PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELOMPOK 7:
Devani Oktafiana 18180046
Gusmayanti 18180048
Khairatunnisak 18180049
Sherly Kurnia 18180050
Winda Surya 18180051
Yora Aprillya Syofyanti 18180053
Alfian Novandi 18180057
Bima Rizky Yunanda 18180059
Dosen Pembimbing:
Dr. Helmi Hasan, M.Pd
1. Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia? Adakah contoh lainnya? Sebutkan,
apakah klaim tersebut dimungkinkan terjadi lagi di kemudian hari?
2. Bolehkah sebuah negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut memang
telah dijalankan oleh warga negaranya?
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari kebudayaan
nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan dipraktikkan oleh orang Indonesia?
Misalnya, budaya makan sambil berdiri (standing party)
4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak diklaim
oleh negara lain?
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai kebudayaan
nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur? Mengapa demikian? Jika ya,
akankah identitas bangsa itu hilang?
PEMBAHASAN:
Pada rentang 2007-2012 ada tujuh budaya Indonesia yang diklaim yaitu:
5. Beras asli Nunukan, Kalimantan Timur yaitu beras Adan Krayan
1. Pada tahun 2005, Desa Celuk, Gianyar harus berurusan dengan dengan WTO, karena dianggar
melan
3. Lagu Burung Kakatua dari Maluku, Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara dan Lagu
Jali-lali yang diklaim Malaysia sebagai lagu asli Langkawi Rasa Sayange dari Maluku
4. Kuda Lumping
5. Rendang Padang
6. Keris
7. Angklung
9. Gamelan Jawa
Klaim tersebut dimungkinkan akan terjadi lagi dikemudian hari karena era globalisasi
tentu akan berpengaruh pada dinamika budaya di setiap negara. Adapun, proteksi atas elemen
kebudayaan di Indonesia sekaran ini masih lemah dengan dibuktikannya setiap tahun terjadi
peningkatan klaim budaya oleh Malaysia dan bukannya mengalami penuruan. Pemerintah dan
aparatur negara belum mampu bersinergi dan meningkatkan proteksi atas elemen kebudayaan.
Dan budaya yang semakin lama semakin terkisis di era globalisasi ini. Adapun, Indonesia
sebagai negara homogen yaitu memiliki keanekaragamaan budaya, adat dan suku maka disinilah
peran Pemerintah bersama Masyarakat dalam menjaga dan melestarikan keanekaragaman suku
dan budaya yang dimiliki Indonesia.
Sebuah negara tidak boleh mengklaim kebudayaan bangsa lain, karena setiap negara
memiliki adat dan budaya yang berbeda. Walaupun memiliki kesamaan, tapi pasti ada sedikit
perbedaan dan sebagai bentuk penghormatan dan toleransi antara bangsa lain maka hindari
mengklaim budaya bangsa lain agar terciptanya solidaritas antara bangsa.
Bangsa Indonesia tidak boleh mengklaim kebudayaan bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan nasional, karena Indonesia memiliki kebudayaannya tersendiri sebagai bagian dari
kebudayaan nasional, Tidak asal tebang pilih bahwa hanya karena disenangi dan dipraktikan oleh
bangsa Indonesia maka disebut sebagai kebudayaan Nasional karena ini bersifat universal dan
adanya pengakuan dari pemerintah. Adapun, budaya makan sambal berdiri itu merupakan
budaya barat yang dipengaruhi era globalisasi sehingga merambat ke Indonesia.
Indonesia juga memiliki budaya sendiri dan mesti berfikir bagaimana cara untuk
melestarikan budayanya jika Indonesia ingin menganggap kebudayaan bangsa lain maka secara
tidak langsung Indonesia tidak membanggakan kebudayaannya sehingga kebudayaannya
dilupakan dan membuat bangsa lain ingin menduduki dan menguasai kebudayaan tersebut.
Agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak di klaim oleh negara lain kita
harus menjaga dan melestarikan budaya local yang ada dalam masyarakat, dapat dilakukan oleh
sebagian anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi muda dalam mendukung
kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya local diantaranya adalah:
a. Mau mempelajari budaya tersebut ,baik hanya sekedar mengenal atau juga dengan ikut
mempraktikannya dalam kehidupan kita
Misalnya:
Ikut berpartisipasi dengan mementaskan budaya tradisional pada acara ataupun kegiatan
tertentu, seperti pada saat perayaan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa, mengadakan
pementasan ketoprak yang berbau perjuangan , dan lain –lain
c. Mengajarkan kebudayaan itu pada generasi muda sehingga kebudayaan itu tidak akan
musnah dan dapat tetap bertahan .
d. Menghilangkan perasaan gengsi ataupun malu dengan kebudayaan yang kita miliki.
e. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
Kebudayaan daerah menjadi kebudayaan nasional harus memenuhi syarat-syarat berikut ini:
Kebudayaan Daerah sebagai kearifan local, dapat luntur karena di pengaruh beberapa
aspek : contohnya saja pengaruh modernisasi yang mengambil alih perhatian masyarakat agar
melestarikan kebudayaan daerahnya. Namun, teralihkan karena kecanggihan yang ditawarkan
seperti permainan games online merambat ke kalangan anak-anak yang semestinya
diperkenalkan permainan tradisional seperti Massalo yang merupakan permainan tradisional
namun telah luntur dan jarang dipermainkan karena dunia maya lebih menggiurkan dibanding
dunia nyata. Dan apabila dibiarkan terus menerus, maka akan mengikis kebudayaan daerah
sebagai kearifan lokal dan di ambil alih oleh kebudayaan barat dengan kata lain kebudayaan
daerah sebagai satu kesatuan Identitas bangsa perlahan menghilang.
Sumber :
http://ailtizamrida.blogspot.com/2017/06/my-homework-ppkn.html?m=1