Di susun oleh :
Kelompok 3
Legi Handrayani ( 1900005192 )
Yunitra ( 2000005197 )
Nindi Septiani ( 2000005204 )
5D PGSD
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ……………………………………………………………………
Daftar Isi……………………………………………………………………………
BAB I. Pendahuluan ……………………………………………………………..
A. Latar Belakang……………………………………………………………….
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………….
C. Tujuan…………………………………………………………………………..
BAB II. Pembahasan ……………………………………………………………….
A. Jenis - Jenis Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS )……………………………
B. Alasan dan Tujuan Diterapkannya Manajemen Berbasis Sekolah ( MBS )……..
BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….
B. Saran …………………………………………………………………………..
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena manajemen tersebut
merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan. Diperlukan adanya
pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yang sejenis yang masih berkaitan
dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan sumber daya manusia agar dapat memenuhi
tujuan daripada pendidikan tersebut seoptimal mungkin. Manajemen Berbasis Sekolah menjdi
model manajemen sekolah yang memberikan otonomi yang cukup besar kepada sekolah dalam
mendorong pengambilan keputusan dengan melibatkan partisipasi langsung dari seluruh warga
sekolah, seperti guru, siswa, kepala sekolah, pegawai sekolah, orangtua siswa dan masyarakat
sekitar dalam upaya meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional.
Manajemen berbasis sekolah atau madrasah atau sering disingkat MBS adalah bentuk
otonomi manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala sekolah atau
madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah dalam mengelola kegiatan
pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 51 Ayat 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Manajemen berbasis sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan melaksanakan program
pendidikan di sekolah sesuai dengan kebutuhannya melalui pemberdayaan sumber-sumber daya
yang ada termasuk partisipasi masyarakat sehingga lebih mencerminkan adanya upaya
peningkatan pemberian pelayanan penyelenggaraan pendidikan secara demokratis, transparan
dan akuntabel secara nyata untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif
tanpa mengesampingkan tujuan Pendidikan Nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis - jenis manajemen berbasis sekolah ( MBS ) ?
2. Apa alasan dan tujuan diterapkannya manajemen berbasis sekolah ( MBS ) ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis - jenis manajemen berbasis sekolah ( MBS )
2. Untuk mengetahui alasan dan tujuan diterapkannya manajemen berbasis sekolah ( MBS )
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis - Jenis Manajemen Berbasis Sekolah
1. Manajemen Kurikulum
Pengertian manajemen kurikulum
Pengertian kurikulum dalam arti luas adalah kegiatan belajar mengajar yang mencakup di
dalam maupun di luar kelas. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman
penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
( Rusman,2009: 3). Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah
(MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Dapat disimpulkan bahwa manajemen kurikulum adalah suatu proses kegiatan yang
sengaja diusahakan untuk mengelolah kurikulum yang komprehensif, kooperatif,
sistematif dan sistemik melalui tahapan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalihan sumber daya organisasi, dalam usaha untuk mencapai tujuan kurikulum
dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Pada tingkat satuan pendidikan kegiatan kurikulum
lebih mengutamakan untuk merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional
(standar kompetensi/ kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi sekolah
yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas
dengan peserta didik maupun dengan lingkungan sekolah tersebut berada.
Prinsip Manajemen Kurikulum
Manajemen Kurikulum memiliki 5 prinsip yang perlu diperhatikan dalam
pelaksanaannya, yaitu :
a. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek
yang harus dipertimbangkan dalam manejemen kurikulum. Pertimbangan bagaimana
agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan kurikulum harus
menjadi sasaran dalam manajemen kurikulum.
b. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus berdasarkan demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab untuk
mencapai tujuan kurikulum.
c. Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen
kurikulum perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
d. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus
mempertimbangkan efektivitas dan efisiensi untuk mencapai tujuan kurikulum
sehingga kegiatan manajemen kurikulum tersebut memberikan hasil yang berguna
dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi,misi dan
tujuan kurikulum.
Fungsi Manajemen Kurikulum
a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber
maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang
terencana dan efektif.
b. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil
yang maksimal, kemampuan yang maksimal yang dapat dicapai peserta didik tidak
hanya melalui kegiatan instrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat
memberikan kesempatan dan hasil yang relavan dengan kebutuhan peserta didik
maupun lingkungan sekitar.
d. Meningkatkan evektifitas guru kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu
dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam belajar.
e. Meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantauvdalam rangka melihat konsistensi antara desain yang
telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran.
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,
kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan masyarakat, khususnya
dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan ciri khas dan
kebutuhan pembangunan daerah setempat.
Manajemen Pelaksanaan Kurikulum
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah. Dalam tingkatan ini, kepala sekolah
bertanggung jawab melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang
dipimpinya, dan berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan kurikulum itu sendiri.
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas. Pada tingkatan ini yang berperan ialah guru,
pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untukk menjamin kelancaran
pelaksanaan kurikulum lingkungan kelas.
2. Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan sekolah secara umum adalah kegiatan pengelolaan keuangan
sekolah. Kegaitan tersebut meliputi perencanaan anggaran, pengorganisasian, pembukuan,
pelaksanaan atau pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban. Penerapan manajemen
keuangan di institusi pendidikan supaya pemanfaatan dana sekolah bisa efektif, penggunaan
uang sekolah terjamin, serta meminimalisir kesalahan anggaran yang digunakan. Kepala sekolah
merupakan sentral dari manajemen keuangan. Kepala sekolah harus memahami secara utuh
tentang manajemen keuangan di institusi pendidikan. Dan memiliki peran dalam menerapkan
strategi pengelolaan keuangan sekolah.
Tujuan Manajemen Keuangan
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
- Meningkatkan akuntanbilitas dan transpparasi keuangan sekolah
- Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
3. Manajemen Kesiswaan
Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen Kesiswaan adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan
secara sengaja serta pembinaan secara kontinyu terhadap seluruh peserta didik (dalam
lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar
secara efektif dan efisien mulai dari penerimaan peserta didik hingga keluarnya peserta
didik dari sekolah. Manajemen peserta didik atau pupil personnel administration sebagai
layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan, dan layanan siswa di
kelas dan di luar kelas seperti : pengenalan, pendaftaran, layanan individual seperti
pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang sekolah.
Tujuan Dan Fungsi Manajemen Kesiswaan
Tujuan umum manajemen kesiswaan adalah untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang
kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan teratur, serta
mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Selain itu manajemen kesiswaan di sekolah secara baik
dan berdaya guna akan membantu seluruh staf maupun masyarakat untuk memahami kemajuan
sekolah. Mutu dan derajat suatu sekolah tergambar dalam sistem sekolahnya. Mengembangkan
seluruh kemampuan warga sekolah untuk lebih profesional dan terlatih. Jadi tujuan manajemen
kesiswaan adalah mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan serta sebagai wahana
bagi siswa untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin.
Prinsip - Prinsip Manajemen Kesiswaan
Beberapa prinsip dasar yang harus mendapat perhatian berikut ini, yaitu :
a. Siswa harus diperlukan sebagai subjek bukan objek.
b. Keadaan dan kondisi siswa sangat beragam, ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual, sosial ekonomi, minat dan sebagainya.
c. Pada dasarnya siswa hanya akan termotivasi belajar, jika mereka menyenangi apa
yang diajarkan.
d. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif, tetapi juga
afektif dan psikomotorik.
6. Manajemen Humas
1. Pengertian Hubungan masyarakat
Manajemen hubungan sekolah dan masyarakat adalah proses mengelola
komunikasi antara sekolah dan masyarakat mulai dari kegiatan perencanaan,
pelaksanaan sampai pada pengendalian terhadap proses dan hasil kegiatannya. Dalam
manajemen hubungan sekolah dan masyarakat (humas) berbasis sekolah keterlibatan
masyarakat sangat penting. Keterlibatan masyarakat dalam bidang pendidikan
merupakan upaya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan bidang pendidikan,
yang berarti mengikutsertakan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan pendidikan. Masyarakat perlu membantu penyelenggaraan pendidikan agar
kualitas dan perkembangan pendidikan dapat dipacu secara cepat, akhirnya kualitas
kehidupan masyarakat dapat meningkat. Di dalam kegiatan humas, yang dimaksud
masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu masyarakat orang tua siswa (orang
tua memiliki anak yang sedang sekolah), masyarakat yang terorganisasi, dan masyarakat
secara luas. Masyarakat yang terorganisasi misalnya kelompok-kelompok organisasi
bisnis,politik,sosial, keagamaan dan sebagainya. Masyarakat secara luas bisa berupa
pribadi-pribadi, dan masyarakat secara umum yang memiliki kepedulian pada dunia
pendidikan.
- Tujuan Manajemen Humas
a. meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kebutuhan sekolah,praktik
pendidika
b. memajukan kualitas pembelajaran
c. mencegah kesalahpahaman masyarakat terhadap sekolah,sehingga tercipta opini
yang baik dari masyarakat
d. memperoleh sumbangan moril maupun materiil dari masyarakat
e. meningkatkan partisipasi masyarakat melalui pengaturan kerjasama untuk
mewujudkan pendidikan yang berkualitas di sekolah
- Prinsip-Prinsip Manajemen Humas Berbasis Sekolah
a. Fleksibilitas
Sekolah hendaknya mempunyai program yang cukup lentur dan beradaptasi secara
terus menerus dengan perubahan-perubahan layanan lembaga lain di masyarakat.
Misalnya perkembangan teknologi komunikasi dalam era globalisasi yang sekarang
sedang terjadi.
b. Relevansi
Peran dan fungsi sekolah hendaknya ditentukan sesuai dengan kondisi masyarakat
yang menjadi latar belakang peserta didik. Hal ini perlu diperhatikan karena anak
setelah menyelesaikan studi akan kembali ke masyarakat sebagai pengguna lulusan.
c. Partisipasi
Sekolah bersama masyarakat hendaknya mengembangkan program kegiatan dan
layanan guna memperluas, memperbaharui, memadukan pengalaman berbagai
kelompok umur pada semua tingkatan.Sekolah perlu memperhatikan kebutuhan
masyarakat ini.
d. Komprehensif
Sekolah harus selalu menghubungkan dirinya dengan masyarakat yang lebih luas
dalam lingkup lokal, nasional, maupun masyarakat internasional.Hal ini perlu
dilakukan karena era globalisasi sudah mulai terjadi. Lulusan tidak hanya
dipersiapkan untuk intern (lokal) tapi bisa diperluas sesuai dengan kebutuhan di
tingkat nasional bahkan internasional.
e. Melembaga
Layanan efektif dalam masyarakat pada setiap warga negara hanya dapat dicapai
melalui organisasi, terutama organisasi pendidikan yang dikelola dengan baik.Dalam
memaksimalkan partisipasi masyarakat, kegiatannya perlu diorganisasi secara baik.
f. Otoritas
Yaitu bahwa Humas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas,karena
pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam menjalankan tugas
g. Transparan
Bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat hendaknya transparan ,karena jika
informasi yang diberikan tidak benar,kepercayaan masyarakat terhadap sekolah akan
menurun.
- Pelaksanaan Kegiatan Humas
Penyelenggaraan HUMAS dapat dilihat dari dua segi ,yaitu segi proses dan dari
segi jenis kegiatan dan teknik.Dari segi proses ,Humas berbasis sekolah meliputi
kegiatan perencanaan ,pengorganisasian,pelaksanaan dan evaluasi.Dari segi
kegiatan,HUMAS dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu :laporan orang
tua,publikasi sekolah,dan tatap muka.
Pelaksanaan kegiatan humas juga dilaksanakan melalui berbagai teknik dan
pendekatan. Kehumasan dalam MBS melibatkan semua pihak yang terkait dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dan menekankan perlunya kerjasama dan
pemberdayaan masyarakat. Tujuan dari bekerjasama dengan masyarakat adalah
mendorong masyarakat setempat supaya mereka merasa memiliki sekolah dan lebih
berperan dalam kegiatan sekolah. Di beberapa sekolah, orang tua dan masyarakat telah
membentuk paguyuban kelas untuk mendampingi kegiatan di kelas secara langsung, dan
ada pula orang tua yang membantu guru di kelas.
7. Manajemen Layanan Khusus
1. Pengertian Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di
organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat
memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan di
sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain juga
berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik. Baik disini
menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan
bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan memberikan pelayanan
kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan
pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien
- Jenis-Jenis Layanan Khusus Sekolah
a. Layanan Perpustakaan
Perpustakaan sekolah adalah salah satu unit sekolah yang memberikan layanan
kepada peserta didik di sekolah sebagai sentra utama, dengan maksud membantu dan
menunjang proses belajar mengajar di sekolah, melayani informasi-informasi yang
dibutuhkan serta memberikan layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Oleh
karena itu, tujuan perpustakaan sekolah adalah untuk mempertinggi daya serap
peserta didik terhadap materi-materi pelajaran yang diajarkan di sekolah, menumbuh
kembangkan minat baca tulis guru dan siswa, mengenalkan teknologi informasi,
membiasakan akses informasi secara mandiri, memupuk bakat dan minat.
b. Layanan Kesehatan
layanan kesehatan peserta didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang
dijalankan di sekolah dan menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan
personalia sekolah yang lainnya sebagai sasaran tambahan. Secara umum UKS
bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik.
c. Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling adalah proses bantuan yang diberikan kepada
siswa dengan memperhatikan kemungkinan dan kenyataan tentang adanya kesulitan
yang dihadapi dalam rangka perkembangan yang optimal, sehingga mereka
memahami dan mengarahkan diri serta bertindak dan bersikap sesuai dengan
tuntutan dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
d. Layanan Kantin
Layanan Kantin adalah layanan makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh
peserta didik disela-sela mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah sesuai
dengan daya jangkau peserta didik. Makanan dan minuman yang tersedia di kafetaria
tersebut, terjangkau dilihat dari jumlah uang saku peserta didik, tetapi juga
memenuhi syarat kebersihan dan cukup kandungan gizinya
1. Sekolah lebih mengetahui kekuatan , kelemahan , peluang dan ancaman bagi dirinya ,
sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya yang tersedia untuk memajukan
sekolahnya
2. Sekolah lebih mengetahui kebutuhan lembaganya , khususnya input pendidikan yang akan
dikembangkan dan didayagunakan dalam proses pendidikan sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan peserta didik
3. Pengambilan keputusan yang dilakukan sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan
sekolah karena pihak sekolah yang paling tahu apa yang terbaik baik sekolahnya
4. Penggunaan sumberdaya pendidikan lebih efisien dan efektif bilamana di kontrol oleh
masyarakat setempat
5. Keterlibatan semua warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sekolah
menciptakan transparansi dan demokrasi yang sehat
7. Sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat dengan sekolah - sekolah lain untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui upaya - upaya inovatif dengan dukungan orang tua
peserta didik , masyarakat dan pemerintah daerah setempat
8. Sekolah dapat merespon aspirasi masyarakat dan lingkungan yang berubah dengan cepat
Tujuan penerapan MBS adalah untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui
kewenangan (otonomi) kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif.
1. meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola
dan memberdayakan sumber daya yang tersedia
3. Meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah tentang
mutu sekolahnya,dan
4. meningkatkan kopetensi yang sehat antar sekolahtentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen berbasis sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan yang
memberikan keleluasaan kepada sekolah untuk menyusun dan melaksanakan program
pendidikan di sekolah sesuai dengan kebutuhannya melalui pemberdayaan sumber-sumber daya
yang ada termasuk partisipasi masyarakat sehingga lebih mencerminkan adanya upaya
peningkatan pemberian pelayanan penyelenggaraan pendidikan secara demokratis, transparan
dan akuntabel secara nyata untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih efisien dan efektif
tanpa mengesampingkan tujuan Pendidikan Nasional.
Jenis - jenis manajemen berbasis sekolah diantaranya adalah manajemen kurikulum ,
manjemen keuangan , manajemen kesiswaan , manajemen sarana dan prasarana , manajemen
pendidik dan tenaga kependidikan , manajemen human , manajemen layanan khusus
B. Saran
Pada penyusunan makalah ini kami sangat menyadari masih banyak terdapat kekurangan
didalamnya , baik berupa bahasa maupun cara penyusunannya. Untuk itu penulis mengha rapkan
kritik dan saran yang membangun para pembaca guna menciptakan penyusunan makalah yang
lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwigs4KSx9f6AhVl
TmwGHUukC9MQFnoECAkQAQ&url=https%3A%2F%2Ftext-id.123dok.com%2Fdocument
%2F6qm0r06wy-alasan-diterapkannya-mbs-karakteristik-manajemen-berbasis-sekolah-
mbs.html&usg=AOvVaw1inukUixSPSN7gSjG5lUJn
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwigs4KSx9f6AhVl
TmwGHUukC9MQFnoECC0QAQ&url=http%3A%2F%2Fmateriinside.blogspot.com
%2F2014%2F11%2Falasan-penerapan-manajemen-berbasis-
sekolah.html&usg=AOvVaw0pem2y-lS-T-ENycsNpEP5
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwj0kayxvdf6AhU
mT2wGHaCDDikQFnoECAoQAw&url=https%3A%2F%2Fwww.asikbelajar.com%2Fkegiatan-
manajemen-di-sekolah-dasar%2F&usg=AOvVaw2kXi1b3WqrTCnbEPm_DFD5
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiP-
om_utf6AhWxjOYKHb3uD_4QFnoECBwQAQ&url=https%3A%2F
%2Fwww.kajianpustaka.com%2F2019%2F03%2Fmanajemen-berbasis-
sekolah.html&usg=AOvVaw2oGh6SP51tfOrMePIGVHTu
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiFtIyyytf6AhW42nMBHaT_ABIQF
noECAkQAw&url=https%3A%2F%2Fjurnal.stkipbjm.ac.id%2Findex.php%2FSTI%2Farticle
%2Fdownload%2F973%2F466%2F&usg=AOvVaw3T5gCqPuf91pgUPIdbMiq1