
yang kurang

Hasil yang diharapkan:
Pasien akan mengungkan sikap positif terhadap dirinya
Pasien akan meneruskan kehamilannya sampai cukup bulan tanpa menggunakan
kokain
Intervensi:
Mendorong klien untuk mengenali kekuatan dirinya
Membantu mengembangkan strategi penyelesaian masalah
Menggali sumber untuk mengurangi penggunaan zat

Rasional:
Mengurangi ketergantungan pada dominasi teman sebaya yang tidak tepat
Mendorong keterlibatan klien dalam rencana perawatan dan pelaksanaan aktivitas
Evaluasi:
Klien mampu menggunakan pernyataan positif tentang dirinya
Klien membantu mengembangkan rencana perawatan yang tepat untuk kelahiran
aterm
Klien hadiri dalam progam rehabilitasi, mendiskusikan masalah dengan perawat di
klinik/ perawat kesehatan masyarakat, dan tetap bebas dari obat selama sisa masa
hamilnya.

Dx : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan: efek penggunaan
obat-obatan psikoaktif

Hasil yang diharapkan:
Ibu dan janin akan mempertahankan nutrisi yang ade kuat
Intervensi
Memberi si Ibu konsultasi tentang konsultasi wanita hamil dan janin
Bersama-sama mengembangkan rencana makan yang meliputi jadwal,
lingkungan, dan jenis makanan yang disukai/ tidak disukai

Rasional
Klien kurang memahami kebutuhan nutrisi selama hamil
Penyalahguna zat sering sekali lupa makan / lupa makanan kesukaannya
Evaluasi
Status nutrisi pasien dan asupan makanannya sesuai denagn kehamilannya trimester
ketiga
Pasien menjalankan rencana makan dan memasukan makanan kesukaan dalam
pilihan makanan.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai