Anda di halaman 1dari 21

"INSOLATORS"

Disusun Oleh :
Nova Angelin Manihuruk
(1905051048)
ENERGI - 5B
1. fungsi:
Insolator
a.Bahan penyekat yang memisahkan bagian-bagian
yang bertegangan listrik.
b.Memikul beban Mekanis terhadapbeban
penghantar
c.Menjaga jarak antar penghantar tetap

2. Pemilihan Insolator
a.Sifat beban yang dilindungi : suhu, beban mekanis,
penghantar yang dilindungi
b.Lingkungan tempat insolator dipasang: kering,
basah, petir, berdebu
c.Keamanan manusia dan lingkungan: kepadatan
penduduk, aktivitas manusia
3. Sifat kelistrikan Insolator: resistivitas,
permitivitas dan kerugian dielektrik
a. Resistivitas tinggi diperlukan untuk
menghindari kebocoran arus
b. Permitivitas menentukan sifat dielektrik
bahan isolasi
c. Besarnya Kerugian dielektrik berbanding lurus
dengan tegangan, frekwensi, kapasitansi dan
sudut kerugian dielektrik
4. Sifat ketahanan Insolator : suhu, kelembaban,
larut bahan, resistansi kimia, higroskopis,
permeabilitas uap, radiasi panas
Insolator
5. Bentuk bahan penyekat (insolator): padat, cair,
gas
a. Padat: bahan tambang, bahan berserat,
gelas, keramik, plastik, karet, ebonit (carilah
dimana bahan-bahan ini digunakan dalam
kelistrikan)
b. Bahan cair: air murni, minyak trafo, minyak
kabel
c. Bahan bentuk gas: udara, nitrogen, hidrogen
dan karbondioksida (carilah dimana bahan-
bahan ini digunakan dalam kelistrikan)
6. Kelas bahan penyekat
6. Kelas bahan penyekat
a. Kelas Y:
 Suhu kerja maksimum 900 C;
 Terbuat dari bahan organis (Katun, sutera alam, wol sintetis,
rayon serat poliamid, kertas, prespan, kayu, poliakrilat,
polietilen, polivinil, karet, dan sebagainya) yang tidak dicelup
dalam bahan pernis atau bahan pencelup lainnya.
 Bahan termoplastik yang dapat lunak pada suhu rendah.
(carilah dimana bahan-bahan ini digunakan dalam kelistrikan)
b. Kelas A:
• suhu kerja maksimum 1500C;
• bahan kelas Y yang dicelup dalam pernis, aspal atau kompon,
minyak trafo, email yang dicampur dengan vernis dan
poliamil atau yang terendam dalam cairan dielektrikum
(seperti penyekat fiber pada transformator yang terendam
minyak)
c. Kelas E: suhu kerja maksimum 1200C; yaitu
bahan pengikat polyvinylformal, polyurethene
dan damar epoxy dan bahan pengikat lain
sejenis dengan bahan selulosa, pertinaks dan
tekstolit, film triacetate, film dan serat
polyethylene terephthalate (carilah dimana
bahan-bahan ini digunakan dalam kelistrikan).
d. Kelas B, suhu kerja maksimum 130°C; bahan
non-organik seperti : mika, gelas, fiber, asbes
yang dicelup atau direkat menjadi satu dengan
pernis atau kompon, dan biasanya tahan panas
(dengan dasar minyak pengering, bitumin sirlak,
bakelit, dan sebagainya).
e. Kelas F, suhu kerja maksimum 155°C; Bahan bukan organik
dicelup atau direkat menjadi satu dengan epoksi, poliurethan,
atau vernis yang tahan panas tinggi.
f. Kelas H, suhu kerja maksimum 180°C ; Semua bahan
komposisi dengan bahan dasar mika, asbes dan gelas fiber
yang dicelup dalam silikon tanpa campuran bahan berserat
(kertas, katun), termasuk karet silikon dan email kawat
poliamid murni.
g. Kelas C, suhu kerja diatas 180°C : Bahan anorganik yang tidak
dicelup dan tidak terikat dengan substansi organic, misalnya
mika, mikanit yang tahan panas (menggunakan bahan
pengikat anorganik), mikaleks, gelas, dan bahan keramik.
Hanya satu bahan organik saja yang termasuk kelas C yaitu
politetra fluoroetilen (Teflon)
Sifat Bahan Insolator
1. Sifat Kelistrikan
a. Resistivitas bahan: bahan insolator yang baik adalah
memiliki resistivitas yang tinggi tak terhingga.
Besarnya resistivitas bahan berdasarkan Hkm Ohm:
Ri = V/Ib
Ri=Resistivitas, V= tegangan kerja, Ib = arus bocor
b. Resistansi: resistansi permukaan (Rp) dan resistansi
volume (Rv), sehingga arus bocor yang mengalir
adalah arus bocor permukaan dan arus bocor di
dalam isolasi (Ib= Iv + Ip)
1/Ri=1/Rv + 1/Rp
Ri= (Rv.Rp)/(Rv+Rp)
c. Resitivitas volume (Rv)= ρy.l/s;
ρy=resistivitas bahan (ohm m), l= panjang
isolasi, s= luas permukaan
Resistivitas permukaan antara dua bidang
selebar a dan b adalah: Rp = ρs(a/b)
Catatan
d. Resistivitas akan berkurang apabila terjadi
kenaikan suhu
e. Bahan isolasi yang higroskopis akan turun
drastis bila di daerah lembab
f. Resistivitas akan turun apabila tegangan yang
diberikan naik
2. Permitivitas, karena bahan isolasi yang
digunakan sebagai penyekat penghantar
akan memiliki sifat elektrik kapasitor.
3. Sudut Kerugian Dielektrik, bahan isolasi
bila diberi tegangan bolak-balik, maka
terdapat energi yang diserap oleh bahan
tersebut. Besarnya energi yang diserap
oleh bahan berbanding lurus dengan V,
frekwensi, kapasitansi dan sudut kerugian
dielektrik tgα
4. Sifat terhadap Panas, penghantar yang
dilewati arus listrik selalu terjadi kerugian
daya yang didisipasikan dalam bentuk panas.
Bahan isolasi harus memperhitungkan
pengaruh panas terhadap sifat: kelistrikan,
mekanis, kekerasan, viskositas
5. Sifat Fisis dan Kimia, yaitu sifat kemampuan
larut, resistansi kimia, higroskopisitas,
permeabilitas uap, pengaruh tropis dan
resistansi radio aktif.
Kriteria Pemilihan Insolator
1. Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
2. Bahan isolasi yang ekonomis, tanpa mengurangi
kemampuannya sebagai isolator (ringan, kuat dan
murah).
3. Bahan yang terbuat dari bahan padat, memiliki
kekuatan mekanis tinggi seperti : porselin, gelas, mika,
ebonit, keramik, parafin, kuartz, dan veld spaat.
4. Mempunyai tahanan jenis yang tinggi
5. Memiliki kekuatan mekanis yang tinggi
6. Memiliki sifat tidak berubah oleh perubahan suhu,
siraman air, kelembaban, sinar matahari, polaritas
listrik.
7. Bila mengalami loncatan listrik (flash over)tidak akan
meninggalkan jejak (cacat)
JENIS INSOLATOR
SALURAN ENERGI
Jenis Insolator Saluran Energi Listrik
Insolator yang digunakan untuk saluran distribusi tenaga listrik
berdasarkan fungsi dan konstruksinya dibagi dalam 4 jenis:
1. Insolator Jenis Pasak (pin type insulator): digunakan pada tiang
lurus (tangent pole)dan tiang sudut (angle pole) sudut 5°- 30°.
Bahan porselin atau gelas yang berbentuk kepingan dengan
pasak (pin)yang terbuat dari bahan besi atau baja tempaan
dibagian bawah
2. Insolator Jenis Pos (post type insulator): digunakan pada tiang-
tiang lurus (tangent pole)dan tiang sudut (angle pole) sudut 5°-ai
15°. insolator jenis pos ini lebih sederhana perencanaannya.
Diameternya lebih kecil dan tak menggunakan kepingan-
kepingan seperti insolator jenis pasak, tetapi berupa lekukan-
lekukan pada permukaannya untuk mengurangi hantaran
tegangan. Insolator pos bagian atasnya diberi tutup (cap)dan
bagian bawah diberi pasak yang terbuat dari bahan besi atau
baja tempaan. Bahan insolator pos terbuat dari bahan porselin
basah.
Jenis Insolator
3. Insolator Jenis Gantung (suspension type insulator)
digunakan pada tiang-tiang sudut (angle pole) sudut 30°-90°,
tiang belokan tajam, dan tiang ujung (deadend pole).
Insolator jenis clevis lebih banyak digunakan karena lebih
kokoh dan kuat dalam penggandengannya, serta tidak ada
kemungkinan lepas dari gandengannya,karena pada ujungnya
digunakan mur baut untuk mengikatnya. terbuat dari bahan
porselin atau bahan gelas biru kelabu (blue gray glaze)
4. Insolator Jenis Cincin (spool type insulator): digunakan pada
tiang-tiang lurus (tangent pole)dengan sudut 0°-10°, yang
dipasang secara horizontal maupun vertikal. Isolator cincin
bentuknya bulat berlubang ditengahnya seperti cincin yang
hanya terdapat satu atau dua lekukan saja yang seluruhnya
terbuat dari bahan porselin. Digunakan untuk tegangan ≤ 3kV
Karaktristik Insolator Jaringan
a. Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi agar dapat
menahan beban kawat penghantar
b. Memiliki konstanta dielektrikum (relative permittivity)
yang tinggi, agar memberikan kekuatan dielektrik
(dielectric strength) tinggi juga.
c. Mempunyai tahanan isolasi (insulation resistance)yang
tinggi agar dapat menghindari kebocoran arus ke
tanah.
d. Mempunyai perbandingan (ratio)yang tinggi antara
kekuatan pecah dengan tegangan loncatan api
(flashover voltage).
e. Menggunakan bahan yang tidak berpori-pori dan tidak
terpengaruh oleh perubahan temperatur
f. Bebas dari kotoran dari luar dan tidak retak
maupun tergores, agar dapat dilewati oleh air
atau gas di atmosfir
g. Mempunyai kekuatan dielektrik (dielectric
strenght)dan kekuatan mekanis (mechanis
strenght)yang tinggi
h. Bahan yang mampu mengisolir atau
menahan tegangan yang mengenainya.
i. Harganya murah
j. Tidak terlalu berat
SEKIAN & TERIMAKASIH 😁

Anda mungkin juga menyukai