Anda di halaman 1dari 11

Artikel Ilmiah

EFEKTIVITAS KEGIATAN BIMBINGAN BELAJAR DALAM MEMBANTU SISWA


MEMAHAMI MATERI PEMBELAJARAN DARING DARI SEKOLAH

ABSTRAK

Akibat adanya pandemic covid-19 di Indonesia, pembelajaran yang awalnya berada


disekolah digantikan menjadi dirumah melalui system daring. pembelajaran daring memiliki
berbagai keterbatasan Misalnya, ketiadaan fasilitas gawai (ponsel, laptop, dan tablet),
rendahnya pemahaman tentang media digital, terbatasnya kemampuan membeli pulsa, dan
keterbatasan sinyal. Pembelajaran daring tidak hanya bermasalah dalam teknis saja, akan
tetapi esensi ataupun tujuan pembelajaran belum betul-betul teruji keefektifannya dalam dalam
sistem pembelajaran daring. Siswa yang terbiasa belajar secara tatap muka dan dijelaskan
langsung dengan guru, kini guru hanya memberi instruksi bacaan dan memberi tugas,
haltersebut membuat siswa semakin kebingungan karena tidak adanya penjelasan yang jelas
akan tetapi dipaksa untuk faham dengan mengerjakan tugas. Banyaknya mata pelajaran yang
ditempuh siswa, sama dengan banyaknya tugas yang akan siswa selesaikan. Dengan
banyaknya tugas tersebut membuat siswa tertekan secara psikologis. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang mendeskripsikan layanan bimbingan belajar
dalam mengurangi kesulitan belajar siswa pada masa COVID-19. Solusi tersebut diberikan
kepada siswa dan kemudian dilihat layanan bimbingan belajar dalam mengurangi kesulitan
belajar siswa kemudian diambil beberapa siswa untuk diwawancarai mengenai strategi guru
dalam pembelajaran. Selama memberikan bimbingan belajar, siswa selalu meminta untuk
dibantu mengerjakan tugas atau hanya menerangkan materi yang belum ia fahami. Dengan
adanya hal tersebut menjadi jawaban bahwa siswa memerlukan pendampingan dalam belajar,
hingga materi dapat terserap secara optimal. Orang tua harus lebih ekstra dalam memerhatikan
belajar siswa saat pembelajaran melalui daring.
Kata kunci : bimbingan belajar, pembelajaran, pembelajaran daring
A. PENDAHULUAN menjadi virus yang berbahaya karena
Sejak bulan maret indonesia dengan mudahmenular kepada orang
menjadi sala satu negarayang terdampak lain dan dapat berakibat fatal. Oleh
Covid-19. Sepertihalnya wabah virus karena itu pemerintah mengeluarkan
MERS dan SARS, Covid-19 tergolong aturan untuk melindungi masyarakat dari
Covid-19.
Pendemi Covid-19 berpengaruh besar Pembelajaran daring tidak hanya
terhadap kehidupan masyarakat, bermasalah dalamteknis saja, akan tetapi
termasuk dalam hal pendidikan. esensi ataupun tujuan pembelajaran belum
Pada awal masuknya Covid-19 betul-betul teruji keefektifannya dalam
pemerintah meliburkan sekolah selama 2 dalam sistem pembelajaran daring.
minggu untuk mencegah penularan covid- Masalah-masalah baru mulai bermunculan
19 yang semakin menambah. Karena
ditengah permasalahan teknis belum
penanganan yang belum dapat optimal dan
terselesaikan dengan baik. Siswa yang
penderita terus bertambah maka pemerintah
terbiasa belajar secara tatap muka dan
memutuskan untuk melanjutkan libur
dijelaskan langsung dengan guru, kini guru
dengan belajar dirumah. Pendidik harus
memastikan kegiatan belajar mengajar tetap hanya memberi instruksi bacaan dan
berjalan, meskipun peserta didik berada di memberi tugas, haltersebut membuat siswa
rumah. Maka dari itu pendidik dituntut semakin kebingungan karena tidak adanya
mendesain media pembelajaran sebagai penjelasan yang jelas akan tetapi dipaksa
inovasi dengan memanfaatkan media daring untuk faham dengan mengerjakan tugas.
(online). Hal Ini juga ditegaskan oleh Banyaknya mata pelajaran yang ditempuh
pemerintah dengan dikeluarkannya surat siswa, sama dengan banyaknya tugas yang
edaran Menteri Pendidikan dan akan siswa selesaikan. Dengan banyaknya
Kebudayaan Republik Indonesia terkait tugas tersebut membuat siswa tertekan
Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang secara psikologis.
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Siswa membutuhkan bimbingan
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus dalam memahami materi terlebih siswa-
Disease (Covid-19).
siswa yang masih dalam membenuk
Menteri Pendidikan dan
pemikiran seperti tingkat PAUD hingga
Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
SD. Anak dalam usia-usia itu sedang
Makarim memutuskan, seluruh proses
mengeksplorasi kehidupan, jadi apa bila
pembelajaran anak usia sekolah dilakukan
tidak terdapat pengarahan maksud dari
melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau
materi yang sedang dipelajari
daring selama masa darurat Covid-19.
memungkinkan siswa akan lebih bingung
Memang tidak semua anak dapat menjalani
atau salah memahami materi.
secara konsisten pembelajaran daring
Bimbinganelajar yang dapat dilaksanakan
karena berbagai keterbatasan. Misalnya,
dirumah-rumah warga dengan tetap
ketiadaan fasilitas gawai (ponsel, laptop,
memahami protokol kesehatan akan lebih
dan tablet), rendahnya pemahaman tentang
membantu siswa dalam pemahaman materi
media digital, terbatasnya kemampuan
dan pengerjaan tugas.
membeli pulsa, dan keterbatasan sinyal.
B. METODE PENELITIAN
Namun, hampir sebagian besar siswa telah
Pendekatan dan Jenis
merasakan pembelajaran daring.
Penelitian
Berdasarkan tujuan dan masalah diberikan kepada siswa dan kemudian
yang diteliti, penelitian ini termasuk dilihat layanan bimbingan belajar dalam
penelitian deskriptif kualitatif. Adapun yang mengurangi kesulitan belajar siswa
dimaksud dengan penelitian kualitatif yaitu kemudian diambil beberapa siswa untuk
penelitian yang bermaksud untuk diwawancarai mengenai strategi guru
memahami fenomena tentang apa yang dalam pembelajaran
dialami oleh subjek penelitian secara C. HASIL DAN PEMBAHASAN
holistik, dan dengan cara deskripsi dalam 1. Dampak covid-19 dalam pendidikan
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu Proses pembelajaran di sekolah
konteks khusus yang alamiah dan dengan merupakan alat kebijakan publik terbaik
memanfaatkan berbagai metode ilmiah. sebagai upaya peningkatan pengetahuan
Penelitian deskriptif termasuk salah satu dan skill. Selain itu banyak siswa
jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini
menganggap bahwa sekolah adalah
bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan,
kegiatan yang sangat menyenangkan,
variabel dan fenomena-fenomena yang
mereka bisa berinteraksi satu sama lain.
terjadi ketika penelitian berlangsung dan
menyajikan apa adanya. Alasan peneliti Sekolah dapat meningkatkan keterampilan
menggunakan penelitian kualitatif karena sosial dan kesadaran siswa. Sekolah secara
dalam penelitian ini banyak hal yang belum keseluruhan adalah media interaksi antar
dipahami sehingga membutuhkan siswa dan guru untuk meningkatkan
pengkajian secara mendalam, dan masalah kemampuan integensi, skill, rasa tanggung
yang timbul sangat kompleks, dan peneliti jawab dan kasih sayang diantara mereka.
juga bermaksud untuk memahami situasi Tetapi sekarang kegiatan yang bernama
sosial secara mendalam. sekolah berhenti dengan tiba-tiba karena
Penelitian deskriptif menuturkan gangguan Covid-19.
dan menafsirkan data yang berkenaan Ada dua dampak bagi
dengan situasi yang terjadi, sikap dan keberlangsungan pendidikan yang
pandangan yang menggejala di masyarakat, disebabkan oleh pandemi Covid-19.
hubungan antara variabel, bertentangan dua
Pertama adalah dampak jangka pendek,
kondisi atau lebih, pengaruh terhadap suatu
yang dirasakan oleh banyak keluarga di
kondisi, perbedaan antara fakta. Pada
Indonesia baik di kota maupun di desa. Di
umumnya kegiatan penelitian deskriptif
meliputi pengumpulan data, analisis data, Indonesia banyak keluarga yang kurang
interpretasi data, serta diakhiri dengan mengetahui bagaimana melakukan sekolah
kesimpulan yang didasarkan pada di rumah. Demikian juga dengan problem
penganalisisan data tersebut. Penelitian ini psikologis anak-anak peserta didik yang
mendeskripsikan layanan bimbingan belajar terbiasa belajar bertatap muka langsung
dalam mengurangi kesulitan belajar siswa dengan guru-guru mereka. Seluruh elemen
pada masa COVID-19. Solusi tersebut pendidikan secara kehidupan sosial
terpapar kurang baik
karena covid-19. Pelaksanaan pengajaran dalam proses pembelajaran jarak jauh ini
berlangsung dengan cara online. Proses ini dengan memanfaatkan teknologi aplikasi.
berjalan pada skala yang belum pernah Sementara bagi sekolah-sekolah yang
terukur dan teruji sebab belum pernah belum memiliki solusi aplikasi serupa,
terjadi sebelumnya. Tak Pelak di desadesa tentunya proses pembelajaran jarak jauh
terpencil yang berpenduduk usia sekolah dengan study from home akan sedikit
sangat padat menjadi serba kebingungan, mengalami kendala.
sebab infrastruktur informasi Dunia sedang tidak baik-baik saja, sejak
teknologi sangat terbatas. mewabahnya Coronavirus jenis baru. Virus
Penilaian siswa bergerak online dan ini menyebabkan infeksi saluran napas
banyak trial and error dengan sistem yang seperti SARS (Severe Acute Respiratory
tidak ada kepastian, malah banyak Syndrome) dan MERS (Middle East
penilaian yang banyak dibatalkan. Kedua Respiratory Syndrome). Penyakit ini
adalah dampak jangka panjang. Banyak termasuk penyakit menular yang mewabah
kelompok masyarakat di Indonesia yang di Wuhan, Tiongkok akhir Desember 2019.
akan terpapar dampak jangka panjang dari Badan Kesehatan dunia, WHO (World
covid-19 ini. Dampak pendidikan dari sisi Health Organization) memberi nama virus
waktu jangka panjang adalah aspek ini dengan sebutan COVID-19. Meluasnya
keadilan dan peningkatan ketidaksetaraan COVID-19 hampir di seluruh negara-negara
antar kelompok masyarakat dan di dunia membuat WHO menetapkan
antardaerah di Indonesia. COVID-19 menjadi pandemi. Penetapan ini
2. Study from home dilakukan pada tanggal 11 Maret 2020.
Di tengah kondisi penyebaran Pandemi Banyak upaya yang dilakukan oleh
COVID-19 (corona virus disease) yang pemerintah di berbagai negara, salah satu
melanda Indonesia, dunia pendidikan pun contohnya yaitu pemerintah China yang
terkena imbas dari bencana ini. Beberapa langsung menerapkan lockdown di daerah
daerah telah mulai melakukan proteksi Wuhan dan sekitarnya, dan membangun
terhadap seluruh warga termasuk para rumah sakit baru untuk merawat orang yang
siswa dengan menerapkan study from terinfeksi COVID-19 ini. Rumah sakit ini
home. Dengan kebijakan ini, maka di dinamakan rumah sakit Huoshenshan yang
dunia pendidikan membuat para siswa berhasil dibangun selama 10 hari dan bisa
melakukan proses pembelajaran dari menampung sebanyak 1.000 pasien. Korea
rumah. Dengan kebijakan study from Selatan juga tak ketinggalan, Ketika pasien
home ini, seluruh elemen ekosistem terinfeksi melonjak akibat penularan dari
pendidikan harus beradaptasi dengan korban ke-31, pemerintah Korea Selatan
metode pembelajaran jarak jauh. Bagi langsung melakukan pemeriksaan massal
sekolah-sekolah yang telah memiliki
aplikasi pendidikan, tentunya proses
adaptasi akan jauh lebih mudah
secara gratis kepada masyarakat dan Penyebaran Corona Virus Disease
mendapat 15.000 hasil tes setiap harinya. (COVID-19), disampaikan hal-hal sebagai
Pemerintah Indonesia juga telah berikut:
mengambil tindakan sejak Indonesia 1. Belajar dari Rumah selama darurat
terkonfirmasi kasus COVID-19 pertama penyebaran Corona Virus Disease
pada awal Maret 2020. Pemerintah (COVID- 19) dilaksanakan dengan tetap
Indonesia menghimbau agar mengurangi memperhatikan protokol penanganan
kegiatan berkumpul dan melakukan COVID-19; Tujuan Pelaksanaan Belajar
kegiatannya di rumah guna mencegah Dari Rumah Pelaksanaan Belajar Dari
penyebaran COVID-19. Kegiatan yang Rumah (BDR) selama darurat COVID-19
dimaksud adalah bekerja, beribadah, dan bertujuan untuk: memastikan pemenuhan
juga bersekolah. Jadi kegiatan-kegiatan itu hak peserta didik untuk mendapatkan
dilakukan dari rumah secara daring. layanan pendidikan selama darurat
Namun, karena banyak masyarakat COVID- 19, melindungi warga satuan
Indonesia yang menganggap remeh pendidikan dari dampak buruk COVID-19,
himbauan pemerintah ini dan menyebabkan mencegah penyebaran dan penularan
kenaikkan pasien yang terindikasi COVID- COVID-19 di satuan pendidikan; dan
19, pemerintah mulai mengeluarkan memastikan pemenuhan dukungan
tindakan baru, yaitu PSBB ( Pembatasan psikososial bagi pendidik, peserta didik
Sosial Berskala Besar ) dan memperpanjang dan orang tua/wali.
waktu pelajar agar tetap belajar di rumah 2. Prinsip Pelaksanaan Belajar Dari Rumah
dengan metode daring. Bersekolah ataupun BDR dilaksanakan sesuai dengan prinsip-
berkuliah di rumah (Study From Home) prinsip yang tertuang dalam Surat Edaran
melalui metode pembelajaran daring Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan menggunakan aplikasi, seperti Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Google Classroom, WhatsApp, Edmodo, Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Zoom, dan lain-lain, yang bisa diakses Penyebaran Corona Virus Disease
menggunakan smartphone, tablet, notebook (COVID 19), yaitu: keselamatan dan
atau laptop yang telah terkoneksi internet. kesehatan lahir batin peserta didik,
Dalam rangka pemenuhan hak peserta pendidik, kepala satuan pendidikan dan
didik untuk mendapatkan layanan seluruh warga satuan pendidikan menjadi
pendidikan selama darurat penyebaran pertimbangan utama dalam pelaksanaan
Corona Virus Disease (COVID- 19) melalui BDR, kegiatan BDR dilaksanakan untuk
penyelenggaraan Belajar dari Rumah memberikan pengalaman belajar yang
sebagaimana tercantum dalam Surat Edaran bermakna bagi peserta didik, tanpa
Nomor 4 Tahun 2O2O tentang Pelaksanaan terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat capaian kurikulum, BDR dapat difokuskan
pada pendidikan kecakapan hidup, antara
lain mengenai
pandemi COVID-19, dan materi yang tidak kalah penting. Karena percuma
pembelajaran bersifat inklusif sesuai jika peserta didik mempunyai smartphone
dengan usia dan jenjang pendidikan, tetapi tidak diimbangi oleh adanya paket
konteks budaya, karakter dan jenis data dan sinyal yang bagus. Permasalahan
kekhususan peserta didik, aktivitas dan lainnya adalah, kuota data yang cepat
penugasan selama BDR dapat bervariasi habis. Study From Home membuat kita
antar daerah, satuan pendidikan dan Peserta menggunakan kuota lebih banyak
Didik sesuai minat dan kondisi dibandingkan pemakaian di hari-hari
masingmasing, termasuk biasanya. Karena saat Study From Home
mempertimbangkan kesenjangan akses biasanya peserta didik yang menduduki
terhadap fasilitas BDR, hasil belajar peserta SD, SMP, SMA mempunyai tugas
didik selama BDR diberi umpan balik yang mengunggah video yang sudah diarahkan
bersifat kualitatif dan berguna dari guru oleh gurunya. Sedangkan untuk
tanpa diharuskan memberi skor/nilai mahasiswa sendiri, harus lebih lama
kuantitatif, dan mengedepankan pola berselancar di internet untuk mencari
interaksi dan komunikasi yang positif antara makalah, jurnal-jurnal, e-book,
guru dengan orang tua/wali. mengunggah audio untuk presentasi,
Media dan Sumber Belajar mengunduh materi yang diberikan dosen
Pembelajaran Luring Pembelajaran di dan masih banyak yang lainnya.
rumah secara luring dalam masa BDR dapat Pembelian paket data pun tidak bisa
dilaksanakan melalui: televisi, contohnya dilakukan oleh setiap orang. Maka dari itu
Program Belajar dari Rumah melalui TVRI, Prinsip Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
radio; modul belajar mandiri dan lembar saat satuan pendidikan kembali beroperasi
kerja, dan bahan ajar cetak, alat peraga dan wajib memastikan terpenuhinya tujuan
media belajar dari benda dan lingkungan pendidikan di masa pandemi COVID-19,
sekitar. Yang jadi pembahasannya disini yaitu: memastikan pemenuhan hak anak
adalah, efektifkah, Study From Home untuk mendapatkan akses pendidikan yang
sebagai metode pembelajaran untuk pelajar berkualitas, melindungi seluruh warga
dan mahasiswa pada masa pandemi ini? satuan pendidikan, dan mencegah
Karena tidak semua peserta didik penyebaran dan penularan COVID-19 di
mempunyai smartphone untuk mengakses lingkungan satuan pendidikan.
aplikasi pembelajaran tersebut. Bahkan di 3. Sistem belajar dari rumah
Ibu kota sendiripun, yang bisa dikatakan Dalam surat edaran nomor 15 tahun
lebih maju dibanding daerah-daerah lain di 2020 tentang pedoman penyelenggaraan
Indonesia belum tentu semuanya belajar dari rumah dalam masa darurat
mempunyai smartphone. Selain smatphone, penyebaran corona virus disease (covid-
sinyal dan paket data juga merupakan hal 19) dalam bab 2 poin C yang berbunyi
pelaksanaan belajar dari rumah oleh guru.
Dalam poin tersebut
dijelaskan bahwa guru harus memfasislitasi whatsapp guru tidak pernah
pelaksanaan pjj (pembelajaran jarak jauh) menyampaikan materi apapun, guru hanya
secara daring maupun luring. Dalam proses memberikan tugas yang ada di buku tema.
pembelajaran daring atau jarak jauh terdiri Padahal kemendibud sudah menyiapkan
atas tatap muka secara virtual tujuannya media untuk belajar siswa dari rumah
untuk memastikan adanya interaksi secara melalui progam belajar tvri, didalam
langsung antara guru dengan peserta didik. progam tersebut kemendikbud sudah
dalam pembelajaran tatap muka secara mengemas semua materi mulai dari
virtual dijelaskan bahwa dalam kegiatan jenjang PAUD, SD, SMP, SMA dan
pembukaan pembelajaran secara tatap muka itupun dalam waktu yang berbeda,
virtual hendaknya guru mengecek sehingga dalam pembelajaran melalui
kehadiran siswanya, agar mengetahui TVRI siswa akan lebih mudah untuk
kondisi siswa dirumah saat ini bagaimana memahami suatu materi. Dalam sekolah
apakah sehat atau kurang sehat, sehingga memiliki kebijakan masing-masing. Di SD
guru dapat memantau siswa dengan baik domisili peneliti, guru tidak meminta
guru mengajak siswa untuk berdoa’a siswanya untuk belajar melalui tvri,
sebelum dan sesudah pembelajaran,. Akan melainkan belajar menggunakan buku
tetapi si peneliti pada saat progam tematik. Padahal buku tematik materi-
pendampingan belajar siswa, siswa tersebut materi kurang lengkap, jadi siswa merasa
tidak pernah apa yang namanya guru kebingungan pada saat mendapatkan tugas
mengecek kehadiran siswa, mengajak dari guru.
berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran, b. Penugasan
sehingga siswa malas untuk menangapi Pesan dari nadiem usai rapat via
grup yang sudah dibuat oleh guru. teleconverence dengan presiden jokowi
a. Pemberian Materi dan mentri yang terkait di Jakarta “ kami
Kemendikbud mengimbau untuk juga ingin menekankan bahwa walaupun
para pendidik dapat menghadirkan belajar banyak sekolah melakukan belajar dari
yang menyenangkan dari rumah bagi siswa. rumah, bukan berarti gurunya hanya
Setelahpeneliti mewawancari siswa dalam memberikan tugas saja kepada murid, akan
tetapi juga harus ikut berinteraksi dan
progam pendampingan belajar tentang
berkomunikasi membantu muridnya dalam
bagaimana sikap anda ketika pembelajaran
mengerjakan tugas.peneliti telah melihat
jarak jauh? Siswa mengungkapkan bahwa
proses pembelajarn melalui via whatsapp
pembelajaran jarak jauh tidak group guru hanya memberikan arahan
menyenangkan dan merasa keberatan. tentang tugas hari tersebut, dan tidak
Peneliti menyimpulkan bahwa proses dijelaskan, walaupun tugasnya sedikit
pembelajaran siswa secara daring bagi siswa sd masih kesulitan untuk
siswa kurang menyenangkan. Dalam grup menyelesikan tugas tersebut. Dalam
program kerja pendampingan belajar
anak , anak merasa
agak lebih tenang dan dapat menyelesaikan Untuk daerah perkotaan sistem
tugas dengan baik, karena peneliti online lebih mudah diterapkan
menjelaskan dan mengajari bagaimana dibandingkan di pedesaan, karena
menyelesaikan tugas yang sudah ada. sebagian besar sudah mengenal teknologi.
Peneliti menemukan persoalan tugas dari Berbeda halnya dengan orang pedesaan
anak pendampingan belajar tentang yang masih awam dengan teknologi dan
penjumlahan ribuan, peneliti menjelaskan
tidak semua orang memiliki Hp yang
atau memberi solusi untuk lebih mudah
canggih. Sehingga, pembelajaran secara
dalam menghitung dalam jumlah ribuan
online di rasa memberatkan siswa maupun
dengan cara penjumlahan bersusun, Setelah
orang tua siswa.
dijelaskan secara terperinci anak tersebut
memahaminya dengan baik. Setelah anak 2) Akses Internet
menyelesaikan tugas guru meminta tugas Akses internet merupakan salah satu
dikumpulkan hari sabtu dan tidak ada kendala yang cukup banyak dialami bagi
umpan balik, guru Cuma meminta tugas- para siswa dan orang tua siswa ketika
tugas dari anak-anak. melakukan pembelajaran secara online.
c. Penilaian Salah satu faktornya adalah ketersediaan
Penilaian menurut permendikbud sinyal yang kurang bagus di berbagai
nomor 23 tahun 2016 tentang penilaian daerah, terlebih bagi siswa yang berada di
hasil belajar memuat 3 aspek yaitu, sikap, daerah pedalaman yang masih susah
pengetahuan dan ketrampilan. Ketiga aspek sinyal. Yang Selain itu, bagi para siswa
penilaian inilah yang nantinya dijadikan jenjang SMP dan SMA yang rata-rata
sebagai laporan akhir penilaian guru sudah memiliki gawai, kuota merupakan
terhadap hasil belajar siswa. Menurut
sumber masalah berikutnya, di mana jika
peneliti penilaian guru pada masa covid-19
tidak menggunakan wifi di rumahnya,
dan masih belajar dari rumah dapat menilai
maka siswa harus mengeluarkan uang
dengan memberikan tugas keseharian siswa
yang meliputi nilai karakter mulai dari lebih untuk membeli kuota internet.
religious, nasionalis, integritas, gotong Pembelian kuota internet memiliki kendala
royong dan kemandirian. Dalam apabila orang tua dari siswa tersebut
melaksanakn tugas 5 nialai karakter dapat sedang kesusahan, sehingga siswa
dijadikan sebagai penilaian sikap dan kesulitan juga untuk membeli kuota
ketrampilan. Akan tetapi dalam internet. Proses untuk mengikuti
pembelajaran jarak jauh dalam tingkatan pembelajaran secara online pun menjadi
SD tidak menerapkan itu, jadi penilaian terkendala dan siswa menjadi tidak bisa
berdasarka tugas terstruktur setiap hari. fokus mengikuti pembelajaran jika sinyal
4. Hambatan dan solusi terganggu akibat cuaca buruk dan lain
a. Hambatan sebagainya.
1) Orang tua siswa Gaptek 3) Sulit Memahami Materi
Akibat akses internet yang mengalami dengan membuat video pembelajaran dan
gangguan, maka proses pembelajaran pun memberikan modul kepada siswa.
menjadi terganggu, sehingga pemahaman 2) Komunikasi dengan wali murid.
siswa terhadap materi pun mengalami Komunikasi dengan orang tua siswa
kesulitan. Jika siswa ketika belajar secara sangat penting dalam masa pandemi
tatap muka langsung saja masih belum seperti. Komunikasi dengan orang tua
paham, apalagi jika belajar yang dilakukan siswa dapat dilakukan dengan mengadakan
dengan sistem online. Maka dari itu, siswa sosialisasi kepada orang tua siswa, tentu
harus inisiatif belajar mandiri dan juga saja sosialisasi dilakukan dengan
mencari sumber-sumber lain di internet mematuhi protokol kesehatan. Sosialisasi
untuk menambah pemahaman terhadap berisi mengenai peran orang tua dalam
materi yang diajarkan. membantu anak belajar online.
4) Rasa Malas dan Sulit Berkonsentrasi 3) Membuat Ringkasan Pembelajaran
Belajar secara online justru malah Ringkasan pembelajaran yang
menambah rasa malas dan juga sulit untuk berupa
berkonsentrasi bagi siswa. Selain karena inti materi sangat diperlukan siswa dalam
sudah pusing dengan tugas-tugas yang memahami pembelajaran. Sehingga, guru
diberikan, siswa juga menjadi lebih banyak dapat memberikan ringkasan—ringkasan
waktu untuk bermain gawai. Seperti materi kepada siswa dari berbagai sumber.
bermain game, membuka instagram, twitter, 4) Memberikan tugas yang mendorong siswa
youtube, dan sosial media lainnya untuk aktif.
dibandingkan dengan belajar. Akibatnya Sebagian besar orang tua siswa
muncul rasa malas yang sangat susah untuk mengeluh mengenai tugas yang diberikan
dilawan dan juga sulitnya berkonsentrasi oleh guru terlalu banyak, maka dari itu
ketika belajar, terlebih ketika guru malah guru wajib mempertimbangkan porsi
sering memberikan banyak tugas yang tuugas yang diberikan. Selain itu guru juga
malah akan membuat siswa semakin bosan dapat memberikan tugas yang merangsang
dan stress ketika belajar. siswa untuk aktif.
b. Solusi : D. PENUTU
1) Membuat media pembelajaran sistem P
daring. Simpulan
Media yang di buat tidak hanya Ada dua dampak bagi
dengan menggunakan video, tetapi juga keberlangsungan pendidikan yang
dengan media yang dapat diberikan kepada disebabkan oleh pandemi Covid-19.
siswa yang orang tuanya tidak memiliki HP Pertama adalah dampak jangka pendek,
yang canggih. Misalnya seperti yang yang dirasakan oleh banyak keluarga di
dilakukan salah satu Guru di TK yaitu Indonesia baik di kota maupun di desa.
Pandemi COVID-19 (corona virus
disease) yang melanda Indonesia, dunia
pendidikan pun terkena imbas dari bencana dari rumah dalam masa darurat
ini. Beberapa daerah telah mulai melakukan penyebaran corona virus disease (covid-
19)
proteksi terhadap seluruh warga termasuk Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
para siswa dengan menerapkan study Penilaian Hasil Belajar.
from home.
Sistem belajar dari rumah, dalam
surat edaran nomor 15 tahun 2020
tentang pedoman penyelenggaraan
belajar dari rumah dalam masa darurat
penyebaran corona virus disease (covid-
19) dalam bab 2 poin C yang berbunyi
pelaksanaan belajar dari rumah oleh
guru.
Hambatan : orang tua siswa gaptek,
akses internet, sulit memahami materi,
rasa malas dan sulit berkonsentrasi.
Solusinya yaitu : membuat media
pembelajaran sistem daring, komunikasi
dengan wali murid, membuat ringkasan
pembelajaran, memberikan tugas yang
mendorong siswa untuk aktif.

DAFTAR PUSTAKA

Aji, Rizqon Halal Syah. 2020. Dampak Covid-19


pada Pendidikan di Indonesia: Sekolah,
Keterampilan, dan Proses Pembelajaran.
Jurnal Sosial & Budaya Syar-i FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Vol. 7 No. 5.
Halaman 395-402,
Nelyahardi, Molia Prizunil. 2016. Layanan
Bimbingan Belajar dalam Mengurangi
Kesulitan Belajar Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar. Jurnal Gentala
Pendidikan Dasar. Vol.1 No. I. Halaman
117-13. http://online-
journal.unja.ac.id/index.php/gentala
Surat edaran kemendikbud No 15 Tahun 2020
tentang pedoman penyelenggaraan
belajar

Anda mungkin juga menyukai