Anda di halaman 1dari 9

BUDAYA INDONESIA YANG DI KLAIM OLEH NEGARA MALAYSIA

Disusun Oleh :
IKA APRILIANA PRAMESTI
NIM : 04020222031
KELAS : C2
Guru Pengampu :
Sari Agustiani, S. Ag, M.Pd. I

PRODI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM SUNAN AMPEL SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai. pembuatan makalah ini dengan judul “Budaya Indonesia yang
Diklaim Oleh Negara Malayasia”.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kewarganegaraan.
Dalam makalah ini membahas tentang Budaya yang sudah diakui oleh negara tetangga, mulai
dari sebab akibat terjadinya, proses peristiwa terjadinya

Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 04 November 2022

Penulis
BAB I
LAMPIRAN SOAL UTS

Jawablah pertanyaaan tersetruktur berikut ini?


1. Ada berapa budaya Indonesia yang diklaim Malaysia?
Adakah contoh lainnya? Sebutkan, apakah klaim tersebut dimungkinkan terjadi lagi di
kemudian hari?
2. Bolehkah sebuah Negara mengklaim kebudayaan bangsa lain karena budaya tersebut
memang telah dijalankan oleh warga negaranya?
3. Bolehkah bangsa Indonesia mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian dari
kebudayaan
nasional karena budaya tersebut memang telah disenangi dan dipraktikkan oleh orang
Indonesia? Misalnya, budaya makan sambil berdiri (standing party).
4. Apa yang perlu dilakukan agar kebudayaan Indonesia sebagai identitas nasional tidak
diklaim oleh negara lain?
5. Apakah setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai
kebudayaan nasional/identitas nasional? Jika dapat, adakah syaratnya?
6. Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal, dapatkah luntur?
Mengapa demikian? Jika ya, akankah identitas bangsa itu hilang?
BAB II
PEMBAHASAN

Malaysia pernah mengakui beberapa kebudayaan Indonesia sebagai warisan budaya


Negeri Jiran tersebut. Malaysia kembali mengklaim salah satu kebudayaan Indonesia sebagai
budayanya dengan mendaftarkan tarian tor-tor dan alat musik Gordang Sambilan (sembilan
gendang) dalam Seksyen 67 sebagai Akta Warisan Kebangsaan 2005. "Tarian tersebut harus
dipertunjukkan dengan gendang dan dimainkan di depan publik sendiri," kata Menteri
Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Dr Rais Yatim seperti
dilansir dari Bernama, Sabtu (16/6).

Contoh dari Tindakan pengeklaiman budaya Indonesia oleh pihak Malaysia ialah Tor-
tor dimana itu merupakan salah satu tarian yang dimiliki oleh masyarakat suku Batak,
Sumatera Utara. Tari tor-tor memiliki sejarah panjang bagi masyarakat Indonesia khususnya
Sumatera Utara. Tidak sedikit masyarakat adat di Sumatera Utara percaya tarian itu sebagai
ritual yang berhubungan dengan pemanggilan roh. Roh tersebut dipanggil kembali dan masuk
ke dalam patung-patung batu karena mereka percaya ini merupakan simbol penghormatan
terhadap leluhur. Tari tor-tor bisa diiringi dengan iringan musik magondangi. Tarian itu bisa
dilakukan saat menjamu tamu adat. Tarian ini dimainkan dengan dibarengi alat-alat musik
tradisional seperti gondang, suling, terompet batak. Tarian tor-tor adalah kebudayaan tanah
air ke sekian kali yang pernah diakui oleh Malaysia.

Sebelumnya, ada beberapa kebudayaan Indonesia yang diklaim Malaysia, antara lain :
1. Batik, United Nations Education Social and Cultural Organization (UNESCO)
menetapkan batik sebagai bentuk budaya bukan benda warisan manusia atau UNESCO
representative list of intangible cultural heritage of humanity.

2. Tari Pendet, Malaysia mencantumkan Tari Pendet sebagai iklan visit year.

3. Wayang kulit, Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7
November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi
dan warisan yang indah dan berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of
Humanity).
4. Angklung, alat musik khas Sunda itu terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya
Lisan dan Nonbendawi Manusia dari UNESCO sejak November 2010.

5. Reog Ponorogo, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad
Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo
sebagai budaya asli negara itu, akhir November 2007.

6. Kuda Lumping, meskipun tarian ini berasal dari Jawa, Indonesia, tarian ini juga diwariskan
oleh kaum Jawa yang menetap di Malaysia dan Singapura.

7. Lagu Rasa Sayange, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais
Yatim mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia pada tanggal 11 November
2007.

8. Bunga Rafflesia Arnoldi

9. Keris, terdapat satu panel relief Candi Borobudur (abad ke-9) yang memperlihatkan
seseorang memegang benda serupa keris.

10. Rendang Padang, tetapi tidak ada satu pun catatan sejarah yang mengungkap bahwa
rendang adalah produk asli Malaysia.

11. Lagu Soleram dari Riau

12. Lagu Injit-injit Semut dari Jambi

13. Alat Musik Gamelan dari Jawa

15. Tari Piring dari Sumatera Barat

16. Lagu Kakak Tua dari Maluku

17. Lagu Anak Kambing Saya dari Nusa Tenggara

18. Badik Tumbuk Lada

19. Musik Indang Sungai Garinggiang dari Sumatera Barat

20. Kain Ulos

21. Lagu Jali-Jali

Peristiwa yang terjadi saat ini yaitu pengeklaiman budaya Indonesia yang dilakuakan
negara Malaysia juga dapata terjadi lagi jika tidak ada pehatian khusus dari pemerintah
sendiri dalam mengatasi masalah tersebut. Dan salah satu penyebabnya yaitu dengan adanya
era globalisasi yang sekarangini terjadi. Budaya sudah mulai terkikis di era globalisasi ini.
Pengklaiman budaya Indonesiaoleh negara lain akan terus ada, apabila rakyatnya
sendiri saja tidak mencintai danmelestarikan budaya yang dimiliki. Sebagai salah satu
upaya untuk mempertahankan budayayang kita miliki sekarang ini yaitu dengan
mempelajarinya kemudian mengajarkannyakepada generasi generasi selanjutnya.

Dan perbuatan pengeklaiman budaya juga dapat terjadi lagi secara terus menerus jika
tidak ada upaya aau tanggapan serius dari pemerintahan untuk mengani permasalahan
tersebut. Hal itu juga dapat melunturkan budaya Indonesia sendiri karena hilang dan tidak
diakui oleh negara Indonesia. salah satu penyebabnya yaitu dengan adanya era globalisasi
yang sekarang ini terjadi. Budaya sudah mulai terkikis di era globalisasi ini. Pengklaiman
budaya Indonesia oleh negara lain akan terus ada, apabila rakyatnya sendiri saja
tidak mencintai dan melestarikan budaya yang dimiliki. Sebagai salah satu upaya untuk
mempertahankan budaya

yang kita miliki sekarang ini yaitu dengan mempelajarinya kemudian


mengajarkannya kepada generasi generasi selanjutnya.
Apabila suatu negara ingin mengklain kebudayaan dari suatu negara lain maka itu
tidak boleh, karena sudah di atur oleh sebuah lembaga dunia setiap warga negara mempunyai
ragam budaya yang berbeda dan di lindungi oleh PBB. apabila ada yg mencuri budaya lain
itu namanya tidak menghargai negara lain yg lebih dulu mempunyai budaya, bisa kena
pelanggaran oleh lembaga dunia dalam naungan PBB dan memunculkan konflik antar negara.
Tetapi, kemungkinan klaim akan diperbolehkan apabila tidak terdapat paten hak yang diakui
dan pada saat banding bukti kuat dan mencukupi. Apabila mengangkat kebudayaan bangsa
lain sebagai bagian dari budaya negara sendiri rasanya diperbolehkan asalkan syarat-
syaratnya terpenuhi.
Dan apabila Indonesia sendiri ingin mengklaim budaya bangsa lain sebagai bagian
dari kebudayaan nasional sendiri pun dikarenakan memang telah disenangi dan diparkatikkan
pun tetap tidak boleh, karena Indonesia memiliki kebudayaannya tersendiri sebagai bagian
dari kebudayaan nasional, Tidak asal teban pilih bahwa hanya karena disenangi dan
dipraktikan oleh bangsa Indonesia maka disebut sebagai kebudayaan Nasional karena ini
bersifat universal dan adanya pengakuan dari pemerintah. Adapun, budaya makan sambal
berdiri itu merupakan budaya barat yang dipengaruhi era globalisasi sehingga merambat ke
Indonesia.
Adapun, Indonesia memiliki budaya sendiri dan mesti berfikir bagaimana cara untuk
melestarikan budayanya jika Indonesia ingin menganggap kebudayaan bangsa lain maka
secara tidak langsung Indonesia tidak membanggakan kebudayaannya sehingga
kebudayaannya dilupakan dan membuat bangsa lain ingin menduduki dan menguasai
kebudayaan tersebut.

Dalam menjaga dan melestarikan budaya local yang ada dalam masyarakat dapat
dilakukan dengan berbagai cara sebagai anggota masyarakat khususnya kita sebagai generasi
muda dalam mendukung kelestarian budaya dan ikut menjaga budaya local diantaranya
adalah:

1. Mencintai budaya sendiri tanpa merendahkan dan melecehkan budaya orang lain.
2. Mau mempelajari budaya tersebut ,baik hanya sekedar mengenal atau juga dengan
ikut mempraktikannya dalam kehidupan kita
3. Ikut berpartisipasi apabila ada kegiatan dalam rangka pelestarian kebudyaan, 
4. Memperkenalkan dan mempertahankan kebudayaan di negara lain.
5. Mempertahankan kebudayaan yang melekat di bangsa Indonesia ketika di negara lain
maka cerminan sebagai bangsa Indonesia begitu melekat sehingga negara lain tidak
mudah mengklaim kebudayaan Indonesia karena negara lain telah mengetahui
identitas kebudayaan Indonesia.
6. Tidak terpengaruh budaya asing

Setiap orang Indonesia dapat mengajukan kebudayaan daerahnya sebagai kebudayaan


nasional atau identitas nasional dan hal itu tentu saja dapat mengajukan kebudayaan daerah
menjadi kebudayaan nasional, hal ini karena kebudayaan nasional adalah puncak dari
kebudayaan daerah yang ada di Indonesia. Syarat-syarat kebudayaan daerah untuk menjadi
kebudayaan nasional diantaranya ;

1. Pantas dan tepat untuk diangkat sebagai kebudayaan nasional


2. Harus mendapat pengakuan dari bangsa lain atas unsur-unsur kebudayaan
sehingga menjadi milik bangsa kita
3. Menunjukan identitas dan ciri bangsa 
4. Berkualitas dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia 

Kebudayaan daerah sebagai kearifan lokal dapat luntur hal ini karena di
pengaruhi beberapa aspek seperti kemajuan teknologi yang membuat semuanya serba
modern, generasi muda yang lahir pada zaman ini tentu saja sangat familiar dengan
segala teknologi yang ada yang membuat hidup mereka dekat dengan teknologi.dan salah
satu faktor lagi yang dapat membuat kebudayaan daerah luntur yaitu kita sebagai masyarakat
Indonesia mudah sekali terpengaruh oleh budaya asing dan mengikuti tren yang
terjadi di eraglobalisasi, media massa membuat perluasan budaya barat atau budaya dari
luar diketahuioleh masyarakat Indonesia dan menirunya, seharusnya kita harus lebih pintar
untuk memilihdan menyaring budaya asing mana yang patut kita ikuti dan yang tidak patut
kita ikuti. Identitas bangsa bisa hilang, karena generasi muda yang mengikuti mode, riasan,
bahasa,pergaulan, kebiasaan dan lain- lain yang menyebabkan mereka menjadi seperti
masyarakat bangsa lain.Hilangnya identitas budaya terletak pada meningkatnya penyerapan
budaya luar yang tidaksemua memberi pengaruh positif. Pelestarian budaya merupakan hal
yang perlu dilakukanoleh masyarakat supaya budaya kita sendiri tidak tergerus oleh adanya
globalisasi.
PENUTUPAN

Kesimpulan

Adanya pengeklaiman budaya Indonesia ini terjadi juga diakibatkannya eraglobalisasi


yang terjadi diseluruh penjuru dunia yang dirasakan salah satunya negara Indonesia. Dimana
hamper seluruh masyarakatnya sudah mulai lupa akan warisan budaya yang ditinggalkan oleh
nenek moyang mereka yang harusnya dilestarikan, tetapi mereka tergoda oleh perkembangan
zaman dan tradisi kebudayaan kebarat-baratan daripada tradisi dan budaya local mereka
sendiri yang dianggap kuno atau tidak dapat berkembang. Dan perkembangan teknologi juga
yang membuat mereka menginginkan hidup yang lebih mudah dan praktis.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut kita sebagai generasi penerus bangsa


seharusnya bisa menjaga, merawat, dan meneruskan tradisi dan budaya tersebut yang sesuai
dengan kebutuhan yang pas sesuai dengan eranya, tidah perlu ditinggalkan yang ujung-
ujungnya dapat di klaim oleh negara lain. Sebagai generasi yang maju seharusnya juga bisa
mengembangkan budaya tersebut agar lebih baik dan semakin dikenal oleh negara lain,
sehingga tidak ada satu negara pun yang dapat mengklaim budaya kita yang sudah menjadi
identitas atau ciri khas bangsa Indonesia sendiri.

Anda mungkin juga menyukai