PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas mengenai kesenjangan yang terjadi antara teori dan
kasus yang ada pada saat melakukan asuhan keperawatan komunitas di desa Bahagia
meliputi pengkajian keperawatan, diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
pelaksanaan keperawatan dan evaluasi keperawatan.
A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian adalah tahap awal pada proses keperawatan secara menyeluruh,
perawat kesehatan komunitas harus mendukung pengkajian awal dengan data yang
lebih konkret sebelum merumuskan diagnosis dan rencana keperawatan komunitas.
pada tahap ini penulis akan membandingkan pengkajian yang ada di teori dan
dikasus.
Pengkajian yang ada di teori sudah dijelaskan secara rinci berdasarkan CAP,
dimana di BAB teori tersebut menjelaskan Data inti seperti Demografi, perkawinan,
dan kepercyaan, dan menjelaskan Sub system, yaitu ada lingkungan fisik, Pendidikan,
keamanan dan Transportasi, politik dan pemerintah, komunikasi, ekonomi, pelayana
kesehatan social dan rekreasi.
Sedangkan Pengkajian yang ada dikasus pun sudah menjelaskan berdasarkan
pengkajian CAP, tetapi didalam kasus hanya saja di point sub sistem pada bagian
lingkungan fisik yang terdapat dikasus dimana belum menjelaskan secara jelas
mengenai sarana pembuangan sampah di daerah tersebut seperti apa, sarana
pembuangan kotoran manusia di desa tersebut seperti apasaran mandi dan saran
SPAL. Tetapi walaupun ada sedikit yang belum di jelaskan tetapi keduanya sudah ada
kesesuai dalam menyusun pengkajian berdasarkan CAP.
B. Diagnosa Keperawatan.
Diagnosa keperawatan tidak terdapat kesenjangan yang ada pada teori dan kasus.
Dimana di kedua nya terdapat 4 diagnosa yang sama yaitu hipertensi b.d
ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti posyandu, diabetes melitus berhubungan
dengan kebiasaan hidup lansia yang tidak baik. memeriksakan kesehatan pada sakit
saja), penyakit jantung berhubungan dengan, stroke berhubungan dengan.
C. Intervensi Keperawatan
Pada tahap perencanaan ini, penulis membuat perencanaan sesuai dengan teori
dan telah dimodifikasi sesuai kebutuhan klien. Teori Perencanaan tersebut harus
memperhatikan prioritas suatu masalah, menentukan suatu kriteria hasil dan
menentukan suatu rencana keperawatan.
D. Evaluasi
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada klien antara teori dan kasus,
penulis menggunakan metode SOAP dalam mengevaluasi dari proses keperawatan
dan hasil respon pasien terhadap tindakan pelakanaan keperawatan selama 1 minggu.
Pelaksanaan evaluasi meliputi evaluasi proses dan hasil. Evaluasi proses dari
pelaksanaan diagnosa keperawatan pertama di Desa Bahagia adalah 100% peserta
hadir, 90% peserta terlibat aktif dalam diskusi dan pelaksanaan kegiatan berjalan
sesuai alokasi waktu. Evaluasi hasil yang dapat diketahui adalah melalui peningkatan
pengetahuan kelompok usia lanjut terkait penyakit hipertensi pada lansia dan
posyandu lansia adekuat, penyakit diabetes melitus pada lansia dan posyandu lansia
adekuat, penyakit stroke pada lansia dan posyandu lansia terkelola dengan baik, dan
penyakit jantung pada lansia dan posyandu lansia dapat dipahami dengan seksama.