Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDKAN PANCASILA

“Aksi Polisi Banting Mahasiswa Di Tangerang”

Anggota Kelompok 4 :
1. Anggita Nicky Shabrina (P27825121004)
2. Bunga Risnanda Tarisyiah N (P27825121007)
3. Dea Rahma Audina Ida Vahira (P27825121009)
4. Shelani Krisdayana Safitri (P27825121038)
5. Zhorif Abrial Afif (P27825121044)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA


Tahun Ajaran 2021/2022
Jl. Pucang Jajar Tengah No.56, Kertajaya, Kec. Gubeng, Kota SBY, Jawa Timur 60282
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Aksi Polisi Banting
Mahasiswa Di Tangerang” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada
mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan kita sendiri khususnya sebagai mahasiswa maupun buruh, masyarakat, dan aparat
kepolisian yang bertugas agar bertindak bijak dalam melakukan dan menangani aksi demo.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hj. Endang Purwaningsih, SH., S.Si.T.,
M.Pd., selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 20 Oktober 2021

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................I
Daftar Isi..............................................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kemanusiaan........................................3
B. Kronologi Aksi Polisi Banting Mahasiswa.............................................................3
C. Faktor Pendorong Terjadinya Demo Mahasiswa Dan Urgensi Nilai Pancasila
Yang Dilanggar........................................................................................................4
D. Dampak Negatif Dan Positif Adanya Demo Mahasiswa........................................4
E. Solusi Perbaikan Urgensi Yang Salah.....................................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................................7
A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................9
C. Referensi..................................................................................................................9

II
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat berpendidikan yang sering
juga di sebut kaum intelektual dan sehari-harinya bergelut dengan pencarian
kebenaran dalam kampus, melihat kenyataan yang berbeda pada masyarakat.
Kegelisahan-kegelisahan mahasiswa tersebut akhirnya teraktualisasikan dalam
bentuk aksi-aksi protes yang kemudian mendorong pada perubahann secara
reformasi terhadap sistem politik yang sedang berjalan.
Aksi demonstrasi atau unjuk rasa sudah menjadi cara yang dilakukan oleh
rakyat Indonesia untuk mengeluarkan suara dan menuntut haknya secara kolektif,
menyatakan pendapat kelompok tersebut atau penentangan kebijakan yang
dilaksanakan dimana saat terdapat suatu kebijakan yang dianggap tidak
mensejahterakan kelangsungan hidup mereka. Mahasiswa sebagai salah satu
kelompok pengunjuk rasa, merupakan golongan idealis di masyarakat sebagai
generasi penerus bangsa. Mahasiswa merupakan pembaru bagi masyarakat. Ide
dan pemikiran cerdas seorang mahasiswa mampu dianggap merubah pradigma
yang berkembang dalam suatu kelompok dan menjadikannya terarah sesuai
kepentingan bersama.
Pada 13 Oktober 2021 lalu, Kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian
saat mengamankan demo mahasiswa di Pemkab Tangerang, Banten menjadi
sorotan publik. Insiden polisi banting mahasiswa hingga kejang-kejang dan
pingsan juga menimbulkan kecaman di mana-mana. Seorang saksi mengatakan
peristiwa itu diawali ketika mahasiswa memaksa masuk dan bertemu dengan
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Padahal Ahmed Zaki Iskandar saat itu
tidak ada di kantornya karena sedang menghadiri peringatan HUT ke-389
Kabupaten Tangerang di tempat lain. Polri menyatakan aksi 'smackdown' Brigadir
NP sama sekali tidak sesuai dengan standard operating procedure (SOP)
pengamanan unjuk rasa.
Demokrasi penting bagi kehidupan masyarakat di Indonesia karena
dengan adanya demokrasi yang benar tindakan semena-mena penguasa dapat
dihindari. Setiap rakyat Indonesia diperlakukan sama di mata hukum. Hukum
tidak pandang bulu dan menghukum siapapun sesuai dengan peraturan.
Pancasila sebagai dasar negara mengatur segala kehidupan masyarakat di
Indonesia dan mempersatukan Indonesia. Urgensi Pancasila sebagai dasar negara,
yaitu: 1) agar para pejabat publik dalam menyelenggarakan negara tidak
kehilangan arah, dan 2) agar partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses
pembangunan dalam berbagai bidang kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila.

B. Rumusan Masalah
1. Apa faktor pendorong terjadinya demo mahasiswa tersebut?

1
2. Apakah kasus tersebut melanggar urgensi nilai pancasila?
3. Apakah ada solusi untuk memperbaiki urgensi yang dilanggar tersebut?
4. Apa saja dampak yang terjadi setelah kasus tersebut terjadi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor pendorong terjadinya demo mahasiswa
2. Mengetahui kasus yang melanggar pengamalan nilai pancasila
3. Mengetahui solusi perbaikan dari peristiwa tersebut
4. Untuk mengetahui dampak yang terjadi dari adanya kasus tersebut

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui faktor pendorong terjadinya demo dikalangan
mahasiswa
2. Menganalisis faktor resiko terhadap kejadian demo antar mahasiswa
3. Mendapatkan solusi perbaikan dari adanya peristiwa tersebut
4. Untuk Mahasiswa agar dapat mengetahui sikap pengambilan keputusan
terhadap informasi dari objek aksi demonstrasi.
5. Menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya
1.

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila Sebagai Nilai Dasar Kemanusiaan


Sebagai Dasar Negara Indonesia, Pancasila memiliki kekuatan untuk
mengatur penyelenggaraan aparatur negara yang sesuai dengan pembukaan UUD
1945, juga berfungsi sebagai ideologi yang memiliki nilai-nilai penting
didalamnya . Nilai-nilai itulah yang harus bisa diimplementasikan oleh Bangsa
Indonesia dalam hidup bernegara. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
memiliki tingkatan tersendiri, yaitu Nilai Dasar, Nilai Instrumental, dan Nilai
Praksis.
1. Nilai Dasar
Nilai Dasar merupakan nilai yang sifatnya tidak akan berubah dari
waktu ke waktu / tetap. Nilai ini terdapat dalam pembukaan UUD
1945, yang kemudian bisa dijabarkan menjadi Nilai Instrumental, dan
Nilai Praksis. Contoh dari Nilai Dasar ini adalah:
 Ketuhanan
 Kemanusiaan
 Persatuan
 Musyawarah
 Keadilan
2. Nilai Instrumental
Nilai Instrumental adalah suatu nilai yang dapat diukur dan dapat
diubah. Nilai Instrumental ini merupakan jabaran dari Nilai Dasar
dalam bentuk UUD 1945 dan Tata Urutan Perundang – Undangan
Negara menurut UU No. 10 Tahun 2004.
3. Nilai Praksis
Nilai Praksis adalah suatu nilai yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental. Nilai Praksis ini
dilakukan dalam kehidupan sehari – hari kita, namun karena
penjabaran dari Nilai Dasar dan Nilai Instrumental, maka sifatnya
Nilai Praksis ini perwujudannya tidak boleh menimpang. Misalnya
pada sila ke-3, kita harus berperilaku menjunjung tinggi persatuan dan
kesatuan di Indonesia.

B. Kronologi Aksi Polisi Banting Mahasiswa


Aksi demo terjadi dalam rangka hari jadi ke-389 Kabupaten Tangerang,
Rabu (13/10/2021) yang berlangsung ricuh tersebut saat polisi dan para pendemo
terlibat aksi saling dorong. Beberapa petugas juga terlihat berusaha menangkap
para pengunjuk rasa. Dalam video tersebut, tampak seorang polisi berseragam
hitam mengamankan pria peserta aksi.
Namun polisi tersebut bertindak dengan memiting leher pria itu, lalu
membanting tubuhnya ke trotoar. Setelah itu, pria peserta aksi tersebut mengalami
kejang-kejang saat tergeletak di lantai dan dikerumuni oleh sejumlah polisi lain.

3
Kapolres Kota Tangerang Kombes Wahyu Sri Bintoro membenarkan bahwa
peristiwa tersebut terjadi di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang.
Seorang saksi mengatakan peristiwa itu diawali ketika mahasiswa
memaksa masuk dan bertemu dengan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Padahal Ahmed Zaki Iskandar saat itu tidak ada di kantornya karena sedang
menghadiri peringatan HUT ke-389 Kabupaten Tangerang di tempat lain.

C. Faktor Pendorong Terjadinya Demo Mahasiswa Dan Urgensi Nilai Pancasila


Yang dilanggar
Faktor pendorong terjadinya demo mahasiswa
1. Faktor pertama adalah kekecewaan mahasiswa dan masyarakat terhadap
kinerja elit politik yang buruk.
2. Faktor kedua ekonomi yang melambat. Ia mengatakan pertumbuhan
ekonomi yang berkisar pada 5,05 persen per tahun menunjukan adanya
pengurangan peluang kerja hingga berkurangnya penghasilan
masyarakat. 
3. Faktor ketiga ialah ketidakpastian peluang kerja anak-anak Sekolah
Menengah Atas dan sederajat. Mereka, kata dia, juga kecewa pada elit
politik yang lebih mementingkan diri sendiri dibanding nasib jutaan anak
SMA. Kekecewaan ini, kata dia, lagi-lagi menemukan kanalnya lewat
upaya melemahkan KPK.
4. Faktor keempat sistem politik yang tidak dijalankan sesuai dengan sistem
Pancasila dan demokrasi.
5. Faktor kelima kebijakan pusat yang dinilai kurang adil terhadap daerah.
Hal itu, diperburuk dengan cara aparat menangani problem di daerah
yang kerap menggunakan cara represif.
6. Faktor keenam aparat juga kerap menggunakan cara represif
dibandingkan dialogis dan kultural dalam menghadapi demo mahasiswa.
7. Faktor ketujuh mengatakan rakyat kecewa karena elit politik lebih
mementingkan kepentingan elit politik dan elit ekonomi dibanding
kepentingan nasional dilihat melalui dipercepatnya pembahasan sejumlah
UU bermasalah seperti UU KPK, RUU KUHP dan ketenagakerjaan. 

Nilai pancasila yang dilanggar saat demo berlangsung


“Demo ricuh itu salah satu (bentuk) melupakan Pancasila. Pancasila itu selalu
mengutamakan musyawarah untuk mufakat, bukan demo-demo (anarkis)”.
Pancasila sepatutnya untuk senantiasa diingat oleh segenap komponen bangsa.
“Kita mengingat Pancasila selama hidup kita, bagian dari pada fundamental
kehidupan bangsa, fondasi. Jadi memang harus diingat setiap saat dan harus
diingatkan kepada semua pihak,”

D. Dampak Negatif Dan Positif Adanya Demo Mahasiswa


Demonstrasi atau unjuk rasa adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan dan sebagainya secara

4
demonstratif di muka umum. Adapun dampak yang di alami dapat kita
kategorikan dengan dampak positif maupun negatif.

Dampak Positif Gerakan Aksi Mahasiswa


1. Tersampainya aspirasi rakyat
Dengan adanya gerakan mahasiswa salah satu dampak yang terlihat adalah
penyampaian aspirasi masyarakat yang kita kenal dengan “tuntutan” dapat
tersampaikan secara langsung.
2. Lahirnya pemikiran baru
Dari gerakan mahasiswa lahir pula pemikiran baru yang membuka pikiran
orang dan kesadaran orang, baik pemerintah maupun masyarakat terhadap
kekeliruan ataupun masalah yang sedang dihadapi kedepan.
3. Terjadinya perubaha
Perubahan dalam hal ini adalah perubahan dalam iklim politik, sosial dan
kebijakan, program ataupun keputusan pemerintah yang dianggap keliru yang
tidak pro-rakyat.
4. Memperkaya Demokrasi
Dengan adanya demonstrasi sekaligus membuat masyarakat sadar akan
bagaimana negara demokrasi bekerja dan dengan demontrasi juga diupayakan
sebagai teguran pemerintah untuk membenahi segala persoalan yang ada
disuatu negara.
Dampak Negatif Gerakan Aksi Mahasiswa
1. Terganggunya ketertiban umum
Demonstrasi yang selalu digambarkan dengan massa atau berkumpulnya
orang-orang mengakibatkan kemacetan dan sampah-sampah berserakan
2. Kerusakan fasilitas umum
Demonstrasi massa yang didalamnya sering terjadi tindakan anarkisme tak
jarang banyak fasilitas yang rusak seperti, lampu jalan, taman kota, halte dan
lain-lain
3. Mengurangi minat investor
Adanya demonstrasi tak jarang mengakibatkan para investor membatalkan
niatnya untuk berinvestasi karena tingkat kenyamanan dan peluang
keberhasilan dalam investasinya
4. Masyarakat ketakutan dan resah
Dari peristiwa demonstrasi yang sering terjadi kegaduhan dan anarkisme dari
massa aksi mengakibatkan sebagian masyarakat merasa ketakutan dan resah
sebab polusi dan tingkat anarkisasi yang terlihat dilapangan.
Jika kita ingin menguji efektifitas dari gerakan mahasiswa maka langkah
pertama yang harus kita lihat adalah dampak-dampak tersebut diatas. Tetapi
semua upaya penguraian diatas tidaklah mencoba mencari siapa atau sisi mana
yang harus disalahkan ataupun menjelaskan kepada kita siapa yang harus
dideskriditkan dalam perihal demonstrasi. 

5
Namun yang perlu kita ketahui ialah bahwa segala dampak yang terjelaskan
diatas memiliki tujuan dan semua tujuan tentu memiliki resiko yang harus
diterima.

E. Solusi Perbaikan Urgensi Yang Salah


Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku, ras, golongan,
agama, dan kepercayaan, Indonesia harus memiliki landasan ideologi yang dapat
menginklusi keberagaman.
Ideologi Pancasila dan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” (Unity in
Diversity) yang memiliki makna “walaupun berbeda-beda pada hakikatnya
Indonesia tetap satu” merupakan dua pondasi ideologis vital dalam konteks
Indonesia yang multikultural.
Tidak hanya berfungsi sebagai ideologi saja, Pancasila juga merupakan
falsafah dan pandangan hidup yang merekatkan segala perbedaan, serta memiliki
fungsi sentral dalam berbagai aspek kehidupan seperti aspek pendidikan, sosial,
dan ekonomi bangsa.
Pancasila pada dasarnya terkandung dalam nilai-nilai budaya masyarakat
salah satunya dapat kita lihat dari lirik lagu daerah kebanggaan masyarakat Jawa
Barat, “Manuk Dadali” yang merupakan simbol dari Pancasila yang mengajarkan
kerukunan dan keharmonisan dalam hidup bermasyarakat.
Kita juga dapat melihat nilai-nilai yang diadopsi dari Pancasila melalui
alat musik tradisional angklung yang melibatkan banyak pemain untuk
menghasilkan harmoni musik yang indah dan selaras.

6
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam bab II, beserta
data, fakta dan analisis pembahasan, maka peneliti merumuskan beberapa
kesimpulan sebagai berikut:

1. Mahasiswa telah mengetahui dan memahami nilai-nilai Pancasila dengan


sangat baik dari kasus yang telah dibahas. Karena, mahasiswa setuju bahwa
setiap sila dalam Pancasila memiliki arti penting dalam segala aspek
kehidupan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pemahaman nilai-
nilai Pancasila salah satunya yaitu dengan cara menjadikan Pancasila sebagai
pedoman dalam melakukan suatu sikap/tindakan dalam kehidupan sehari-hari
dan tidak hanya dijadikan sebagai ideologi negara semata.

2. Persepsi mahasiswa tentang implementasi Pancasila saat ini dalam bidang


sosial budaya, ekonomi, hukum, politik dan pertahanan-keamanan belum
berjalan dengan optimal. Karena persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu faktor pemersepsi (perceiver), obyek yang dipersepsikan dan konteks
situasi persepsi dilakukan, maka persepsi mahasiswa pun berbeda-beda.
Begitupun persepsi mahasiswa mengenai implementasi Pancasila. Persepsi
mahasiswa tentang implementasi Pancasila didasarkan atas tingkat
pemahaman, tingkat pengalaman dan pengamalan terhadap Pancasila, serta
kehidupan realitas yang terjadi di lingkungan sekitar khususnya dan
umumnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Tetapi
secara keseluruhan mahasiswa mempunyai persepsi bahwa implementa
Pancasila yang dirasa belum optimal yaitu dalam bidang politik dan
pertahanan-keamanan.

7
3. Bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh mahasiswa sangatlah
beragam dan masing-masing memiliki nilai yang sesuai dengan nilai dalam
sila-sila Pancasila. Bentuk implementasi Pancasila yang dilakukan oleh
mahasiswa yaitu bentuk implementasi yang biasa dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari dalam bermasyarakat. Implementasi sederhana seperti ini
memiliki nilai spontanitas yang tinggi dan dengan kata lain dalam
melakukannya mereka telah mengimplementasikan Pancasila walaupun tidak
didedikasikan secara khusus untuk pelaksanaan Pancasila. Dalam
pelaksanaan implementasi Pancasila menurut mahasiswa adalah sila ke-3
yang dinilai lebih sulit untuk di implementasikan, karena mengusung nilai
nasionalitas yang tinggi. Sedangkan, mahasiswa sendiri masih merasa belum
memiliki rasa nasionalisme yang baik.

4. Solusi untuk meningkatkan pemahaman dan pengimplementasian Pancasila


di kalangan mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu
diantaranya:
a) Menimbulkan atensi,dimana sajian mengenai Pancasila diupayakan
menarik perhatian setiap orang, sehingga khalayak sasaran (target
audience) tidak merasa terpaksa, tetapi dengan senang hati, ikhlas dan
sukarela menerimanya.
b) Mengembangkan komprehensi, yaitu upaya untuk memahami substansi
konsep, prinsip dan nilai Pancasila secara mendalam, sehingga faham
akan makna, esensi, maksud dan tujuan gagasan yang apabila
dilaksanakan bermanfaat dalam menjangkau masa depan yang lebih baik.
Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan mengadakan Pendidikan
Pancasila yang berdiri sendiri dan disertai dengan praktiknya bukan
hanya sekedar teori.

8
c) Menimbulkan akseptasi, yaitu pengakuan secara jujur dan menerima secara
sadar kebenaran konsep, prinsip dan nilai yang terkandung dalam Pancasila.
d) Menimbulkan retensi, upaya agar terbentuknya keyakinan akan kebenaran
dan ketangguhan gagasan tersebut, sehingga dapat dijadikan pegangan atau
pedoman dan panduan dalam menentukan pilihan tindakan.
e) Mengadakan aksi, yaitu menerapkan konsep, prinsip dan nilai Pancasila
untuk memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Saran
Mahasiswa seharusnya tidak berlebihan dalam menggelar aksi.
Menyampaikan aspirasi silahkan dilakukan dengan baik. Tidak perlu anarkis,
kekerasan dan tidak perlu berlebihan. Begitu pula dengan aparat kepolisian yang
bertugas seharusnya sudah mengetahui bagaimana aturan dan batasan yang dalam
bertugas. Tidak harus meutamakan ego dan merasa paling tinggi. Tetapi harus
bertindak bijaksana dan menjadi contoh karena, aparat kepolisian lah yang bertugas
kepada rakyat secara langsung.
Polri menyatakan aksi 'smackdown' Brigadir NP sama sekali tidak sesuai
dengan standard operating procedure (SOP) pengamanan unjuk rasa. Nilai nilai
urgensi pancasila pada kasus ini telah dilanggar oleh pihak kepolisian yang
seharusnya tidak berlebihan dalam menertibkan demo. Oleh karena itu diperlukan
solusi yang tepat guna mengantisipasi hal tersebut tidak terjad lagi.

C. Referensi
https://news.detik.com/berita/d-5767716/aksi-polisi-banting-mahasiswa-di-tangerang-
berbuntut-panjang
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5731664/25-contoh-perilaku-yang-
melanggar-nilai-pancasila-dalam-kehidupan-sehari-hari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5673502/sifat-nilai-dasar-pancasila-yang-
perlu-diketahui-siswa

Anda mungkin juga menyukai