“Administrasi Kurikulum”
Oleh Kelompok 1:
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah
aspek kurikulum.Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran
strategis dalam sistem pendidikan.Kurikulum merupakan suatu sistem program
pembelajaran untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan, sehingga
kurikulum memegang peranan penting dalam mewujudkan sekolah yang bermutu atau
berkualitas.Adanya beberapa program pembaruan dalam bidang pendidikan nasional
merupakan salah satu upaya untuk menyiapkan masyarakat dan bangsa Indonesia yang
mampu mengembangkan kehidupan demokratis yang mantap dalam memasuki era
globalisasi dan informasi sekarang ini.Salah satu aspek yang dapat mempengaruhi
keberhasilan kurikulum adalah pemberdayaan bidang manajemen atau pengelolaan
kurikulum di lembaga pendidikan yang bersangkutan. Pengelolaan kurikulum pada
tingkat satuan pendidikan atau sekolah perlu dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga
dan pembantu pimpinan yang dikembangkan secara integral dalam konteks Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) serta
disesuaikan dengan visi dan misi lembaga pendidikan yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum?
2. Bagaimana proses administrasi kurikulum?
3. Bagaimana peran guru dalam administrasi kurikulum?
C. Tujuan Penulisan
Dari latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kurikulum.
2. Untuk mengetahui proses administrasi kurikulum.
3. Untuk mengetahui peran guru dalam proses administrasi kurikulum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah “currere” yang berarti
lapangan perlombaan lari yang ada garis start dan garis finis. Pada saat itu, pengertian
kurikulum adalah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa yang bertujuan
untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti,
bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran sebagaimana halnya
seorang pelari telah menempuh suatu jarak antara suatu tempat ke tempat lainnya dan
akhirnya mencapai finish.
Pengertian kurikulum menurut para ahli :
a) Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) – Kurikulum merupakan niat & harapan yang
dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan yang dilaksanakan
oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat & rencana, sedangkan
pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat didalam proses tersebut
yaitu pendidik dan peserta didik.
b) Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi pedagogis yang
termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses belajar mengajar.
c) Harsono (2005) – Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan
yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin
berkembang, sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai
gagasan pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari
institusi pendidikan nasional.
d) Drs. Cece Wijaya, dkk – Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas yakni meliputi
keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah
e) George A. Beaucham (1976) – Kurikulum diartikan sebagai dokumen tertulis yang
berisikan seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik melalui
pilihan berbagai disiplin ilmu dan rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah
meliputi:
a) Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan
Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah
untuk :
Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses belajar
mengajar.
Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat dilakukan secara
bertahap dan tepat.
Fungsi program pengajaran semester atau caturwulan ini adalah:
Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu semesteran dan
caturwulan
Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan terhadap guru.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran
semester/caturwulan yaitu:
Mempelajari GBPP (Garis besar program pembelajaran) mata pelajaran yang dibina.
Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP (Garis besar
program pembelajaran) menjadi beberapa satuan bahasan.
Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selam satu semester/caturwulan.
Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah (belajar) selam satu
semeter/caturwulan dengan melihat kalender pendidikan sekolah yang bersangkutan.
Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai dengan
hari efektif sekolah.
Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan banyaknya minggu
efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.
b) Penyusunan Persiapan Mengajar Yang Akan Digunakan Dan Dipedomani Oleh
Guru Dalam Melaksanakan Proses Belajar Mengajar Di Kelas.
c) Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
d) Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler
3. Pengawasan
Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan. Sedangkan dalam
kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan penjagaan, jadi pengawasan
berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik. Menurut Winardi, pengawasan adalah
semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil
aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk memastikan
bahwa apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki. Pengawasan itu meliputi
pemeriksaan apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi
yang dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Menurut Simbolon (2004: 62) Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari pengawasan, Simbolon (2004: 62)
mengemukakan bahwa, fungsi dari Pengawasan yaitu:
Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur
yang ditentukan.
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan kelemahan,
agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.
Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan tidak
mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.
Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni Pengembangan
Pedoman Kurikulum dan Pengembangan Pedoman Instruksional.
a) Pedoman Kurikuklum, meliputi:
Latar belakang yang berisi rumusan Falsafah dan tujuan lembaga pendidikan,
populasi yang menjadi sasaran, rasional bidang studi atau mata kuliah, struktur
organisasi bahan pelajaran.
Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan yakni
Scope (ruang lingkup) dan Sequence-nya (urutan pengajiannya).
Desain evaluasi termasuk strategis revisi atau perbaikan kurikulum mengenai:
Bahan pelajaran (Scope dan Sequence) Organisasi bahan dan strategi
intruksionalnya
b) pedoman instruksional
Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk menguraikan isi pedoman
kurikulum agar lebis spesifik sehingga lebih mudah untuk mempersiapkannya sebagai
pelajaran dalam kelas. dengan demikian apa yang diajarkan benar-benar bersumber dari
pedoman kurikulum.
4. Evaluasi
1) Evaluasi Hasil Belajar
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna memberikan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar
yang telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah:
Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk memperbaiki
cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta
menempatkan siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam belajar
dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas pelajaran.
Menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian laporan
kepada orang tua, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.
2) Evaluasi Program Pengajaran
Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan
dengan sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang
mendukung atau menghambat keberhasilan program tersebut.
Peran guru lebih banyak dalam tataran kelas, berikut ini dijelaskan peran guru dalam
administrasi kurikulum, yaitu :
1. Implementer Guru berperan dalam mengaplikasikan kurikulum yang sudah ada. Dalam
melaksanakan perannya, guru hanya menerima kebijakan perumus kurikulum. Guru tidak
memiliki ruang baik untuk menentukan isis kurikulum maupun menentukan target kurikulum.
Pada fase implementator peran guru dalam pengembangan kurikulum hanya sebatas
menjalankan kurikulum yang telah disusun (sebelum reformasi pendidikan).
2. Adapters Guru berperan lebih dari sebagai pelaksana kurikulum, tetapi juga sebagai
penyelaras kurikulum dengan karakteristik kebutuhan siswa dan kebutuhan daerah. Dalam
fase ini guru memberikan kewenangan untuk menyelesaikan kurikulum yang sudah ada
dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal.
3. Developers Guru berwenang dalam mendesain kurikulum. Guru bukan saja dapat
menentukan tujuan dan isi pelajaran yang akan disampaikan, akan tetapi juga dapat
menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta bagaimana mengukur
keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya, guru dapat menyususn
kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah serta sesuai dengan pengalaman
belajar yang dibutuhkan siswa.
4. Researchers Peran guru sebagai peneliti kurikulum. Peran ini dilaksanakan sebagai bagian
dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya
sebagai guru. Dalam pelaksanaan peran guru sebagai peneliti guru memiliki tanggung jawab
untuk menguji berbagai komponen kurikulum.
Senada dengan itu, guru memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan
kurikulum, sebagai berikut :
Abuninata. 2005. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta : Gaya Media Pratama. Hal. 176.