Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
merupakan tugas kelompok dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Sekolah yang diampu oleh Roni Muslikah, M.Pd.I program SI, semester 5 Pendidikan Agama
Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Sains Al-Qur’an Jawa Tengah
Tahun 2021/2022.
Makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak. Penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun selalu penulis nantikan demi peningkatan kualitas pada
masa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak
yang membacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Kurikulum..............................................................................6
B. Tujuan Manajemen Kurikulum Pada Satuan Pendidikan............................................6
C. Manfaat Manajemen Kurikulum.................................................................................7
D. Prinsip Kurikulum.......................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP................................................................................................................................11
I. Kesimpulan...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
untuk mencapai tujuan pembelajaran serta meningkatkan kemampuan guru dalam
menyusun strategi pembelajaran.
Untuk mengakomodasi perbedaan pandangan tersebut, Hamid Hasan mengemukakan
bahwa tujuan dasar kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, yaitu :
a. Kurikulum sebagai suatu ide,adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori
dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
b. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang
didalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
c. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum
sebagai suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.
d. Evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi mengenai pencapaian
tujuan.
e. Penerapan dari isi dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.
Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi penyusunan dokumen,
implementasi dokumen serta evaluasi dokumen yang telah disusun dalam perspektif
kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapata dilihat dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa : “Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebaga pedoman penyenggaraan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu”.
Kurikulum sebagai hasil merupakan konsekuensi dari kurikulum suatu kegiatan,
dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau
kemampuan tertentu dari para peserta didik.
Berdasarkan uraian diatas bisa disimpulkan bahwa kurikulum merupakan
dokumen perencanaan yang mencakup :
a. Tujuan yang harus diraih;
b. Isi dan pengalaman belajara yang harus diperoleh siswa;
c. Strategi dan cara yang dapat dikembangkan.
7
komponen kurikulum. Ada beberapa manfaat dari manajemen kurikulum di antaranya
sebagai berikut :
a. Dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum,
pemberdayaan sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui
pengelolaan yang terencana dan efektif.
b. Dapat meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta
didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui
kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai
tujuan kurikulum.
c. Mampu meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola secara
efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan
terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain
yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian,
ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan.
Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan
pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan kondisi positif
yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu
disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah setempat
(Rusman, 2009:5).
D. Prinsip Kurikulum
Menurut Sanjaya (2009: 39) agar kurikulum dapat berfungsi sebagai pedoman, maka
ada sejumlah prinsip dalam proses pengembangannya sebagai berikut.
8
a. Prinsip relevansi
Ada dua macam relevansi, yaitu relevansi internal dan eksternal. Relevansi
internal merupakan bahwa setiap kurikulum harus memiliki keserasian antara
komponen- komponen, yaitu keserasian antara tujuan yang harus dicapai, isi,
materi atau pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa, strategi atau metode
pembelajaran, serta alat yang digunakan untuk menilai atau melihat ketercapaian
tujuan. Relevansi eksternal berkaitan dengan keserasian antara tujuan, isi, dan
proses belajar siswa yang tercakup dalam kurikulum dengan kebutuhan dan
tuntunan masyarakat. Ada tiga macam relevansi eksternal dalam pengembangan
kurikulum yaitu: pertama, relevan dengan lingkungan hidup peserta didik. Kedua,
relevan dengan perkembangan zaman baik sekarang maupun yang akan datang.
ketiga, relevan dengan tuntunan dunia pekerjaan.
b. Prinsip fleksibilitas
Kurikulum itu haruslah dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada.
Kurikulum yang kaku atau tidak fleksibel akan sulit diterapkan. Prinsip fleksibel
memiliki dua sisi yaitu: pertama, fleksibel bagi guru, artinya kurikulum harus
memberikan ruang gerak bagi guru unutk mengembangkan program
pembelajarannya sesuai dengan kondisi yang ada. Kedua, fleksibel bagi siswa,
artinya kurikulum harus menyediakan berbagai kemungkinan program pilihan
sesuai dengan bakat dan minat siswa.
c. Prinsip kontinuitas
Prinsip ini mengandung arti bahwa perlu dijaga saling keterkaitan dan
berkesinambungan antara materi pelajaran pada berbagai jenjang dan jenis program
pendidikan. Untuk menjaga agar prinsip kontinuitas tetap berjalan, maka perlu
adanya kerja sama antara pengembang kurikulum pada setiap jenjang pendidikan,
misalnya para pengembang pendidikan pada jenjang sekolah dasar, menengah dan
perguruan tinggi.
d. Efektifitas
Prinsip ini berkenaan dengan rencana dalam suatu kurikulum dapat
dilaksanakan dan dapat dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Terdapat dua sisi
efektifitas dalam pengembangan kurikulum yaitu: pertama, efektifitas berhubungan
dengan kegiatan guru dalam melaksanakan tugas mengimplementasikan kurikulum
di dalam kelas. Kedua, efektifitas kegiatan siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajar.
9
e. Efisiensi
Prinsip ini berhubungan dengan perbandingan antara tenaga, waktu, suara
dan biaya yang dikeluarkan dengan hasil yang diperoleh. Kurikulum dikatakan
memiliki tingkat efisiensi tinggi apabila dengan sarana, biaya yang minimal dan
waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal.
10
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Manajemen kurikulum merupakan sistem pengelolan atau penataan terhadap
kurikulum secara kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik yang dijadikan
acuan oleh lembaga pendidikan dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan
kurikulum atau tujuan pendidikan.
Manajemen Kurikulum bertujuan untuk mengefektifkan kegiatan sekolah, serta
sebagai parameter untuk mencapai tujuan pembelajaran serta meningkatkan kemampuan
guru dalam menyusun strategi pembelajaran. Dalam proses pendidikan perlu
dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kurikulum berjalan dengan efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai
sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum.
11
DAFTAR PUSTAKA
Harold B. Albert. (1965). Reorganizing The High School Curriculum. Neywork: The
Macmillan Company.
Sanjaya, Wina. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
12