Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

GARAPAN DAN TANTANGAN DALAM MANAJEMEN SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen pendidikan

Dosen pengampu

Ulil Multazam, M.Pd.

Oleh:

Vina Izzatun Nashihah

NIM: 2022390003

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM LUQMAN AL-HAKIM

SURABAYA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah swt, tuhan semesta alam. Karena
bimbingannya kami bisa menyelesaikan sebuah makalah berjudul “Garapan Dan
Tantangan Dalam Manajemen Sekolah”. Sholawat dan salam senantiasa kami
curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa
perubahan dari dunia kegelapan menjadi dunia yang terang-benerang yakni ad-
dinul Islam.

Sebelumnya, kami ucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengampu yang
telah memberi kami kesempatan untuk membahas makalah ini.

Tujuan kami Menyusun makalah ini adalah tiada lain untuk memperkaya ilmu
pengetahuan kita semua dan memenuhi tugas mata kuliah.

Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca dan
pihak-pihak yng membutuhkan untuk dijadikan literatur. Apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Surabaya, Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ 2

DAFTAR ISI ...................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 4

A. Latar Belakang ........................................................................ 4


B. Rumusan Masalah .................................................................... 5
C. Tujuan Pembahasan .................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 6

A. Manajemen Kurikulum dan kesiswaan ..................................... 6-8


B. Manajemen Sarana Dan Prasarana ............................................ 8-9
C. Manajemen Personalia.............................................................. 9-10
D. Manajemen Keuangan .............................................................. 11- 12
E. Manajemen Humas ................................................................... 12- 13
F. Manajemen Layanan Khusus .................................................... 13-14
G. Tantangan Manajemen Pendidikan ........................................... 14-16

BAB III PENUTUP ............................................................................ 17

A. Kesimpulan .............................................................................. 17-18


B. Saran ........................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pendidikan adalah proses keseruluhan kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian, pengawasan dan pembiayaan.
Dengan menggunakan atau memanfaatkan fasilitas yang tersedia baik
personal, material, maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan
secara efektif dan efisien. Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa
manajemen pendidikan merupakan faktor utama dalam menyelenggarakan
pendidikan. Karena manajemen pendidikan merupakan suatu usaha yang
dilakukan untuk mengembangkan sumber daya baik manusia, uang, bahan
dan peralatan serta metode untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif
dan efisien.
Ruang lingkup manajemen sekolah dapat dikelompokkan menjadi dua:
- Pertama, manajemen administratif yang terdiri dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan ruang lingkup
manajemen seperti ini bisa juga disebut proses manajemen atau fungsi
manajemen
- Yang kedua, manajemen operatif yang meliputi unit-unit kegiatan
dalam sebuah organisasi (sekolah) diantaranya: manajemen kesiswaan,
manajemen pengajaran, manajemen perlengkapan, manajemen
hubungan masyarakat, serta manajemen perpustakaan.

Dengan adanya manajemen pendidikan maka akan ada suatu sistem yang
mampu melibatkan berbagai aspek dalam pendidikan itu sendiri sehingga
mampu mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Bidang-bidang garapan
manajemen sekolah harus saling berkaitan dalam menjalankan tugasnya
agar manajemen pendidikan di sekolah bisa terlaksana dengan baik. Dalam

4
menjalankan tugas pokok dan fungsi dari bidang-bidang garap manajemen
tersebut, tentunya ada tantangan manajemen sekolah yang harus dihadapi
para penyelenggara pendidikan, maka dari itu makalah ini akan dibahas
lebih mendalam mengenai bidang garapan manajemen sekolah beserta
tantangannya tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang menjadi bahan kajian makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Apa itu manajemen kurikulum dan kesiswaan?
b. Apa itu manajemen sarana dan prasarana?
c. Apa itu manajemen personalia?
d. Apa itu manajemen keuangan?
e. Apa itu manajemen humas?
f. Apa itu manajemen layanan khusus?
g. Apa saja tantangan manajemen pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
makalah ini sebagai berikut:
a. Mengetahui manajemen kurikulum dan kesiswaan
b. Mengetahui manajemen sarana dan prasarana
c. Mengetahui manajemen personalia
d. Mengetahui manajemen keuangan
e. Mengetahui manajemen humas
f. Mengetahui manajemen layanan khusus
g. Mengetahui tantangan manajemen pendidikan

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Manajemen Kurikulum Dan Kesiswaan


Manajemen adalah proses bekerjasama anatara individu atau
kelompok serta sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi
sebagai aktivitas manajerial (Harsey,1988:4). Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran
serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Rusman,
2009:3). Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan
kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik
dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum. Pada satuan
pendidikan kegiatan kurikulum lebih mengutamakan untuk
merealisasikan dan merelevansikan antara kurikulum nasional (standar
kompetensi/kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi
sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan
kurikulum yang integritas dengan peserta didik maupun dengan
linkungan sekolah (Rusman, 2009:4).
Terdapat 5 prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
manajemen kurikulum yaitu:
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum.
2. Demokratisasi, pelaksanaan manajemen kurikulum harus
berdasarkan yang menempatkan pengelola.
3. Kooperatif, adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang
terlibat.

6
4. Efektivitas dan efisiensi, untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga
kegiatan manajemen kurikulum memberikan yang berguna dengan
biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
5. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam
manajemen kurikulum.

Fungsi manajemen kurikulum:

a. Meningkatkan efisisen pemanfaatan sumber daya kurikulum.


b. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan pada siswa untuk
mencapai hasil yang maksimal.
c. Meningkatkan relevansi dan efektifitas pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam mencapai tujuan pebelajaran.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar.
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu
mengembangkan kurikulum. 1

Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala


aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari
masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik tersebut dari
suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Manajemen kesiswaan
bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam bidang kesiswaan
agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan lancar, tertib dan
teratur, serta mencapai tujuan pendidikan sekolah. Adapun tujuan
mengenai manajemen kesiswaan dalam pendidikan sekolah sebagai
berikut:

- Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotorik siswa.

1
Analorena, Siti Chairani, Kurata Aini, Yandi Akbar, manajemen kurikulum dan manajemen
kesiswaan, Vol 20, No.10, 2021, hal.1-2

7
- Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum
(kecerdasan), bakat dan minat siswa.
- Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan siswa.

Adapun fungsi manajemen kesiswaan sebagai berikut:

- Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas, yang


meliputi kemampuan umum (kecerdasan) dan kemampuan khusus
(bakat) dan kemampuan lainnya.
- Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan sosial, baik sosial
dengan teman sebaya, keluarga dan lingkungan sosial (sekolah dan
masyarakat).
- Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan,
tersalurnya hobi, kesenangan dan minatnya.
- Fungsi yang berkenan dengan pemenuhan kebutuhan dan
kesejahteraan. 2
B. Manajemen Sarana Dan Prasarana
Manajemen sarana dan prasarana adalah pengaturan sarana dan
prasrana yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan sarana dan
prasarana di sekolah dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
implementasi manajemen berbasis sekolah.
Sarana dan prasarana dalam hal:
1. Merencanaka, memenuhi dan mendayagunakan sarana dan
prasarana pendidikan.
2. Mengevaluasi dan melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
agar tetap berfungsi untuk mendukung proses pendidikan.
3. Melengkapi fasilitas pembelajaran pada setiap tingkat kelas di
sekolah.

2
Analorena, Siti Chairani, Kurata Aini, Yandi Akbar, manajemen kurikulum dan manajemen
kesiswaan, Vol 20, No.10, 2021, hal.3

8
4. Menyusun skala prioritas pengembangan fasilitas pendidikan sesuai
dengan tujuan pendidikan dan kurikulum masing-masing tingkat.
5. Memelihara semua fasilitas fisik dan peralatan dengan
memperhatikan kesehatan dan keamann ligkungan.

Ruang lingkup manajemen sarana dan prasarana meliputi:

1. Analisis kebutuhan dan perencanaan


2. Pengadaan
3. Inventarisasi
4. Pendistribusian dan pemanfaatan
5. Pemelihara
6. Penghapusan
7. Pengawasan, evaluasi, dan pelaporan3
C. Manajemen personalia
Ialah manajemen yang memperhatikan orang-orang dalam
organisasi, yang merupakan salah satu sub bab sistem manajmen.
perhatian terhadap orang-orang ini cukup merekrut, menempatkan,
melatih, mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan.
Sedangkan menurut Edwin B. Flippo manajemen personalia adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas
pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensaasi, integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dan sumber daya manusia
untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Jenis
personil sekolah yang ditinjau dari tugasnya:
1) Tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing penguji, pengajar dan
pelatih.
2) Tenaga fungsional kependidikan, tediri atas pemilik, pengawas,
penelitian dan pengembangan dibidang pendidikan dan pustakawan.

3
Tim MBS Um Malang, manajemen sarana dan prasarana berbasis sekolah, 14 Qktober 2013,
http://mbscenter.or.id/site/page/id/17

9
3) Tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboratorium dan teknisi
sumber belajar.
4) Tenaga pengelola satuuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah,
direktur, ketua, rektor dan pemimpin satuan pendidikan luar
sekolah.
5) Tenaga adminitratif dan staf tata usaha.

Fungsi manajmen personalia

Kualitas manusia yang dibutuhkan oleh bangsa Indonesia pada masa


yang akan datang, adalah mampu menghadapi tantangan persaingan
yang semakin ketat dengan bangsa lain. Pemenuhan kualitas manusia
bangsa ini dihasilkan melalui penyelenggaraan pendidikan yang
bermutu.

Dalam peningkatan personalia peran pendidikan cukup menonjol, oleh


karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional untuk
memfokuskan peningkatan mutu pendidikan. Pendidikan yang bermutu
akan diperoleh dari sekolah yang bermutu, dan sekolah yang bermutu
akan menghasilkan SDM yang bermutu pula.

Oleh karena itu, guru maupun dosen memiliki fungsi, peran dan
kedudukan yang sangat strategis. Hal itu ditegaskan secara jelas melalui
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 39 ayat 2, menyatakan bahwa pendidik merupakan
tenaga professional. Kedudukan guru dan dosen, sebagai tenaga
professional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan prinsip-prinsip profesionalitas untuk
memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negera dalam memperoleh
pendidikan yang bermutu.4

4
UU RI No.20 tahun 2003, hal.51

10
D. Manajemen Keuangan
Adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan
pengawasan sumber daya keuangan yang tersedia di sekolah.
Manajemen keuangan sekolah bertujuan untuk memastikan bahwa
sekolah memiliki suber daya keuangan yang cukup untuk mancapai
tujuan yang telah ditetapkan.5
Fungsi manajemen sekolah adalah:
1) Menyusun anggaran, menyiapkan rencana anggaran keuangan
sekolah untuk jangka waktu tertentu.
2) Mengelola pendapatan dan pengeluaran, menyiapkan dan mengelola
sumber daya keuangan yang tersedia sesuai dengan anggaran yang
telah disusun.
3) Menyusun laporan keuangan, menyiapkan laporan keuangan
sekolah yang terperinci dan tepat waktu untuk menginformasikan
kondisi keuangan sekolah kepada pihak yang berkepentingan.

Peran manajemen keuangan sekolah adalah:

1) Menjamin keberlangsungan sekolah, menjaga agar sekolah


mamiliki suber daya keuangan yang cukup untuk beroperasi dengan
lancar.
2) Mamfasilitasi peningkatan kualitas pendidikan, seperti membeli
peralatan atau menyediakan pelatihan bagi guru.
3) Mendorong transparansi dan akuntabilitas, menyediakan laporan
keuangan yang terperinci dan tepat waktu untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas sekolah kepada pihak yang

berkepentingan.

5
Tim humas universitas Islam An-nur Lampung, manajemen keuangan sekolah, 1 Januari 2023,
https://an-nur.ac.id/manajemen-keuangan-sekolah-penyusunan-anggaran-hingga-
evaluasi/#:~:text=Pengertian%20manajemen%20keuangan%20sekolah%20adalah,mencapai%20tu
juan%20yang%20telah%20ditetapkan

11
Prinsip-prinsip manajemen keuangan sekolah adalah:

1) Efisiensi, menggunakan sumber daya keuangan secara efektif dan


efisien untuk mancapai tujuan yang telah ditetapkan.
2) Transparansi, memberikan informasi yang jelas dan terperinci
tentang kondisi keuangan sekolah kepada pihak yang
berkepentingan.
3) Akuntabilitas, bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya
keuangan yang tersedia dan memberikan laporan keuangan tepat
waktu.
4) Kehati-hatian, menghindari tindakan yang dapat merugikan sekolah
lewat keuangan.
E. Manajemen Humas
Humas adalah suatu kegiatan yang diatur sedemikian rupa,
berlangsung secara terprogram, kontinu, dan teratur dalam sebuah
program organisasi, dan bukan kegiatan yang dilakukan secara
sembarangan dan asal-asalan, dilakukan oleh seorang atau beberapa
orang yang ahli dalam mengatur tata kelola komunikasi yang baik
sehingga terciptanya kepercayaan dan citra positif dari masyarakat.
Sedangkan lembaga pendidikan merupakan salah satu bagian penting
dalam kehidupan seorang anak, selain lingkungan keluarga dan
masyarakat. Secara umum, lembaga pendidikan adalah tempat dimana
seorang peserta didik dirangsang untuk belajar di bawah pengawasan
dan pendidikan guru (Mulyana, 2009).
Merujuk pada pengertian humas dan lembaga pendidikan di atas,
maka humas lembaga pendidikan dapat dipahami sebagai bagian dari
humas (public relations) secara umum, dimana kegiatan sehari-harinya
banyak mengadopsi dan mengadaptasi dari kegiatan humas yang banyak
diterapkan oleh dunia usaha dengan menyesuaikan nilai-nilai yang
dianut dalam lembaga pendidikan seperti saling menghormati dan

12
menunjung tinggi kejujuran diantara lembaga pendidikan dengan
masyarakat. Fungsi humas lembaga pendidikan antara lain: 6
1) Menjalin relasi yang baik antara orang tua peserta didik sebagai
pengguna dengan lembaga pendidikan.
2) Menciptakan komunikasi yang baik antara orang tua peserta didik
dengan guru dalam mengatur informasi yang disampaikan lembaga
pendidikan.
3) Mendukung kegiatan-kegiatan pengelolaan lembaga pendidikan
(manajemen sekolah) dalam upaya mencapai tujuan bersama
melalui mitra komite lembaga pendidikan.
4) Mengidentifikasi opini, perspesi atau pun tanggapan masyarakat
terhadap lembaga pendidikan.
5) Memberikan layanan dan sumbangsih saran terbaik, serta pemikiran
yang bermanfaat kepada ketua yayasan sebagai manajer demi
mewujudkan tujuan dan cita-cita bersama.
6) Menyebarkan informasi keberhasilan program-program lembaga
pendidikan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dan atau
akademik maupun non akademik kepada orang tua peserta didik.

peran humas Lembaga pendidikan sebgai berikut: 1) penghubung, 2)


pengkomunikasi, 3) pendukung, 4) publikator.

F. Manajemen Layanan Khusus


Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian
penting dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan
efisien. Sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah
tidak hanya memiliki tanggung jawab dan tugas untuk melaksanakan
proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan

6
Juhji, Bernadheta Nadeak, Opan Arifudin, Marwidin Mustafa, Wahyuni Choiriyati, Ita
Musfirowati Hanika, Rahman Tanjung, Gracia Rachmi Adiarsi, manajemen humas pada lembaga
pendidikan, cetakan pertama (Bandung, widina bhakti persada Bandung, 2020), hal.3-9

13
teknologi saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan kesehatan
baik jasmani maupun rohani peserta didik.
Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah
memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur
segala kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut
dapat tercapai. Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya
ditetapkan dan di organisasikan untuk mempermudah atau
memperlancar pembelajaran, serta dapat memenuhi kebutuhan khusus
siswa di sekolah.
Manajemen layanan khusus di sekolah ditetapkan dan
diorganisasikan untuk memudahkan atau memperlancar pembelajaran,
serta dapat memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Diantaranya
meliputi: manajemen layanan bimbingan konseling, layanan
perpustakaan sekolah, layanan kesehatan, layanan asrama, dan
manajemen layanan kafetaria/kantin sekolah. Layanan-layanan tersebut
harus di kelola secara baik dan benar sehingga dapat membantu
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan di sekolah.

Beberapa bentuk manajemen layanan khusus yang ada di sekolah


diantara lain yaitu: 1) layanan perpustakaan, 2) layanan Kesehatan, 3)
layanan asrama, 4) layanan bimbingan dan konseling, 5) layanan
kafetaria peserta didik, 6) layanan laboratorium, 7) koperasi, 8) layanan
keamanan.7

Maksud dan tujuan manajemen layanan khusus adalah untuk


memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan
pendidikan di sekolah.

G. Tantangan Manajemen Pendidikan


Melibatkan pengelolaan institusi pendidikan, termasuk perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan, dan pengendalian berbagai aspek yang

7
Niken Febrani, manajemen layanan khusus, hal.1-5 https://osf.io/u63ds/download/?format=pdf

14
berkaitan dengan proses pembelajaran dan pengajaran. Dalam
menghadapi tuntutan kompleks dan dinamis di bidang pendidikan,
manajer pendidikan sering menghadapi sejumlah tantangan, beberapa
tantangan umum yang dihadapi dalam manajemen pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Perubahan kebijakan pendidikan
Kebijakan yang terus berubah dapat menjadi tantangan bagi manajer
pendidikan. Mereka perlu memahami dan mengimplementasikan
kebijakan-kebijakan baru serta sesuai proses dan praktik pendidikan
yang sesuia dengan perubahan tersebut.
2. Keterbatasan sumber daya
Sumber daya yang terbatas seperti: anggran, fasilitas, peralatan,
personal. Manajer pendidikan perlu mengelola sumber daya yang
ada secara efisien, mencari sumber daya tambahan, dan
mengalokasikan mereka secara bijaksana,
3. Perubahan demografi keanekaragaman
Perubahan dalam demografi siswa , seperti pertumbuhan populasi,
pergeseran demografis,dan keanekaragaman siswa dapat menjadi
tantangan. Manajer pendidikan perlu menghadapi kebutuhan yang
beragam, menciptakan lingkungan inklusif, dan mempromosikan
keadilan penddidikan.
4. Teknologi dan inovasi
Perkembangan teknologi dan inovasi pendidikan mempengaruhi
cara pembelajaran dan pengajaran dilakukan. Manajer pendidikan
perlu mengintegrasikan teknologi dengan tepat, memberikan
pelatihan kepada staf, dan memastikan bahwa inovasi diterapkan
untuk meningkatkan pembelajaran dan hasil siswa.
5. Kualitas pengajaran dan pembelajaran.
Memastikan kualitas pengajaran dan pembelajaran yang efektif
adalah tantangan utama dalam manajemen pendidikan. Manajer
pendidikan perlu memberikan dukungan dan pengembangan

15
profesional kepada staf pengajar, menerapkan metode pengajaran
yang inovatif, dan memantau hasil pembelajaran siswa secara
teratur.
6. Penilian dan akuntabilitas
Penilaian yang akurat dan sistem akuntabilitas yang baik merupakan
tantangan penting dalam manajemen pendidikan. Manajer
pendidikan perlu mengembangkan dan menerapkan metode
penilaian yang baik, memantau kemajuan siswa, dan memenuhi
persyaratan akuntabilitas yang ditetapkan oleh lembaga pendidikan
dan pemerintah.
7. Hubungan dengan pemangku kepentingan
Manajer pendidikan harus menjalin hubungan yang baik dengan
berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua,
masyarakat, dan pemerintah. Hal ini melibatkan komunikasi yang
efektif, kolaborasi, dan keterlibatan aktif dalam pengambilan
keputusan.
8. Perubahan sosial dan kultural
Perubahan dalam masyarakat dan budaya dapat mempengaruhi
kebutuhan dan harapan terhadap pendidikan. Manajer pendidikan
perlu sensitif terhadap perubahan tersebut dan merancang strategi
yang sesuai.8

8
Anugrah Dwi, tantangan dalam manajemen pendidikan, Juli 06 2023,
https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/06/tantangan-manajemen-pendidikan/

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Manajemen kurikulum adalah suatu sitem pengelolahan kurikulum yang
kooperatif, komperhensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka
mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Agar tercapainya
manajemen kurikurum secara efektif dan efisien maka seorang manajer
kurikulum harus melaksanakan 5 prinsip dan fungsi-fingsi manajemen
kurikulum itu.
Manajemen kesiswaan adalah suatu penataan atau pengaturan segala
aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, yaitu mulai dari
masuknya peserta didik sampai keluarnya peserta didik tersebut.
Manajemen kurikulum dan manajemen kesiswaan ini saling
berkesinambunagan, keduanya memiliki fungsi dan tujuan masing-
masing.
2. Manajemen sarana dan prasarana adalah pengaturan sarana dan prasrana
yang meliputi kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program kegiatan sarana dan
prasarana di sekolah dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
implementasi manajemen berbasis sekolah. Manajemen sarana dan
prasarana memiliki beberapa hal dan juga ruang lingkupnya.
3. Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja,
pengembangan, kompensaasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan
hubungan kerja dan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran
perorangan, organisasi, dan masyarakat. Dan juga jenis personil sekolah
yang ditinjau dari tugasnya
4. Manajemen keuangan adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan dan pengawasan sumber daya keuangan yang tersedia di

17
sekolah. Manajemen keuangan sekolah bertujuan untuk memastikan
bahwa sekolah memiliki suber daya keuangan yang cukup untuk
mancapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen keuangan ini juga
memiliki fungsi, prinsip dan perannya dalam mengelola keuangan.
5. Manajemen hubungan masyarakat (humas) adalah proses penelitian,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yang disponsori oleh organisasi. Proses manajemen
biasanya dilakukan oleh seorang praktisi dalam kegiatan humas. Humas
juga memiliki fungsi dan perannya.
6. Agar layanan khusus yang diberikan kepada siswa dapat terlaksana
dengan baik, diperlukan manajemen layanan khusus yang andal.
Manajemen layanan khusus merupakan proses merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasikan, dan mengevaluasi penyelenggaraan
layanan khusus kepada siswa.
7. Tantangan manajemen pendidikan sebagai berikut: Perubahan
kebijakan pendidikan, keterbatasan sumber daya, perubahan demogrfi
dan keanekaragaman, teknologi dan inovasi, kualitas pengajaran dan
pembelajaran, penilaian dan akuntabilitas, hubungan dengan pemangku
kepentingan, perubahan sosial dan kultural.
B. Saran
Demikian uraian yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan dengan
uraian ini dapat menambah pengetahuan kita. Kami harapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

18
DAFTAR PUSTAKA

Analorena, Chairani siti, Aini Kurata, Akbar Yandi, manajmen kurikulum dan
manajemen kesiswaan, vol.20, No.10, 2021, hal.1-2

Dwi Anugrah, selasa, 10 Oktober 2023, tantangan dalam manajemen pendidikan,


https://fkip.umsu.ac.id/2023/07/06/tantangan-manajemen-pendidikan/

Febrani Niken, manajemen layanan khusus, selasa, 10 Oktober 2023,


https://osf.io/u63ds/download/?format=pdf

Juhji, Nadeak Bernadheta, ArifidinOpan, Mustafa Marwidin, Choiriyati Wahyuni,


Hanika Ita Musfirowati, Tanjung Rahman, Adiarsi Gracia Rachmi, manajemen
humas pada lembaga pendidikan, widina bhakti persada, Bandung, 2020

UM Malang tim MBS, Senin, 9 Oktober 2023, manajemen sarana dan prasarana
berbasis sekolah, http://mbscenter.or.id/site/page/id/17

Universitas an-nur Lampung tim humas, selasa, 10 Oktober 2023, manajemen


keuangan sekolah, https://an-nur.ac.id/manajemen-keuangan-sekolah-
penyusunan-anggaran-hingga-
evaluasi/#:~:text=Pengertian%20manajemen%20keuangan%20sekolah%20adalah
,mencapai%20tujuan%20yang%20telah%20ditetapkan

19

Anda mungkin juga menyukai