Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

“DAMPAK PANDEMI COVID 19 TERHADAP KESEHATAN MENTAL ”

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kelulusan PKKMB Dan Pengambilan Jas
Almamater Universitas Lampung

LILIS SETIAWATI

2113052015

PRODI S1 BIMBINGAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

TAHUN 2021
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

“DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP KESEHATAN MENTAL”

Disusun Oleh:

LILIS SETIAWATI

(2113052015)

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal

pada tanggal : November 2021

Menyetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Bandar Lampung .................

Ketua Jurusan Bimbingan Konseling


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Berkah dan Rahmat-Nya sehingga dapat
terselesaikannya tugas makalah yang berjudul “DAMPAK PANDEMI COVID-19
TERHADAP KESEHATAN MENTAL” ini. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan PKKMB dan pengambilan jas Almamater dan
juga di harapkan dapat menambah wawasan serta sebagai literatur para pembaca sekalian.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sekalian, yang mana kritik dan saran ini menjadi tolak ukur
penulis untuk memperbaiki di dalam pembuatan makalah ataupun karya tulis selanjutnya.

Bandar Lampung.....................

LILIS SETIAWATI

(2113052015)
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................1

HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................................2

KATA PENGANTAR......................................................................................................3
DAFTAR ISI ................................................................ ..................................................4

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 5

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

BAB 2 METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.................................................................................................6

B. Lokasi dan waktu penelitian............................................................................ 6

C. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................................6

E. Aspek yang Diteliti ......................................................................................... 6

F. Instrumen Penelitian ....................................................................................... 6

G.. Prosedur Penelitian........................................................................................ .6

BAB 3 PEMBAHASAN

A. Hasil dan Pembahasan....................................................................................7

BAB 4 KESINMPULAN DAN SARAN........................................................................10


DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Saat ini dunia sedang dihadapi dengan situasi sulit akibat munculnya Pandemi
Corona Virus Disease (Covid-19) yang membawa dampak signifikan ke berbagai aspek
perubahan dunia, salah satunya terhadap pelayanan publik sejak pandemi virus corona
pertama kali muncul akhir Desember 2019 lalu. Sejak diumumkan kasus positif virus
Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020 lalu, pemerintah telah meningkatkan langkah-
langkah dalam menangani pandemi global dari Covid-19. Sebelum itu, pemerintah juga
telah meningkatkan kesiagaan banyak rumah sakit dan peralatan yang sesuai dengan
standar internasional, termasuk pada anggaran yang secara khusus dialokasikan bagi
segala upaya pencegahan dan penanganan covid-19 ini. Sejak awal Maret 2020, berbagai
kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah. Mulai dari membatasi
hubungan sosial (social distancing), menghimbau untuk bekerja di rumah (work from
home) bagi sebagian besar Aparatur Sipil Negara (ASN), meniadakan kegiatan ibadah,
dan meminta masyarakat untuk tetap di rumah serta mengurangi aktivitas sosial di luar
rumah. Kebijakan tersebut bermaksud baik, namun dampak dari kebijakan tersebut
memiliki resiko tinggi, hingga akhir Maret 2020 kebijakan pemerintah bukan hanya
social distancing tapi dilanjutkan dengan Physical Distancing, dan juga pemerintah telah
menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini menyebabkan
kehawatiran terhadap kesehatan mental. Karena menimbulkan banyak sekali
permasalahan seperti aspek ekonomi, aspek sosial, kekeluargaan dan lain lain.

B.RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana dampak pandemi coronavirus disease (covid-19) terhadap

Kesehatan mental ?

2. Bagaimana solusi dalam mengatasi dan menekan dampak dari pandemi

Covid-19 kesehatan mental ?

C.TUJUAN PENELITIAN

Mengetahui lebih jelas mengenai dampak Virus covid-19 terhadap kesehatan mental

D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu pengetahuan tambahan untuk para
pembaca
BAB 2
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menggunakan jenis penelitian Deskriptif yaitu mengutamakan analisa


mendalam tentang data dan fakta yang ditemukan , kemudian diangkat ke dalam
penelitian dan disajikan secara apa adanya dan tanpa rekayasa.
B. Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Observasi dan
Dokumentasi

C. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian : OKTOBER 2021

D. Aspek Yang Diteliti

Data data mengenai kasus kesehatan mental pada saat pandemi covid -19

E. Instrumen Penelitian

.Alat & bahan


a. Pena
b. Buku
c. Laptop

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan
a. Mempersiapkan jadwal PKKMB
b. Mempersiapkan kelengkapan instrumen penelitian
2. Pelaksanaan

a. Pengamatan terhadap pelaksanaan PKKMB


BAB 3

HASIL DAN PEMBAHSAN

Penyebaran kasus COVID-19 yang terus meningkat menjadi topik perhatian utama
masyarakat saat ini. Baik di linimasa ataupun pemberitaan topik mengenai COVID-19 sering
kali kita temukan. Namun tahukah kamu? nyatanya penerimaan informasi yang berlebihan
terkait COVID-19 ini ternyata dapat menimbulkan masalah pada psikis dan fisik seseorang.
Hal ini dipicu karena adanya reaksi psikosomatik.

Apa itu reaksi psikosomatik ? melansir dari Center for Anxiety Disorders reaksi psikosomatik
ialah gejala fisik yang dikaitkan karena aktivitas saraf otonom di otak yang bekerja
berlebihan. Dimana otak terlalu banyak menerima segala bentuk informasi yang akhirnya
dapat memicu keadaan stres dan dapat berdampak pada keadaan fisik seseorang yang sehat
menjadi sakit.

Masalah kesehatan mental menjadi salah satu dampak yang mengancam bagi masyarakat di
masa pandemi COVID-19. Apalagi sejak pemerintah Indonesia memberlakukan PSBB
(Pembatasan Sosial Berskala Besar) hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dimana seluruh
masyarakat diharuskan untuk melakukan karantina di rumah masing-masing dan membatasi
berkegiatan di luar rumah, kecuali apabila ada kepentingan yang mendesak. Seluruh kegiatan
mulai dari bekerja, sekolah, dan kegiatan lainnya yang biasa dilakukan di luar rumah kini
dilakukan secara online di rumah masing-masing.

Di masa PSBB ini masyarakat Indonesia sangat berpotensi mengalami gangguan kesehatan
mental. Bagaimana tidak, selama menjalani masa karantina masyarakat selalu dihantui oleh
kemiskinan, kematian, ketakutan dan kegelisahan akibat pandemi COVID-19. Rasa stres dan
cemas berlebih yang dialami sebagian masyarakat dapat menimbulkan gangguan terhadap
kesehatan mentalnya. Apalagi untuk sebagian masyarakat yang sudah memiliki riwayat
gangguan lain seperti gangguan obsesif kompulsif, dan depresi.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) telah melakukan survei
mengenai kesehatan mental masyarakat Indonesia di masa pandemi ini melalui swaperiksa
yang dilakukan secara online di 34 Provinsi di Indonesia. Pemeriksaan dilakukan kepada
4010 responden berkaitan dengan tiga masalah pokok yaitu cemas, depresi, dan trauma yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan dari berbagai rentan usia.

Hasil survei menunjukan 64,8% responden melalui swaperiksa PDSKJI mengalami masalah
psikologi, 71% diantaranya dialami oleh perempuan dan 29% dialami oleh laki-laki.
Sebanyak 65% responden mengalami cemas, 52% responden mengalami depresi dan 75%
responden mengalami trauma. Berdasarkan survei ini masalah psikologis terbanyak
ditemukan pada kelompok dengan rentan usia 17-29 tahun dan >60 tahun.

Gejala utama cemas muncul biasanya karena perasaan khawatir yang berlebihan terhadap
terjadinya sesuatu yang buruk, menjadi mudah marah dan sulit rileks. Sedangkan gejala
utama depresi yang muncul biasanya tidur terganggu (insomnia), berkurangnya rasa percaya
diri, tidak bertenaga dan kehilangan minat. Selanjutnya gejala utama stres akibat trauma
biasanya muncul karena melihat peristiwa kurang menyenangkan selama masa pandemi
COVID-19. Gejala yang muncul seperti panas dingin, jantung berdebar, sensitif dan cemas

Ilham Akhsani Ridlo dalam jurnal penelitiannya yang berjudul Pandemi COVID-19 dan
Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia memaparkan bahwa terdapat empat
faktor risiko yang mempengaruhi kesehatan mental akibat Covid-19. Pertama, faktor jaga
jarak dan isolasi sosial. Akibat adanya perintah jaga jarak dan karantina menimbulkan rasa
keterasingan pada banyak orang. Kondisi seperti ini sangat mempengaruhi kesehatan mental
mereka. Di antara dampak yang akan ditimbulkan, yaitu depresi.

Kedua, faktor tekanan ekonomi akibat COVID-19. Terjadinya krisis ekonomi global yang
diakibatkan pandemi COVID-19 dapat memicu peningkatan risiko bunuh diri, karena
meningkatnya angka pengangguran dan tekanan ekonomi. Hal ini membuat sebagian
masyarakat merasa putus asa dan depresi yang akhirnya mereka memutuskan untuk
mengakhiri hidupnya.

Ketiga, stres dan trauma pada tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan
dalam menangani COVID-19 memiliki risiko kesehatan mental yang sangat tinggi, potensi
depresi dan bunuh diri sangat mungkin terjadi. Hal ini diakibatkan rasa trauma yang dialami
tenaga medis melihat pasien COVID-19 yang meninggal.

Keempat, stigma dan diskriminasi. Stigma dan diskriminasi sosial yang biasanya terjadi
kepada para tenaga medis dan juga seseorang yang dianggap terinfeksi COVID-19 juga dapat
menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan mental, seperti depresi dan bunuh diri.

Kesehatan mental masyarakat Indonesia sangat perlu diperhatikan khususnya di masa


pandemi seperti ini karena apabila diabaikan akan berdampak pada kesehatan fisik
masyarakat dan dapat meningkatkan angka kejadian baru terhadap masalah kesehatan mental
di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat mengetahui tips menjaga kesehatan
mental di masa pandemi.

Berikut ini tips yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatan mental di
masa pandemi. Pertama, membatasi informasi yang berlebihan mengenai covid-19. Kedua,
melakukan kegiatan yang bermanfaat dan menyenangkan untuk menghindari perasaan yang
tidak nyaman. Ketiga, menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga dan kerabat melalui
quality time untuk bercerita dan bertukar pikiran. Keempat, melakukan olahraga secara
teratur yang diimbangi dengan makan makanan yang bergizi. Kelima, beribadah dan berdoa
agar pandemi ini dapat segera berakhir.
BAB 4

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Mulai dari membatasi hubungan sosial (social distancing), menghimbau untuk

bekerja di rumah (work from home) bagi sebagian besar Aparatur Sipil Negara

(ASN), meniadakan kegiatan ibadah, dan meminta masyarakat untuk tetap di

rumah serta mengurangi aktivitas sosial di luar rumah. Tentunya Pandemi Covid19 ini juga
akan berdampak langsung dan di hadapi oleh masyarakat, pemerintah,

dan serta pihak swasta. Terutama kesehatan mental

Mengatasi situasi pandemi covid-19 tentunya akan maksimal jika tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah tetapi juga oleh seluruh komponen warga negara, baik pemilik modal (swasta),
maupun masyarakat pada umumnya. Perlu gerakan bersama untuk menghadapi situasi ini
sesuai perannya masing-masing, mulai dari pemerintah melakukan revisi atas anggaran dan
program untuk memastikan pelayanan publik tetap berjalan dengan optimal. Beberapa solusi
yang diperlukan untuk memastikan pelayanan publik dapat berjalan dengan baik selama
pandemi Covid-19, yaitu diantaranya pemerintah harus transparan, koordinasi yang baik dari
pemerintah, serta di dukung kerjasama dan proaktif dalam berkoordinasi kepada pemerintah
dari masyarakat dan pihak swasta.

B. SARAN

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan
sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu harapannya kepada para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun mengenai makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara No/KEP/25/M.PAN/2/2014

Surat Edaran Menteri PANRB NO. 34 tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem

Kerja ASN

Rinaldi, Runi. 2012. Analisis kualitas pelayanan publik. Vol 1 No.1.

https://id.wikipedia.org/wiki/Pandemi_koronavirus_di_Indonesia

https://www.kompas.tv/article/70388/inilah-kronologi-munculnya-6-wni-positifvirus-corona

https://jubi.co.id/pelayanan-publik-di-tengah-covid-19/

https://ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--dampak-pandemi-covid-19-bagipenyelenggaraan-
pelayanan-publik

Anda mungkin juga menyukai