Anda di halaman 1dari 4

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka teori

Menurut World Health Organization (WHO), diare adalah suatu

penyakit yang di tandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang

lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang

lebih dari biasanya, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang mungkin dapat di

sertai dengan muntah atau tinja yang berdarah. Menurut Brandt et al (2015),

penyebab diare yaitu, faktor infeksi (Bakteri, virus, parasit), Gangguan

penyerapan makanan dan minuman di usus, Faktor makanan(makanan basi,

beracun, alergi terhadap makanan) dan Faktor psikologis seperti (cemas, takut

dan terkejut). Menurut WHO (2014) diare diklasifikasikan yaitu diare akut

kronis, persisten dan disentri.

Dampak dari diare yang tidak teratasi dapat menyebabkan dehidrasi

yang mangarah pada malnutrisi, hipovolemia, ketidakseimbangan elektrolit dan

asidosis hingga menyebabkan kematian (Radlovic et al, 2015). Dehidrasi diare

yang terjadi digolongkan menjadi diare tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan,

sedang,dan berat (Kemenkes RI, 2015). Salah satu upaya untuk meningkatkan

pengetahuan ibu dalam penatalaksanaan pada balita yang mengalami diare

melalui pendidikan kesehatan atau promosi kesehatan. Dalam pelaksanaannya

edukasi secara umum dapatmenggunakan video, alat peraga, lembar balik,

leaflet dan kartu nasehat ibu (card advise).


43
Bagan3.1
KerangkaTeori

Etiologi
Infeksi Diare
Gg Penyerapan makanan Dehidrasi
(Akut, Kronik,
& minuman di usus (Ringan, sedang,
persisten, &
faktor makanan & berat)
disentri)
faktor fisiologis

Penatalaksanaan:
Dehidrasi ringan : Pada keadaan ini
di perlakukan oralit secara oral
Faktoryang bersama larutan kristaloid ringer
mempengaruhi: laktat ataupun ringer asetat dengan
Anak
formula lengkap
orang tua
Hygiene & kebersihan Dehidrasi sedang : pemberian oralit
Sosial ekonomi hendaknya dilakukan oleh petugas
disarana kesehatan dan penderita
perlu diawasi selama 3- 4 jam
Dehidrasi berat : diberikan larutan
hidrasi secara intravena
(intravenous hydration) dengan
kadar 100 ml/ kg BB/ 3- 6 jam

PendidikanKesehatan
Metode:
Konseling Pengetahuan
Pengetahuan
Wawancara
Ceramah
Seminar
Diskusi kelompok
Media:
Lefleat
Poster
Video
Power point

Sumber: Brandt et al (2015), WHO (2014), MTBS 2015.

44
B. Kerangka Konsep

Menurut Notoadmojo (2014), kerangka konsep adalah model

konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori

atau menghubungkan secara logis beberapa faktor yang dianggap penting

untuk masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam manajemen diare pada balita di

Desa Laman Panjang Wilayah Kerja Puskesmas Muara Buat Tahun 2019.

Terdapat variabel dependen dan independen, dimana variabel dependen adalah

pengetahuan Ibu dan variabel independen adalah pendidikan kesehatan.

Dasar penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Bagan 3.2 Kerangka Konsep


Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu
dalam manajemen diare pada balita

Variabel Independen Variabel Dependen

Pendidikan Kesehatan

Pengetahuan ibu dalam Pengetahuan ibu dalam


manajemen diare sebelum manajemen diare sesudah
diberikan pendidikan diberikan pendidikan
kesehatan kesehatan

45
C. Hipotesis Penelitian

Menurut Notoadmojo (2014) hipotesis adalah sebuah pernyataan

tentang sesuatu yang diduga atau hubungan yang diharapkan antara dua

variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris.

Ha : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu dalam

manajemen diare pada balita di Desa Laman Panjang Wilayah Kerja

Puskesmas Muara Buat Tahun 2019

Ho : Tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan ibu

dalam manajemen diare pada balita di Desa Laman Panjang Wilayah

Kerja Puskesmas Muara Buat Tahun 2019

46

Anda mungkin juga menyukai