Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Agama

Agama, semua orang haruslah mempunyai agama karena agama mempunyai sikap sebagai sikap dasar
manusia yang seharusnya kepada tuhan yaitu Allah.1 Namun pengertian menurut dari masing masing
agama ialah berbeda. 1-3 Dalam agama Islam agama adalah menaati dan mematuhi perintah dan larangan
Allah. Dalam agama Buddha agama adalah panggilan yang dapat mewujudkan dharma, dan sebagai
peraturan dan tata terib yang mengatur kehidupan seseorang dan juga keseluruhan dari alam semesta. 2
Maka kewajiban beragama itu merupakan yang harus karena sesuai pancasila pertama yaitu “Ketuhanan
yang maha esa”. Dalam kamus yang berjudul An Eglish Reader’s Dictionary yang di tulis oleh A.S
Homby dan Parnwell, terdapat dua pengartian agama yaitu “percaya kepada tuhan sebagai pencipta dan
pengatur alam semester” yang kedua adalah “ Sistem iman dan penyembahan didasakan atas suatu
kepercayaan tertentu.2 Setiap orang yang memiliki agama dan menjalankannya sesuai dengan aturan dan
larangan dari agama masing-masing, insyallah hidupnya akan terjaga, karena agama adalah pedoman
hidup manusia.1 Agama mempunyai manfaat bagi manusia dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, dan
akan lebih besar manfaatnya apabila menjalankannya dengan baik. Manfaat dari agama adalah suatu
agama membuat manusia mempunyai pendirian yang kokoh dan sikap yang positif, orang yang
mempunyai agama akan mudah dalam menjalani kesulitan atau kesusahan.3 Dalam semua definisi dan
manfaatnya kesimpulannya adalah mempunyai agama sangatlah penting di dalam kehidupan kita karena
semua hal yang kita kerjakan dan semua masalah kita akan teratasi dan menjadi lebih mudah apabila
seseorang mempunyai agama dan menjalankan semua peraturan dan larangan dari agama seseorang
masing masing.1,3

Pengertian Politik

Politik berbagai kegiatan di dalam suatu system kenegaraan dimana menyangkut penentuan
tujuan pelaksanaan tujuan sistem tersebut. Politik sendiri berbicara tentan khalayak umum atau
tujuan suatu masyarakat luas (public goals) bukan kepentingan pribadi. Politik menyangkut
pengambilan keputusan untuk banyak orang dalam melaksanakan tujuan bersama terutama
menyangkut kegiatan pemerintahan.4 Politik juga sering diartikan sebagai suatu hal berkaitan
dengan kekuasaan dan jabatan karena keterkaitannya dengan sistem di pemerintahan. Jika di
kaitkan dengan pemerintah maka politik mencakup banya aspek seperti institusi-institusi,
hukum-hukum, kebijakan-kebijakan dan actor-aktor yang terlibat di dalamnya.4-6

Negara demokratis
Demokrasi yang berarti adjektiva merupakan bentuk atau sistem pemerintahan yang
seluruh rakyatnya turut serta memerintah melalui perantaraan wakilnya’, ‘pemerintahan rakyat’.
Dengan kata lain negara tersebut menganut bentuk dan sitem pemerintahan oleh rakyat, dari
rakyat dan untuk rakyat. Demokrasi juga berarti gagasan atau pandangan hidup yang
mengutamakan persamaan hak dan kewajiban serta perlakuan bagi semua warga negara.6 Dalam
hal ini rakyat selalu ditempatkan pada posisi yang sangat strategis dalam system ketatanegaraan,
walaupun pada tataran implementasinya berbed antara negara yang satu dengan negara yang lain.
Pada hakekatnya konsep negara yang demokratis mempunyai dua kandungan makna, yakni:
Pertama, kandungan demokrasi sebagai suatu sistem politik yang menyangkut metode dalam
pengambilan keputusan; Kedua, kandungan hukum yang di dalamnya terdapat nilai subtantif,
yaitu adanya penghargaan terhadap konstitusi. Sebenarnya, untuk mengetahui suatu negara,
apakah negara itu demokratis atau tidak dapat dketahui dari konstitusi negaranya yang
bersangkutan, karena konstitusi bagi suatu negara merupakan kontrak yuridis, politis, sosiologis
pilar-pilar kekuasaan negara dalam hubungan antara dan inter negara dengan warga negaranya.7,8

Hubungan agama dan politik dalam negara demokratis

Hubungan antara agama dan politik, terlebih dalam demokrasi merupakan hubungan yang
kompleks dan aksomatis, baik agama maupun politik merupakan lembaga masyarakat yang
menghasilkan nilai-nilai tertentu. Dalam hal ini nilai agama sebagai kerangka acuan seluruh
realitas (dunia maupun akhirat), sedangkan dalam nilai politik sebagai kerangka acuan untuk
memfungsikan tatanan masyarakat. Nilai-nilai politik ini tidak dapat dipisahkan dari ideologi
yang menjadi sumber nilai dan cita-cita yang diaktualisasikan oleh lembaga-lembaga politik
(partai, ormas).9 Dari aspek politik, hubungan antara agama dan negara di Indonesia mengalami
perkembangan dalam bentuk oposisi, alienasi dan integrasi. Tiga tipologi gerakan agama
tersebut telah mengalami dinamika yang progresif dan silih berganti. 10

Pengaruh hubungan agama dan politik dalam negara demokrasi

Dalam kehidupan negara demokrasi tentunya agama dan politik memiliki pengaruh yang cukup
signifikan karena agama dan politik memiliki peran dan hubungan yang erat di dalam negara
demokrasi.11 Agama dan politik memiliki kaitan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
karena keputusan-keputusan politik seringkali di latarbelakangi oleh agama. Agama menekankan
pada suatu hal keimanan, perbuatan baik dan moralitas sementara politik mengarah pada
perebutan kekuasaan dan jabatan. Maka agama dan politik tidak bisa di kaitkan atau di campur
adukakan . Hal ini merupakan suatu kesalahan besar bagi suatu bangsa, karena dengan
mengatasnamakan agama hanya akan membuat keputusan politik menjadi objektif.11,12 Namun
politik tanpa agama juga tidak bisa berjalan sesuai pada jalurnya, seperti contoh adanya kasus
korupsi. Maka hubungan agama dan politik harus dibina dengan baik agar keduanya dapat
berjalan sesuai pada jalurnya masing-masing yaitu memberikan manfaat yang baik bagi bangsa
dan negara. Tidak mengaitkan agama demi alasan politik demikian juga sebaliknya yaitu tidak
menyalahkan politik demi alasan yang bersifat keagamaan.13 Agama merupakan hal yang
sensitif, karena sedikit saja disinggung akan memberikan efek yang tidak baik khususnya jika
dilakukan pada saat berpolitik. Hubungan agama dan politik dalam negara demokrasi bisa
menjadi hubungan yang saling menguntungkan jika dibina dengan baik, tetapi juga dapat
menimbulkan masalah yaitu seperti munculnya kelompok intoleran.14,15

Dampak hubungan agama dan politik dalam negara demokratis

Agama dan politik di dalam negara demokratis seperti yang telah di sebutkan memiliki dampak
yaitu dapat saling menguntungkan atau menguntungkan hanya pihak tertentu. Dampak hubungan
yang saling menguntungkan akan dirasa jika agama dan politik berjalan secara sinergis dimana
agama sebagai dasar hidup manusia dijadikan acuan untuk menjalankan tugas dalam dunia
politik.13-15 Sehingga akan tercipta suasana aman, nyaman, kondusif serta dalam melayani
masyarakat akan lebih optimal. Sedangkan dampak yang hanya menguntungkan pihak tertentu
akan terjadi jika dalam pelaksanaan politik, agama dijadikan latar belakang sebuah penilaian.
Dalam dunia politik harus dilakukan secara adil dan merata dan harus sesuai dengan harapan
masyarakat.Namun seringkali agama dijadikan’senjata’ dalam dunia politik dan dilakukan oleh
masyarakat luas, karena sebagai negara demokrasi harus mengutamakan aspirai rakyat.12,13 Hal
ini tentunya menjadi dilema bagi para penegak hukum karena masyarakat mayoritas akan lebih
di utamakan. Misalnya dalam pemilihan wakil rakyat, rakyat akan memilih yang calon tersebut
sesuai dengan agama mayoritas di masyarakat.14

Daftar Pustaka

1. Gea AA, Rachmat N, Walandari APY. Character building III : relasi dengan Tuhan.
Jakarta : Media Flex Computindo; 2004
2. Sudiarja A. Agama di zaman yang berubah. Yogyakarta: Kanisius; 2006
3. Wahyuddin, Adcham, Ilyas M, Saifulloh M, Muhibidin Z. Pendidikan agama islam.
Jakarta : Grasindo; 2009
4. Budiharsono SS. Politik komunikasi. Jakarta : Grasindo; 2007
5. Andriyan DN. Hukum tata negara dan sistem politik. Deepublish : Yogyakarta ; 2012
6. Badan pengembangan dan pembinaan bahasa [homepage on the internet].
Demokrasi, demokratis, demokrat, dan demokratisasi [cited 2016 Nov 26].
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan; [ about 1 screens]. Available from:
http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/petunjuk_praktis/357

7. Muntoha. Demokrasi dan negara hukum. Jurnal Hukum 2009 Juli; 3(16): 380
8. Maggalatung AS. Indonesia negara hukum demokratis bukan negara kekuasaan otoriter.
Jurnal UINJKT 2015; 2(2): 9
9. Yuningsih NY. Pola interaksi (hubungan) antara agama, politik dan negara
(pemerintah)dalam kajian pemikiran politik (islam). Universitas Padjajaran 2009: 3

10. Dahlan M. Hubungan antara agama dan negara di Indonesia. Analisis: jurnal studi
keislaman. 2014 Juni;14(1): 13

11.Armadi A. Kajian filosofis-historis hubungan negara dan agama. Paramita Jurnal 2013
Januari ; 23(1) : 13-16

12. Koran Sindo [ homepage on the internet]. Agama dan politik, nasional, opini [ cited 2016
Nov 2016]. Available from : http://nasional.sindonews.com/read/1147084/18/agama-dan-
politik-1476410069

13.Rubrik [ homepage on the internet]. Agama, politik dan politik agama. [ cited 2016 Nov
2016] . Availabe from : http://www.dw.com/id/agama-politik-dan-politik-agama/a-
19131469

14.Widyawati N. Etnisitas dan agama sebagai isu politik : Kampanye JK – WIRANTO.


Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia ; 2009

15.Hayat. Keadilan sebagai prinsip negara hukum: tinjauan teoritis dalam konsep demokrasi.
Padjajaran Jurnal Ilmu Hukum 2015 ; 2(2): 392-407

Anda mungkin juga menyukai