Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

DAMPAK WABAH COVID-19 BAGI DUNIA


INDUSTRI
Diajukan untuk salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen yang diampu oleh:
Nani Supriyani, S.T., M.M.

Disusun oleh:
Muhamad Samsul (12345678)

PRODI MANAJEMEN INFORMATIKA


POLITEKNIK KRIDATAMA
BANDUNG
2020
ABSTRAKSI

Saat ini dunia digemparkan dengan penyebaran wabah virus corona yang
berawal dari China. Akibat virus ini banyak penduduk China dan beberapa negara
lainnya meninggal dunia. Perekonomian China ikut terpuruk akibat banyaknya
perusahaan yang harus tutup. Mengingat China merupakan negara dengan
perekonomian terbesar kedua di dunia dan mitra dagang utama Indonesia, maka
terganggunya perekonomian China akan memengaruhi perekonomian dunia
termasuk Indonesia.
Tulisan ini mengkaji dampak virus corona terhadap perekonomian
Indonesia dan upaya yang dibutuhkan untuk mengatasinya. Dampak paling
dominan terjadi pada perdagangan dan pariwisata. Sepanjang Januari 2020, terjadi
penurunan eksporimpor dari dan ke China. Jumlah wisatawan China juga berkurang
cukup drastis. Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya antara lain
diversifikasi pangsa ekspor ke negara lain, meningkatkan produksi dan konsumsi
dalam negeri, dan meningkatkan pariwisata dalam negeri dan wisatawan dari luar
China.

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
yang berjudul Dampak Covid-19 Bagi Dunia Industri.
Adapun tujuan dari karya tulis ini adalah untuk memenuhi tugas dosen ibu
Nani Supriyani, S.T., M.M. pada mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Selain
itu, karya tulis ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang dampak covid-
19 bagi dunia industri.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada ibu Nani Supriyani, S.T,.
M.M. selaku dosen pada mata kuliah sistem informasi manajemen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan diterima demi memperbaiki karya tulis
ini.

Bandung, April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAKSI ................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 2

BAB II KERANGKA TEORI....................................................................................... 3

2.1 COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) ................................................... 3

2.2 Ekonomi..................................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN..................................................................... 6

3.1 Dampak Covid-19 bagi Dunia Industri ..................................................... 6

3.2 Strategi Mengantisipasi Dampak Covid-19 ............................................... 9

BAB IV PENUTUP .................................................................................................... 11

4.1 Kesimpulan .............................................................................................. 11

4.2 Saran ........................................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 13

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Sejak awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan adanya wabah virus
corona yang berasal dari China. Virus corona menyebabkan kepanikan di China dan
menimbulkan korban jiwa sampai ribuan orang penduduk China. Akibat lainnya,
banyak perusahaan kecil, menengah maupun besar yang akhirnya terpaksa menutup
usahanya untuk sementara. Tidak hanya perusahaan saja yang tutup, ribuan tempat
usaha makanan/ minuman juga terpaksa tutup.
Perekonomian China pun menjadi terguncang di awal tahun 2020 ini, karena
selama ini perekonomian China didukung dari sektor usaha kecil dan menengah.
Ada sekitar 30 juta usaha kecil dan menengah menyumbang lebih dari 60% dari
Produk Domestik Bruto (PDB) China. Selain itu, bursa saham Shanghai juga
sempat menurun mencapai 9%, yang merupakan yang terparah sejak bulan Agustus
2015 (merdeka.com., 18 Februari 2020).
Dengan melihat kondisi perekonomian China saat ini, banyak analis yang
memprediksi pertumbuhan ekonomi China dapat turun mendekati angka 5% di
tahun 2020. Industri yang paling terkena dampaknya adalah industri manufaktur
dan pariwisata. Seperti kita ketahui, Kota Wuhan di mana tempat awal mula wabah
virus corona terjadi, merupakan pusat industri otomotif di China. Kontribusi Kota
Wuhan terhadap perekonomian China mencapai 1.6% (katadata.co.id, 7 Februari
2020).
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) telah
menetapkan status gawat darurat global untuk wabah virus corona. Dunia menjadi
waspada akan wabah virus ini. Tidak hanya waspada terhadap penyebaran
penyakitnya saja akan tetapi juga waspada terhadap dampak yang mungkin terjadi
terhadap perekonomian dunia. Menurut Direktur Pelaksana IMF, Kristalina
Georgieva, dengan adanya wabah virus corona, diperkirakan dalam jangka pendek
akan terjadi perlambatan ekonomi global (katadata.co.id, 5 Februari 2020). Tujuan
tulisan ini adalah untuk melihat apa saja dampak virus corona terhadap

1
perekonomian Indonesia khususnya pada sektor perdagangan dan pariwisata serta
bagaimana upaya pemerintah mengantisipasi atau mengatasinya.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat dipaparkan sesuai dengan latar belakang yang
telah dijelaskan adalah:
1. Apa saja dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia khususnya
pada sektor industry?
2. Bagaimana strategi dalam mengantisipasi dampak virus corona?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian karya tulis ini pertama adalah untuk
mengetahui dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia khususnya
pada sektor industry. Kedua, untuk menjelaskan strategi dalam mengantisipasi
dampak virus corona.

1.4 Manfaat Penelitian


Manfaat dari karya tulis ini adalah:
1. Sebagai bahan rekomendasi untuk pemerintah dalam meningkatkan
ekonomi masyarakat Indonesia.
2. Meningkatkan pengetahuan, pendidikan dan rasa peduli masyarakat
Indonesia terhadap kesehatan yang berkelanjutan.

2
BAB II KERANGKA TEORI

2.1 COVID-19 (Coronavirus Disease 2019)


World Health Organization (WHO) menjelaskan bahwa Coronaviruses
(Cov) adalah virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa sampai penyakit yang
lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan Sindrom
Pernafasan Akut Parah (SARS-CoV). Virus Corona adalah zoonotic yang artinya
ditularkan antara hewan dan manusia. Berdasarkan Kementerian Kesehatan
Indonesia, perkembangan kasus COVID-19 di Wuhan berawal pada tanggal 30
Desember 2019 dimana Wuhan Municipal Health Committee mengeluarkan
pernyataan “urgent notice on the treatment of pneumonia of unknown cause”.
Penyebaran virus Corona ini sangat cepat bahkan sampai ke lintas negara. Sampai
saat ini terdapat 198 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Corona. Seseorang
dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:
1. Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita
COVID-19.
2. Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19.
3. Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan
atau berjabat.
Di Indonesia, penyebaran virus ini dimulai sejak tanggal 02 Maret 2020,
diduga ~ 150 ~ berawal dari salah satu warga negara Indonesia yang melakukan
kontak langsung dengan warga negara asing yang berasal dari Jepang. Hal tersebut
telah diumumkan oleh bapak Presiden Jokowi. Seiring dengan berjalannya waktu,
penyebaran covid-19 telah mengalami peningkatan yang signifikan. Hal tersebut
dapat diketahui dari data berikut.
Saat ini yang sudah terinfeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.775 orang
dan yang dinyatakan Sembuh sebanyak 960 orang dan yang meninggal sebanyak
647 orang hal ini mengajarkan kita agar berhati-hati dalam menjaga kebersihan dan
juga menaati peraturan pemerintah agar pandemi ini cepat berakhir dari negara kita

3
Indonesia. Dan kerika kita melihat penyebaran covid-19 terbesar berada di pulau
jawa disini bisa kita lihat bahwa kuranya kesadaran masyarakt dalam menyikapi
pandemic atau covid-19 yang terjadi sehingga banyak orang yng masih tidak
menggunkan masker masih berkumpul di keramain tidak melakukan social
distancing sehingga perlunya kesadran bersama demi mendukung pemerintah
dalam mencegah atau memutus penyebaran covid-19 menjadi lebih banyak tetapi
mari kita bersama-sama melawan agar segera berakhir agar kehidupn kita dapat
berjalan seperti biasa lagi.

2.2 Ekonomi
Ekonomi adalah salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Dapat
dipastikan dalam keseharian kehidupan manusia selalu bersinggungan dengan
kebutuhan ekonomi. Keberadaan ekonomi dapat memberikan kesempatan bagi
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman,
berpakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya. Pentingnya ekonomi dalam
kehidupan manusia tersebut menuntut negara untuk mengatur kebijakan tentang
perekonomian dan menjamin perekonomian warga negara khususnya di Indonesia
yang memproklamirkan diri sebagai negara kesejahteraan (welfare staat). Dalam
konsep negara kesejahteraan adalah negara berhak untuk ikut campur dalam segala
aspek kehidupan warga negaranya termasuk dalam bidang ekonomi. Selain
daripada itu, pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor yang mendukung
pembangunan nasional dalam sebuah negara.1 Pertumbuhan ekonomi yang baik
akan dapat meningkatkan pembangunan nasional.
Dalam upaya mengembangkan perekonomian, Indonesia yang dahulu
dikenal sebagai negara yang agraris karena sebagian mata pencaharian
penduduknya adalah sebagai petani kini telah bergeser bukan lagi persawahan yang
dikembangkan melainkan perindustrian yang dikembangkan untuk beberapa
langkah yang dilakukan Indonesia dalam menghadapi dampak dari virus Corona ini
adalah menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps
menjadi 4.75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 4.00% dan
suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 5.50%. Kebijakan ini
dilakukan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah

4
tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya
Covid-19. Bank Indonesia akan mencermati perkembangan ekonomi global dan
domestik untuk menjaga agar inflasi dan stabilitas eksternal tetap terkendali serta
memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi. Hal ini dilatarbelakangi
perkembangan teknologi yang sangat pesat sehingga mengubah tatanan
perekonomian global menuju ekonomi dan keuangan digital. Namun, partisipasi
masyarakat dalam perekonomian khususnya kelompok muda, perempuan dan
UMKM dipandang belum optimal, sehingga membutuhkan upaya untuk membuka
akses kepada mereka dalam kegiatan perekonomian melalui pemanfaatan
teknologi. Serta sepakat untuk mengimplementasikan serta memperkuat
pemantauan terhadap risiko global khususnya yang berasal dari Covid-19, serta
meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko dan sepakat untuk
mengimplementasikan kebijakan yang efektif baik dari sisi moneter,fiskal maupun
struktural. Bank Indonesia berusaha mempertahankan perekonomian indonesia,di
tengah perekonomian global yang sedang terguncang. Setelah adanya masalah
covid mengakibatkan perekonomian indonesia menurun sampai 5 % atau akan
mendekati yang lebih rendah.dan juga indeks harga saham megalami pelemahan
yang signifikan dan juga perusahaan BUMN merugi pada tahun ini.dan juga Mentri
Keuangan belum bisa menyampaikan asumsi pasti Pertumbuhan Ekonomi pada
tahun ini, Jika durasi Covid-19 bisa lebih dari 3 bulan maka pertumbuhan ekonomi
bisa sampai di kisaran 2,5 %.

5
BAB III PEMBAHASAN PENELITIAN

3.1 Dampak Covid-19 bagi Dunia Industri


Belakangan ini covid menjadi konsen besar bangsa Indoneesia karena
permasalahan yang terus ditimbulkannya,Ada banyak kerugian yang disebabkan
oleh covid-19 yang berdampak bagi Perekonomian Indonesia pembangunan
ekonomi sebuah negara pada dasarnya bertujuan untuk mencapai kemakmuran
masyarakat melalui pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan distribusi pendapatan
yang merata. hal ini bertolak belakang dengan keadaan indonesia pada tahun
1997/1998 dimana krisis yang pada awalnya adalah nilai tukar kemudian
berkembang menjadi krisis perbankan , hingga menjalar kepada krisis sosial dan
politik yang berakibat besar pada bangsa indonesia. Tingginya laju inflasi pada
waktu itu menyebabkan menurunya daya beli masyarakat, khusus golonga
berpendapatan rendah.perubahan jumlah uang dapat mempengaruhi tingkat bunga,
dan fungsi konsumsi , jadi jumlah uang menimbulkan perubahan dalam permintaan
seluruhnya.
Hal ini dilakukan dengan menertibkan anggaran, menertibkan sektor
perbankan, dan mengembalikan ekonomi pasar agar perekonomian akan
stabil,suatu sistem ekonomi pasar bebas menjadikan orang bebas untuk bertindak
melakukan terbaik bagi dirinya dimana sistem devisa yang terlau bebas tanpa ada
pengawasan yang ketat,memungkinka arus modal mengalir keluar masuk secara
bebas.Hal inilah menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis yang
berkepanjangan ,selain itu yang menjadi penyebab terjadinya krisis adalah
lemahnya sistem perbankan di Indonesia. Mengenai hal tersebut ada beberapa hal
penting dilihat dari perekonomian Indonesia tahun 1997-2000 pertama,kelompok
yang mengatakan bahwa krisis di sebabkan oleh faktor eksternal yaitu perubahan
sentimen pasar uang secara cepat yang menimbulkan kepanikan finansial.kelompok
yang mengatakan bahwa krisis timbul karena adanya kelemahan struktur didalam
perekonomian nasional,dalam sistem keuangan maupun perbankan.
(Djiwandono, 2001) menamakan kelompok pertama sebagai
internationalists, sedangkan kelompok kedua sebagai fundamentalists, selain itu

6
diidentifikasikan juga kelompok ketiga new fundamentalists yaitu yang melihat
pengaturan dan masalah struktur pada sektor finansial sebagai penyebab krisis.
Pada kasus Indonesia merupakan kombinasi dua unsur yang terjadi secara
bersamaan, dimana unsur eksternal berupa kepanikan keuangan dan lemahnya
ekonomi nasional baik sektor perbankan maupun riil.Kedua faktor tersebut saling
mempengaruhi dimana ketika gejolak eksternal timbul,perekonomian nasional
yang lemah sangat mudah terkena dampak negatif sehingga gejolak yang terjadi
dalam waktu yang singkat berubah menjadi krisis ekonomi yang terjadi saat ini
yang dirasakan oleh negara kita
Salah satu contohnya adalah seorang pedagang yang biasa berjualan di
tempat keramaian seperti pasar menjadi tidak bisa berjualan, karena saat ini pasar
sedang ditutup untuk mengurangi penyebaran virus corona ini semakin meningkat.
Akibatnya pedagang itu tidak mempunyai penghasilan tetap karena masyarakat
harus tetap memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan adanya covid-19 ini
masyarakt sulit untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dri itu bagaimana
kita secara bersama –sama membantu yang mempunyai kelebihan bisa membantu
yang berkekurangan sesuai apa yang di anut oleh Indonesia. Covid-19 memberikan
dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat di Indonesia.
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun
organisasi di negara tersebut. Tetapi semenjak adanya pamdemi ini negara memiliki
krisis ekonomi yang diperkirakan menjadi lemah dari tahun-tahun sebelumya
,bahkan menurut penuturan Mentri Keuangan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa
tertekan hingga level 2,5 % hingga 0 % hal itu bisa terjadi ketika tidak di lakukan
strategi pencegahan yang baik dan tepat untuk mengatasi hal tersebut, dan saat ini
negara telah menambahkan intensive untuk petugas kesehatan sebesar 20 % dan
jumlah bidang kesehatan sebesar 6,1 Triliun dan juga pada saat ini dan juga hal ini
menjadi perhatian bagi ekonomi global pada saat ini termasuk negara asean karena
itu Mentri keunggan menyampaikan bahwa dalam rapat bersama Gubernur Bank
dan para Mentri keuangan se ASEAN membicarakan strategi-strategi penangan
untuk tetap menjaga kestabilan perekonomian global yang sedang terancam saat ini
karen covid-19 termasuk ekonomi nasional juga mengalami dampak dari Covid19

7
saat ini dan dalam rapat di sampaikan bagaimana ekonomi global merespon Covid
ini karen menjadi perhatian khusus saat ini. Dala rapat di sampaikan juga bagimana
mencari fitamin atau obat-obatan untuk mencegah Covid-19 tetapi saat ini belum
di temukan obat untuk Covid-19. Dan saat ini untuk kita ketahui bersama bahwa
hal yang akan kita tangani saat ini mengunakan sakala prioritas mana yang penting
sesuai apa yang dikatakan presiden bahwa yang menjadi Fokus utama ialah
Kesehatan tetapi juga sektor lain juga diperhatikan dan tidak ditinggalkan juga
karena saling menunjang.dan yang menjadi hal yang dilakukan adalah Indonesia
merupakan negara Asia pertama yang mampu menerbitkan Global Bonds( surat
utang) sejak adanya Covid-19 dan bertujuan untukmenjaga pembiayaan secara
aman dan menambah cadangan devisa bagi bank Indonesia.
Hal itu menunjukan bahwa masih ada kepercayaan Pasar Keuangan Global
atas pengelolaan kebijakan APBN yang prudent dan kebijakan makro yang
baik/sound kementrian keuangan terus menjaga dan berkomitmen untuk menjaga
prinsip-prinsip kehati-hatian Akuntabilitas dan Transparansi dalam menjaga APBN
karena menjadi Instrumen penting dalam tercapai tujua bernegara dan untuk
menjaga Negara dalam menghadapi berbagai tantangan berat seperti yang saat ini
terjadi yaitu ancaman Covid19.dampak yang dialami sector ekonomi saat ini adalah
1. Untuk pekerja yang dirumahkan dan kena PHK, lebih dari 1,5 juta,” . Dari
jumlah ini, 90 persen dirumahkan dan 10 persen kena-PHK. Sebanyak 1,24
juta orang adalah pekerja formal dan 265 ribu pekerja informal.
2. Selanjutnya dampak kedua, PMI Manufacturing Indonesia mengalami
kontraksi atau turun hingga 45,3 pada Maret 2020. Padahal dari angka
terakhir yaitu Agustus 2019, PMI Manufacturing masih berada di angka 49.
Adapun PMI Manufacturing ini menunjukkan kinerja industri pengolahan,
baik dari sisi produksi, permintaan baru, hingga ketenagakerjaan.
3. Ketiga, impor pada triwulan I 2020 turun 3,7 persen year-to-date (ytd).
4. Inflasi/ peningkatan harga secara umumdan terus menerus Maret 2020
mencapai 2,96 persen year-on-year ~ 152 ~ (yoy). Inflasi ini disumbangkan
oleh harga emas perhiasan dan beberapa komoditas pangan.

8
5. Kelima, 12.703 penerbangan di 15 bandara dibatalkan sepanjang Januari-
Maret 2020. Rinciannya yaitu 11.680 untuk penerbangan domestik dan
1.023 untuk penerbangan internasional.
6. kunjungan turis turun hingga 6.800 per hari, khususnya turis dari Cina. 7.
Ketujuh, angka kehilangan pendapatan di sektor layanan udara mencapai
Rp 207 miliar. Sekitar Rp 4,8 di antaranya disumbang dari penerbangan dari
dan ke Cina.
7. penurunan okupansi/penempatan pada 6 ribu hotel turun hingga 50 persen.
Selain itu, kata Sri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama
juga memperkirakan potensi kehilangan devisa pariwisata bisa mencapai
setengah dari tahun lalu.

3.2 Strategi Mengantisipasi Dampak Covid-19


Sebagai pangsa ekspor China, Indonesia turut terkena dampak yang
kemudian berpengaruh pada neraca perdagangan Indonesia. Oleh karena itu,
Pemerintah Indonesia perlu melakukan diversifikasi pasar ekspor negara tujuan
utama, seperti negaranegara di Afrika atau Amerika Selatan (Kompas, 19 Februari
2020). Selain itu, pemerintah juga perlu mengoptimalkan penggunaan produksi
dalam negeri yang dapat memenuhi permintaan kebutuhan di pasar domestik
(money.kompas. com, 18 Februari 2020). Sudah saatnya Indonesia mengurangi
ketergantungannya pada barangbarang impor dari China.
Untuk perdagangan produk pertanian, saat ini Kementerian Pertanian sudah
berupaya membuat langkah kebijakan untuk mengantisipasi penurunan ekspor
pertanian ke China. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melakukan koordinasi
dengan para eksportir agar dapat memanfaatkan pasar ekspor alternatif
(finance.detik.com, 17 Februari 2020).
Selain itu, untuk mengantisipasi terbatasnya ketersediaan dan lonjakan
harga bawang putih yang semakin tinggi, Kementerian Pertanian juga berupaya
mencari negara alternatif lainnya untuk impor bawang putih dan mendorong
produksi bawang putih dalam negeri (finance.detik. com, 17 Februari 2020).
Pemerintah juga dapat melakukan diversifikasi produk pertanian untuk komoditas
yang selama ini masih diimpor dari China, misalnya buah-buahan. Pemerintah perlu

9
mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi produk buah-buahan lokal
dibandingkan yang impor. Dalam hal produksi, pemerintah juga harus mendorong
petani-petani lokal meningkatkan produksinya baik secara kuantitas maupun
kualitas agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Tidak hanya buahbuahan
saja, pemerintah juga perlu mendorong ekspor produk pertanian lainnya yang
berorientasi ekspor

10
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Bisa disimpulkan bahwa tujuan utama dari analisis ini adalah melihat
dampak dari Covid-19 bagi perekonomian Indonesia ssat ini yang lebih
komprehensif dari berbagai alternatif skenario penanganan pandemi Covid-19,
dalam hal ini skenario intervensi minimal, skenario intervensi kuat (suppresion
misal melalui pembatasan sosial berskala besar yg efektif); dan skenario intervensi
kuat dibarengi dengan stimulus fiskal. kombinasi dari benefit cost analysis
sederhana, . Hasil analisis menyimpulkan bahwa, betul intervensi kuat untuk
meminimalisasi penyebaran virus Covid-19 dapat menurunkan pertumbuhan
ekonomi lebih parah dibandingkan skenario minimal intervension. Akan tetapi,
kesimpulan ini hanya berbas variabel yaitu pertumbuhan ekonomi, yang tentunya,
bukan satu-satunya faktor ekonomi penting dalam analisis ekonomi. Kedua,
kesimpulan yang berbeda didapatkan dalam konteks jangka panjang, dimana justru
pertumbuhan ekonomi jangka panjang dapat lebih tertekan kalau skenario yang
terjadi adalah intervensi minimal. Dapat disimpulkan bahwa kerugian ekonomi dari
strategi intervensi kuat (supression jauh lebih rendah daripada kerugian ekonomi
skenario intervensi minimal. dari mortalitas.
Tentunya banyak ketidaksempurnaan dalam analisis ini. Hasilnya sangat
mungkin sensitif terhadap asumsi-asumsi yang digunakan. Kajian selanjutnya, atau
lebih formal, tentunya memerlukan sensitivity analysis terhadap asumsi-asumsi dan
parameterisasi yang dilakukan. Walaupun demikian, dalam artikel ini penulis telah
mencoba untuk membuat asumsi seplausible mungkin dan juga mengandalkan
referensi-referensi yang kredibel. Kritik dan saran untuk penyempurnaan dari
analisis ini akan disambut dengan tangan terbuka dan apresiasi.
Kemudian, analisis ini juga tidak dimaksudkan untuk meramalkan apa yang
akan terjadi. Terlalu banyak ketidakpastian dalam tahapan krisis Covid-19 ini dan
informasi berubah cepat. Akan tetapi analisis ini mudah-mudahan bisa memberikan
gambaran yang lebih utuh bagaimana sebaiknya aspek ekonomi ditempatkan dalam
memilih strategi terbaik dalam mengelola kebijakan di era krisis Covid-19 yang

11
sekarang masih berlangsung. Sudut pandang perekonomian Indonesia saat
inidemikian juga pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat, apalagi jangka
pendek, bukan satu-satunya faktor penentu kesejahteraan. Nyawa manusia dan
kesehatan juga mempunyai nilai ekonomi yang tinggi yang justru kalau tidak dinilai
secara benar dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang lebih besar dalam jangka
panjang.ketika Covid-19 berakhir.

4.2 Saran
Saran tentunya perekonomi sangat penting sebagai implikasi dari strategi
supresi dapat sebagian diredam oleh stimulus fiskal. Akan tetapi seperti yang
dibahas di artikel ini, Oleh karena itu kita, bersama pemerintah, harus sebaik-
baiknya melindungi perekonomian dari dampak Covid-19 tersebut. Indonesia bisa
melakukannya karena mempunyai sistem perlindungan sosial yang relatif maju
dibandingkan negara-negara berkembang lainnya. Mari bergandengan tanggan
bersama-sama untuk memelihara perekonomian kita jangan egois karena sekrang
ini dibutuhkan kerjasama sehingga masalah yang di alami oleh bngsa kita dapat
diselesaikan dengan baik dan bersama-sama mematuhi perturan dari pemerintah
sehingga Covid-19 dapat berakhir pada waktunya karena ketika kita tidak patuh
maka pandemic akan terus berlangsung karena kurangya kesadaran untuk menaati
peraturan pemerintah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid–19 terhadap Prekonomian


Indonesia. EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling, 2(1), 146-
153.
Budiyanti, Eka. 2020. Dampak Virus Corona Terhadap Sektor Perdagangan dan
Pariwisata Indonesia. Jakarta Pusat: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.

13

Anda mungkin juga menyukai