Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS TENTANG DAMPAK COVID-19 TERHADAP PEREKONOMIAN USAHA

MIKRO KECIL DAN MENENGAH DI KAWASAN EKONOMI

KHUSUS (KABUPATEN NIAS BARAT) 2022

DISUSUN OLEH:

MESIFATI WARUWU

NIM : 040988587

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS TERBUKA

MEDAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa segala rahmat
serta hidayahnya sehingga penulis bias menyelesaikan proposal yang berjudul “Analisis
Tentang Dampak Covid-19 Terhadap Perekonomian UMKM di Kawasan Ekonomi
Khusus Kuta Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah”. Kegiatan proposal sebagai
salah satu persyaratan mutlak untuk kelulusanpendidikan program studi Administrasi
Bisnis Universitas Muhammadiyah Mataram. Tujuan dari kegiatan proposal ini adalah
untuk menambah pemahaman wawasan, pengalaman, serta untuk mengaplikasikan teori
yang diajarkan dikampus ke lapangan yang sesungguhnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah


Pada tahun 2019, wabah virus corona (Covid-19) mulai terdeteksi di Wuhan, China.
WHO menyatakan penyakit tersebut sebagai pandemi dan mulai masuk ke Indonesia pada 2
Maret 2020. Tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya. Akibat
wabah ini, banyak industri pariwisata dan sektor lain mengalami kesulitan. Untuk
menghindari dampak pandemi ini, pemerintah dengan ini bekerja keras untuk menutup
semua kegiatan di luar ruangan, dan mereka yang ingin berpergian harus mematuhi
peraturan 3M, yaitu memakai masker, cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak, sehingga
agar penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir (Sarmigi, 2020).
Covid-19 merupakan bencana yang tidak wajar karena disebabkan oleh serangkaian
kejadian tidak wajar berupa wabah penyakit. Penyebaran Covid19 berdampak pada pelaku
usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah
usaha produksi milik perseorangan atau badan usaha yang memenuhi standar usaha mikro.
Hal ini penting untuk izin komersial di masa mendatang dan juga menentukan jumlah pajak
yang dibebankan kepada pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah. (Jojo, 2019).

Daerahpun kemudian secara cepat menerapkan standar protokol kesehatan yang


menyesuaikan dengan Pemerintah Pusat kepada pengunjung. Hal ini dilakukan Kebijakan
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah untuk memutus rantai penyebaran wabah Covid-19.
Kebijakan Pemerintah menghimbau kepada pengunjung agar melakukan jaga jarak (social
distancing) dan sebaiknya mengisolasi diri dirumah. Hal ini akan berdampak pada
berkurangnya daya beli masyarakat sehingga mengancam pada perekonomian masyarakat
termasuk Usaha Mikro Kecil dan Menegah yang ada pada Kawasan Ekonomi Khusus Kuta
Mandalika (Sarmigi, 2020). Adanya Covid-19 dapat menghambat perkembangan Usaha
Mikro Kecil dan Menengah di Kawasan Ekonomi Khusus Nias barat.

Salah satu dampak pandemi Covid-19 adalah sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Nias barat Lombok Tengah
yang terlihat saat ini yaitu sektor pangan dan selanjutnya sektor jasa. Wilayah tersebut juga
merupakan wilayah yang paling terdampak pandemi Covid-19, antara lain sektor pertanian,
perkebunan, perikanan dan sektor peternakan. Beberapa industri tersebut paling terdampak
Covid-19, yang kali ini melanda Kawasan Ekonomi Khusus Nias barat (Amri, 2020).

Meskipun begitu, juga terdapat beberapa Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang
bertahan ditengah wabah covid-19.Salah satu faktor yang membuat Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Kawasan Ekonomi Khusus Nias barat ini masih bisa bertahan ditengah wabah
covid-19,karena Usaha Mikro Kecil dan Menengah menghasilkan barang konsumsi dan jasa
yang dekat dengan kebutuhan masyarakat. Pendapatan masyarakat yang menurun tidak
berpengaruh banyak terhadap permintaan barang dan jasa yang dihasilkan.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Seberapa besar dampak Covid-19 terhadap perekonomian Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nias barat Kabupaten Nias barat?
2. Apa saja strategi dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah untuk tetap eksis
usahanya dalam menghadapi Covid-19?
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dampak Covid-19 terhadap perekonomian Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nias barat Kabupaten nias barat
Untuk mengetahui strategi dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah agar tetap
eksis usahanya dalam menghadapi Covid-19
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang
mengkaji mengenai evaluasi dampak kebijakan, dan juga dapat dijadikan tambahan
pengetahuan serta bahan rujukan bagi peneliti yang akan datang yang mengangkat
masalah yang sama.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, penelitian ini sebagai sarana aktualisasi diri untuk
mengaplikasikan teori yang telah diperoleh yaitu tentang evaluasi dampak
kebijakan.
b. Bagi Pemerintah Daerah, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai
bahan tambahan referensi dan evaluasi bagi Pemerintah Daerah untuk
memperbaiki hal yang dirasa kurang dalam kebijakan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah saat Pandemi.
3. Manfaat Akademis
Merupakan salah satu melatih kemampuan untuk membuat sebuah proposal
penelitian Universitas terbuka medan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ruang Lingkup Tentang Covid-19


1. Konsep Covid-19
Covid-19 merupakan virus dari keluarga corona virus yang dapat menyebabkan
penyakit menular dan fatal, serta menyerang manusia dan mamalia lain hingga ke
paru-paru di saluran pernapasan. Biasanya penderita Covid-19 akan mengalami
demam, radang tenggorokan, pilek atau bahkan batuk, yang bahkan dapat
menimbulkan gejala awal pneumonia, virus ini dapat menyebar melalui kontak dekat
dengan penderita cairan pernafasan dan Covid-19. Tubuh pasien saat batuk atau air
liur (Salam, 2020).
Covid-19 yang juga dikenal sebagai virus corona oleh masyarakat merupakan
virus yang menyerang sistem pernafasan. Coronavirus dapat menyebabkan penyakit
pernafasan dan kematian akibat pneumonia akut. Ini adalah jenis virus baru yang
dapat menyebar ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi,
anak-anak, dewasa, dan lanjut usia. Virus ini bernama Covid-19 yang pertama kali
ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menyebar dengan cepat
dan menyebar di belahan China lainnya bahkan di banyak negara termasuk Indonesia
(Sarmigi, 2020).
Asal mula virus corona pertama kali muncul di pasar hewan dan makanan laut di
Wuhan. Kemudian dilaporkan banyak pasien yang 27 terjangkit virus ini, yang
ternyata terkait dengan pasar hewan dan seafood. Hewan liar seperti ular, kelelawar
dan ayam banyak dijual di pasaran. Diduga virus tersebut berasal dari kelelawar.
Diduga juga virus tersebut menyebar dari hewan ke manusia dan kemudian dari
manusia ke manusia (Sarmigi, 2020).
2. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Covid-19
Munculnya penyakit Corona ini menimbulkan banyak dampak. Tidak hanya di
Indonesia, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya. Pandemi virus corona yang
menyebabkan Covid-19 semakin menghantam ekonomi global. Akibat wabah ini,
banyak pabrik dan departemen lain mengalami kesulitan. Alhasil, pemerintah menutup
semua aktivitas luar ruangan untuk mencegah penyebaran virus ini. Selain itu, yang
ingin berpergian harus menggunakan alat pelindung diri seperti masker (Fatimah, 2020).
Pemerintah juga telah melakukan isolasi sosial untuk mengurangi dampak kebijakan
yang telah dikeluarkan, dan pemerintah juga telah melakukan serangkaian persiapan
intensif untuk menjaga daya beli masyarakat. Saya pikir ini adalah langkah yang bagus.
Pemerintah sebaiknya berkonsentrasi dan menghentikan penyebaran corona.
Pemerintah juga memberikan bantuan, antara lain peningkatan PKH, kartu sembako,
penambahan kartu pra kerja, pembebasan tagihan listrik, perumahan intensif, pajak, dll
(Sarmigi, 2020). Bencana adalah guncangan modal, yang sangat mengatur jumlah dan
nilai modal berwujud. Akibatnya, tingkat keluaran akan turun tajam. Dampak
penurunan output akan meluas, pertama karena perusahaan melihat berkurangnya
permintaan konsumen dan penurunan pendapatan rumah tangga yang signifikan,
kemudian penurunan pajak pendapatan pemerintah yang berujung pada penurunan
penyerapan tenaga kerja (Sarmigi, 2020).
Saat ini, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kembali dihadapkan dengan
masalah yang besar. Kemunculan pandemi Covid-19 telah mempengaruhi
perekonomian global, termasuk Indonesia. Dikhawatirkan bahwa pandemi kali ini akan
membawa Indonesia menuju krisis yang kemungkinan lebih parah dari pada krisis
finansial Asia 19971998 oleh karena terganggunya rantai permintaan dan penawaran
secara bersamaan. Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa perekonomian
Indonesia bertumbuh sebesar 2,97% pada kuarter pertama tahun 2020. Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) tentu saja, tanpa terkecuali, mengalami dampak dari
kemunculan pandemi. Beberapa laporan awal mengindikasikan bahwa Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi kelompok usaha yang terdampak sebab mereka
memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap barang input eksternal. Banyak Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah mengalami penurunan permintaan dalam
jumlah besar dan mendadak sehingga mengurangi omzet penjualan. Pada waktu
bersamaan, kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) dapat mengalami
kehilangan pasokan tenaga kerja yang disebabkan oleh pemberlakuan kebijakan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Menurut hasil penelitian terdahulu, terdapat dampak Covid-19 terhadap Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perekonomian, sebagai berikut :
1. Penelitian yang dilaksanakan oleh MESIFATI WARUWU (2022), dengan
menggunakan tekhnik analisis kuantitatif menunjukkan hasil penelitian bahwa
Covid19memiliki pengaruh negatif terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan
Menengah di Kabupaten Kerinci.dimana besaran pengaruhnya 30 adalah 4,1%.
Perbedaan dengan penelitian saat ini yaitu terkait dengan Dampak Covid 19 terhadap
Usaha Mikro Kecil dan Menengah sedangkan penelitian terdahulu terkait dengan
Pengaruh terhadapCovid-19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
2. Penelitian yang di laksanakan oleh MESIFATI WARUWU (2022), dengan
menggunakan tekhnik analisis kuantitatif, menunjukkan hasil penelitian yaitu dampak
Covid-19 menyebabkan rendahnya sentimen investor terhadap pasar yang pada
akhirnya membawa pasar ke arah cendrung negatif, Perbedaan dengan penelitian saat
ini yaitu terkait dengan Dampak Covid 19 terhadap Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sedangkan penelitian terdahulu terkait dengandampak Covid-19 terhadap Perekonomian
Indonesia.
B. Ruang Lingkup Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
1. Konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Dalam Bab 1, Undang-
Undang Nomor 1 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) 20 20
Tahun 2008 yang dimaksud dengan usaha mikro, kecil dan menengah adalah:
a. Usaha mikro adalah usaha produksi yang dimiliki oleh perseorangan atau
badan usaha perseorangan yang memenuhi standar usaha mikro yang
diatur dalam undang-undang ini.
b. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif mandiri, yang terdiri dari
individu atau badan usaha terbuka (yaitu anak perusahaan atau bukan
anak cabang yang dimiliki, dikuasi dan menjadi bagian, baik langsung.
maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undangundang ini.
c. Usaha menengah adalah usaha ekonomi berorientasi produksi mandiri
yang dioperasikan oleh perorangan atau badan usaha. Perusahaan atau
entitas ini tidak dimiliki, dikendalikan, atau secara langsung atau tidak
langsung dimiliki oleh anak perusahaan dari perusahaan kecil atau
perusahaan besar. Jumlah aset bersih atau hasil penjualan harus sesuai
dengan Peraturan hukum ini.
Menurut definisi di atas, pada hakikatnya usaha mikro, kecil, dan
menengah adalah suatu bentuk usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh perseorangan atau badan usaha perseorangan yang memenuhi standar
usaha mikro, kecil, dan menengah (Anggraeni, 2013).
Dalam undang-undang ini, standar usaha mikro, kecil, dan
menengah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 adalah nilai kekayaan
bersih atau nilai aset, tidak termasuk tanah dan bangunan yang digunakan
untuk tempat usaha, atau pendapatan penjualan tahunan. Memenuhi
ketentuan berikut:
2. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Berikut ini adalah
klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
a. Kegiatan mata pencaharian yaitu usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah
dan sering disebut dengan sektor informal. Misalnya pedagang kaki
lima.
b. Usaha mikro yaitu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
merupakan pengrajin namun belum memiliki usaha sendiri. C. Usaha
kecil dinamis adalah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang
berjiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak
dan ekspor.
3. Peranan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Usaha mikro, kecil dan menengah merupakan pemain utama dalam
kegiatan perekonomian Indonesia. Masa depan pembangunan terletak pada
kemampuan UKM untuk memainkan peran penting dalam pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi. Secara umum UMKM mikro memiliki peran sebagai
berikut dalam perekonomian nasional:
1. Perusahaan terbesar,
2. Berperan penting dalam pembangunan ekonomi lokal dan pemberdayaan
masyarakat,
3. Pencipta yayasan dan inovasi baru
4. Kontribusi pada neraca pembayaran. (Departemen Kerjasama). Selain itu,
usaha mikro, kecil dan menengah juga berperan penting terutama dalam
penyediaan lapangan kerja dan sumber pendapatan bagi masyarakat
miskin, pemerataan pendapatan dan penanggulangan kemiskinan, usaha
mikro, kecil dan menengah ini juga berperan di perdesaan. Pertumbuhan
ekonomi (Hidayatullah, 2016).
4. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
Pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan bagian
integral dari pembangunan nasional untuk mewujudkan masyarakat Indonesia
yang demokratis, adil, dan sejahtera sesuai dengan ketentuan UUD 1945, serta
mengembangkan lingkungan usaha yang kondusif bagi usaha mikro, kecil, dan
kecil. usaha menengah Mungkin terdapat peluang usaha yang luas dan mekanisme
pasar yang sehat untuk meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah.
Kebijakan pengembangan lingkungan 34 usaha yang berpihak pada usaha mikro,
kecil dan menengah (UMKM) tidak terletak pada satu institusi (Hartono, 2014).
Peningkatan kapabilitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
sangat penting dan memiliki arti strategis dalam memprediksi perekonomian ke
depan, terutama dalam memperkuat struktur perekonomian nasional. Adanya
krisis ekonomi suatu negara seperti ini telah sangat mempengaruhi stabilitas
ekonomi dan politik negara tersebut, sehingga berdampak pada kemerosotan
kegiatan komersial skala besar, sedangkan usaha mikro, kecil, menengah dan
koperasi masih relatif dapat mempertahankan komersialnya. kegiatan. Secara
umum, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk membentuk UKM yang kuat dan
mandiri, berdaya saing tinggi, dan berperan penting dalam produksi dan distribusi
kebutuhan pokok, bahan baku dan produk. Modal menghadapi persaingan bebas
(Firmansyah, 2018).
Menurut hasil penelitian terdahulu adalah yang dilaksanakan oleh Yunani
dan Abdul Haris (2020), dengan tekhnik analisis data menggunakan kuantitatif,
hasil penelitian menunjukkan bahwa Kawasan EkonomiKhusus memberikan
dampak yang positif terhadap Pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
diMandalika, karena Usaha Mikro Kecil dan Menengahmengalami peningkatan
omset penjualan danpertumbuhan pelanggan karena meningkatnya jumlah
wisatawan ke Mandalika setelah paska gempa, perbedaan dengan penelitian saat
ini yaitu terkait dengan Dampak Covid 19 terhadap umkm sedangkan penelitian
terdahulu terkait dengan Pemberdayaan perekonomian masyarakat melalui
pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
C. Kerangka Berpikir
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud menguji dampak covid-19 terhadap
perekonomian usaha mikro kecil dan menengah. Perekonomian Usaha Mikro Kecil dan
Menengah merupakan hal yang sangat penting karena dapat membangun perekonomian
masyarakat
Tabel 1. Kerangkah berpikir

Turunnya
Kunjungan
wisatawan di
Kawasan Ekonomi
Khusus Kuta

Menurunnya
omset/ pendapatan
Usaha Mikro Kecil
dan Menengah
Perekonomian usaha
micro kecil dan Dampak Covid-19
menengah

Lemahnya Daya beli


masyarakat

Tenaga kerja yaitu :


- PHK -
Meningkatnya
pengangguran
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian pada kerangka pemikiran, maka penulis mencoba
merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian ini yaitu :
H0: Diduga Covid-19 sangat berdampak terhadap Perekonomian Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian


ini dilakukan pada usaha mikro, kecil dan menengah di Kabupaten Nias barat Jenis
penelitian ini bersifat kuantitatif. Mempelajari populasi dan sampel tertentu, mengumpulkan
data, dan menggunakan alat penelitian untuk melakukan analisis data kuantitatif atau
statistik di alam, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya.
Metode ini disebut juga metode penemuan, karena dapat digunakan untuk menemukan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Umumnya alat penelitian digunakan
untuk pengukuran agar data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis sesuai dengan
prosedur statistik.Metode ini disebut juga metode kuantitatif karena data penelitian
berbentuk digital dan analisisnya menggunakan data statistik.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Kawasan Ekonomi Khusus Nias barat


Kabupaten Nias barat. Alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena di daerah tersebut
sangat berdampak Covid-19 terhadap perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi merupakan wilayah yang akan menjadi fokus penelitian. Populasi tidak
hanya manusia, tetapi juga objek dan objek alam lainnya 38 (Sugiyono, 2018) Populasi
dalam contoh ini adalah usaha mikro, kecil dan menengah di nias barat, sebanyak 9.531
usaha mikro, kecil dan menengah.

2. Sampel

Sampel mewakili populasi yang diteliti dan harus dapat mewakili atau merepresentasikan
suatu populasi (Sugiyono, 2018). Narasumber dalam penelitian ini terdiri dari 100 usaha
kecil dan menengah, dan metode pengambilan sampel menggunakan rumus Sholvin.

D. Jenis dan Sumber Data


Menurut sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, data dibedakan
menjadi dua macam yaitu :

1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian.Dalam hal ini
peneliti menggunakan alat yang telah ditentukan untuk memperoleh data atau informasi
secara langsung.Data asli melalui wawancara langsung dengan peserta UMKM yang ada
di Lombok Tengah Zona Ekonomi Khusus Dan diperoleh
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau informasi yang diperoleh secara tidak langsung dari
objek penelitian publik atau publik, dan terdiri dari struktur organisasi data arsip,
dokumen, laporan, buku, dll yang berkaitan dengan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2015:193) teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan


interview (wawancara), kuisioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan
ketiganya. Adapun penjelasan dari masingmasing teknil pengumpulan data, sebagai berikut:

1. Angket (kuesioner) Menurut penelitian Sugiyono (2015), angket merupakan teknik


pengumpulan data yang dilakukan terhadap responden dengan memberikan
rangkaian pertanyaan dan pernyataan tertulis. Angket (angket) yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengetahui reaksi siswa terhadap pengaruh model pembelajaran
kooperatif tipe Halley review mata kuliah terhadap minat belajar siswa.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut (Sugiyono,
2015), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, opini, dan
opini seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.
Data yang terkumpul melalui survei kuesioner kemudian diolah oleh penulis secara
kualitatif yaitu skor jawaban dari pernyataan yang dijawab responden ditetapkan, dan
skor tersebut sesuai dengan ketentuan (Sugiyono, 2015).
2. Wawancara Menurut Lexy Moeleong (2007: 186), wawancara adalah percakapan
untuk tujuan tertentu. Dialog dilakukan baik oleh pewawancara yang mengajukan
pertanyaan (pewawancara) maupun pewawancara yang memberikan jawaban atas
pertanyaan (pewawancara) Tujuan wawancara dalam penelitian ini adalah untuk
memperoleh data, informasi dan penjelasan. Dari masyarakat pedesaan.
3. Dokumentasi Menurut Lexy J. Moleong (2007: 163), dokumen adalah suatu cara
pengumpulan data melalui arsip atau dokumen penelitian, yaitu setiap bahan tertulis
yang ada hubungannya secara internal maupun eksternal dengan masalah yang
diteliti. Isinya ditinjau dari dokumen untuk mendapatkan pemahaman dengan
mencoba mendapatkan ciri-ciri pesan. Penelitian kepustakaan merupakan metode
pengumpulan data dan tinjauan pustaka, dimana pustaka yang dianggap bermanfaat
dan relevan dengan masalah yang akan diteliti adalah pustaka, laporan tahunan,
majalah, jurnal, tabel, karya ilmiah, dokumen peraturan pemerintah dan hukum 41
yang ada. Dalam lembaga penelitian, pengkajian, dan penataan / klasifikasi, dapat
diperoleh data untuk memberikan informasi tentang penelitian yang akan dilakukan.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasi variabel adalah definisi variabel (direpresentasikan dalam definisi
konseptual), yang sebenarnya merupakan operasi sebenarnya dalam lingkup objek
penelitian / objek penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel bebas dan variabel terikat.
a. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang terpengaruh, yang
menyebabkan munculnya atau berubahnya variabel terikat. Dalam hal ini wabah
Virus Corona (Covid-19) telah mempengaruhi perekonomian usaha mikro, kecil,
dan menengah, sehingga wabah Virus Corona (Covid-19) menjadi variabel
independen.
b. Variabel terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
adanya variabel bebas, perekonomian usaha mikro, kecil dan menengah karena
dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu pandemi virus corona (Covid-19).
G. Metode Analisis Data

Tahap-tahap pengolahan data hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Validitas Menurut validitas Sugiyono (2016) yang menunjukkan keakuratan antara
data yang sebenarnya terjadi pada objek dengan data yang
dikumpulkan oleh peneliti, untuk mengetahui validitas suatu item, kami menghubungkan
skor item dengan jumlah total item. barang-barang ini. Jika koefisien antara proyek dan
total proyek sama dengan atau lebih besar dari 0,3 maka proyek dinyatakan valid, tetapi
jika nilai korelasinya lebih rendah dari 0,3, proyek dinyatakan tidak valid. Untuk mencari
nilai koefisiennya peneliti menggunakan rumus product moment dari Pearson, seperti
dibawah ini: r x=nΣXiYi−ΣYi¿ ¿

KETERANGAN :

rxy : koefisien korelasi

X : Variabel Independen

Y : Variabel Dependen

Setelah korelasi dihitung dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien


determinasi.Koefisien determinasi ini berfungsi untuk mengetahui besarnya pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Dalampenggunaannya, koefisien
determinasi ini dinyatakan dalam persentase (%) dengan rumus sebagai berikut:

Kd = r² x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
r = Koefisien korelasi
(Sumber: Sugiyono, 2010:231)

Selain menggunakan rumus diatas secara manual untuk menganalisis nilai hasil
Perekonomian Usaha Mikro Kecil dan Menengah, 46 cara lain yang dapat dilakukan
adalahdengan melakukan analisis data pada Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) 21.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dampak pandemi Covid 19 terhadap UMK nias barat:
a. Bahan baku yang lambat menyebabkan adanya beberapa kelangkaan bahan baku
yang digunakan untuk membuat produk UMK
b. Terjadinya penurunan terhadap pendapatan
c. Penurunan permintaan dan penjualan produk
d. Pengurangan Karyawan
e. kesulitan untuk melakukan ansuran bank
2. Upaya pemerintah dalam menyelamatkan UMK di masa Pandemi Covid 19: Penurunan
pendapatan dan eksistensi UMK pelan-pelan telah mengalami penurunan yang sangat
drastis. Upaya pemrintah dalam menyelamatkan UMK dengan mengeluarkan beberapa
Program di antaranya: bantuan Uang tunai setiap UMK, penundaan cicilan dan bunga
Bank selama 6 bulan, e-Katalog dan kakak asuh UMK.
B. Saran
1. Pemerintah yang telah diberikan amanah dari rakyat untuk menjalankan pemerintah yang
adil dan transparan harus senantiasa diterapkan mulai dari jabatan tertinggi hingga
terendah. Serta dalam membuat kebijakan yang dipertimbangkan ketepatan sasarannya
untuk masyarakat. Hal tersebut dapat dievaluasi dari adanya kebijakan dalam program
pemulihan ekonomi nasional pada masa pandemi covid-19. Rencana sasaran merupakan
pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi dan mayoritas masyarakat Indonesia
terdampak pandemi dan mereka membutuhkan bantuan dari pemerintah tersebut.
Sehingga 80 dalam proses pemberian bantuan dalam bentuk modal, pelatihan, maupun
alat harus disesuaikan dengan pelaku usaha mikro yang memang membutuhkan dan
bersedia berusaha untuk mengembangkan usaha yang dijalankan.
2. Bagi Dinas Usaha Mikro Kota nias barat selaku pelaksana teknis di tingkat daerah yang
harus lebih intensif dalam memberikan pendampingan kepada pelaku usaha mikro dalam
praktek langsung kegiatan usaha mikro di lapangan. Sehingga pihak Dinas dapat
mengetahui kondisi hambatan dan tantangan di tempat usaha mikro binaan Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kota nias barat. Serta senantiasa menjaga kesehatan dan
menerapkan protokol kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada para masyarakat
dari berbagai wilayah di Kota nias barat untuk mengurangi resiko terpaparnya virus
covid-19.
3. Bagi pelaku usaha mikro seharusnya senantiasa berusaha untuk mengembangkan usaha
mereka ketika telah menerima bantuan baik modal, pelatihan, maupun alat produksi.
Sehingga usaha pemerintah untuk membantu pelaku usaha mikro agar menjadi usaha
kecil dapat tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Admin Pemerintah kota nias barat. Pengembangan Daya Saing Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan

Menengah. https://pemkomedan.go.id/halpengembangan-daya-saing-koperasi-usaha-

mikro-kecil-danmenengah.html, di akses pada tanggal 01 November 2020, 19.00 WIB


Departemen Agama R.I. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahannya (Bandung: Syaamil Cipta Media).

Feige, Edgar L.. 1990. Defining And Estimating Underground And Informal Economies: The New

Institutional Economics Approach‖ dalam World

Ghazaly, Abdul Rahman. 2020. Fiqih Muamalah, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Hardilawati, Laura. 2020, “Strategi Bertahan UMKM di Tengah Pandemi Covid19 The Survival

Strategy Of Smes During The Covid-19 Pandemic Wan Laura Hardilawati”

Semiaro gulo. 2020, COVID-19 dan Implikasi Bagi Usaha Mikro, 84 Kecil, dan Menengah.

Buku metode penelitian tahun 2017 ISBN : 978-979-011-352-7

http://repository.uinsu.ac.id/13533/1/1.%20SKRIPSI%20MHD.%20CHAIRUL
%20ABDI

Anda mungkin juga menyukai