Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

C DENGAN KASUS PPOK

TUGAS KEPERAWATAN KGD

DISUSUN OLEH :

JULIANT IMMANUEL H D G

18210000022

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.C DENGAN PPOK

A. IDENTITAS KLIEN

Nama : Tn. C

Umur : 58th

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat : Jl. Kayu Manis , Jakarta Timur

Status : Menikah

Agama : Islam

Suku : Betawi

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Tanggal masuk RS : 3 November 2021

Tanggal pengkajian : 3 November 2021

DX pasien : PPOK

B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : Ny.A

Umur : 57 th

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Kayu Manis, Jakarta Timur

Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga


C. PENGKAJIAN

1. Keluhan Utama :

Klien mengatakan sesak napas dan batuk

2. Riwayat penyakit sekarang :

Klien Mengatakan saat ini masih sesak dan sesak bertambah hebat jika klien tidur dan

sesak berkurang saat klien duduk tegak. Klien mengatakan dahak sulit dikeluarkan

dan batuk tidak efektif. Klien tampak Barell chest dan penggunaan otot bantu napas

Klien juga tidak nafsu makan . Klien saat ini sudah di rawat di ruang SOKA

3. Riwayat penyakit dahulu :

Tidak ada riwayat penyakit dahulu

4. Riwayat Pekerjaan :

Klien adalan karyawan di suatu perusahaan dan bekerja penuh

5. Riwayat Kebiasaan :

Klien bisa menghabiskan 2 bungkus roko sehari, klien juga jarang berolahraga

6. Riwayat penyakit keluarga :

Klien mengatakan tidak ada riwayat keluarga

7. Genogram :
Keterangan:

laki-laki

perempuan

meninggal

pasien

tinggal serumah

8. Pengkajian system tubuh :

a. System pernapasan

a) Inpeksi

Dada :pergerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi tampak ada penggunaan

otot bantu pernafasan, terdapat barell chest .

Hidung : Lubang ada dan bersih, terpasang alat bantu pernapasan, napas

cuping , fungsi penciuman baik, ada batuk, frekuensi nafas 25x/mnt, irama

dan pola dankal dan cepat

b) Palpasi

Daerah dada tidak teraba adanya benjolan, pergerakan paru-paru kanan dan

kiri teratur (bersamaan).

c) Aukultasi

Terdengar suara crackles pada kedua paru .


d) Perkusi

Pekak pada kedua lapang paru

a. Sistem Kardiovaskuler
a) Inspeksi dan palpasi
Sianosis tidak ada, TD 120/80mmHg, frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi
napas 25x/menit, saturasi oksigen 90% irama teratur, nadi teraba kuat, suhu
akral teraba hangat, vena jugularis tidak ada pembesaran
b) Perkusi
Tidak ada pembesaran jantung, Batas jantung atas : Intercosta 2 bawah :
intercostal 5-6 kanan : mid sternum kiri : mid klavikula
c) Auskultasi
Irama bunyi jantung regular, suara lub dub (S1-S2 timbul akibat penutupan
katup trikuspidalis dan mitralis).
b. Sistem Persyarafan
a) N I (Olfaktorius) : klien dapat membedakan bau
b) N II (Optikus) : Ketajaman penglihatan baik
c) N III (Okulomotorius), N IV (Troklearis), NVI (Abbusen) : Pupil bereaksi
terhadap cahaya (miosis), isokor kanan dan kiri, bola mata bisa mengikuti
objek, reflek kornea mata ada.
d) N V (Trigeminus) : otot mengunyah tidak ada gangguan, sensasi wajah : klien
dapat merasakan saat disentuh dengan tangan, dapat mengigit dan
menggerakkan rahang
e) N VII (Fasialis): Dapat mengangkat dahi, dapat menutup dan membuka mata,
dapat mengembangkan pipi, dapat mengerutkan dahi, dapat mengangkat alis
dan membedakan rasa.
f) N VIII (Akustikus) : Bila dipanggil nama dapat menjawab, pendengeran baik
g) N IX (Glosoparingeal), N X (Vagus) : Suara tidak parau, dapat menelan
h) N XI (Aksesoris) : Dapat menggerakkan kepala ke kiri danke kanan, dapat
mengangkat bahu
i) N XII (Hipoglosus) : Klien dapat menjulurkan lidah, membuka mulut, lidah
tidak lumpuh, Sensibilitas : rasa raba dan rasa nyeri
c. Sistem Perkemihan
Klien tidak menggunakan kateter, BAK 1-2 x /hari
a) Inspeksi
Tidak tampak massa di area abdomen, tidak ada lesi, tidak tampak
penegangan abdomen
b) Palpasi

c) Auskultasi
Bising usus terdengar aktif 8 kali permenit
d. Sistem Muskuloskeletal
a) Inspeksi
Postur tubuh normal, terpasang infus di tangan kiri, ada edema di ekstremitas
bawah

b) Kekuatan otot
4 4
4 4
e. Sistim Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid
f. Sistim sensori persepsi/Pengideraan
Klien tidak merasa pusing, tidak ada kesemutan, mata bisa melihat dengan baik,
telinga kanan dan kiri mampu mendengar dengan baik, indra penciuman tidak ada
masalah
g. Sistim integument
a) Inspeksi
Warna kulit dan bibir tampak pucat, turgor kulit bagus, kuku pendek, rambut
berwarna beruban, tidak rontok.
h. Sistim imun dan hematologi
Klien mengatakan tidak pernah mimisan atau gusi berdarah juga tidak mudah
memar jika kena bentura, tidak terdapat petekie di tubuh klien
i. Sistem Reproduksi
Tidak ada gangguan
1. Pengkajian Fungsional

1. Oksigenasi
Sebelum sakit
Klien mengatakan belum pernah mengalami sesak nafas
Saat sakit
Pasien mengatakan sesak, RR :25x/menit, SpO2 : 90 %
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit
a. Intake
Oral : Air minum
Jenis : Air putih
Jumlah cc/hari : 2000cc/hari
Bantuan total/sebagian : Mandiri
Intravena
Jenis : Tidak ada data
Jumlah cc/hari : Tidak ada data
b. Output
Jenis : BAK
Jumlah cc/hari : 4-5x/hari

Saat sakit
a. Intake
Oral : Air minum
Jenis : Air putih
Jumlah cc/hari : 1500cc/hari
Bantuan total/sebagian : Dibantu
Intravena
Jenis :
Jumlah cc/hari :
b. Output
Jenis :, IWL
Jumlah cc/hari : 1000cc/hari
2. Nutrisi
Sebelum Sakit
 BB/TB : 60 kg / 160 cm
 Diet : Nasi + lauk pauk
 Frekuensi : 3 x sehari
 Porsi makan : 1 piring
 Makanan yang menimbulkan alergi : Tidak ada
 Makanan yang di sukai :semua jenis makanan
 Kemampuan :
- Mengunyah : Dapat mengunyah dengan baik
- Menelan : Dapat menelan dengan baik
- Bantuan total/sebagian : Mandiri
Saat Sakit
 BB/TB : 51kg / 160 cm
 Diet : Nasi + lauk pauk
 Frekuensi : 3 x sehari
 Porsi makan : 3 sendok saja
 Makanan yang menimbulkan alergi : Tidak ada
 Makanan yang di sukai :semua jenis makanan
 Kemampuan :
- Mengunyah : Dapat mengunyah dengan baik
- Menelan : Dapat menelan dengan baik
- Bantuan total/sebagian : Bantuan sebagian (disuapin)

3. Aman dan Nyaman


Sebelum sakit
Pasien mengatakan merasa aman dan nyaman ketika berada dirumah berkumpul
bersama keluarganya
Saat sakit
Klien mengatakan merasa kurang nyaman karena tidak bisa beraktifitas seperti
biasa
4. Eliminasi
Sebelum Sakit
a. BAB
Frekuensi : 1 hari sekali
Konsistensi : Padat
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Mandiri
b. BAK
Frekuensi : 4-5 kali
Konsistensi : Jernih
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Mandiri
Saat Sakit
a. BAB
Frekuensi :2 hari sekali
Konsistensi : Lunak
Warna : Kuning
Keluhan : Tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : Dibantu sebagian
b. BAK
Frekuensi : 1-2x/hari
Konsistensi : jernih
Warna : kuning
Keluhan : tidak ada keluhan
Bantuan total/sebagian : sebagian
2. Aktivitas dan Istirahat
Aktivitas sebelum sakit
 Mobilisasi : Aktif
 Olah raga : Tidak dilakukan
 Rekreasi : Memancing
Aktivitas saat sakit
 Mobilisasi : Mobilisasi bertahap
 Olah raga : Tidak dilakukan
 Rekreasi : tidak ada
Istirahat tidur sebelum sakit
 Lama tidur : 7-8 jam/hari
 Kesulitan memulai tidur : Tidak ada
 Gangguan tidur : tidak ada
 Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
Istirahat tidur saat sakit
 Lama tidur : 4-5jam/hari
 Kesulitan memulai tidur : ada karna klien merasa sesak saat tidur
 Gangguan tidur : sering terbangun karna sesak
 Kebiasaan sebelum tidur : Tidak ada
3. Psikososial
Sebelum sakit
 Ideal diri Klien : Klien mempunyai motivasi untuk hidup sehat
 Gambaran diri : Klien tidak disorientasi
 Peran diri : Klien seorang Kepala keluarga
 Harga diri : Klien dihargai dan di cintai oleh keluarga dan orang lain
 Identitas diri : Klien menganggap dirinya manusia seutuhnya yang
mempunyai kemampuan, perasaan berharga dan percaya diri
Saat sakit
 Ideal diri Klien : Klien kurang motivasi sembuh cenderung cemas dengan
kondisinya sekarang
 Gambaran diri : Klien tidak disorientasi
 Peran diri : Klien tidak bisa menjalankan perannya sebagai kepala keluarga
 Harga diri : Klien dihargai dan di cintai oleh keluarga dan orang lain
 Identitas diri : Klien menganggap dirinya manusia seutuhnya yang
mempunyai kemampuan, perasaan berharga dan percaya diri
4. Komunikasi
Sebelum sakit
 Bahasa sehari-hari : Bahasa indonesia
 Kesulitan dalam komunikasi : Tidak ada
Saat sakit
 Bahasa sehari-hari : Bahasa indonesia
 Kesulitan dalam komunikasi : Tidak ada
5. Seksual
Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak ada keluhan dalam masalah seksual dan alat kelamin
Saat sakit
Klien mengatakan tidak bisa memenuhi kebutuhan seksualnya di karnakan klien
sakit
6. Nilai dan Keyakinan
Sebelum Sakit
Klien beragama islam klien mengerjakan sholat 5 waktu.
Saat sakit
Klien menjalankan sholat 5 waktu
7. Belajar
Sebelum sakit
Pasien mengatakan mendapatkan informasi dari temannya, pasien mengatakan
belum tahu tentang penyakitnya.
Saat sakit
Pasien mengatakan dapat informasi dari petugas medis

9. Pemeriksaan penunjang

a) Hasil Laboratorium

Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi


28-10-2021 Hb 10,5 gr/dl 13 gr/dl Meningkat
hematokrit 28,8 % 38 %-46 % Menurun
MCV 33.8 fl 80 – 96 fl Menurun
MCH 26.9pg 27-31 pg Menurun
Neutrofil 74.2%
Limfosit 13.7%
albumin 2,7 gr/dl
SGOT 51 u/L 38 meningkat
SGPT 29 u/L 34 menurun
Natrium 66 mEq/L 135 – 150 menurun
Kalium 3,2 mEq/L 3,5 – 5,5 menurun
Chlorida 82 mEq/L 76 – 102 normal
Ureum 22mg/dl 8-25 normal
Kreatinin 0.5mg/dl
GDS 90mg/dl 180 meningkat
pH 7.85 7,35 – 7,45 Meningkat
PCO2 50 34 – 45 mmHg Meningkat
HCo3 20 22 -26 mm Hg menurun
b) Pemeriksaan diagnostic :

Hasil Gambar thorax : Interpretasi overinflasi paru

10. Program terapi :

 NaCl 0,9 % diberikan 1000 ml/jam selama 2-3 jam pertama

 O2 via nasal kanul 4 liter / menit

 IUFD RI 8 jam / kolf

 Ceftriaxine inj. 1 x2 gr

 Metil Prednisolon 62.5 mg/8jam IV

 Amlodipin 5 mg/oral/24 jam

 Ranitidine 2 x 1 ampul,

 Pulmocort 2ml/6jam/inhalasi

 Flumycyl 200 mg/oral/8jam

D. ANALISA DATA

Hari/Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem


5 Januari 2022 DS: Rokok dan Polusi Hambatan Pertukaran
 Klien mengatakan Gas
sesak dan adanya Perubahan
batuk Anatomis Parenkim
Paru

Pembesaran Alvioli
Hiperatropi
Kelenjar mukosa

Penyempitan
Saluran udara
secara periodic

DO :
 Keadaan umum
lemah Ekspansi paru
 Konjungtiva menurun
Anemis Pola Napas tidak
 Nafas dangkal Suplay O2 tidak Efektif

 Kesadaran : CM adekuat keseluruh

 GCS : 4-5-6 tubuh

 Tanda tanda vital


Hiopoksia
TD : 120/80
N : 108x/menit
S : 36’c
Sesak
RR :25x/menit
SpO2 : 90%
 Terpasang O2
nasal kanul 4 lpm
Ketidakefektifan
 Adanya
pola napas
Penggunaan otot
bantu napas
 Suara nafas
ronchi
 Klien perokok
aktif satu haribisa
menghabiskan 2
bungkus rokok

3 November DS: Rokok dan Polusi Ketidak seimbangan


2021  Klien mengatakan nutrisi kurang dari
tidak nafsu untuk Inflamasi terhadap kebutuhan tubuh
makan paru berhubungan dengan
Faktor Biologis
DO : Terjadi infeksi
 klien tampak
lemah Leukosit meningkat
 klien tampak
hanya menghabis Imun meningkat
kan 2 sendok
makan saja Kuman pathogen &

 bising usus endogen difagosit

8x/menit Makrofag

 konjung tiva
anemis Anoreksia

 nadi 90x/menit
 BB menurun dari
60kg menjadi
50kg

DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Hambatan pertukaran gas berhubungan dengan
 Ketidakefektifan pola nafas berhubugan dengan penggunaan otot pernapasan
 Ketidakseimbangan nurisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
faktor biologis
Nama : Tn.C Umur : 58th No. Dokumen RM :
Ruang : ICU Kelas : Tanggal :

INTERVENSI

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


Keperawatan (NOC) (NIC)
05/01/2022 Hambatan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x24
Jam 08.00 pertukaran gas jam Hambatan pertukaran gas dapat teratasi dengan Manajemen Asam Basa : Alkalosis
Respiratorik
berhubungan kriteria hasil:
a. Pertahankan kepatenan jalan nafaas
dengan Status Pernafasan : Pertukaran gas b. Monitor pola nafas
No Indikator Skala Skala target
c. Pertahankan akses intravena
d. Monitor hiperventilasi dan obati
awal penyebabnya
1 Tekanan parsial 2 5 e. Sedasikan pasien untuk mengurangi
hiperventilasi jika di perlikan
oksigen di darah
f. Monitor nilai end tidal CO2 sesuai
( PaO2 ) dengan kebutuhan
g. Tingkatkan waktu istrahat yag cukup
2 Tekanan parsial h. Sediakan terapi oksigen
i. Sediakan dukungan ventilasi
karbondioksida di 2 5
mekanik
darah arteri ( paCO2 ) j. Hitung perubahan pada PaCO 2 yang
diobservasi dan perrubahan yang di
Saturasi oksigen harapkan
Pengaturan posisi Posisikan pasien
3 2 5
untuk mengurangi dyspnea (misalnya :
Hasil rontgen dada semifowler).
4 2 5 Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi
05/01/2022 Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 Airway Manajemen
12.00 pola nafas jam masalah ketidakefektifan pola nafas dapat teratasi 1. Monitor TTV
berhubugan dengan kriteria hasil: 2. Posisikan klien untuk
dengan Status Pernafasan memaksimalkan ventilasi
penggunaan otot No Indikator Skala Skala target 3. Auskultasi bunyi nafas catat jika
pernapasan awal adanya bunyi tambahan
1 Irama Pernapasan 2 5 4. Beri O2 sesuai indikasi
5. Monitor respirasi dan status o2
2 Saturasi oksigen 2 5
6. Pertahankan jalan nafas yang paten

3 Penggunaan otot bantu 2 5 7. Monitor adanya kecemasan terhadap


napas oksigenasi
4 Retraksi dinding dada 2 5 8. Monitor pola nafas
9. Atur posisi kepala 45-60 derajat
untuk mencegah aspirasi

Terapi Oksigen
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. Verikan oksigen tambahan sperti
yang diperintahkan
3. Monitor aliran oksigen
4. Amati tanda tanda hipoventilasi
induksi oksigen
05/02/2022 Ketidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 Manajemen Nutrisi
15.00 seimbangan nutrisi jam masalah ketidakefektifan seimbangan nutrisi dapat Terapi Nutrisi
kurang dari teratasi dengan kriteria hasil:  Pantau BB klien sesuai indikasi
kebutuhan tubuh Status Nutrisi  Kaji adanya alergi makanan
berhubungan No Indikator Skala Skala target  Anjurkan diet tinggi serat dan
dengan Faktor awal
tinggi zat besi
Biologis 1 Asupan Gizi 2 5
 Anjurkan makan sedikit tapi
sering
2 Asupan makanan 2 5
 Beri makanan hangat
3 Asupan cairan 2 5  Berikan informasi tentang nutrisi
kepada klien
4 Rasio berat badan 2 5
 Tentukan program diet dan pola
makanan pasien
 Auskultasi bising usus, catat
adanya nyeri kembung, mual dan
muntah
 Monitor kadar albumin HB dan Ht
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori klien
th
Nama : Tn.C Umur : 55 No. Dokumen RM :
Ruang : ICU Kelas : Tanggal :

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Ja Diagnosa Implementasi Respon TTD


m Keperawata
n

05/01/2022 1,2,3 1. Memberikan terapi NaCl 0,9 % diberikan 1000 S:


- Klien mengatakan masih agak sesak
ml/jam selama 2-3 jam pertama, O2 via nasal kanul
- Klien mengatakan tidak bisa beraktivitas

4 liter / menit ,IUFD RI 8 jam / kolf ,Ceftriaxine inj. seperti biasa


- Klien tidak mengetahui tentn=ang
1 x2 gr, Metil Prednisolon 62.5 mg/8jam IV penyakitnya

,Amlodipin 5 mg/oral/24 jam , Ranitidine 2 x 1 - Klien tidak mengetahui kebiasaan merokok


dapat menyebabkan seperti ini
ampul, , Pulmocort 2ml/6jam/inhalasi , Flumycyl 200 - Klien mengatakan kurang nafsu makan
karena sesaknya
mg/oral/8jam
O:
2. Monitor gejala perburukan alakolisi respiratorik
- Klien terlihat tak berdaya dengan
3. Dapatkan sampel sesuai order untuk dilakukan penyakitnya
analisa laboratorium terhadap keseimbangan asam - Pemenuhan ADL dibantu oleh keluarga
basa - Klien bingung tentang penyakitnya

4. Pertahankan pemeriksaaan bersama untuk pH darah - Klien tidak mengetahui cara untuk sembuh
- TD : 120/80mmHg,
arteri dan elektrolit plasma sebagai perencanaan RR ; 25x/menit,
HR : 108x/menit ,
penanganan yang akurat SpO2 : 90%

5. Monitor AGD dan kadar elektorlit darah dan urin - Klien tampak cemas

6. Monitor indikasi terjadinya gagal nadas - Terpasang oksigen via nasal kanul 4 Lpm

7. Kelola pemberian sedative


8. Pemberian oksigen via nasal kanul 4 LPM
9. Berikan posisi semi fowler
10. Berikan diit makan sesuai keinginan pasien
11. Kolaborasi dengan tenaga kesehatan terkait diit yang
diperlukan
12. Berikan makan sedikit tapi sering
Nama : Tn.C Umur : 58 th No. Dokumen RM : 1
Ruang : Kelas : Tanggal :

LEMBAR EVALUASI

Hari/Tgl/Jam No. Dx Evaluasi TTD

03-12-2021 1
S:
19.00 WIB
-
O:
- Klien tenang saat diberikan terapi oksigen
- Klien terlihat lemas
- Pada saat pengambilan AGD klien koperatif
A : Masalah belum teratasi

No Indikator Skala Skala Skala


awal Tujuan target
1 Tekanan parsial oksigen di darah 2 4 3
2
( PaO2 )
2 4 3
Tekanan parsial karbondioksida
2
di darah arteri ( paCO2 )

2 4 3
3 Saturasi oksigen
2 4 3

4 Hasil rontgen dada

P : Lanjutkan intervensi

20-11-2021 2
S:
19.00 WIB -klien mengatakan sulit untuk bernapas
-klien mengatakan sesak
O:
-Klien diberikan oksigen via nasal kanul 4 LPM
-klien diberikan posisi semifowler
-klien sulit untuk beristirahat karena sesaknya
A : Masalah belum teratasi
No Indikator Skala awal Skala Skala
Tujuan target
1 Irama Pernapasan 2 5 3

2
Saturasi oksigen 2 5 3

3
Penggunaan otot bantu 2 5 3
napas
4 2 5 3

Retraksi dinding dada

P : Lanjutkan intervensi

20-11-2021 3
S:
19.00 WIB -pasien mengatakan tidak nafsu makan
-pasien cemas karena berat badannya menurun
O:
-klien makan sedikit tapi sering
-klien memakan roti yang diberikan oleh keluarga
-klien banyak minum air putih
-klien terlihat memakan buah
-berat badan klien belum naik
A : Masalah belum teratasi

No Indikator Skala Skala Skala


awal Tujuan target
1 Asupan Gizi 2 5 3

2 2 5 3
Asupan makanan
3 2 5 3
Asupan cairan
4 2 5 3
Rasio berat badan
P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai