Anda di halaman 1dari 6

REMEDIAL KEPERAWATAN KOMUNTAS

DISUSUN OLEH :
Carina Claudia
NIM: PO.7120220042

Dosen Pembimbing:
Ns. I Gusti Ayu Putu Desy Rohana, M. Kep.Sp.Kep.Kom

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


PRODI D-III KEPERAWATAN BATURAJA
TAHUN 2023
asadasdasdasdasdLatar Belakang
Kesehatan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Bertolak dari
latar belakang manusia yang berbeda beda hal ini mengakibatkan banyak faktor yang
terjadi dan berhubungan dengan masalah kesehatan di dalam komunitas masyarakat
suatu daerah. Bila di klasifikasi kan berdasarkan kelompok khusus yang sangat rentan
terhadap kondisi kesehatan terganggu adalah kelompok khusus anak usia sekola
h.
Salah satu upaya yang dilaksanakan adalah meningkatkan pola hidup masy
arakat
yang sehat dengan melakukan kegiatan keperawatan pada komunitas atau masyarakat
yang didalamnya terdapat kelompok khusus anak sekolah.
Berdasarkan hasil Pengkajian didapatkan sebagian besar anak SD memiliki
masalah kebersihan diri, cukup banyak yang bermasalah pada gigi, di mana murid
tidak menggosok gigi, tidak mencuci tangan sebelum makan, tidak mencuc
i kaki
sebelum tidur, tidak biasa memakai alas kaki, tidak biasa potong kuku, kebiasaan
mandi satu kali sehari. Dampak negatif dari perilaku tersebut adalah menimbulkan
berbagai penyakit yang terjadi seperti karies gigi, diare, cacingan dan gatal gatal,
sehingga perlu untuk ditindaklanjuti dengan pemberian asuhan keperawatan melihat
berbagai masalah kesehatan yang muncul pada kelompok anak usia sekolah, maka
diperlukan adanya peran tenaga kesehatan dalam membantu menangani ma
salah
tersebut baik promotif preventif kuratif dan rehabilitative.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran perawat di sekolah?
2. Apa itu usaha kesehatan sekolah (UKS)?
3. Bagaimana asuhan keperawatan komunitas pada setting sekolah?
4. Apa saja promosi dan prevensi kesehatan pada setting sekolah?
5. Apa saja program kesehatan sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peran perawat di sekolah.
2. Untuk mengetahui usaha kesehatan sekolah (UKS).
ANALISA DATA

Melalui analisis data yang tercantum pada tabel di atas, dapat


disimpulkan bahwa kondisi mayoritas lansia di kelurahan Srengseng
Sawah mengindikasikan adanya kekurangan dalam hal pengetahuan.
Informasi terakhir yang dikumpulkan pada bulan Oktober 2015
mengungkapkan bahwa dari total 27 lansia yang terlibat dalam penelitian
tersebut, sebanyak 14 di antaranya memiliki tingkat pengetahuan yang
belum memadai. Para lansia ini mungkin memiliki keterbatasan
informasi atau pemahaman yang diperlukan dalam mengelola kesehatan
mereka.

Selain itu, data yang sama juga menunjukkan bahwa dari kelompok
lansia yang pengetahuannya terbatas, sebanyak 17 orang memiliki sikap
dan keterampilan yang kurang siap. Hal ini menunjukkan adanya
kesenjangan dalam pemahaman mereka terkait tindakan yang perlu
diambil atau keterampilan yang diperlukan dalam menjaga kesehatan
mereka.

Dalam konteks ini, penting untuk memperhatikan bahwa lansia


cenderung mencari layanan kesehatan yang menjamin pelayanan
berkualitas ketika mereka mengalami masalah kesehatan. Dengan kata
lain, mereka cenderung berharap untuk mendapatkan perawatan yang
memadai dan dapat diandalkan dalam mengatasi kondisi kesehatan yang
mereka alami. Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi lansia untuk tidak
ragu-ragu dalam mengunjungi fasilitas kesehatan yang tersedia ketika
mereka merasa sakit atau membutuhkan perawatan medis.

Berdasarkan analisis terhadap tabel tersebut, dapat dipahami bahwa


mayoritas lansia di kelurahan Srengseng Sawah menghadapi tantangan
dalam hal pengetahuan, sikap, dan keterampilan terkait dengan
kesehatan. Dalam rangka meningkatkan kondisi ini, perlu ada upaya yang
berkelanjutan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia,
baik melalui program-program pemerintah, kampanye penyuluhan
kesehatan, atau melalui partisipasi aktif komunitas dalam memberikan
dukungan dan informasi yang relevan. Dengan demikian, lansia dapat
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menjaga
kesehatan dan mengakses layanan kesehatan yang tepat saat dibutuhkan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan [D.0111] berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil Rencana tindakan
Keperawatan
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit Edukasi Kesehatan (I.12383)
[D.0111] diharapkan Defisit pengetahuan [D.0111]
berhubungan berhubungan dengan kurangnya pengetahuan 1. Jelaskan faktor resikoyang dapat mempengaruhi
dengan kurangnya meningkat dengan kriteria hasil: kesehatan
pengetahuan 2. Ajarkan tentang Gastritis
Tingkat Pengetahuan (L.12111) 3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
2. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/
Waktu Kegiatan Tempat
Tanggal
xxx xxx Pembagian Kuisonier dan pengisian kuisonier Pre test xxx
xxx Melaksanakan penyuluhan
xxx Pembagian Kuisonier dan pengisian kuisonier Post test
EVALUSASI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan Evaluasi
Defisit pengetahuan [D.0111] berhubungan dengan S: Lansia mengatakan faham akan edukasi yang diberikan seputar
kurangnya pengetahuan Gastritis dan cara mengurangi nyeri.

O: Lansia turut aktif dalam kegiatan penyuluhan dan selalu bertanya


mengenai Gastritis dan seputar peningkatan kesehatan

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
Daftar Pustaka

Buku Panduan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas. 2023

Tim Pokja, SDKI DPP PPNI.(2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia


(SDKI).Edisi I. Jakarta Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja, SDKI DPP PPNI.(2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


(SIKI) .Edisi I. Jakarta Persatuan Perawat Indonesia

Tim Pokja, SDKI DPP PPNI.(2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia


(SLKI) .Edisi I. Jakarta Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai