Disusun oleh:
Nama
Nim
PEMBAHASAN
1. Pengertian Kurikulum
Kata kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah currere secara
harafiah berarti lapangan perlombaan lari. Sedangakan secara etimologis kurikulum berasal
dari bahasa Yunani yaitu carier artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi,
istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga pada zaman Romawi kuno di Yunani yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai
garis finish.
Dalam bahasa Arab kata kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti
jalan yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum
pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan
media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan
pendidikan.
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum
dapat diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa untuk dapat
menamatkan pendidkannya pada lembaga pendidikan tertentu, sedangkan secara luas kurkulum
diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa mengikuti
pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu.Sementara itu dalam UU No. 2 Tahun 1989
mengemukakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar
Di dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005, tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP), dinyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah dengan berpedoman pada standar isi (SI) dan
standar kompetensi lulusan (SKL), serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh
BSNP dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
Sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau dipelajari siswa di sekolah
atau perguruan tinggi untuk memperoleh ijazah tertentu; dan Sejumlah mata
pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga pendidikan atau suatu
departemen.
Dalam sejarah kurikulum Indonesia sering kali melakukan penggantian kurikulum sepert:
penyusunan
perencanaan
kurikulum
atau
Pre-Planning
terdapat
a.
guru-
yang terdiri dari guru-guru dalam bentuk pedoman kerja. perincian dilakukan
oleh guru berdasarkan kebutuhan-kebutuhan murid.
d. Kurikulum direncanakan dalam garis besarnya berisi partisipasi dari guruguru dan tokoh-tokoh masyarakat. perincian dilakukan oleh perencanaan
bersama guru murid.
e.
B. Pelaksanaan
Kurikulum disusun dengan baik dan sempurna tidak akan mempunyai arti apabila tidak
di implementasikan dengan baik dikelas. Dalam pengimplementasian kurikulum ini
peran guru sangat menentukan sekali. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam
pelaksanaan kurikulum disekolah meliputi:
Penyusunan program pengajaran semester.
Penyusunan perssiapan pengajaran
Pelaksanaan proses belajar mengajar
Evaluasi pelaksanaan proses belajar mengajar
C. Pengawasaan / Pengembangan Kurikulum
Dalam Pengembangan Kurikulum terdapat dua proses utama, yakni
Pengembangan Pedoman Kurikulum dan Pengembangan Pedoman Instruksional.
a. Pedoman Kurikuklum, meliputi:
Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih terinci yang diberikan
b.pedoman instruksional
Pedoman Instruksional diperoleh atas usaha pengajar untuk
menguraikan isi pedoman kurikulum agar lebis spesifik sehingga lebih
mudah untuk mempersiapkannya sebagai pelajaran dalam kelas. dengan
demikian apa yang diajarkan benar-benar bersumber dari pedoman
kurikulum.
D. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum
1.Evaluasi pelaksanaan kurikulum dilakukan melalui 2 cara yaitu:
Melalui evaluasi hasil belajar
Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah :
a. memberikan umpan balik pada guru dan siswa dengan
tuuan
telah
ditentukan.
Melalui efektivitas kurikulum.
Menentukan faktor biaya, waktu dan tingkat keberhasilan kurikulum.
Sering kita lihat bahwa kurikulum dirombak tanpa evaluasi yang sistematis. Jika
evaluasi diadakan secara terus-menerus mungkin tak perlu kurikulum diganti seluruhnya,
akan tetapi dapat senantiasa di perbaiki dan disempurnakan serta disesuaikan dengan
perkembangan zaman.
3. Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum
Guru merupakan unsur terpenting dalam administrasi kurikulum , tanpa peranan guru
kurikulum yang
pendidikan tidak akan mencapai hasil yang diharapkan tanpa keikutsertaan guru secara
optimal. Perlu diperhatikan bahwa fungsi guru sebagai administrator akan terdapat
perbedaan jika guru itu sebagai guru kelas (di Sekolah Dasar) dibandingkan dengan guru
bidang studi di sekolah lanjutan.
Adapun peran guru dalam administrasi kurikulum yaitu menyusun sebuah
kurikulum sebagai pedoman proses kegiatan belajar dan mengajar dalam sebuah
instansi guna mensukseskan dan memperlancar kegiatan yang bermanfaat di instansi
tersebut.
Referensi: