PENDIDIKAN DI INDONESIA
MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Teori Pendidikan Integratif
Oleh:
Sabilatus Syarifah
NIM: 234120600049
1 MPAI B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI PROF.K.H. SAIFUDDIN ZUHRI
PURWOKERTO
2023
Abstrak
C. Analisis Penulis
Dikotomi ilmu, yang memisahkan ilmu umum dan ilmu agama,
memiliki akar yang dalam dalam sejarah pendidikan Indonesia. Penjajahan
Belanda memainkan peran kunci dalam pembentukan paradigma ini.
Selama masa penjajahan, pemerintah kolonial Belanda mempromosikan
pendidikan umum yang bersifat sekuler, sementara pendidikan agama,
terutama Islam, dikelola oleh masyarakat pribumi Muslim. Sebagai
hasilnya, terdapat pemisahan yang jelas antara ilmu umum dan ilmu agama,
menciptakan dua aliran pendidikan yang berbeda di dalam masyarakat
Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, dikotomi ilmu ini masih berlanjut.
Sekolah-sekolah umum terus mengajar mata pelajaran yang bersifat
sekuler, sementara pendidikan agama tetap menjadi tanggung jawab
pesantren dan institusi-institusi keagamaan. Ini menciptakan
ketidakseimbangan dalam sistem pendidikan, di mana lulusan sekolah
umum cenderung memiliki pemahaman yang lebih luas tentang ilmu
pengetahuan umum, sementara lulusan pesantren mungkin lebih mendalami
ilmu agama, tetapi kurang dalam pengetahuan umum.
Dampak dari dikotomi ilmu ini dapat dilihat dalam berbagai aspek
masyarakat, termasuk dalam sektor pekerjaan. Lulusan sekolah umum
sering lebih diutamakan dalam banyak profesi, sedangkan lulusan
pesantren atau lembaga pendidikan agama seringkali menghadapi
keterbatasan dalam mencari pekerjaan di luar lingkungan keagamaan.
Untuk mengatasi dampak negatif dari dikotomi ilmu ini, ada upaya
untuk mengintegrasikan ilmu agama dan ilmu umum dalam kurikulum
pendidikan. Meskipun langkah-langkah menuju integrasi telah diambil,
masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Pendidikan yang
holistik dan seimbang harus menjadi tujuan utama dalam upaya reformasi
pendidikan di Indonesia. Hal ini akan membantu menciptakan lulusan yang
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih luas, serta lebih siap
untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin kompleks.
D. Penutup
Dikotomi ilmu dalam sistem pendidikan Indonesia telah ada sejak
masa penjajahan Belanda dan berdampak signifikan dalam perkembangan
pendidikan di negara ini. Pemisahan yang tegas antara ilmu umum dan ilmu
agama telah menciptakan kesenjangan dalam sistem pendidikan, memengaruhi
lulusan sekolah umum dan pesantren, serta lulusan perguruan tinggi berbasis
ilmu umum dan ilmu agama. Upaya untuk mengatasi dampak negatif dari
dikotomi ilmu termasuk integrasi ilmu umum dan ilmu agama dalam
kurikulum pendidikan.
Solusi untuk mengatasi dikotomi ilmu ini mencakup pengintegrasian
nilai-nilai agama Islam ke dalam mata pelajaran umum, meningkatkan
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan dalam
berbagai aspek kehidupan peserta didik, mengubah lembaga pendidikan agama
menjadi yang mencakup ilmu umum dan ilmu agama, serta mengadopsi
pendekatan yang menggabungkan konsep ajaran Islam dengan pendekatan
sekuler modern dalam pendidikan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan bahwa dikotomi ilmu dalam
sistem pendidikan Indonesia dapat diatasi, dan pendidikan menjadi lebih
holistik, mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan ilmu pengetahuan umum,
serta menciptakan kesempatan yang lebih adil dan setara bagi semua peserta
didik.
Daftar Pustaka
4(1).
PENDIDIKAN.
https://doi.org/10.15548/ja.v10i1.1384
Kencana.
Lalu Muhammad Nurul Wathoni. (2019). Integritas Pendidikan Islam dan Sains
https://doi.org/10.5281/ZENODO.7680716
Mukhtar Samad. (2016). Integrasi Pembelajaran Bidang Studi IPTEK dan Al-
Islam. Sunrise.
Mulyadhi Kartanegara. (2005). Integrasi Ilmu Sebuah Rekrontuksi Holistik.
Arasy.
INDONESIA. 10(1).
Tri Yuliani, & dkk. (2022). Filsafat Pendidikan Islam: Telaah Pendidikan Islam.
Zaenudin Idris. (2019). Dikotomi Ilmu dalam Perspektif dan Sejarah Islam.
Karima.