(Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah Kepemimpinan Pendidikan Islam)
Disusun Oleh
Kelompok V
0314203003
Medan
2023
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan makalah
Kepemimpinan Pendidikan Islam dengan judul “Manajemen Kurikulum” . Penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Fuad Zain , M.Pd. selaku dosen mata kuliah kepemimpinan
pendidikan Islam yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada penulis sehingga
penulis termotivasi dalam menyelesaikan makalah ini.
Kemudian, penulis juga berterimakasih kepada para orang tua dan teman-teman
yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga
makalah ini selesai. makalah ini dikatakan masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi
perbaikan makalah di hari yang akan datang.
Mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhir
kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
i
Daftar Isi
A. Simpulan ......................................................................................................... 13
B. Penutup ........................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen tidak akan terlepas dari kegiatan pembelajaran karena manajemen
tersebut merupakan usaha untuk mensukseskan suatu tujuan dalam pendidikan.
Diperlukan adanya pengelolaan, penataan, dan pengaturan ataupun kegiatan yang sejenis
yang masih berkaitan dengan lembaga pendidikan guna mengembangkan sumber daya
manusia agar dapat memenuhi tujuan daripada pendidikan tersebut seoptimal
mungkin.Manajemen kurikulum adalah sebuah bentuk usaha atau upaya bersama
untukmemperlancar pencapaian tujuan pengajaran khususnya usaha meningkatkan
kualitas interaksi belajar mengajar. Dalam upaya – upaya tersebut diperlukan adanya
evaluasi, perencanaan, dan pelaksanaan yang merupakan satuan rangkaian yang tidak
dapat dipisahkan. Sedangkan manajemen pembelajaran ialah suatu
sistem dengan komponen-komponen yang saling berkaitan.
Komponen-komponen pembelajaran meliputi: peserta didik, guru, bahan ajar,
kurikulum, sarana prasarana, serta strategi pembelajaran. Dengan demikian manajemen
kurikulum dan pembelajaran saling berkaitan satu sama lain dalam suatu pendidikan,
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Manajemen kurikulum salah satu aspek yang
berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran dalam pendidikan nasional. Di samping
itu, kurikulum merupakan suatu sistem program pembelajaran untuk mencapai tujuan
institusional pada lembaga pendidikan, sehingga kurikulum memegang peranan penting
dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau berkualitas. Untuk menunjang
keberhasilan kurikulum, diperlukan upaya pemberdayaan bidang manajemen atau
pengelolaan kurikulum.
Pengelolaan kurikulum pada tingkat lembaga atau sekolah perlu di koordinasi
oleh pihak pimpinan (manajer) dan pembantu pimpinan (manajer) yang dikembangkan
secara integral dalam konteks Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta disesuaikan dengan visi dan misi lembaga
pendidikan yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini ditulis untuk
membantu mempersiapkan manajemen sekolah bermutu terutama berkenaan dengan
1
manajemen kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan di
sekolah, baik itu dilakukan oleh para guru, komite sekolah, kepala sekolah, dan pihak
pihak yang terkait dengan mengembangkan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian kurikulum?
2. Apa yang dimaksud dengan pengertian manajemen kurikulum?
3. Bagaimana prinsip manajemen kurikulum?
4. Bagaimana fungsi manajemen kurikulum?
5. Bagaimana ruang lingkup manajemen kurikulum?
6. Bagaimana prosedur manajemen kurikulum?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui pengertian manajemen kurikulum
3. Untuk mengetahui prinsip manajemen kurikulum
4. Untuk mengetahui fungsi manajemen kurikulum
5. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum
6. Untuk mengetahui prosedur manajemen kurikulum
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
Menurut Taba dalam Nasution (2009) mengartikan kurikulum sebagai “a plan of
learning”, yakni suatu yang direncanakan untuk pelajaran anak. Pandangan tradisional
kurikulum, merumuskan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh murid untuk memperoleh ijasah.Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
mendefinisikan kurikulum sebagai “seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu Sehingga kurikulum merupakan rencana pembelajaran yang berisikan tujuan, isi
dan penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Sukmadinata dalam Hermino (2014:32) mengemukkan bahwa ada tiga
konsep tentang kurikulum, yaitu kurikulum sebagai subtansi, sebagai sistem dan sebagai
bidang studi. 1) Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu subtansi dipandang orang
sebagai suatu rencana kegiatan belajar, bagi murid-murid disekolah, atau suatu
pernangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada
suatu dokumen yang berisi rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-
mangajar, jadwal dan evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat mencakup lingkup tertentu,
suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi ataupun seluruh negara. 2) Kurikulum sebagai
suatu sistem, sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem
pendidikan bahakan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup struktur
personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum, melaksanakan,
mengevaluasi dan menyempurnakannya. 3) Kurikulum sebagai bidang studi, ini
merupakan bidang kajian para ahli kurikulum dan ahli pendididkan dan pengajaran.
Tujuan kurikulum sebagai bidang studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum
dan sistem kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian dan
percobaan, mereka menemukan halhal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat
bidang studi kurikulum.Sehingga dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan sebuah
acuan pedoman yang digunakan dalam sistem belajar mengajar.
3
B. Pengertian Manajemen Kurikulum
Manajemen adalah proses bekerja sama antara individu dan kelompok serta
sumber daya lainnya dalam mencapai tujuan organisasi adalah sebagai aktivitas majerial
(Harsey, 1988: 4).Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan,isi dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Rusman, 2009: 3).Manajemen kurikulum adalah suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen berbasis sekolah
(MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Oleh karena itu, otonomi yang
diberikan pada lembaga pendidikan dalam mengelola kurikulum secara mandiri dengan
memprioritaskan kebutuhan dan ketercapaian sasaran dalam visi dan misi lembaga
pendidikan tidak mengabaikan kebijaksanaan nasional yang telah ditetapkan (Rusman,
2009: 3).
Manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan manajemen berbasis sekolah. Lingkup manajemen kurikulum adalah
perencanaan, pengorganisasian, dan pengevaluasian. Menurut Rusman (2011),
manajemen kurikulum merupakan bagian integral dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan manajemen berbasis sekolah (MBS). Manajemen kurikulum
adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran
dengan titik berat pada usaha, meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran. Kurikulum dalam arti luas adalah
semua pengalaman yang diberikan oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama
mengikuti pendidikan. Dengan pengertian ini maka pengaturan halaman sekolah,
penempatan keranjang sampah atau ketatnya disiplin sekolah dijalankan ikut termasuk
dalam cakupan kurikulum karena semuanya itu akan menghasilkan suatu yang tercermin
pada lulusan. Pengembangan kurikulum berlandaskan manajemen, berarti melaksakan
kegiatan pengembangan kurikulum berdasarkan pola pikir manajemen, atau berdasarkan
proses manajemen sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen, yang terdiri dari :
4
1. Perencanaan kurikulum, yang dirancang berdasarkan analisis kebutuhan,
menggunakan model tertentu dan mengacu pada suatu desain kurikulum yang
efektif
2. Pengorganisasian kurikulum yang ditata baik secara struktural maupun secara
fungsional
3. Implementasi yakni pelaksanaan kurikulum di lapangan
4. Ketenagaan dalam pengembangan kurikulum
5. Kontrol kurikulum yang mencakup evaluasi kurikulum
6. Mekanisme pengembangan kurikulum secara menyeluruh
7. Segi manajemen dalam pelaksanaan kurikulum
5
2. Kurikulum secara Modern semua pengalaman aktual yang dimiliki siswa di
bawah pengaruh sekolah, sementara bidang studi adalah bagian kecil dari program
kurikulum secara keseluruhan.
3. Kurikulum masa Kini strategi yang digunakan untuk mengadaptasikan pewarisan
kultural dalam mencapai tujuan di sekolah.
6
Menurut Nana Syaodih S. prinsip pengembangan kurikulum terbagi menjadi dua prinsip
utama, yaitu:
1. Prinsip Umum
a. Prinsip Relevansi, yaitu ada dua macam relevansi yang harus ada pada
kurikulum, yaitu relevansi keluar dan relevansi dalam. Relevansi keluar
artinya tujuan, isi dan proses belajar yang tercakup dalam kurikulum
hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan dan perkembangannya.
Sedangkan relevansi dalam yaitu adanya kesesuaian atau konsistensi
antara komponenkomponen kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses
penyampaian, dan penilaian.
b. Prinsip Fleksibilitas, yaitu kurikulum hendaknya bersifat fleksibel, yaitu
dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan dan
latar belakang anak didik.
c. Prinsip Kontinuitas, yaitu kesinambungan. Perkembangan dan proses
belajar anak berlansung secara berkesinambungan, tidak terputus-putus
atau berhenti begitu saja.
d. Prinsip Praktis, yaitu mudah dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat
sederhana dan biayanya juga murah.
e. Prinsip Efektivitas yaitu, walaupun kurikulum harus murah dan sederhana
tetapi keberhasilannya tetap harus diperhatikan.
2. Prinsip Khusus
a. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan pendidikan.
b. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.
c. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar.
d. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran.
e. Prinsip yang berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
7
D. Fungsi Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum ini tidak hanya berfungsi untuk peserta didik semata,
namun juga berfungsi untuk para pendidik (guru). Adapun fungsi kurikulum terhadap
peserta didik yaitu kurikulum sebagai organisasi pengalaman belajar yang disusun dan
disiapkan untuk peserta didik sebagai salah satu konsumen. Dengan ini diharapkan
mereka akan memperoleh sejumlah pengalaman baru yang kelak dapat dikembangkan
seirama dengan perkembangannya guna melengkapi bekal hidupnya. Sebagai alat dalam
mencapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu menawarkan program-
program pada peserta didik yang akan hidup pada zamannya, dengan latar belakang
sosiohistoris dan kultural yang berbeda dengan zaman di mana kedua orang tuanya
berada.
Sedangkan fungsi kurikulum bagi guru yaitu sebagai pedoman kerja dalam
menyusun dan mengorganisasikan pengalaman belajar pada anak didik dan menjadi
pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka
meyerap sejumlah pengalaman yang diberikan. Sehingga pada masa mendatang mereka
dapat menjadi orang yang berhasil dalam bidang yang ditekuninya.Dengan adanya
kurikulum, sudah tentu tugas pendidik sebagai pengajar dan pendidik lebih terarah.
Pendidik juga merupakan salah satu kunci utama dalam menentukan dan sangat penting
dalam proses pendidikan, dan merupakan salah satu komponen yang berinteraksi secara
aktif dengan anak didik dalam pendidikan. Sebagai pedoman, kurikulum dijadikan sarana
yang berfungsi untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum suatu sekolah
memuat uraian mengenai jenis-jenis program apa yang dilaksanakan sekolah tersebut.
8
sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum yang integritas dengan peserta didik
maupun dengan lingkungan sekolah (Rusman, 2009: 4).
9
(wilayah/daerah/distrik), ditingkat nasional harus ada representasi guru. Level
perencanaan kurikulum menurut Oliva (1992:58) dimulai dari level kelas,
kemudian individual school, school district, state, region, nation dan world.
Representasi guru harus dominan dalam level kelas dan departemen.
Perencanaan kurikulum pendidikan Islam mensyaratkan adanya muatan
materi kurikulum yang memiliki jangkauan yang lebih jauh yaitu tidak hanya
membekali siswa dengan seperangkat kompetensi akademik saja melainkan
dengan kompetensi lainnya, tetapi juga muatan mata pelajaran yang membekali
siswa untuk siap dalam menghadapi kehidupan yang lebih abadi/ kekal yaitu
menghadap kehadirat Allah SWT. Sehingga jangkauan perencanaan
kurikulumnya tidak hanya berbunyi dunia kerja, tetapi dunia akhirat.
Adapun Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum Menurut Hamalik
(2016:172) semua jenis perencanaan kurikulum terjadi pada semuatingkat
pendidikan dan disesuaikan dengan tingkat kelas. Secara umum, sebuah
perencanaan kurikulum yang realistis disusun berdasarkan prinsip-prinsip berikut:
a. Prinsip 1, perencanaan kurikulum berkenaan dengan pengalaman-
pengalaman para siswa.
b. Prinsip 2, perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai
keputusan tentang konten dan proses.
c. Prinsip 3, perncanaan kurikulum mengandung keputusankeputusan
tentang berbagai isu dan topik.
d. Prinsip 4, perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.
e. Prinsip 5, perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai
tingkatan (level).
f. Prinsip 6, perncanaan kurikulum adalah sebuah proses yang
berkelanjutan.
10
pendekatan yang sesuai. Pendekatan dalam pengembangan kurikulum mempunyai
arti yang sangat luas. Hal tersebut bisa berarti penyusunan kurikulum baru
(curriculum construction), bisa juga penyempurnaan terhadap kurikulum yang
sedang berlaku (curriculum improvement)(Mulyasa, 2004:65)Menurut Hamalik
(2006:143) kurikulum dapat dikategorikan kedalam emapat kategori umum, yaitu
Humanistik, rekonstruksi sosial, teknologi dan akademik. Masing-masing kategori
memiliki perbedaan dalam hal apa yang harus diajarkan, oleh siapa diajarkan,
kapan dan bagaimana mengajarkannya.
3. Perencanaan Pengajaran
Perencanaan pada dasarnya bertujuan memberi pegangan bagi para pihak
yang terkait mulai dari level para pengambil kebijakan sampai pelaksana
dilapanagan agar mengetahui arah yang dituju untuk mengurangi dampak
perubahan, mengurangi pemborosan dan kesia-siaan, serta menetapkan acuan
yang memudahkan pengawasan.Secara khusus, fungsi perencanaan menurut
Mansoer dalam Hamalik (2016:214) adalah merumuskan tujuan, menentukan
strategi menyeluruh tentang cara pelaksanaan tugas untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan tersebut, serta menetapkan hirarki rencana secara menyeluruh
untuk mengintegrasikan dan mengordinasikan kegiatan yang diperlukan untuk
tercapainya tujuan organisasi.
4. Implementasi Kurikulum
Menurut Hamalik (2016:238) implementasi kurikulum adalah penerapan
atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan pada tahap
sebelumnya, kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan, sambil
senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik
peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
Implementasi ini juga sekaligus merupakan penelitian lapangan untuk keperluan
validasi sistem kurikulum itu sendiri.
11
5. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengetahui dan memutuskan apakah
program yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan semula.
12
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kurikulum merupakan sebuah acuan pedoman yang digunakan dalam sistem
belajar mengajar.
2. Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar
pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha, meningkatkan
kualitas interaksi belajar mengajar. Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal
pelajaran. Kurikulum dalam arti luas adalah semua pengalaman yang diberikan
oleh lembaga pendidikan kepada anak didik selama mengikuti pendidikan.
3. Prinsip manajemen kurikulum terdiri atas 5 yaitu produktivitas,
demokratis,kooperatif, efektivitas, dan mengarahkan visi,misi serta tujuan.
4. Fungsi kurikulum terbagi atas dua yaitu fungsi kurikulum bagai peserta didik dan
fungsi kurikulum bagi guru. fungsi kurikulum bagi peserta didik ialah kurikulum
sebagai organisasi pengalaman belajar yang disusun dan disiapkan untuk peserta
didik sebagai salah satu konsumen. sedangkan fungsi kurikulum bagi guru ialah
sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasikan pengalaman
belajar pada anak didik dan menjadi pedoman untuk mengadakan evaluasi
terhadap perkembangan anak didik dalam rangka meyerap sejumlah pengalaman
yang diberikan.
5. Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi kurikulum.
6. Prosedur manajemen kurikulum terbagi atas lima yaitu perencanaan kurikulum,
pendekatan pengembangan kurikulum, perencanaan pengajaran, implementasi
kurikulum, evalusasi kurikulum, dan pengembangan tujuan pendidikan.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah diuraikan, diharapkan bagi pembaca makalah ini agar
memahami tentang manajemen kurikulum, karena dengan memahami hal tersebut dapat
memudahkan kita dalam melakukan sebuah pemahaman tentang manajemen kurikulum.
13
DAFTAR PUSTAKA
14