Anda di halaman 1dari 7

Prosiding Penelitian &

e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

PERAN CSR DALAM UPAYA MENGATASI PANDEMI COVID-19

Umar Rizqon Akbar1, Sahadi Humaedi2


1,2
Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

umar17001@mail.unpad.ac.id, sahadi.humaedi@unpad.ac.id

ABSTRAK
Akhir tahun 2019 menjadi sebuah awalan baru bagi sebuah perubahan di tahun 2020 dengan adanya
kemunculan sebuah virus bernama Covid-19 yang muncul pertama kali di kota Wuhan, China. Virus yang
menyerang sistem pernafasan manusia ini dinyatakan menjadi sebuah pandemi oleh WHO pada Maret 2020
karena penyebarannya yang sangat cepat dan masif. Pandemi virus Covid-19 ini menjadi sebuah masalah baru
yang dihadapi oleh banyak negara di dunia karena virus ini memaksa banyak negara untuk melakukan
kebijakan lockdown ataupun work from home untuk mengurangi tingkat penyebarannya yang sangat cepat.
Situasi pandemi virus Covid-19 ini juga mempengaruhi banyak sektor-sektor kehidupan yang ada mulai dari
sektor kesehatan yang kewalahan menghadapi pandemi ini, lalu sektor ekonomi dan juga pendidikan. Pada
saat situasi pandemi seperti ini, banyak pihak yang bergerak untuk menanggulangi pandemi virus Covid-19
ini. Tidak terkecuali para perusahaan dengan CSR mereka, banyak perusahaan di Indonesia sedikit mengubah
haluan tanggung jawab sosial perusahaan mereka untuk membantu mereka yang terdampak dan dalam upaya
pencegahan pandemi virus Covid-19 ini. Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial mereka, perusahaan harus
tetap bisa melaksanakan tanggung jawab sosial yang sudah di rencanakan ditengah situasi tidak terkontrol di
tengah pandemi seperti ini, karena penerima manfaat dari tanggung jawab sosial selama adanya situasi
pandemi Covid-19 ini menjadi semakin bertambah luas. Dalam artikel ini akan dibahas mengenai peran dari
tanggung jawab sosial perusahaan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang ada.
Kata Kunci: Peran, Corporate Social Responsibility, Covid-19

ABSTRACT
The end of 2019 became a new beginning for a change in 2020 with the emergence spreading of a virus called
Covid-19 which first appeared in Wuhan, China. The virus that attacks the human respiratory system was
declared a pandemic by WHO in March 2020 because of its rapid and massive spread. The Covid-19 virus
pandemic is a new problem faced by many countries in the world because this virus forces many countries to
implement lockdown or work from home policies to reduce their rapid spread. The situation of the Covid-19
virus pandemic also affected many sectors of life, from the health sector which was overwhelmed by the
pandemic, then the economic sector and also education. At the time of the pandemic situation like this, many
parties moved to cope with the Covid-19 virus pandemic. Companies with their CSR are no exception, many
companies in Indonesia have slightly changed the direction of their corporate social responsibility to help those
affected and in the prevention of the Covid-19 virus pandemic. In carrying out their social responsibilities,
companies must continue to be able to carry out planned social responsibilities in the midst of an uncontrolled
situation in a pandemic like this, because the beneficiaries of social responsibility during the Covid-19 pandemic
situation are becoming increasingly widespread. This article will discuss the role of corporate social
responsibility to overcome the existing Covid-19 pandemic.
K ey W ord: Role, Corporate Social Responsibility, Covid-19.

PENDAHULUAN oleh pemerintah hampir di seluruh dunia


Kemunculan virus Covid-19 ini menjadi termasuk Indonesia. Disebutkan oleh Yunus &
sebuah situasi dimana semua orang tidak bisa Rezki (2020) bahwa kegiatan lockdown
membayangkan apa yang akan merupakan bagian dari peraturan perundang-
ditimbulkannya. Virus yang muncul dari kota undangan yang tertuang dalam Undang-
Wuhan di China ini telah menimbulkan banyak Undang Nomor 6 tahun 2018 tentang
sekali efek yang mana tidak pernah Kekarantinaan Kesehatan yang membahas
terbayangkan sebelumnya, seperti adanya Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk dan
kebijakan work from home yang diterapkan di wilayah dilakukan melalui kegiatan
341
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

pengamatan penyakit dan Faktor Risiko terdampak dari adanya penyakit menular ini,
Kesehatan Masyarakat terhadap alat angkut, salah satunya yakni sektor ekonomi. Di lansir
orang, barang, dan/atau lingkungan, serta dari money.kompas.com bahwa setidaknya
respons terhadap Kedaruratan Kesehatan ada 2 juta karyawan yang di PHK atau
Masyarakat dalam bentuk tindakan dirumahkan oleh perusahaannya akibat adanya
Kekarantinaan Kesehatan. Kegiatan lockdown pandemi Covid-19 ini. Berdasarkan data
ini sendiri diterapkan oleh Presiden Indonesia Kemenaker per 20 April 2020, terdapat
dalam rangka untuk menekan dan mengurangi 2.084.593 pekerja dari 116.370 perusahaan
tingkat penyebaran dari virus Covid-19 yang dirumahkan dan kena PHK akibat terimbas
sudah menyebar di Indonesia sejak 2 Maret pandemi corona ini. Adapun rinciannya, sektor
2020 lalu tersebut. formal 1.304.777 pekerja dirumahkan dari
Setiati & Azwar (2020) menyebutkan, 43.690 perusahaan. Sementara yang terkena
pandemi penyakit Corona Virus Disease 2019 PHK mencapai 241.431 orang dari 41.236
(Covid-19) adalah masalah yang sedang perusahaan. Sektor informal juga terpukul
berlangsung di lebih dari 200 negara di dunia. karena kehilangan 538.385 pekerja yang
Covid-19 telah diidentifikasi sebagai penyebab terdampak dari 31.444 perusahaan atau
wabah penyakit pernapasan menular di UMKM (Karunia, 2020). Pun di sektor
Wuhan, China. Per 31 Maret 2020, di sana informal juga banyak yang terkena imbas dari
719.758 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia. adanya pandemi virus Covid-19 ini, adanya
Jumlah kematian terkait Covid-19 juga kebijakan PSBB atau Pembatasan Sosial
mencapai 33.673 di seluruh dunia. Pandemi ini Berskala Besar mengakibatkan banyak pekerja
telah mengakibatkan lonjakan cepat dalam informal seperti pengemudi angkutan umum
penelitian dalam menanggapi kondisi tersebut. dan juga ojek online kehilangan sumber
Disebutkan oleh Yurianto (2020) di dalam pemasukan utamanya karena berkurangnya
Dewi (2020) Coronavirus Diseases 2019 pengguna moda transportasi di situasi pandemi
(Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang Covid-19 seperti ini.
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada Perusahaan-perusahaan yang ada pun
manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi harus siap dan sigap dalam menanggapi hal-hal
COVID-19 antara lain gejala gangguan yang tidak dapat di prediksi seperti ini, seperti
pernapasan akut seperti demam, batuk, dan misalnya melalui kebijakan-kebijakan yang
sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5- 6 hari ada di dalam tanggung jawab sosial
dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada perusahaan mereka. Kebijakan tanggung
tanggal 30 Januari 2020 WHO telah jawab sosial perusahaan pada situasi seperti ini
menetapkan sebagai kedaruratan kesehatan pun seolah menemui sebuah tantangan dan
masyarakat yang meresahkan dunia. Pada rintangan baru karena bagaimana tidak,
tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan banyak program-program yang sudah di
kasus konfirmasi COVID-19 sebanyak 2 rencanakan untuk diadakan di tahun 2020 ini
kasus. Sampai dengan tanggal 16 Maret 2020 jadi banyak tertunda akibat adanya situasi
ada 10 orang yang dinyatakan positif corona. pandemi virus Covid-19 ini. Sebagaimana di
Situasi pandemi Covid-19 ini pun sudah cukup sebutkan oleh Wahyudi (2008) di dalam
mengkhawatirkan akhir-akhir ini karena Wahyuningrum (2014) Corporate Social
kasusnya yang masih cukup banyak di negara- Responsibility atau tanggung jawab sosial
negara yang ada di dunia dan juga sampai saat perusahaan adalah sebagai komitmen
ini masih belum ditemukan vaksinnya, dan lagi perusahaan untuk melaksanakan kewajibannya
jumlah kematian yang diakibatkan oleh virus didasarkan atas keputusan untuk mengambil
Covid-19 ini yang ada di dunia juga tergolong kebijakan dan tindakan dengan
tidak sedikit. memperhatikan kepentingan stakeholders dan
Situasi pandemi Covid-19 yang terjadi di lingkungan dimana perusahaan melakukan
Indonesia sendiri sudah mengakibatkan aktivitasnya berlandaskan pada ketentuan
banyak sektor yang lumpuh dan sangat hukum yang berlaku.
342
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

Dalam praktiknya, implementasi lingkungan bisnis perusahaan bahwa


program CSR merupakan realisasi dan masyarakat juga merupakan elemen yang
aktualisasi dari upaya perusahaan untuk terus menyatu dengan perusahaan, sehingga perlu
dekat dengan masyarakat. Menurut Budimanta diberikan apresiasi yang diwujudkan dalam
et al. (2008:24) di dalam Setyaningrum (2011) bentuk peningkatan taraf kesejahteraan hidup
CSR pada dasarnya merupakan suatu elemen di lingkungan sekitar melalui kegiatan
yang penting dalam kerangka sustainability pemberdayaan masyarakat yang dilakukan
yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan oleh kegiatan CSR dari perusahaan. Dijelaskan
dan sosial budaya yang merupakan proses di dalam buku berjudul “The A-Z of Corporate
penting dalam pengelolaan biaya dan Social Responsibility” oleh Visser, Matten,
keuntungan kegiatan bisnis dengan Pohl, & Tolhurst (2010) bahwa ada tiga sistem
stakeholders baik secara internal (pekerja, manajemen CSR yang perlu diperhatikan oleh
shareholder, dan penanaman modal), maupun perusahaan. Pertama, sistem perlu
eksternal (kelembagaan, pengaturan umum, komprehensif, yang mencakup semua kegiatan
anggota-anggota masyarakat, kelompok organisasi. Kesenjangan tidak boleh terjadi
masyarakat sipil dan perusahaan lain). dalam jangkauan sistem karena di sinilah
Diperjelas lagi oleh Sirait (2018) bahwa kesalahan dan kesalahan akan merayap masuk
implementasi CSR yang dilakukan oleh dan di mana kecelakaan dan bencana dapat
masing masing perusahaan sangat bergantung terjadi.
kepada misi, budaya, lingkungan, dan profil Setiap bagian dari organisasi harus
resiko, serta kondisi operasional masing- terlibat dalam implementasi sistem dan setiap
masing perusahaan. Pelaksanaan CSR dapat orang harus menyadari tanggung jawabnya
dilaksanakan menurut prioritas yang untuk mempraktikkan sistem. Kedua, sistem
didasarkan pada ketersediaan sumber daya dan prosedur perlu dipahami oleh semua orang
yang dimiliki oleh perusahaan. Aktivitas perlu yang terlibat. Jika peran dan tugas tidak
diintegrasikan dengan pengambilan keputusan ditentukan dengan cara yang dapat dimengerti,
inti, strategi, aktivitas, dan proses manajemen mereka mungkin tidak dilaksanakan. Ini
perusahaan. Sebagaimana yang disebutkan biasanya akan melibatkan pendokumentasian
dari penjelasan di atas, bisa disebutkan bahwa sistem, melatih orang sepenuhnya dalam tugas
pada umumnya CSR bergerak untuk dan tanggung jawab mereka dan meninjau atau
keselarasan dan juga realisasi perusahaan mengaudit apa yang sebenarnya terjadi secara
untuk tetap berkontribusi dalam lingkungan berkala. Ini mensyaratkan bahwa sistem dan
masyarakat sekitar, dengan tetap semua elemennya dipantau dan jika sistem
memperhatikan budaya sekitar namun tidak rusak itu harus diperbaiki dengan cepat.
juga melupakan aspek-aspek lain yang ada di Ketiga, sistem harus terbuka untuk ditinjau dan
dalam perusahaan, sehingga perusahaan bisa harus ada komitmen untuk siklus peningkatan
tetap dekat dan berkontribusi dengan berkelanjutan dalam operasi perusahaan dan
lingkungan sekitar dan juga masyarakat. dalam atribut lingkungan positif dari produk
Lalu untuk urusannya pun, masih sangat atau layanan yang akan dihasilkannya. Siklus
diperlukan perhatian dalam pelaksanaan CSR perbaikan berkelanjutan ini juga dapat
tersebut bagi semua pihak, terutama di internal diterapkan pada lingkungan di mana
perusahaan. Karena program CSR yang akan perusahaan harus bertujuan untuk tujuan akhir
dibawa juga membawa representasi dari yakni mengahapus total dampak negatif
perusahaan dan juga terkait dengan branding terhadap lingkungan.
perusahaan. Menurut Freemand (1984) di Namun, semenjak kasus pandemi Covid-
dalam Mapisangka (2009) keberadaan CSR 19 merebak akhir-akhir ini, perusahaan perlu
melekat secara inherent dengan manajemen juga mengkalkulasi ulang mengenai sasaran
perusahaan, sehingga bidang kegiatan dalam dari CSR mereka ini sendiri, karena tentu ada
CSR pun masih dalam kontrol manejemen banyak faktor-faktor yang tidak terduga masuk
perusahaan, lebih jauhnya lagi dalam kedalam perhitungan perusahaan dalam
343
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

melaksanakan tanggung jawab sosial pada Acute Respiratory Syndrome (SARS).


masa situasi pandemi Covid-19 seperti ini. Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19)
Disini penulis menggunakan materi yang adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diberikan langsung oleh Medco Foundation diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
dan juga CSR PT. Pertamina pada Webinar Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19
mengenai CSR pada masa sebelum dan antara lain gejala gangguan pernapasan akut
sesudah pandemi yang diselenggarakan oleh seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa
Universitas Pertamina pada 4 Juni 2020. inkubasi rata-rata 5- 6 hari dengan masa
Beberapa misi CSR yang sudah dirancang inkubasi terpanjang 14 hari. Virus ini sendiri
pada sebelum pandemi pun harus dirombak memiliki penularan yang lebih cepat dan lebih
untuk menyesuaikan dengan situasi pandemi luas, aglomerasi keluarga yang jelas,
Covid-19 ini. morbiditas dan mortalitas yang lebih tinggi
(Zhou et al., 2020).
METODE Pandemi Covid-19 ini menjadi sebuah
Metode penelitian yang digunakan rintangan baru bagi seluruh aspek kehidupan
pada artikel ini berbasis studi literatur dengan yang ada di dunia karena pandemi ini benar-
sedikit tambahan materi yang didapatkan dari benar menghambat seluruh aspek yang ada di
webinar yang berkaitan dengan tema artikel dunia, dimulai dari aspek kesehatan yang
ini. Studi literatur adalah cara yang digunakan kewalahan menghadapi cepatnya sebaran virus
dalam menyesuaikan teori dengan fakta yang ini, lalu aspek pendidikan yang mengalami
ada melalui referensi-referensi pustaka. penutupan sekolah dan kampus untuk menekan
Referensi yang ada bisa dari buku, artikel, penyebaran virus, hingga aspek ekonomi yang
maupun jurnal yang lain yang teorinya terganggu akibat banyaknya negara
berkaitan dengan penulisan artikel ini, lalu menerapkan kebijakan lockdown untuk
hasil temuan dari studi literatur tersebut mengurangi penyebaran virus yang
dijadikan refernsi dalam penulisan artikel ini. mengakibatkan juga banyaknya PHK
Lalu diperjelas dengan penjelasan dari karyawan dari perusahaan-perusahaan.
narasumber pada webinar dengan materi Sedangkan di satu sisi perusahaan juga tetap
terkait agar lebih memperkuat teori yang ada memliki kewajiban untuk tetap melaksanakan
dengan kasus yang ada di lapangan, yakni tanggung jawab sosial mereka, dengan adanya
mengenai peran CSR dalam upaya mengatasi pandemi inipun membuat banyak perusahaan
pandemi Covid-19 ini. Tujuan dari penulisan harus mengkalkulasi ulang untuk mengatur
artikel ini ialah agar kita bisa mengetahui strategi mereka dalam menerapkan tanggung
upaya-upaya apa yang dilakukan oleh jawab sosial atau CSR mereka.
perusahaan-perusahaan melalui program CSR Pelaksanaan tanggung jawab sosial
mereka untuk membantu mengatasi pandemi perusahaan atau CSR sudah menjadi salah satu
Covid-19 ini. kewajiban bagi semua perusahaan, bahkan
CSR sendiri sudah melekat menjadi salah satu
PEMBAHASAN sistem yang perlu diperhatikan di dalam
Virus Covid-19 atau Corona Virus struktur manajemen perusahaan. Karena dalam
Disease 2019 ini ditetapkan sebagai pandemi sifat CSR sendiri bisa di definisikan dalam
global oleh WHO pada tanggal 11 Maret 2020. berbagai tujuan, menurut Kim (2000) di dalam
Yurianto, (2020) menyebutkan di dalam Dewi Setyaningrum (2011) praktek CSR perusahaan
(2020) bahwa coronavirus adalah keluarga dapat diidentifikasikan dalam berbagai tujuan,
besar virus yang menyebabkan penyakit mulai yakni hukum, ekonomi, moral dan filantropi.
dari gejala ringan sampai berat. Ada Namun demikian, tujuan tersebut masih dapat
setidaknya dua jenis coronavirus yang dikembangkan sesuai dengan kondisi aktual
diketahui menyebabkan penyakit yang dapat masyarakat terkait dengan tekanan yang terjadi
menimbulkan gejala berat seperti Middle East dalam kehidupan masyarakat. Karena salah
Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe satu sifatnya yakni filantropi ini mewakili
344
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

peran sukarela, inisiatif, dan praktik yang 3. Planet (lingkungan). Lingkungan adalah
diasumsikan oleh bisnis tetapi yang sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang
masyarakat tidak memberikan harapan yang kehidupan kita. Hubungan kita dengan
jelas seperti dalam tanggung jawab etis. lingkungan adalah hubungan sebab-akibat,
Terlepas dari sifat sukarela mereka, harapan dimana jika kita merawat lingkungan maka
bahwa bisnis melakukan ini masih dipegang lingkungan pun akan memberikan manfaat
oleh masyarakat dan harapan ini didorong oleh bagi kita. Dengan melestarikan lingkungan,
norma sosial (Visser, Matten, Pohl, & para pelaku industri akan memperoleh
Tolhurst, 2010). Dalam arti tindakan filantropi keuntungan yang lebih, terutama dari sisi
atau kedermawanan ini sangat berpengaruh kesehatan, kenyamanan, disamping
juga terhadap citra perusahaan yang bisa ketersediaan sumber daya yang lebih
dianggap baik oleh masyarakat sekitar, karena terjamin kelangsungannya.
kepercayaan dari masyarakat sekitar terhadap Berkaitan dengan adanya situasi
sebuah perusahaan juga bisa mengangkat nama pandemi Covid-19 saat ini pun memaksa
perusahaan menjadi sebuah semacam investasi perusahaan untuk beradaptasi dengan situasi
jangka panjang bagi kelanjutan perusahaan. tidak menentu seperti ini, karena pandemi
Berkaitan dengan CSR, disebutkan oleh Covid-19 ini juga berdampak pada
Wibisono (2007) di dalam Santioso & Chandra pelaksanaan CSR bagi beberapa perusahaan.
(2012) bahwa ada tiga konsep CSR yang Dikutip dari materi webinar yang berjudul
mendasari berjalannya sebuah program “CSR During and After the Pandemic”
tanggung jawab sosial perusahaan yakni 3P diberikan contoh penerapan CSR yang
atau triple bottom line; dilakukan oleh Medco Foundation dan juga
1. Profit (keuntungan). Profit merupakan PT. Pertamina selama masa pandemi ini,
unsur terpenting yang menjadi tujuan utama disebutkan oleh Pramaditia & Paramita (2020)
dari setiap kegiatan usaha. Profit sendiri bahwa pada masa pandemi ini, perusahaan
pada hakikatnya merupakan tambahan sebagian besar harus mengkalkulasi ulang
pendapatan yang dapat digunakan untuk seluruh rancangan program CSR yang telah
menjamin kelangsungan hidup perusahaan. disiapkan untuk masa mendatang, karena
Aktivitas yang dapat ditempuh untuk pandemi ini memberikan efek terhadap sasaran
mendongkrak profit antara lain dengan penerima dari CSR yang semakin meluas. Efek
meningkatkan produktivitas dan melakukan dari pandemi ini membuat roda ekonomi di
efisiensi biaya. Peningkatan produktivitas Indonesia cukup terhambat dikarenakan
dapat diperoleh dengan memperbaiki kebijakan pemerintah memberlakukan PSBB
manajemen kerja melalui penyederhanaan atau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang
proses, mengurangi aktivitas yang tidak membuat masyarakat melakukan aktivitas dari
efisien, menghemat waktu proses dan rumah dan anjuran untuk tetap dirumah.
pelayanan; Narasumber dari PT. Pertamina yakni
2. People (masyarakat). Masyarakat sekitar Arya Dwi Paramita menyebutkan bahwa fokus
perusahaan merupakan stakeholder penting CSR dari PT. Pertamina selama pandemi ini
bagi perusahaan, karena dukungan hampir semua dialihkan kepada optimasi
masyarakat sekitar sangat diperlukan bagi penanganan Covid-19 melalui penyaluran Alat
keberadaan, kelangsungan hidup, dan Pelindung Diri dan juga alat-alat kesehatan
perkembangan perusahaan, maka sebagai lainnya, lalu diikuti dengan pengoptimalan
bagian yang tidak terpisahkan dengan UMKM yang terintegrasi agar tetap bisa
masyarakat lingkungan, perusahaan perlu berdaya selama masa pandemi Covid-19.
berkomitmen untuk berupaya memberikan Seperti misalnya dengan optimalisasi rumah
manfaat sebesar-besarnya kepada makan yang berlokasi di dekat rumah sakit
masyarakat. Oleh karena itu perusahaan untuk menjadi salah satu supply makan bagi
perlu melakukan kegiatan yang menyentuh para anggota tenaga kesehatan yang ada di
kebutuhan masyarakat; rumah sakit terdekat. Lalu juga dengan
345
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

mengoptimalisasi tenaga kerja tukang las yang Dari fokus-fokus mengenai CSR yang
minim pemasukan selama pandemi dengan ada dan juga penjelasan dari narasumber
memberikan projek besar untuk membuat mengenai contoh CSR perusahaan dalam masa
wastafel portable untuk kebutuhan CSR lain pandemi Covid-19 seperti ini, bisa
yang akan dibagikan di tempat yang lain. Lalu disimpulkan bahwa CSR perusahaan pun tetap
contoh terakhir dengan mengoptimalisasi berusaha semaksimal mungkin untuk tetap
tenaga kerja penjahit untuk membuat Alat melaksanakan tanggung jawab sosial mereka
Pelindung Diri berupa baju hazmat yang akan ditengah situasi pandemi Covid-19 seperti ini.
didistribusikan untuk rumah sakit di seluruh Karena tentu akan banyak hambatan yang
Indonesia. Perubahan sistem operasional dari belum pernah terbayangkan sebelumnya,
para pekerja dan UMKM tersebut menjadi perusahaan-perusahaan baik BUMN maupun
fokus utama bagi PT. Pertamina dalam swasta pun harus beradaptasi untuk
memberikan CSR pada masa situasi pandemi menemukan solusi dari hambatan yang datang
Covid-19 seperti ini, karena para pengusaha akibat adanya pandemi Covid-19 ini.
maupun UMKM sejatinya tidak membutuhkan Dibutuhkan juga kerjasama yang
bantuan berupa material, mereka kooperatif dari para perusahaan tersebut untuk
membutuhkan ide segar agar bisa tetap bekerja membantu usaha pemerintah dalam upaya
dan beroperasi selama masa situasi pandemi untuk menanggulangi mengatasi pandemi
Covid-19 ini. Dalam praktik lapangan CSR Covid-19 yang ada di Indonesia, seperti
pada masa pandemi Covid-19 ini, PT. misalnya kebijakan pelaksanaan protokol
Pertamina berfokus pula pada involvement kesehatan dalam melaksanakan kegiatan dan
masyarakat dalam melaksanakan programnya, juga penerapan regulasi yang mengikuti
dalam artian PT. Pertamina mengerahkan ide- regulasi pemerintah. Dari hasil contoh CSR
ide dan mengajak masyarakat untuk tetap yang dilakukan oleh PT. Pertamina maupun
bergerak langsung untuk bisa bertahan dan Medco Foundation berkomitmen untuk tetap
juga beradaptasi pada situasi pandemi Covid- memberikan tanggung jawab sosial bagi
19 seperti ini agar masyarakat bisa tetap masyarakat Indonesia ditengah situasi
berdaya dan tetap menjalankan prinsip pandemi Covid-19 tanpa menghilangkan atau
pemberdayaan bagi masyarakat (Paramita, mengurangi manfaat yang akan diterima oleh
2020). sasaran nantinya.
Narasumber dari Medco Foundation
yakni Roni Pramaditia menyebutkan bahwa DAFTAR PUSTAKA
usaha CSR yang bisa dilakukan oleh Medco Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19
Foundation yang berbasis swasta ini ialah Terhadap Implementasi Pembelajaran
dengan tetap memberikan edukasi-edukasi Daring Di Sekolah Dasar. Edukatif:
melalui media mengenai pandemi Covid-19 ini Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), 55–61.
dan ajakan untuk selalu dirumah saja. Lalu https://doi.org/https://doi.org/10.31004/e
juga dengan mendukung penuh usaha dukatif.v2i1.89
pemerintah dalam upaya penanggulangan Karunia, A. M. (2020). Dampak Covid-19,
Covid-19 ini karena seperti yang kita semua Menaker: Lebih dari 2 Juta Pekerja Di-
tahu bahwa ini situasi yang sangat sulit dan PHK dan Dirumahkan.
kita harus bisa bekerja sama dengan seluruh Money.Kompas.Com. Retrieved from
partikel yang ada di masyarakat. Karena CSR https://money.kompas.com/read/2020/04
seharusnya bisa membantu masyarakat tetap /23/174607026/dampak-covid-19-
berada sejalur dengan program pemerintah menaker-lebih-dari-2-juta-pekerja-di-
agar bisa terlaksana dengan baik (Pramaditia, phk-dan-dirumahkan
2020). Mapisangka, A. (2009). Implementasi CSR
terhadap Kesejahteraan Hidup
SIMPULAN Masyarakat. Jesp, 1(1), 39–47.
Paramita, A. D. (2020). CSR During and After
346
Prosiding Penelitian &
e ISSN : 2581-1126
Pengabdian Kepada Vol 7, No: 2 Hal: 341 - 347 Agustus 2020
p ISSN : 2442-448X
Masyarakat

the Pandemic. Wiley & Sons, Ltd., Publication.


Pramaditia, R. (2020). CSR During and After Wahyuningrum, Y. (2014). Pengaruh Program
the Pandemic. Corporate Social Responsibility
Pramaditia, R., & Paramita, A. D. (2020). CSR Terhadap Peningkatan Pemberdayaan
During and After the Pandemic. Masyarakat (Studi Pada Implementasi
Santioso, L., & Chandra, E. (2012). Pengaruh CSR PT. Amerta Indah Otsuka Desa
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Pacarkeling Kecamatan Kejayan
Leverage, Umur Perusahaan, Dan Dewan Kabupaten Pasuruan). Jurnal
Komisaris Independen Dalam Administrasi Publik Mahasiswa
Pengungkapan Corporate Social Universitas Brawijaya, 2(1), 109–115.
Responsibility. Management Analysis, Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020). Kebijakan
2(1), 7. Pemberlakuan Lock Down Sebagai
Setiati, S., & Azwar, M. K. (2020). COVID-19 Antisipasi Penyebaran Corona Virus
and Indonesia. (April). Covid-19. SALAM: Jurnal Sosial Dan
Setyaningrum, D. A. (2011). Pengaruh Budaya Syar-I, 7(3).
Implementasi Corporate Social https://doi.org/10.15408/sjsbs.v7i3.1508
Responsibility Terhadap Kesejahteraan 3
Hidup Masyarakat ( Studi Kasus Pada PT Zhou, M. Y., Xie, X. L., Peng, Y. G., Wu, M.
. Apac Inti Corpora , Bawen ). 1–81. J., Deng, X. Z., Wu, Y., … Shang, L. H.
https://doi.org/10.3389/fphys.2017.0064 (2020). From SARS to COVID-19: What
5 we have learned about children infected
Sirait, K. A. (2018). Implementasi Corporate with COVID-19. International Journal of
Social Responsibility Pada Perusahaan Infectious Diseases : IJID : Official
PT. Anglo Eastern Plantations. Publication of the International Society
Visser, W., Matten, D., Pohl, M., & Tolhurst, for Infectious Diseases.
N. (2010). The A-Z of Corporate Social https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.04.090
Responsibility. West Sussex: A John

347

Anda mungkin juga menyukai