Pengelolaan Pendidikan
Disusun Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
pengelolaan pendidikan dengan materi pembahasan “Pengelolaan Kurikulum” ini
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu Chairunnisa, M.Pd selaku dosen mata kuliah pengelolaan
pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan, pengetahuan serta penunjang atau referensi materi mata kuliah
pengelolaan pendidikan terkait dengan “Pengelolaan Kurikulum”. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang.
Semoga makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
1. Pengertian Kurikulum 3
2. Pengertian Pengelolaan 4
A. Kesimpulan 13
B. Saran 13
Daftar Pustaka 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan tidak akan terlepas dari kurikulum. Kurikulum
oleh pemerintah disusun, direncanakan, dan di aplikasikan untuk mempermudah
instansi pendidikan baik negeri maupun swasta dalam menjalankan program
pendidikan sesuai dengan prinsipnya.
Seperti yang diketahui kurikulum yang dibuat oleh Pemerintah Pusat
adalah kurikulum standar yang berlaku secara nasional. Padahal kondisi sekolah
pada umumnya sangat beragam. Dengan demikian dalam implementasinya,
sekolah dapat mengembangkan (memperdalam, memperkaya, dan memodifikasi),
namun tidak boleh mengurangi isi kurikulum yang berlaku secara nasional.
Berbicara mengenai pengelolaan kurikulum, ternyata adalah dua hal yang
berbeda. Pengelolaan merupakan upaya menata sumber daya agar organisasi
terwujud secara produktif. Sedangkan kurikulum berkaitan dengan sesuatu yang
dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang dilakukan, termasuk
kegiatan belajar mengajar di kelas. Dalam bentuk sistem ini kurikulum akan
berjalan menuju suatu tujuan pendidikan dengan adanya saling kerja sama
diantara seluruh subsistemnya.
Jadi pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman
belajar yang membutuhkan strategi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas
belajar bagi siswa. Pengelolaan kurikulum harus diarahkan agar proses
pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan oleh
siswa agar tujuan pendidikan dapat tercapai.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan?
2. Apakah yang dimaksud dengan kurikulum?
3. Apakah yang dimaksud dengan pengelolaan kurikulum?
4. Bagaimana ruang lingkup pengelolaan kurikulum?
5. Apa saja kegiatan dalam pengelolaan kurikulum?
6. Apa saja tahapan pengelolaan kurikulum?
7. Apa saja peran dan fungsi kurikulum?
8. Apa saja landasan pengembangan kurikulum?
C. Tujuan
1. Memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan pengelolaan.
2. Memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan kurikulum.
3. Memberikan penjelasan apa yang dimaksud dengan pengelolaan
kurikulum.
4. Mengetahui ruang lingkup pengelolaan kurikulum.
5. Mengetahui kegiatan dalam pengelolaan kurikulum.
6. Mengetahui tahapan pengelolaan kurikulum.
7. Mengetahui peran dan fungsi kurikulum.
8. Mengetahui landasan pengembangan kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman
Yunani kuno yang berasal dari kata curir dan curere pada waktu itu kurikulum
diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Pada selanjutnya
istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan. Salah satu pengertian
kurikulum secara sempit di kemukakan oleh Carter V Good mengatakan bahwa
pengertian kurikulum merupakan pengertian yang sempit dan tradisional.
Kurikulum sekedar memuat dan membatasi pada sejumlah mata pelajaran yang di
berikan guru/ sekolah kepada peserta didik guna mendapatkan ijazah atau
sertifikat.
Pengertian kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada bab 1 disebutkan tentang pengertian
kurikulum sebagai seperangkat rencana daan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Pengertian kurikulum yang lebih luas lagi dikemukakan oleh Nana
Sudjana yang mengartikan kurikulum sebagai program dan pengalaman belajar
serta hasil-hasil belajar yang diharapkan, yang diformulasikan melalui
pengetahuan dan kegiatan yang disusun secara sistematis, diberikan kepada
peserta didik dibawah tanggung jawab sekolah untuk pertumbuhan atau
perkembangan pribadi dan kompetensi sosial peserta didik. Kurikulum berkaitan
dengan sesuatu yang dijadikan pedoman dalam segala kegiatan pendidikan yang
dilakukan, termasuk kegiatan belajar mengajar di kelas.
Dari berbagai pendapat tentang pengertian kurikulum dapat disimpulkan
bahwa kurikulum adalah mencakup baik kurikulum potensial yang berwujud buku
dokumen kurikulum dan pedoman pelaksanaannya maupun aktualisasi atau
implementasinya di lapangan oleh para guru.
2. Pengertian Pengelolaan
Pengelolaan merupakan kegiatan engineering yaitu kegiatan to produce, to
implement and to appraise the effectiveness of the curriculum. Pengelolaan juga
diartikan sebagai upaya menata sumber daya agar organisasi terwujud secara
produktif.
b. Pelaksanaan kurikulum
Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah
dikembangkan yang kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan
dengan menyesuaikan terhadap situasi dilapangan.
Prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum:
a) Perolehan kesempatan yang sama.
b) Berpusat pada anak.
c) Pendekatan dan kemitraan.
c. Penilaian kurikulum
Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan
kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggung jawabkan untuk membuat
keputusan mengenai suatu kurikulum.
Prinsip-prinsip penilaian kurikulum:
a) Tujuan tertentu, artinya setiap program penilaian kurikulum terarah dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
b) Bersifat objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersumber dari
data yang nyata dan akurat.
c) Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat
dalam ruang lingkup kurikulum.
d) Kooperatif, dan bertanggung jawab dalam perencanaan.
e) Efesien dalam penggunaaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yang
menjadi sarana penunjang.
f) Berkesinambungan.
d. Perbaikan kurikulum
Perbaikan kurikulum intinya adalah untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang dapat disoroti dari dua aspek, proses, dan produk. Kriteria proses
menitik beratkan pada efisiensi pelaksanaan kurikulum dan sistem intruksional,
sedangkan kualitas produk melihat pada tujuan pendidikan yang hendak dicapai
dan output (kelulusan siswa).
c. Tahap Pelaksanaan
Tugas utama kepala sekolah adalah melakukan supervisi, dengan tujuan
untuk membantu guru menemukan dan mengatasi kesulitan yang dihadapi.
Dengan cara itu guru akan merasa didampingi pimpinan, sehingga akan
meningkatkan semangat kerjanya.
d. Tahap Pengendalian
Pada tahap ini, paling tidak ada dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:
a) Jenis evaluasi dikaitkan dengan tujuannya.
b) Pemanfaatan hasil evaluasi.
b. Landasan Psikologis
1) Psikologi Perkembangan Anak
Untuk memahami perkembangan siswa, Piaget mengemukakan teori
perkembangan kognitif (intelektual). Kemampuan kognitif merupakan suatu yang
fundamental yang mengarahkan dan membimbing perilaku anak. Tahapan
perkembangannya yaitu:
a) Tahap sensorik motorik : 0 – 2 tahun yaitu Mulai meniru, berbicara, dan
meniru suara binatang.
b) Tahap pra operasi : 2 – 7 tahun yaitu Berupa tindakan-tindakan kognitif :
mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda-benda menurut
urutan tertentu dan membilang.
c) Tahap operasi konkrit : 7 – 11 tahun yaitu Konsep kekekalan yang
berkembang yaitu:
Kekekalan banyak (6 - 7 tahun)
Kekekalan materi (7 - 8 tahun)
Kekekalan panjang (7 - 8 tahun)
Kekekalan luas (8 - 9 tahun)
Kekekalan berat (9 - 10 tahun)
Kekekalan volum (11 - 12 tahun)
d) Tahap operasi formal : 11 tahun dst yaitu Kemampuan penalaran hipotek-
deduktif, yaitu kemampuan untuk menyusun serangkaian hipotesa dan
mengujinya. Kemampuan berpikir kombinatorial, yaitu kemampuan
menyusun kombinasi-kombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam
suatu sistem.
2) Psikologi Belajar
Menurut aliran Behavioristik, Belajar pada hakikatnya adalah
pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindra dengan
kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon. Karena
itu teori ini dinamakan teori Stimulus – Respons.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa pendidikan sangat erat kaitannya dengan
pengelolaan kurikulum, maka Pengelolaan Kurikulum harus diarahkan agar
proses pembelajaran berjalan dengan baik, dengan tolak ukur pencapaian tujuan
oleh siswa. Untuk menghadapi perkembangan zaman yang akan terus berubah
secara dinamis kita perlu senantiasa mempersiapkan diri kita dalam menghadapi
segala perubahan terhadap sesuatu. Sama dengan kurikulum yang setiap
zamannya pasti mengalami perubahan dan perkembangan kita harus bisa
menyikapi dan mengaplikasikan perubahan tersebut secara bijak dan fleksibel.
Disini kurikulum senantiasa berkembang dan menyelaraskan diri dengan
kemajuan zaman.
Begitu besar pentingnya pendidikan, untuk kemajuan pendidikan
Indonesia diperlukannya suatu kurikulum. Kurikulum merupakan program yang
terencana dan menyeluruh yang menggambarkan kualitas pendidikan suatu
bangsa, sehingga kurikulum memegang peran strategis dalam kemajuan bangsa
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pengelolaan kurikulum yang berupa
dinamis dan integratif, dengan melalui langkah-langkah yang sistematis
profesional, dan melibatkan seluruh aspek yang terkait dalam tercapainya tujuan
pendidikan nasional.
B. Saran
Dalam memajukan pendidikan di Indonesia perlu adanya pengelolaan
kurikulum yang lebih sistematis, fleksibel, efektif dan efisien untuk menunjang
kegiatan belajar dan mengajar. Perlu kerjasama berbagai pihak untuk dapat
memajukan pendidikan dengan cara menyikapi setiap dinamika perubahan zaman
secara bijak. Karena pada hakikatnya setiap waktu pasti akan berganti dan
perubahan serta perkembangan kurikulum serta pengelolaannya akan turut
berkembang sesuai tuntutan zaman dan tantangan zaman.
Dalam pengumpulan materi pembahasan diatas tentunya kami banyak
mengalami kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu hendaknya pembaca
memberikan tanggapan dan tambahan terhadap makalah kami. Sebelum dan
sesudahnya kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA