Anda di halaman 1dari 8

IMPLENTASI SILA KE 5 “KEADILAN SOSIAL BAGI

SELURUH RAKYAT INDONESIA”

DIAN PRATAMA
11930210850

PROGRAM STUDI ILMU ALQURAN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SUSKA RIAU
2019

ABSTRAK

Keadilan Sosial Merupakan salah satu sifat masyarakat yang penuh dengan
keadilan dan makmur dalam berbahagia Aspek bagi semua orang, Istilah adil
disini Adalah suatu perbuatan yang menunjukkan bahwa seseorang harus
memiliki rasa simpati terhadap apa yang menjadi Haknya. Keadilan Sosial berarti
tidak mementingkan diri sendiri saja, tetapi harus mengutamakan kepentingan
umum, yang di dasari oleh tidakan individu dan egoistik. Tetapi salah satu
perbuatan yang semacam ini terkandung Nilai -Nilai Keadilan tersebut didasari
oleh hakekat keadilan manusia.Keadilan yang Berhubungan dengan Manusia atau
Dengan dirinya sendiri, Maka manusia harus memiliki rasa prikemanusiaan
Dalam bermasyarakat, Berbangsa dan negaranya.

Oleh karena itu Masyarakat Indonesia dikatakan pula sebagai makhluk


Monopruralisme, Yang seimbang dalam Bermasyarakat hal semacam ini juga
ditandai oleh kurang lebih 100 juta rakyat Indonesia, Yang berada di Dalam
bawah garis kemiskinan. Secara garis besar sila kelima Pernah mengalami
masalah atau kekurangan dalam kesejahteraan sosial yang tidak merata, maka dari
itu Masyarakat Indonesia perlu mengimplementasikan nilai nilai sila yang ke 5 ini
agar terjadinya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kata Kunci :Implementasi sila ke 5, pancasila,Implentasi nilai nilai pancasila.

1
Latar belakang

Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia yangdigunakan


untuk pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
Pancasila memiliki fungsi sebagai dasar filsafah negara dijabarkan juga sebagai
jiwa bangsa, sebagai kepribadianbangsa, sebagai pandangan hidup bangsa, yang
kemudian dijadikansebagai pedoman hidup bangsa Indonesia dalam
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.

Pengembangan sikap adil terhadap sesama manusia, kesamaan kedudukan


terhadap hukum dan HAM, keseimbangan antara hak dankewajiban merupakan
sikap yang tercermin dari pengamalan nilai Pancasila yakni sila ke 5 yang
berbunyi Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Fungsi dari nilai yang
terkandung dalam Pancasila silake 5 ini berfungsi sebagai tujuan negara. Namun,
apakah nilai nilai yang terkandung dalam sila ke lima Pancasila itu sudah
terlaksana seutuhnya dilingkungan kita? kita dapat menilai dengan mengamati
kejadian di sekitar kita. Masih banyak masyarakat Indonesia yang bersikap tidak
sesuai dengan nilai moral Pancasila. Mereka cenderung bersikap
individualis,menghalalkan segala cara walaupun dengan kerja keras, melemahkan
kekuatan hukum, menggunakan sumber daya dan sumber kekayaan Indonesia
dengan berlebihan, menyelewengkan kekuasaan, dsb. Sungguh ironis memang,
Pancasila yang disepakati bersama sebagai kepribadian bangsa saat ini kenyataan
di lingkungan masyarakat Indonesia bertentangan dengan ajaran Pancasila.

Dalam situasi seperti sekarang ini masyarakat semakin tidak menyadari


makna pancasila, mereka sudah mulai memudarkan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila yang telah disepakati bersama. Dalam kehidupan sehari-hari,
pengamalan sila kelima Pancasila terkadang tidak sesuai dengan makna yang
terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan berakibat pada berubahnya sikap
masyarat Indonesia.Jika masyarakatIndonesia bersikap tidak sesuai nilai dan
norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa.

2
Makna Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,


banyak gerakan sosial dan politis diseluruh dunia yang berjuang menegakkan
keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan
pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidak
adilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya
adalah meletakan segala sesuatunya pada tempatnya.

Cara mengaplikasikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yakni:

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotong royongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasanterhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gayahidup mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikankepentingan umum.
 Suka bekerja keras.
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dankesejahteraan bersama.
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
indonesia diliputi, didasari, dijiwai oleh sila ke 1,2,3,4. Dengan demikian makna
yang terkandung dalam sila kelima Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5
dari makna keseluruhan Pancasila. Namun nilai yang terkandung dalam Pancasila
selain sila ke 5 juga memiliki keterkaitan dengan sila lainnya. Dalam kehidupan

3
sehari- hari, pengamalan sila kelima Pancasila terkadang tidak sesuai dengan
makna yang terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan berakibat pada
berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika masyarakat Indonesia bersikap tidak
sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa dikatakan bangsa tersebut kehilangan
jati diri bangsa.

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan
memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat 1
yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa
"Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana
halnya kebenaran pada sistem pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga,
keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di dunia yang adil" . Kebanyakan
orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak
gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.
Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa
tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena
definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan
segala sesuatunya pada tempatnya.

Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam kehidupan


bersama adalah meliputi:

1. Keadilan Distributif

Aristoteles2 berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal


yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan tidak
sama. Keadilan distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara negara
terhadap warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan

1
John Rawls (lahir pada 21 Februari 1921 di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat)
adalah filsuf dari Amerika Serikat yang terkenal pada abad ke-20 di dalam bidang filsafat
politik Bukunya yang berjudul "Teori tentang Keadilan"
2
Aristoteles (bahasa Yunani: ‘Aριστοτέλης Aristotélēs), (384 SM – 322 SM) adalah seorang filsuf
Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung.[1] Ia menulis tentang berbagai subyek
yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis,
biologi dan zoologi

4
dalam bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi
serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasrkan atas hak dan kewajiban.

2. Keadilan Legal (Keadilan Bertaat)

Suatu hubungan keadilan antara warga negara terhadap negara dan dalam
masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk
mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara. Plato
3
berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi rohani umum dari
masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil
setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya.
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk yang lainnya disebut
keadilan legal.

3. Keadilan Komulatif

Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya, secara
timbal balik. Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan
kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asan
pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung
ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan
menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

Keadilan sosial ini diimplementasikan antara lain dalam bentuk kesejahteraan


dan kemakmuran bagi seluruh rakyat. Tercukupinya pangan, terpenuhinya
sandang, dan juga kebutuhan papan, dalam bingkai kemerdekaan ekonomi. Itu
yang diharapkan. Dengan kemakmuran dan kesejahteraan yang ada dalam suatu
negara yang merdeka perekonomiannya, akan tercipta iklim demokrasi yang
sehat, baik dalam sistem politik maupun kehidupan rakyat. Akan mudah pula
dalam menggalang persatuan bangsa. Kedamaian pun tak lagi menjadi khayalan

3
Plato (bahasa Yunani: Πλάτων) (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah seorang
filsuf dan matematikawan Yunani, penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi
Platonik di Athena, sekolah tingkat tinggi pertama di dunia barat. Ia adalah murid
Socrates.Pemikiran Plato pun banyak dipengaruhi oleh Socrates. Plato adalah guru dari
Aristoteles.

5
yang sulit untuk dicapai. Baik itu kedamaian antar-sesama manusia, maupun
kedamaian antar-umat beragama dalam konteks ketuhanan yang maha-esa.

Secara garis besar sila ke-5 mengalami masalah atau kekurangan dalam
bidang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial yang tidak merata. Untuk
contoh konkrit berdasarkan pasal-pasal yang terkait dengan masalah tersebut
adalah sebagai berikut:

Pasal 33 UUD 1945, tentang kesejahteraan sosial, dimana di ayat 3


disebutkan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Berarti seharusnya rakyat Indonesia dapat menggunakan air secara gratis dan
merata tapi ternyata sudah rakyat harus bayar dan tidak merata terbukti banyak
terjadi kekeringan dan kekurangan air didaerah-daerah terpencil contoh NTB.
Mereka harus membuat sumber air sendiri hingga hal tersebut dijadikan sebagai
iklan salah satu perusahaan air minum.

Pada Pasal 31 UUD 1945 tentang Pendidikan, juga belum terlaksana dengan
baik. Biaya sekolah setiap tahun semakin meningkat, beasiswa juga disalurkan
tidak merata kadang malah salah orang, dan pendidikan pun mengenal kata
diskriminasi karena penduduk kota saja yang dapat merasakan pendidikan dengan
baik sedangkan daerah – daerah tertentu yang sulit dijangkau oleh manusia
apalagi teknologi tidak dapat, merasakan pendidikan itu dengan baik.

Sudah banyak contoh bahwa semakin makmur dan sejahtera suatu negara,
semakin kecil masalah perpecahan bangsa yang dihadapi. Di lain pihak, makin
terpuruk perekonomian suatu negara, makin banyak permasalahan dan cheos yang
terjadi, yang berujung pada terganggunya tatanan sosial, instabilitas politik dan
yang lainnya. Itulah pentingnya mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat. Last but not least. Seperti itulah keberadaan sila yang jadi ujung piramida
new state order dari bahtera besar bernama Indonesia ini. Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.

6
Penutup

Dari hasil pemikiran di atas dapat disimpulkan bahwa ketimpang tindihan


keadilan di negri ini masih banyak terjadi. Pancasila merupakan dasar falsafah
Negara Republik Indonesia secara resmi tercantum di dalam alenia ke-empat
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang ditetapkan oleh PPKI tanggal 18
Agustus 1945. Nilai nilai keadilan atau nilai yang tertuang dalam sila ke-5
mempunyai Konsekuensi nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bersama antara lain keadilan distributif, keadilan legal, keadilan
komulatif. Selain itu pancasila mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan kelebihan tersebut terletak pada tujuan utama sila ke-5, sedangkan
kelemahannya terletak pada pelaksanaan yang belum maksimal.

Pemerintah seakan mengabaikan peraturan yang telah diaturnya sendiri, kini


perlahan UU dan Pancasila mulai diabaikan dan lebih mementingkan kepentingan
partai ataupun koalisi partai. Melimpahnya sumber daya manusia dan alam tidak
menjamin negri ini untuk memakmurkan semua rakyatnya, yang mendapatkan
hasilnya hanya segelintir rakyat yang berkuasa saja.

7
Daftar Pustaka

Rukiyati, M.Hum.,dkk. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press

Undang-undang Dasar RI 1945 pasal 33

Undang-undang Dasar RI 1945 pasal 31

https://www.academia.edu/24246334/Nilai-Nilai_Sila_ke-
5_Keadilan_Sosial_Bagi_Seluruh_Rakyat_Indonesia_at_BULLET_Quenayurifta

Anda mungkin juga menyukai