Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL

1. PENGKAJIAN
a. Fisik :
Data fisik yang mungkin ditemukan pada klien dengan penggunaaan NAPZA pada
saat pengkajian adalah sebagai berikut :

Nyeri
gangguan pola tidur
menurunnya selera makan
konstipasi, diarhe
Otak dan susunan saraf pusat :
gangguan daya ingat
gangguan perhatian / konsentrasi
gangguan bertindak rasional
gagguan perserpsi sehingga menimbulkan halusinasi
gangguan motivasi, sehingga malas sekolah atau bekerja
gangguan pengendalian diri, sehingga sulit membedakan baik / buruk.
Pada saluran napas dapat terjadi radang paru (Bronchopnemonia), pembengkakan
paru (Oedema Paru).
Pada jantung dapat terjadi peradangan otot jantung serta penyempitan pembuluh
darah jantung.
Pada hati dapat terjadi Hepatitis B dan C yang menular melalui jarum suntik dan
hubungan seksual.
Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV/AIDS.
Para pengguna NAPZA dikenal dengan perilaku seks resiko tinggi, mereka
mau melakukan hubungan seksual demi mendapatkan uang untuk membeli zat.
Penyakit Menular Seksual yang terjadi adalah : kencing nanah (GO), raja singa
(Siphilis) dll. Dan juga pengguna NAPZA yang mengunakan jarum suntik secara
bersama-sama membuat angka penularan HIV/AIDS semakin meningkat. Penyakit
HIV/AIDS menular melalui jarum suntik dan hubungan seksual, selain itu juga dapat
melalui tranfusi darah dan penularan dari ibu ke janin.
Pada sistem Reproduksi sering mengakibatkan kemandulan.
Pada kulit sering terdapat bekas suntikan bagi pengguna yang menggunakan jarum
suntik, sehingga mereka sering menggunakan baju lengan panjang.
Komplikasi pada kehamilan :

Ibu : anemia, infeksi vagina, hepatitis, AIDS.


Kandungan : abortus, keracunan kehamilan, bayi lahir mati
Janin : pertumbuhan terhambat, premature, berat bayi rendah.

b. Emosional: Perasaan gelisah (takut kalau diketahui), tidak percaya diri, curiga dan tidak
berdaya.
c. Spiritual: Kegiatan keagamaan tidak ada, nilai-nilai kebaikan ditinggalkan karena
perubahan perilaku (tidak jujur, mencuri, mengancam dan lain-lain).
d. Faktor penyebab
Faktor penyebab pada klien dengan penyalahgunaan dan ketergantungan NAPZA
meliputi:
1) Faktor biologic
Kecenderungan keluarga, terutama penyalahgunaan alcohol
Perubahan metabolisme alkohol yang mengakibatkan respon fisiologik yang tidak
nyaman
2) Faktor psikologik
Tipe kepribadian ketergantungan
Harga diri rendah biasanya sering berhub. dengan penganiayaan waktu masa kanak

kanak
Perilaku maladaptif yang diperlajari secara berlebihan
Mencari kesenangan dan menghindari rasa sakit
Sifat keluarga, termasuk tidak stabil, tidak ada contoh peran yang positif, kurang
percaya diri, tidak mampu memperlakukan anak sebagai individu, dan orang tua yang

adiksi
3) Faktor sosiokultural
Ketersediaan dan penerimaan sosial terhadap pengguna obat
Ambivalens sosial tentang penggunaan dan penyalahgunaan berbagai zat seperti

tembakau, alkohol dan mariyuana


Sikap, nilai, norma dan sanksi cultural
Kemiskinan dengan keluarga yang tidak stabil dan keterbatasan kesempatan

e. Mekanisme koping yang digunakan oleh penyalahguna zat meliputi:


penyangkalan (denial) terhadap masalah
rasionalisasi
memproyeksikan tanggung jawab terhadap perilakunya
mengurangi jumlah alkohol atau obat yang dipakainya
f. Pemeriksaan Diagnostik
Toksikologis

Pemeriksaan darah, glukosa, dan serum


Pemeriksaan ultrasonografi untuk melokalisasi implasenta
Rontgen dada: Untuk menunjukkan adanya pneumonia, benda asing,embolik, atau
edema pulmoner.

2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi kurang volume cairan dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
yang berhubungan dengan: efek penggunaan obat-obatan psikoaktif.
b. Resiko tinggi cedera terhadap diri sendiri, janin, atau bayi baru lahir yang berhubungan
dengan efek sensori obat
c. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan gaya hidup dehidrasi dan malnutrisi metode
pemberian obat / efek obat
d. Penyangkalan (denial) yang berhubungan dengan kurang pemahaman tentang proses
penyakit, efek obat psikoaltif pada janin yang bertumbuh dan kehamilan
e. Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan sistem pendukung yang kurang,
harga diri rendah, tidak adanya mekanisme sehat untuk mengenali dan mengungkapkan
kemarahan
f. Resiko tinggi kekerasan berhubungan dengan mempertahankan kebiasaan menggunakan
obat, efek zat yang digunakan.\
1. Intervensi
a. Dx: Resiko tinggi cedera terhadap diri sendiri, janin, atau bayi baru lahir yang
berhubungan dengan efek sensori obat
Hasil yang diharapkan:
persalinan pasien yang prematur akan disupresi
intervensi:
Memantau terapi tokolisis melalui IV
Memantau status ibu dan janin akibat pemberian terapi
Menganjurkan bumil untuk mengambil keputusan melakukan tirah baring, dan
menjaga kebersihan
Menyiapkan kepulangan pasien : memberi penyuluhan tentang pemberian obat oral
dan cara mengenali tanda persalinan prematur, apa dan bagaimana melaporkannya:
sumber orang yang dapat dihubungi saat diperlukan.
Rasional:

Pemantauan ketat penting untuk menentukan keefektifan dan megenali tanda dini
toksisitas
Menunjukan penghargaan terhadap kemampuan pasien mengambil keputusan sehingga
ia akan merasa lebih kuat
Pengetahuan memberikan dasar dalam mengambil keputusan : merupakan proses yang
membantu dalam mengembangkan keterampilan koping yang baru; kepercayaan perawat
dapat membantu pasien dalam mengembangkan harga diri, yang bisa membantu pasien
melewati sisi hidupnya yang lain.
Evaluasi:
Persalinan prematur disupresi tanpa terjadi toksisitas
Pasien mampu mematuhi tirah baring
Pasien minum obat oral sesuai instruksi, persalinan pre term tidak terjadi.
b. Dx: Koping individu tidak efektif yang berhubungan dengan sistem pendukung yang
kurang
Hasil yang diharapkan:
Pasien akan mengungkan sikap positif terhadap dirinya
Pasien akan meneruskan kehamilannya sampai cukup bulan tanpa menggunakan
kokain
Intervensi:
Mendorong klien untuk mengenali kekuatan dirinya
Membantu mengembangkan strategi penyelesaian masalah
Menggali sumber untuk mengurangi penggunaan zat
Rasional:
Mengurangi ketergantungan pada dominasi teman sebay ayang tidak tepat
Mendorong keterlibatan klien dalam rencana perawatan dan pelaksanaan aktivitas
Evaluasi:
Klien mampu menggunakan pernyataan positif saya
Klien membantu mengembangkan rencana perawatan yang tepat untuk kelahiran aterm

Klien hadri dalam progam rehabilitasi, mendiskusikan masalah dengan perawat di


klinik/ perawat kesehatan masyarakat, dan tetap bebas dari obat selama sisa masa
hamilnya.
c. Dx : nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan: efek penggunaan
obat-obatan psikoaktif
Hasil yang diharapkan:
Ibu dan janin akan mempertahankan nutrisi yang ade kuat
Intervensi
Memberi si Ibu konsultasi tentang konsultasi wanita hamil dan janin
Bersama-sama mengembangkan rencana makan yang meliputi jadwal, lingkungan, dan
jenis makanan yang disukai/ tidak disukai
Rasional
Klien kurang memahami kebutuhan nutrisi selama hamil
Penyalahguna zat sering sekali lupa makan / lupa makanan kesukaannya
Evaluasi
Status nutrisi pasien dan asupan makanannya sesuai denagn kehamilannya trimester
ketiga
Pasien menjalankan rencana makan dan memasukan makanan kesukaan dalam pilihan
makanan.

DAFTAR PUSTAKA
Carpenitto, I.JBuku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 6, EGC, Jakarta: 1995
Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 3, EGC: 1995
Bobak, Lowdermig, Jensen. Buku Keperawatan Maternitas Edisi 4, EGC, Jakarta:2004
http://www.saskschools.ca/~psychportal/Psych30/Ejournal
Prenatal/influences_on_prenatal.htm

http:/Asuhan keperawat NAPZA.blogspot.com.

Anda mungkin juga menyukai