Disusun oleh :
NOVA SARI ZAPUTRI
17031031
Dosen Pengampu : Hade Afriansyah S.Pd, M.Pd
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum berasal dari bahasa latin yang kata dasarnya adalah “currere” yang
berarti lapangan perlombaan lari yang ada garis start dan garis finis. Pada saat itu,
pengertian kurikulum adalah jangka waktu pendidikan yang harus ditempuh oleh
siswa yang bertujuan untuk memperoleh ijazah. Dalam hal ini, ijazah pada
hakikatnya merupakan suatu bukti, bahwa siswa telah menempuh kurikulum yang
berupa rencana pelajaran sebagaimana halnya seorang pelari telah menempuh
suatu jarak antara suatu tempat ke tempat lainnya dan akhirnya mencapai finish.
Pengertian kurikulum menurut para ahli :
a. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005) – Kurikulum merupakan niat &
harapan yang dituangkan kedalam bentuk rencana maupun program pendidikan
yang dilaksanakan oleh para pendidik di sekolah. Kurikulum sebagai niat &
rencana, sedangkan pelaksaannya adalah proses belajar mengajar. Yang terlibat
didalam proses tersebut yaitu pendidik dan peserta didik.
b. Prof.Dr. Henry Guntur Tarigan – Kurikulum ialah suatu formulasi
pedagogis yang termasuk paling utama dan terpenting dalam konteks proses
belajar mengajar.
c. Harsono (2005) – Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu
gagasan pendidikan yang diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat
ini semakin berkembang, sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak
hanya sebagai gagasan pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang
terencana dari institusi pendidikan nasional.
d. Drs. Cece Wijaya, dkk – Mengartikan kurikulum dalam arti yang luas
yakni meliputi keseluruhan program dan kehidupan didalam sekolah
e. George A. Beaucham (1976) – Kurikulum diartikan sebagai dokumen
tertulis yang berisikan seluruh mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta
didik melalui pilihan berbagai disiplin ilmu dan rumusan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Hilda Taba (1962) – Kurikulum dianggap sebagai a plan of
learning yang artinya bahwa kurikulum merupakan sesuatu yang direncanakan
untuk dipelajari oleh peserta didik.
g. Prof. Drs. H. Darkir – Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat
dalam mencapai tujuan pendidikan. Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan
bukan program pengajaran, sehingga program itu direncanakan dan dirancang
sebagai bahan ajar dan juga pengalaman belajar.
Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara continue terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Pada
tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah menjamin
adanya program pengajaran yang baik bagi muridmurid. Karena pada dasarnya
pengelolaan atau manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak
pada Praktek Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada
hakikatnya segala upaya dan kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau
lembaga pendidikan senantiasa diarahkan pada suksesnya PBM. Kegiatan
administrasi dititikberatkan pada usaha-usaha pembinaan situasi belajarmengajar
di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya. Kegiatan administrasi kurikulum
yang terpenting disini dapat disebutkan dua hal yaitu sebagai berikut :
Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru
b. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru ini yaitu meliputi :
a. Pembagian tugas pengajar dan tugas piket.
b. Pengaturan bimbingan guru terhadap siswa.
c. Penyusunan satuan pelajaran.
d. Penyusunan program kegiatan mgbs (majelis guru bidang studi) dan
pelaksanaannya dalam rangka peningkatan kemampuan tugas profesionalnya.
e. Pembagian tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakulikuler.
f. Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
2. Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-
mengajar kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-
mengajar ini yaitu meliputi :
a. Penyusunan jadwal pelajaran.
b. Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu (catur
wulan, semesteran, tahunan).
c. Pengisian daftar kemajuan murid.
d. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
e. Laporan hasil evaluasi.
f. Kegiatan bimbingan penyuluhan.
3. Kegiatan yang menyangkut Siswa
a. Menentukn jumlah dan syarat siswayang akan diterima.
b. Perencanaan untuk pengarahan dan pelayanan siswa dalam
menyelesaikan suatu program.
c. Merencanakan yang melaksanakan peraturan kenaikan kelaslas bagi .
d. Menentukan kelas bagi siswa yang diterima dan naik kelas.
e. Pencatatan segala sesuatu mengenai kegiatan siswa dan hasilnya
disekolah.
Fungsi Kurikulum
Menurut Sutopo dan Soemanto sebagaimana dikuti oleh Muhammad Joko
Susilo kurikulum berfungsi:[4][4]
1. Kurikulum dalam rangka mencapai tujuan. Bila tujuan pendidikan yang
diinginkan tidak tercapai orang cenderung meninjau kembali alat yang digunaka
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Bagi siswa kurikulum berfungsi sebagai organisasi belajar yang harus
dikuasai dan dikembangka seirama perkembangan siswa.
3. Bagi guru, kurikulum berfungsi
a) sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman
belajar siswa.
b) sebagai alat untuk mengadakan evaluasi perkembangan siswa
c) sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan.
. Bagi kepala sekolah dan pembiña sekolah kurikulum berfungsi
a) sebagai pedoman dalam melaksanakan fungsi supervisi, yaitu memperbaiki
situasi belajar.
b) sebagai pedoman untuk fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk
menunjang situasi belajar.
c) sebagai pedoman dalam fungsi supervisi untuk membantu guru dalam
memperbaiki situasi belajar.
d) sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.
5. Bagi orang tua murid, kurikulum. berfungsi sebagai panduan untuk
membantu anak.
6. Bagi sekolah pada tingkatan di atasnya, kurikulum berfungsi sebagai
pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan dan penyiapan tenaga
guru.
7. Bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah, kurikulum berfungsi dalam
memberikan bantuan guru dalam memperlancar pelaksanaan program pendidikan
yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua/masyarakat untuk
menyempurnakan program pendidikan di sekolah agar bisa lebih serasi dengan
kebutuhan masyarakat dan dunia kerja.
Konsep Kurikulum
Konsep terpenting yang perlu mendapatkan penjelasan dalam teori kurikulum
adalah konsep kurikulum. Ada tiga konsep tentang kurikulum, kurikulum sebagai
substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi.[5][5]
a. Konsep pertama, kurikulum sebagai suatu substansi/rencana :
Suatu kurikulum, dipandang orang sebagai suatu rencana kegiatan belajar
bagi murid-murid di sekolah, atau sebagai suatu perangkat tujuan yang ingin
dicapai. Suatu kurikulum juga dapat menunjuk kepada suatu dokumen yang berisi
rumusan tentang tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar-mengajar, jadwal, dan
evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis
sebagai hasil persetujuan bersama antara para penyusun kurikulum dan pemegang
kebijaksanaan pendidikan dengan masyarakat. Suatu kurikulum juga dapat
mencakup lingkup tertentu, suatu sekolah, suatu kabupaten, propinsi, ataupun
seluruh negara.
b. Konsep kedua, adalah kurikulum sebagai suatu sistem
Sistem kurikulum merupakan bagian dari sistem persekolahan, sistem
pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum mencakup
struktur personalia, dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun suatu
kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari
suatu sistem kurikulum adalah tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari
sistem kurikulum adalah bagaimana memelihara kurikulum agar tetap dinamis.
c. Konsep ketiga, kurikulum sebagai suatu bidang studi:
Yaitu bidang studi kurikulum. Ini merupakan bidang kajian para ahli
kurikulum dan ahli pendidikan dan pengajaran. Tujuan kurikulum sebagai bidang
studi adalah mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan sistem kurikulum.
Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep dasar
tentang kurikulum. Melalui studi kepustakaan dan berbagai kegiatan penelitian
dan percobaan, mereka menemukan hal-hal barn yang dapat memperkaya dan
memperkuat bidang studi kurikulum.
Seperti halnya para ahli ilmu sosial lainnya, para ahli teori kurikulum juga
dituntut untuk :
1. mengembangkan definisi-definisi deskriptif dan preskriptif dari istilah-
istilah teknis
2. mengadakan klasifikasi tentang pengetahuan yang telah ada dalam
pengetahuan-pengetahuan baru
3. melakukan penelitian inferensial dan prediktif
4. mengembangkan subsubteori kurikulum, mengembangkan dan
melaksanakan model-model kurikulum.
Keempat tuntutan tersebut menjadi kewajiban seorang ahli teori
kurikulum. Melalui pencapaian keempat hal tersebut baik sebagai subtansi,sebagai
sistem, maupun bidang studi kurikulum dapat bertahan dan dikembangkan.
Senada dengan itu, guru memegang peranan yang sangat penting dalam
pengembangan kurikulum, sebagai berikut:
1. Pengelolaan administratif
2. Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum
3. Guru sebagai tenaga profesi kependidikan
4. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum
5. Meningkatkan keberhasilan sistem instruksional
6. Pendekatan kurikulum
7. Meningkatkan pemahaman konsep diri
8. Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis dengan siswa
DAFTAR PUSTAKA