Dosen Pengampu:
Dr. Irsyad, M.Pd
Nikmah Hayati, M.Pd
Oleh:
Kelompok 2
1. Anggi Silvia Ningsih (22006006)
2. Heru Paituh Rahmat (22004016)
3. Mila Maysa Putri (22004143)
4. Mohamad Syahroni Al Kausar (18076082)
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep, Proses, dan Peranan Guru dalam Administrasi Kurikulum” sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk tugas mata kuliah
Administrasi dan Supervisi Pendidikan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Irsyad, M.Pd dan Ibu
Nikmah Hayati, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Administrasi dan
Supervisi Pendidikan yang telah membimbing kami. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini bukanlah karya tulis yang sempurna karena
masih banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.
Kelompok 2
ii
DAFATAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam pembangunan
masyarakat dan negara. Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan
globalisasi, perubahan dalam sistem pendidikan menjadi semakin penting. Di
tengah perubahan ini, kurikulum menjadi fokus utama, karena itu adalah
kerangka dasar yang membentuk cara kita belajar dan mengajar. Kurikulum
yang baik dan relevan adalah kunci untuk menciptakan generasi masa depan
yang terampil, terdidik, dan siap menghadapi tantangan global.
Pentingnya kurikulum dalam pendidikan modern tidak dapat dipungkiri.
Namun, kurikulum bukanlah entitas statis yang hanya diterapkan secara
langsung. Sebaliknya, itu adalah konsep yang berkembang seiring waktu,
mencerminkan nilai-nilai masyarakat, kemajuan ilmu pengetahuan, dan
kebutuhan siswa. Administrasi kurikulum adalah proses yang kompleks yang
melibatkan pemilihan dan penyusunan materi pembelajaran, pengembangan
bahan ajar, serta evaluasi dan penyesuaian berkelanjutan.
Dalam konteks administrasi kurikulum, peran guru memiliki bobot yang
luar biasa. Guru adalah agen utama yang menghubungkan kurikulum dengan
siswa di kelas. Mereka bukan hanya pelaksana materi pembelajaran, tetapi juga
perancang dan fasilitator pengalaman belajar siswa. Kemampuan guru untuk
memahami, mengadaptasi, dan mengintegrasikan konsep dalam kurikulum ke
dalam pengajaran sehari-hari sangat menentukan keberhasilan pendidikan.
Oleh karena itu, makalah ini bertujuan untuk menggali lebih dalam tentang
konsep dasar dalam administrasi kurikulum, menjelaskan proses-proses yang
terlibat dalam mengelola kurikulum, dan menggarisbawahi peran guru dalam
implementasi yang efektif. Dengan memahami peran guru dalam administrasi
kurikulum, kita dapat meningkatkan mutu pendidikan dan memastikan bahwa
siswa menerima pendidikan yang relevan, berdaya saing, dan sesuai dengan
kebutuhan zaman.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini diantara lain sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum dan administrasi pendidikan?
2. Bagaimana proses administrasi kurikulum (perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi)?
3. Apa peranan guru dalam administrasi kurikumum?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan
makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kurikulum dan administrasi
pendidikan.
2. Untuk mengetahui dan memahami proses administrasi kurikulum
(perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi).
3. Untuk mengetahui dan memahami peranan guru dalam administrasi
kurikumum.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Adapun pengertian kurikulum menurut para ahli diantaranya sebagai
berikut:
a. Sudjana (2005) menyatakan bahwa kurikulum merupakan niat dan
harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program
pendidikan yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum
sebagai niat dan rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar
mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut yaitu pendidik dan
peserta didik.
b. Harsono (2005) mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan
pendidikan yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum
saat ini semakin berkembang, sehingga yang dimaksud dengan
kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh
program pembelajaran yang terencana dari institusi pendidikan
nasional.
c. Menurut Beaucham (1976) kurikulum diartikan sebagai dokumen
tertulis yang berisikan seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan
kepada peserta didik melalui pilihan berbagai disiplin ilmu dan rumusan
masalah dalam kehidupan sehari-hari.
d. Taba (1962) mengungkapkan bahwa kurikulum dianggap sebagai a plan
of learning yang artinya bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang
direncanakan untuk dipelajari oleh peserta didik.
2. Pengertian Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif
dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala
sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi
muridmurid. Karena pada dasarnya pengelolaan atau manajemen
pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek Belajar
mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya
4
dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga pendidikan
senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM. Kegiatan administrasi
dititikberatkan pada usaha-usaha pembinaan situasi belajarmengajar di
sekolah agar selalu terjamin kelancarannya.
5
jadwal pelajaran, penyusunan program pengjaran, dan penyusunan
persiapa (satuan acara pengajaran).
Ada yang mengemukakan pendapat bahwa perencanaan kurikulum
adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian dan karena itu dikerjakan oleh
para ahli atau “expert” dalam bidang perencanaan kurikulum. Menurut
pendapat ini kurikulum harus direncanakan baik-baik sebelumnya.
seringkali secara terperinci mengenai situasi belajar, dan semua murid di
semua sekolah tingkat tertentu mempunyai kurikulum yang kira-kira
seragam, Mengenai perencanaan dimuka atau “Pre-Planning” terdapat
perbedaan pendapat dalam hal sejauh mana perencanaan dimuka dapat
dilakukan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendiriannya, bahwa
tidak ada aspek-aspek kurikulum yang harus direncana jauh sebelum situasi
belajar berlangsung. Untuk penjelasan singkat, pendapat-pendapat yang
berbeda itu dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Kurikulum seharusnya direncanakan di muka secara terperinci oleh
“experts” dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.
b. Kurikulum direncanakan secara terperinci di muka oleh panitia yang
terdiri dari guru-guru dalam bentuk kumpulan mata pelajaran.
c. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya yang luas oleh panitia
yang terdiri dari guru-guru dalam bentuk pedoman kerja. perincian
dilakukan oleh guru berdasarkan kebutuhan-kebutuhan murid.
d. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasi dari
guru-guru dan tokoh-tokoh masyarakat. perincian dilakukan oleh
perencanaan bersama guru murid.
e. Kurikulum direncanakan oleh guru bersama murid pada waktu akan
belajar, tanpa perencanaan jauh dimuka.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kurikulum yang telah dirancang sebenarnya dilaksanakan
di lembaga atau sekolah masing-masing. Kurikulum dapat dikatakan
berhasil jika siswa menguasai materi yang telah disusun dalam kurikulum.
Pelaksanaan kurikulum direalisasikan dalam proses belajar mengajar dan
6
sesuai dengan tuntunan dari kurikulum yang diharapkan. Sembilan pokok
kegiatan pelaksanaan yaitu:
a. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas kepala sekolah.
b. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas baru Kegiatan yang
berhubungan dengan murid.
c. Kegiatan berhubungan dengan proes belajar mengajar kegiatan-kegiatan
ekstra kulikuler.
d. Kegiatan pelaksanaan evaluasi.
e. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat.
f. Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan kegiatan yang berkenaan.
dengan usaha peningkatan mutu profesionalitas guru.
g. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat.
h. Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan.
i. Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningkatan mutu
profesionalitas guru.
Langkah-langkah pelaksanaan yaitu:
a. menyusun rencana silabus dan RPP
b. menjabarkan materi
c. penentuan strategi dan metode belajar
d. menyediakan sumber, alat dan alat penilaian proses dan hasil belajar,
e. penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
f. pengaturan lingkungan pembelajaran.
Pelakasanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan, yaitu pelaksaaan
kurikulum tingkatan sekolah yang dipandu oleh kepala sekolah dan
pelaksanaan kurikulum tingkat kelas yang dilaksanakan oleh guru.
3. Pengawasan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilaian
dan penjagaan. Pengawasan adalah pemeriksaan untuk memastikan apakah
semuanya berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Fungsi dari pengawasaan ialah: mencegah terjadinya penyelewengan,
kelalaian, dan untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi agar tidak ada
7
hambatan. Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan.
Proses pengawasan dilakukan dengan cara, yakni: pemantauan, supervise,
pelaporan, dan tindak lanjut.
4. Evaluasi
Langkah terakhir dalam administrasi kurikulum adalah evaluasin dari
kurikulum tersebut. Evaluasi adalah proses yang berkelanjutan di mana data
yang terkumpul dan dibuat pertimbangan untuk tujuan memperbaiki sistem.
Evaluasi yang seksama adalah sangat esensial dalam pengembangan
kurikulum. Evaluasi dirasa sebagai suatu proses membuat keputusan,
sedangkan riset sebagai proses pengumpulan data sebagai dasar
pengambilan keputusan.
8
rumusan kurikulum benar-benar terencana cengan baik, sehingga dalam
pelaksanaannya dapat berjalan dengan baik pula (Astuti et al., 2022).
Peran guru lebih banyak dalam tataran kelas, berikut ini dijelaskan peran
guru dalam administrasi kurikulum, yaitu:
1. Implementer
Guru berperan dalam mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya, guru hanya menerima kebijakan perumus
kurikulum. Guru tidak memiliki ruang baik untuk menentukan
isiskurikulum maupun menentukan target kurikulum. Pada fase
implementator peran guru dalam pengembangan kurikulum hanya sebatas
menjalankan kurikulum yang telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters
Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, tetapi juga sebagai
penyelaras kurikulum dengan karakteristik kebutuhan siswa dan kebutuhan
daerah. Dalam fase ini guru memberikan kewenangan untuk menyelesaikan
kurikulum yang sudah ada dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal
3. Developers
Guru berwenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi
juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta
bagaimana mengukur keberhasilannya, Sebagai pengembang kurikulum
sepenuhnya, guru dapat menyususn kurikulum sesuai dengan karakteristik,
visi dan misi sekolah serta sesuai dengan pengalaman belajar yang
dibutuhkan siswa.
4. Researchers
Peran guru sebagai peneliti kurikulum Peran ini dilaksanakan sebagai
bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam
meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran guru
sebagai peneliti guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai
komponen kurikulum.
9
Senada dengan itu, guru memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, sebagai berikut:
a. Pengelolaan administratif
b. Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum
c. Guru sebagai tenaga profesi kependidikan
d. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum
e. Meningkatkan keberhasilan sistem instruksional
f. Pendekatan kurikulum
g. Meningkatkan pemahaman konsep diri
h. Memupuk hubungan yang harmonis dengan siswa (Maula et al., 2021).
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum adalah rencana pembelajaran yang mencakup semua
pengalaman belajar siswa, dan administrasi kurikulum melibatkan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kurikulum. Peran guru sangat penting
dalam administrasi kurikulum, dari implementasi hingga pengembangan dan
penelitian kurikulum. Guru bertanggung jawab untuk memastikan kurikulum
berhasil dijalankan dan mencapai tujuan pendidikan.
B. Saran
Dari pembahasan yang telah ditulis dalam makalah ini diharapkan kepada
seluruh pembaca terutama pada diri penulis sendiri hendaknya lebih
mempelajari tentang administrasi dan supervisi pendidikan terutama mengenai
konsep, proses, dan peranan guru dalam administrasi kurikulum. Diharapkan
bagi seluruh mahasiswa ataupun pembaca lainnya untuk bisa memahami
tentang adminitrasi kurikulum tersebut agar mempunyai pengentahuan dan
pemahaman terkait dengan pendidikan
11
DAFTAR PUSTAKA
12
HALAMAN KONTRIBUSI
13