MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah: Matrikulasi Kurikulum
Dosen Pengampu: Dr. Umi Zulfa, M. Pd
Oleh:
Sabilatus Syarifah
234120600049
1 MPAI B
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum merupakan salah satu komponen utama sistem pendidikan
nasional, termasuk sistem pendidikan Islam, yang selalu dikembangkan dengan
tujuan untuk memenuhi kebutuhan psikologis, spiritual, dan material
masyarakat, sosial dan sejalan dengan tujuan pendidikan untuk menciptakan
lingkungan yang lebih baik. masa depan. Dalam proses ini diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai karena siswa akan belajar secara alami dan dengan
panca inderanya ketika berinteraksi dengan media atau materi
pembelajaran.(Yusuf Hadijaya, 2016, hlm. 6)
Penelitian tentang rencana pembelajaran adalah suatu bidang yang belum
lama berkembang dibandingkan dengan bidang-bidang pendidikan lainnya.
Karena bidang ini masih baru, maka konsep-konsep tentang rencana
pembelajaran masih sangat beragam. Keanekaragaman ini muncul karena
berbagai cara pandang, sudut pandang, dan dasar-dasar pemikiran yang
digunakan sebagai dasar dalam penelitian ini. Dengan kata lain, orang memiliki
berbagai perspektif yang berbeda ketika memikirkan rencana pembelajaran atau
yang biasa kita sebut dengan kurikulum.(Sudarman, 2019, hlm. 1)
Pendidikan adalah keperluan mendasar untuk semua orang, dan
kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam usaha
untuk meningkatkan mutu pendidikan.(Syaifuddin Sabda, 2016, hlm. 1). Agar
pelaksanaan pendidikan di suatu lembaga dapat tertata dan memiliki arah yang
jelas serta terkoordinasi dengan baik dan sistematis, maka perlu adanya
pengelolaan kurikulum agar dapat meraih tujuan pendidikan yang diinginkan.
Kurikulum adalah perencanaan yang mencakup target, materi, sumber belajar,
dan usaha untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam proses pembelajaran,
dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan.(Haudi, 2021, hlm. 1)
Peran kurikulum dalam pendidikan sangat signifikan. Kurikulum
memiliki tiga peran utama, yaitu yang bersifat konservatif, evaluatif, dan kreatif,
yang semuanya perlu diterapkan secara seimbang. Selain itu, kurikulum juga
memiliki beberapa fungsi, termasuk penyesuaian, integrasi, diferensiasi,
persiapan, pemilihan, dan diagnostik. Semua fungsi ini diimplementasikan
sepenuhnya oleh kurikulum. Fungsi-fungsi tersebut memiliki dampak pada
perkembangan peserta didik sejalan dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan
oleh lembaga pendidikan terkait. Diperlukan upaya untuk mengembangkan
komponen-komponen dalam kurikulum. Melalui pengembangan kurikulum ini,
diharapkan bahwa tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh lembaga-
lembaga pendidikan dapat dicapai secara optimal. Salah satu langkah yang
penting dalam pengembangan kurikulum adalah merancang dan mengorganisasi
kurikulum dengan cermat.(Aprilia, 2020, hlm. 210)
Tujuan pendidikan yang ingin dicapai melalui penyusunan komponen-
komponen kurikulum, seperti materi, pengetahuan, aktivitas belajar,
pengalaman belajar, dan kompetensi, tidak akan terwujud dengan hanya
beberapa sesi pembelajaran atau beberapa aktivitas belajar. Semua komponen
kurikulum ini hanya akan efektif melalui proses pembelajaran yang berlangsung
selama beberapa bulan, bahkan beberapa tahun, hingga semuanya terakumulasi
menjadi suatu program pendidikan atau kurikulum yang memiliki koherensi.
Bab ini membahas garis besar prosedur atau sistematisasi pengorganisasian
komponen kurikulum seperti materi, aktivitas belajar, dan lingkungan belajar
agar menghasilkan pengalaman belajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.(Mohamad Ansyar, 2015, hlm. 371)
Pengorganisasian kurikulum mencakup pengaturan materi yang akan
diajarkan kepada siswa. Dengan pengaturan ini, harapannya kurikulum dapat
memenuhi berbagai kebutuhan, harapan, dan masalah yang dihadapi oleh siswa,
guru, dan masyarakat. Selain pengaturan kurikulum, langkah-langkah lain
seperti perencanaan, validasi, pelaksanaan, dan evaluasi juga penting dalam
merancang kurikulum. Saat merancang kurikulum, prinsip-prinsip tertentu harus
dipertimbangkan. Dengan pemahaman yang baik tentang bagaimana mengatur
dan merancang kurikulum, sebuah lembaga pendidikan akan mampu menyusun
dan merancang kurikulum mereka dengan baik untuk mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Untuk informasi lebih lanjut tentang
pengaturan dan perancangan kurikulum, kita akan menjelaskan sedikit tentang
konsep-konsep ini dalam kajian ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa desain kurikulum dan bagaimana penerapan dari desain kurikulum?
2. Apa organisasi kurikulum dan bagaimana penerapan dari organisasi
kurikulum?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami materi tentang desain dan organisasi kurikulum dan
penerapannya di lingkungan Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Desain Kurikulum
1. Pengertian desain kurikulum
Desain adalah langkah-langkah perencanaan dan pemilihan elemen,
teknik, serta prosedur yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Definisi desain, seperti yang diungkapkan oleh Charles Reigeluth, adalah
perencanaan tentang cara terbaik untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Secara umum, desain kurikulum merupakan hasil dari pemikiran yang
mendalam tentang sifat dasar pendidikan dan proses pembelajaran. Smith
dan Ragan lebih detail menjelaskan bahwa desain kurikulum adalah proses
yang sistematis dan reflektif dalam mengartikan prinsip-prinsip belajar dan
mengajar ke dalam rencana pembelajaran yang mencakup materi ajar,
kegiatan belajar, sumber-sumber pembelajaran, dan sistem
evaluasi.(Mohamad Ansyar, 2015, hlm. 261)
Dari beberapa definisi tersebut, adalah wajar jika desain kurikulum
dianggap sebagai komponen penting dalam dunia pendidikan. Hal ini karena
desain kurikulum adalah proses perencanaan dan pengembangan kurikulum
yang mencakup konsep, bukan hanya didasarkan pada teori, tetapi juga
prinsip-prinsip operasional desain sebagai panduan dalam melaksanakan
pendidikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan kata lain, kita
tidak dapat mengembangkan kurikulum tanpa adanya format desain yang
memuat konsep dan struktur kurikulum yang akan dibangun. Proses
konstruksi ini melibatkan analisis tujuan, konteks, dan konsep desain, serta
tata cara pengembangan komponen dan langkah-langkah implementasi serta
evaluasi kurikulum. Semua komponen dalam desain kurikulum harus
berhubungan satu sama lain sehingga keterkaitan ini akan meningkatkan
integrasi dalam desain sebagai satu sistem yang utuh, baik dalam proses
pembelajaran maupun dalam rancangan instruksional untuk mencapai tujuan
desain.(Nur Komariah, 2021, hlm. 62)
Secara komprehensif, desain kurikulum merujuk pada perencanaan
dan pengaturan berbagai elemen kurikulum yang saat diintegrasikan,
membentuk satu sistem yang utuh. Oleh karena itu, sangat penting bagi
pendidik dan pengembang kurikulum untuk memiliki pemahaman yang baik
terhadapnya karena desain kurikulum melibatkan penyusunan elemen atau
komponen kurikulum dalam rangka perencanaan yang bertujuan
memudahkan pengembangan potensi siswa agar mereka dapat mencapai
tujuan pendidikan.
A. Kesimpulan
Pendidikan memerlukan waktu yang lama untuk memproses semua
elemen atau komponen kurikulum yang efektif. Oleh karena itu desain
kurikulum dan organisasi kurikulum dianggap sebagai komponen penting dalam
dunia pendidikan. Desain kurikulum adalah proses perencanaan dan
pengembangan kurikulum yang mencakup konsep, bukan hanya didasarkan
pada teori, tetapi juga prinsip-prinsip operasional desain sebagai panduan dalam
melaksanakan pendidikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Organisasi
kurikulum adalah kegiatan melibatkan pengaturan komponen-komponen
kurikulum, termasuk isi kurikulum, kegiatan pembelajaran, dan pengalaman,
dengan tujuan untuk mengintegrasikannya ke dalam satu sistem tunggal yang
membentuk kursus, program, pelajaran, mata pelajaran, unit, dan lain-lain. Hal
ini dilakukan untuk mencapai efisiensi dalam pendidikan.
Dalam proses pengembangan kurikulum, detiap desain dikembangkan
menjadi suatu rancangan kurikulum yang memuat berbagai unsur pokok
kurikulum, yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, dan evaluasi, yang sesuai
dengan inti setiap model desain dan organisasi kurikulum berperan sebagai
metode untuk menentukan seleksi dan pengorganisasian pengalaman-
pengalaman belajar yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan.
B. Saran
Berbagai ragam desain dan organisasi kurikulum sudah dikemukakan
dalam makalah ini. Keberhasilan suatu desain atau organisasi tergantung dari
ketersediaan tenaga pendidik, pengembang kurikulum, dan keterlibatan peserta
didik. Oleh karena itu, pemahaman pendidik dan perancang kurikulum tentang
berbagai alternative desain dan organisasi kurikulum sangat di perlukan agar
tercapainya tujuan pendidikan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.37216/badaa.v1i1.243
(1 ed.). Kencana.
Madani.