Anda di halaman 1dari 32

WEBINAR

"KEBIJAKAN KEMNAKER
TERHADAP RENCANA
KEBERLANGSUNGAN USAHA DI .M
i, S . T . , M
z m a h a d
Dr. Gha
MASA PANDEMI" ( Direk t u r P e n an N
gawa
o r
s m a K3)
Dampak Covid-19 pada Perekonomian Indonesia

Pertumbuhan Pemutusan Masyarakat


Ekonomi Hubungan Kerja Miskin

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Potensi Dampak Sosial Penurunan


Indonesia 2020 Pertumbuhan

5,3 %
(juta orang)
Sebelum Covid-19 (APBN 2020) Kemiskinan +4,86 +1,89 %
Sesudah Covid-19 -0,4 % -2,3 % Pengangguran +5,23 +2,92 %
(Skenario berat) (Skenario sangat berat) (Skenario sangat berat) (Skenario berat)

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020-2021


Dampak Covid-19 pada Sektor Ketenagakerjaan

Ketidakhadiran Penurunan
Pekerja/Buruh Persediaan
Penutupan yang Signifikan Logistik dan Jasa
Perusahaan

Keterlambatan
Mobilisasi Orang Produktivitas
Perubahan Tingkat dan Barang Menurun
Permintaan Barang
dan Jasa

Gangguan
Pelayanan
Permasalahan Ketenagakerjaan Akibat Covid-19
Potret Tenaga Kerja Terdampak Covid-19
POTRET TENAGA KERJA TERDAMPAK COVID-19
BERDASARKAN JENIS KELAMIN

(571.118)
Sumber : Kemnaker RI dan BP Jamsostek
Keterangan :
1, Penjumlahan data cleansing Kemnaker dan BP Jamsostek ( 1 April - 27 Mei 2020). (1.186.346)
2. Terdapat 34.179 CPMI gagal berangkat akibat pandemi COVID-19.
3. Terdapat 1.2 juta yang masih dalam proses konfirmasi ulang karena belum
memenuhi kesesuain dan keseragaman NIK dan masih terdapat duplikasi NIK.

Sumber : Kemnaker dan BP Jamsostek (1 April - 27 Mei 2020)


5 PROVINSI TERBESAR YANG TERDAMPAK COVID - 19

Data yang telah dihimpun oleh Kemnaker dan BP


Jamsostek sebanyak 1,7 juta orang agar diprioritaskan
untuk mendapatkan manfaat program Kartu
Prakerja.

Sumber : Kemnaker RI dan BP Jamsostek (Data per tanggal 1 April - 27 Mei 2020)
UPAYA SEKTOR
KETENAGAKERJAAN
DALAM MENGHADAPI
PANDEMI COVID-19
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Kunci Penting Keberlangsungan Usaha & Perlindungan Pekerja/Buruh

Pencegahan Covid-19 di Perusahaan Dalam Rangka Perlindungan Tenaga Kerja

Perusahaan Harus Produktif Tetapi Tetap Aman Beradaptasi Dengan Covid-19


Melalui Perencanaan Keberlangsungan Usaha

Aman Kembali Bekerja Pasca WFH dan PSBB Berakhir (Dengan


Pencegahan Covid-19)

Perlindungan Pekerja Dalam Pemberian JKK Pada Kasus Covid-19


Akibat Kerja

Peningkatan Pembinaan Pengawasan Dalam Upaya Pencegahan


dan Pengendalian Penularan Covid-19
Peningkatan Kolaborasi Dengan Stakeholder K3 (DK3N, Lembaga K3,
Universitas, ILO, BPJS KTK)

Pelayanan K3
Pencegahan Covid-19 di Perusahaan Dalam Rangka
Perlindungan Tenaga Kerja

Promosi perilaku hidup bersih Penerapan hygiene dan Pemeriksaan suhu pada
dan sehat di perusahaan sanitasi perusahaan tamu dan pekerja

Physical Distancing Penggunaan APD Penyuluhan atau Pembinaan


tentang Covid-19

Dalam hal terdapat pekerja/buruh beresiko dan diduga atau mengalami sakit
Covid-19 maka dilakukan langkah-langkah penanganan sesuai dengan
standar & Protokol Kesehatan
Perusahaan Harus Produktif Tetapi Tetap Aman Beradaptasi
dengan Covid-19 Melalui Perencanaan Keberlangsungan Usaha
Menimbang :
UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, dan
PP No. 50 Tahun 2012 tentang SMK3

Bahwa Amanat Pasal 3 Undang-Undang No 1 Tahun Bahwa untuk itu perlu ditetapkan Pedoman
1970, Untuk Mencegah dan Mengendalikan Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan
Timbulnya Penyakit Akibat Kerja baik Fisik Usaha Dalam Menghadapi Pandemi
maupun Psikis, Keracunan, Infeksi dan Penularan Penyakit 

Bahwa Pandemi Covid-19 dapat memberikan


pengaruh di Bidang Ketenagakerjaan, Sosial
serta Ekonomi
Tahapan Penyusunan Rencana Keberlangsungan
Usaha Menghadapi Pandemi Covid-19

Mengenal Prioritas Identifikasi Risiko


Usaha Pandemi
Perencanaan Mitigasi
Risiko Pandemi

Identifikasi Respon
Dampak Pandemi

Merancang dan
Mengkomunikasikan Perencanaan Mengimplementasikan Perencanaan
Uji Perencanaan
Keberlangsungan Usaha Keberlangsungan Usaha
Keberlangsungan Usaha
Tahap 1 Mengenal Prioritas Usaha

Menentukan produk / Layanan utama usaha, dengan


melakukan identifikasi dan membuat pemeringkatan
berdasarkan tingkat kepentingannya.

Mengindentifikasi terhadap aktivitas atau kegiatan yang


esensial dari produk/layanan utama yang telah
ditentukan.

Mengidentifikasi staf/pekerja yang bertanggung jawab


menangani aktivitas/kegiatan esensial yang telah
diidentifikasi sebelumnya terhadap aktivitas/kegiatan
yang esensial.
Tahap 2 Identifikasi Risiko Pandemi

Analisis kerentanan
terhadap kegiatan
usaha

Identifikasi skenario Analisis kemampuan


ancaman yang (capability)
mungkin terjadi perusahaan
Tahap 3 Perencanaan Mitigasi Risiko Pandemi

01 Menyusun Standar Prosedur Operasional (SOP)

02 Menyusun perencanaan cara kerja yang fleksibel

Memastikan Rantai Pasokan Mempunyai Rencana Kesiapsiagaan


03 Dan Barang Pasokan Terbebas Dari Kontaminasi/Atau Paparan
Covid-19

Memberdayakan Sarana, Lembaga Atau Unit Kerja Dan


04
SDM Di Perusahaan Untuk Mengkomunikasikan Risiko Pandemi

Mengkaji Ulang Kebijakan Tentang SDM Perusahaan (Misal: Cuti


05 Sakit, Perjalanan, Kompensasi, Lembur, Dll) Terkait Dengan
Dampak-dampak Yang Mungkin Timbul Karena Pandemi

Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan


06
Langkah-langkah Pencegahan Penularan Di Tempat Kerja
Tahap 4 Identifikasi Respon Dampak Pandemi

A B C
Memastikan Pelanggan Memanfaatkan Tim
Memastikan Pekerja
Dan Pemasok Mengetahui Komunikasi Untuk
Memahami Upaya Menyampaikan Informasi
Bahwa Perusahaan Telah
Pencegahan Siap Dan Sanggup Yang Diperlukan, Terutama
Penularan Menghadapi Kondisi Kepada Pelanggan Dan
Pandemi Pemasok
Merancang dan Mengimplementasikan
Tahap 5
Perencanaan Keberlangsungan Usaha

Menggabungkan Semua Informasi Dan


Menyusun Rencana Keberlangsungan
Usaha Seluruh Skema Operasi
Perusahaan

Infomasi K3 Skema Operasi


Perusahaan
Mengkomunikasikan Perencanaan
Tahap 6
Keberlangsungan Usaha

Mensosialisasikan Secara Membagikan Informasi Membagikan Informasi


Internal Dan Ekternal Tentang Kesiapan Rencana Tentang Kesiapan Rencana
Terkait Rencana Keberlangsungan Usaha Keberlangsungan Usaha
Keberlangsungan Usaha Kepada Pihak Internal Kepada Pihak Ekternal
Yang Telah Disusun (Pekerja Dan Jajaran (Pelanggan, Pemasok Dan
Manajemen). Lain-lain)
Tahap 7 Uji Perencanaan Keberlangsungan Usaha

Menguji Rencana Yang Telah


Disusun Untuk Keperluan
Perbaikan Dari Rencana
Tersebut.
Aman Kembali Bekerja Pasca WFH dan PSBB Berakhir
(Dengan Pencegahan Covid-19)

Hygiene perorangan atau kebersihan perorangan, seperti


menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci tangan
dengan air mengalir dan sabun setiap kali menyentuh benda di
tempat umum atau yang telah disentuh orang lain, etika batuk

Hygiene dan sanitasi perusahaan, meliputi ; hygiene Aktivitas perjalanan dari rumah ke tempat kerja
lingkungan, peralatan kerja, ventilasi tempat kerja,
APD

Aktivitas sebelum memasuki ruang kerja (pemeriksaan suhu,


pencatatan keluar masuk, menghindari kerumunan, promosi hygiene)
Aktivitas dalam tempat kerja (peralatan kerja,
ventilasi, ruang rapat dan perjalanan dinas, ruang Aktivitas perjalanan kembali ke rumah
ganti, kamar mandi, kantin)

Menghadapi pemasok dan pelanggan


Perlindungan Pekerja dalam Pemberian JKK pada
Kasus Covid-19 Akibat Kerja
Jenis pekerjaan yang berpotensi dan berisiko mengalami Covid-19 Penyakit
Akibat Kerja seperti :

Dapat dikategorikan sebagai


Tenaga Medis dan Penyakit Akibat Kerja, dibuktikan

Tenaga Kesehatan adanya hubungan langsung antara


paparan faktor Biologi yang
muncul akibat aktivitas pekerjaan
dengan penyakit yang dialami oleh
pekerja
Tenaga Non Kesehatan (Petugas Laundry,
Catering, Security, Pemulasaran Jenazah, dan
Penyakit Akibat Kerja
lain-lain) pada tempat kerja Rumah Sakit
atau Fasilitas lainnya yang melakukan (PAK)
penanganan Covid-19
Manfaat Jaminan
Kecelakaan Kerja
(PAK)

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 44 TAHUN TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN
JAMINAN KEMATIAN & PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 82 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH NOMOR
44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN
MEKANISME PAK
Peningkatan Pembinaan Pengawasan dalam
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penularan Covid-19

Protokol
Pembinaan
Pengawasan
Ketenagakerjaan
dan K3
Pemeriksaan Norma Norma K3; Norma Kesehatan Pengisian dilampirkan bukti;
Diisi oleh Pengurus / Ketenagakerjaan dan K3 (WKWI, (pencegahan dan pengendalian Covid-19), Dokumen Elektronik, foto,
Perusahaan Jamsos dan lain-lain) Norma Uap, Mekanik, Listrik dan lain- video, dan lain-lain
lain
Formulir Daring

Formulir daring dikoreksi Formulir Riksa Uji PJK3


daring dikoreksi oleh Isi formulir yang diisi dan
oleh pengawas
Pengawas Ketenagakerjaan lampirkan bukti : Dokumen
Ketenagakerjaan yang telah
Spesialis K3 yang telah diisi eektronik, foto, video dan
diisi oleh Pengurus /
oleh Ahli K3 dari PJK3 dan lain-lain, diperiksa ulang
Perusahaan
atau perusahaan

Rencana/Koreksi
Formulir Daring

Pengawas Ketenagakerjaan Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis Video call untuk mengklarifikasi dan Video call alat bukti
melakukan video call dengan K3 melakukan video call dengan Ahli mengkonfirmasikan formulir daring yang telah (alat bukti rekaman
pengurus perusahaan K3 dari perusahaan dan atau PJK3 diisi oleh pengurus perusahaan dan Ahli K3 elektronik)

Recording Video Call


dengan Formulir Daring
Pengawas Ketenagakerjaan dapat melakukan kunjungan ke
perusahaan apabila perlu dilakukan dan atau mendesak seperti
hal :
Kasus Kecelakaan Kerja (peledakan, kebakaran dan lain-lain)
Tindak lanjut pengaduan / pelaporan masyarakat
Riksa uji peralatan atau pesawat

Pengawas Ketenagakerjaan untuk kunjungan dilaksanakan


Kunjungan ke dengan protokol kesehatan dan dengan menggunakan APD
perusahaan lengkap, sanitizer dan kendaraan Dinas

Pengawas Ketenagakerjaan menerbitkan nota I dan mengirim


daring
Pengawas Ketenagakerjaan menerbitkan Nota II dan
mengirim daring, bila Nota I tidak dipenuhi dalam batas
waktu yang telah ditentukan
Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis membuat laporan hasil
Nota Pemeriksaan riksa/verifikasi dan mengirim daring, dan diterbitkan SUKET
Daring I, II dan Suket layak K3/tidak.
Layak K3/tidak
Pengawas Ketenagakerjaan melaporkan
ketidakpatuhan pimpinan/pengurus
perusahaan ke PIMPINAN Unit

Melaporkan ke PIMPINAN Unit bila


Nota Pemeriksaan II dengan waktu
yang telah ditentukan tidak
ditindaklanjuti oleh
pimpinan/pengurus perusahaan

Pimpinan menindaklanjuti sesuai peraturan


Penegakan perundangan ketenagakerjaan meliputi :
Menerbitkan rekomendasi
HUKUM Menerbitkan Surat Keterangan Layak K3 (Tidak
Layak K3)
Memerintahkan Penyelidikan dan Penyidikan
Protokol Keselamatan dan Kesehatan
untuk Pengawas Ketenagakerjaan

Hygiene perorangan atau kebersihan perorangan, seperti


menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mencuci Hygiene dan sanitasi kantor Pengawasan, meliputi :
tangan dengan air mengalir dan sabun setiap kali hygiene lingkungan, peralatan kerja, ventilasi tempat
menyentuh benda di tempat umum atau yang telah kerja, APD
disentuh orang lain, etika batuk

Aktivitas perjalanan dari rumah ke tempat kerja Aktivitas sebelum memasuki ruang kerja
menggunakan Kendaraan dinas. (pemeriksaan suhu, pencatatan keluar masuk,
menghindari kerumunan, promosi hygiene)

Aktivitas dalam tempat kerja (peralatan kerja, ventilasi


ruang rapat dan perjalanan dinas, ruang ganti, kamar Aktivitas perjalanan kembali ke rumah
mandi, kantin)
Peningkatan Kolaborasi dengan Stakeholder K3
(DK3N, Lembaga K3, Universitas)

Meningkatkan koordinasi dalam menyusun kebijakan K3 untuk pencegahan dan


pengendalian Covid-19 di perusahaan/tempat kerja dengan ILO, instansi terkait dan
Universitas

Melaksanakan sosialisasi, Webinar bersama DK3N bersama pemangku


kepentingan lainnya

Mengkoordinasikan peran APINDO dan SP/SB dalam mendukung upaya


pencegahan penularan Covid-19 di perusahaan

Meningkatkan kerja sama K3 pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat


kerja dengan negara ASEAN, seperti ASEAN OSHNET

Melaksanakan program dan kegiatan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di perusahaan, bersama
Pengawas Ketenagakerjaan Daerah, Serikat Pekerja/Buruh, ILO, BPJS Ketenagakerjaan, antara lain:
Kunjungan ke beberapa kawasan industri unruk mendorong pelaksanaan upaya-upaya pencegahan
penularan di perusahaan.
Melibatkan pekerja terdampak pandemi Covid-19 untuk melakukan penyemprotan desinfektan di
perusahaan
Pembagian masker kepada pekerja di perusahaan
Pembagian handsanitizer kepada pekerja di perusahaan
Pelayanan K3
Posko "K3 CORONA" melalui media sosial SISNAKER Kemnaker,
dengan maksud dan tujuan sebagai sarana informasi, konsultasi
maupun pengaduan permasalahan K3 terkait Covid-19 di perusahaan.

Kunjungi Posko K3 Corona di :


https://k3corona.kemnaker.go.id

https ://temank3.id

Sistem Pelayanan K3 (TEMAN K3) yang merupakan layanan


terpadu berbasis online (daring) yang meliputi PJK3, Kelas Virtual
Pembinaan K3, Data Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3, Data
dan Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3, dan Pelaporan
Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja serta Pelaporan
Medical Check Up Pekerja.

Akses melalui https ://temank3.id


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai