PENGANTAR FILSAFAT
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit satu, peserta didik
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian filsafat
(etimologi,terminologi,praktisnya)
2. Menjelaskan karakteristik berfikir kefilsafatan
3. Menjelaskan manfaat filsafat secara teoritis dan praktis
4. Menjelaskan objek filsafat
5. Menjelaskan cabang-cabang filsafat
3
Setiap detik mansuai pasti berfikir. Tetapi tidak semua pikiran
berunjung pada pemikiran berfilsafat. Berfikir filsafat, kunjunya adalah
untuk merai kebijaksanaan hidup. Orang yang berfikir filsafat, adalah
orang yang memilki pola pikir tertata, jernih, dan menyakinkan.
Berfikir filsafat memiliki aturan-aturan atau syarat-syarat tertentu.
Suriasumantri (2003) mengemukakan tiga karakteristik berfikir
filsafat, yaitu bersifat menyeluruh, bersifat mendasar, dan dan
bersifat spikultif.
1) Bersifat menyeluruh yaitu bahwa seseorang berfikir dengan
menghubungnkan antar berbagai unsur atau bagian sebagai
sebuah unsur yang berkaitan
2) Bersifat mendasar yaitu proses berfikir yang tidak serta merta
menerima suatu kebenaran, melainkan harus berfikir suatu
masalah sampai pada masalahnya yang paling mendasar.
Seseorang akan bertanya dan terus bertanya tentang sesuatu
yang dipikirkan.
3) Bersifat spikulatif yaitu seseorang akan berfikir banyak
kemungkinan-kemungkinan yang berpeluang benar adanya.
Namun, kita akan menetapkan sebuah pemikiran yang
memilki kemungkinan benar yang lebih besar.
4
Ali Mudhofir (1996) mengemukakan delapan ciri berfikir
kefilsafatan, yaitu : berfikir secara radikal, universal, konseptual,
koheren dan konsisten, sistematis, komprehensif, bebas, dan
bertanggungjawab.
1) Berfikir secara radikal, yaitu berfikir sampai akar-akarnya.
Berfkir sampai ke hakikat, esensi, atau sampai ke substansi
yang dipikirkan. Manusia yang berfikir dengan akalnya
berusaha untuk mendapatkan pengetahuan hakiki, yaitu
pengetahuan yang mendasar segala pengetahuan inderawi
2) Berfikir secara universal, yaitu berfikir tentang hal-hal serta
proses-proses yang bersifat umum, dalam arti tidak
memikirkan hal-hal yang bersifat parsial. Filsafat
bersangkutan dengan pengalaman umum dari umat manusia.
Dengan jalan penjajakan yang radikal itu filsafat berusaha
untuk sampai pada berbagai kesimpulan yang universal.
3) Berfikir secara konseptua. Konseptual disini adalah hasil
generalisasi dari pengalaman tentang hal-hal serta proses-
proses individual. Dengan ciri yang konseptual ini, berfikir
secara kefilsafatan melampaui batas pengalaman sehari-hari.
4) Berfikir secara koheren dan konsisten. Koheren artinya sesuai
dengan kaidah-kaidah berfikir logis. Konsisten artinya tidak
kontradiktif
5) Berfikir secara sistematis. Sistem adalah kebulatan dari
sejumlah unsur yang saling berhubungan menurut tata
pengaturan untuk mencapai sesuatu maksud. Dalam
mengemukakan suatu masalah para filsuf memakai berbagai
pendapat-pendapat yang merupakan uraian kefilsafatan itu
harus saling berhubungan secara teratur dan terkandung
maksud atau tujuan tertentu.
6) Berfikir secara komprehensif, yaitu berfikir secara
menyeluruh. Berfikir secara kefilsafatan berusaha
mengungkapkan fakta ataupun penomena secara
5
menyeluruh. Jika faktanya adalah alam, maka berfikir filsafat
berarti berusaha untuk menjelaskan alam secara
keseluruhan.
7) Berfikir secara bebas. Sampai batas-batas yang luas maka
setiap filsafat boleh dikatakan merupakan suatu hasil dari
pemikiran yang bebas. Bebas dari berbagai prasangka sosial,
historis, kultur, ataupun religius.
8) Berfikir secara bertanggungjawab. Seseorang yang berfilsafat
adalah orang yang berfikir sambil bertanggungjawab.
Pertanggungjawaban pertama adalah terhadap hati nuraninya
sendiri. Disini tampak hubungan antara kebebasan berfikir
dalam filsafat dengan etika yang mendasarinya.
8
Jan Hendrik Rappar (Aripin Banasuru 2012) mengemukakan
kegunaan filsafat ke dalam dua hal, yakni bagi ilmu pengetahuan dan
bagi kehidupan sehari-hari. Bagi ilmu pengetahuan. Bagi ilmu
pengetahuan, filsafat diterima sebagai induk ilmu pengetahuan.
Dengan demikian, maka filsafat bermanfaat mendewasakan berbagai
ilmu pengetahuan yang tertu sangat bermanfaat bagi kehidupan umat
manusia. Ilmu pengetahuan akan mengantar manusia dalam derajat
kehidupan yang sangat tinggi. Kegunaan filsafat bagi kehidupan
sehari-hari ditunjukkan oleh kemampuan filsafat dalam
menerjemahkan hal-hal yang bersifat abstrak. Misalnya saja, filsafat
dapat memberikan pemahaman tentang apa itu artistic dalam ilmu
kearsitekturan sehingga nilai keindahan yang diperoleh lewat
pamahaman itu akan menjadi patokan utama bagi pelaksanaan
pekerjaan pembangunan tersebut.
12
disebut juga logike episteme atau logica scientica yang berarti
ilmu logika, namun sekarang hanya disebut logika saja.
4) Etika. Etika sering kali disebut sebagai fisafat moral. Istilah etika
berasal dari dua jata dalam bahasa Yunani- ethos dan ethikps.
Ethikos berarti susila, keadaban, atau kelakuan dan perbuatan
yang baik.
5) Estetika adalah cabang filsafat yang membahas tentang seni
dan keindahan.
6) Filsafat praktis lainnnya, seperti filsafat sejarah, filsafat hukum,
filsafat komunikasi, dan filsafat bahasa.
Latihan :
1. Jelaskan pengertian filsafat secara etimologi dan
terminologi
2. Jelaskan karakteristik berfikir kefilsafatan menurut Ali
Mudhofir
3. Jelaskan manfaat filsafat secara teoritis dan praktis
4. Jelaskan objek filsafat
5. Jelaskan cabang-cabang filsafat bercorak baru
13
UNIT 2
KONSEP ILMU DAN FILSAFAT ILMU
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit empat, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menjelas pengertian ilmu
2. Menjelaskan cabang-cabang ilmu pengetahuan
3. Menjelaskan pengertian filsafat ilmu
4. Menjelaskan cabagn filsafat ilmu
5. Menjelaskan metode pemikiran filsafat ilmu
6. Menjelaskan objek filsafat ilmu
7. Menjelaskan perbedaan filsafat, ilmu dan filsafat ilmu
Ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok lagi yakni ilmu
alam (the physical science) dan ilmu hayat (the biological science).
Ilmu alam bertujuan mempelajari zat yang membentuk alam semesta
sedang alam kemudian bercabang lagi menjadi Fisika (mempelajari
massa dan energy), Kimia (mempelajari substansi zat), Astronomi
(mempelajari benda-benda langit), dan ilmu bumi atau the arth
science (mempelajari bumi kita ini)
15
manusia), Ilmu politik (mempelajari sistem dan proses dalam
kehidupan manusia berpemerintahan dan bernegara)
20
Filsafat ilmu adalah segenap pemikiran yang reflektif terhadap
persoalaan-persoalan mengenai segala hal yang menyangkut
landasan ilmu meupun hubungan ilmu dengan segala segi dari
kehidudpan mansuia. Filsafat ilmu merupakan suatu telaah kritis
terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu terhadap
lambing-lambang dan struktur penalaran tentang sistem lambing
yang digunakan. Filsafat ilmu adalah upaya mencari kejelasan
mengenai dasar-dasar konsep mengenai ilmu. Filsafat ilmu
merupakan studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang
beraneka ragam yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang
tegas mengenai ilmu tertentu.
Latihan :
1. Jelas pengertian ilmu
2. Jelaskan cabang-cabang ilmu pengetahuan
3. Jelaskan pengertian filsafat ilmu
4. Jelaskan cabagn filsafat ilmu
5. Jelaskan metode pemikiran filsafat ilmu
6. Jelaskan objek filsafat ilmu
7. Jelaskan perbedaan filsafat, ilmu dan filsafat ilmu
21
UNIT 3
LANDASAN PENELAAN ILMU
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit empat, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian dan aspek ontologi
2. Menjelaskan objek Ontologi
3. Menjelaskan efistimologi
4. Menjelaskan aksiologi
5. Menjelaskan tanggungjawab ilmuwan
25
estetika. Dengan kata lain aksiologi adalah ilmu yang menyoroti
masalah nilai dan kegunaan ilmu pengetahuan itu.
Latihan :
1. Menjelaskan pengertian dan aspek ontologi
2. Menjelaskan objek Ontologi
3. Menjelaskan efistimologi
4. Menjelaskan aksiologi
5. Menjelaskan tanggungjawab ilmuwan
27
UNIT 4
IMPLIKASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDIDIKAN
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit empat, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Implikasi
2. Menjelaskan konsep filsafat umum idiologis
3. Menjelaskan aliran-aliran Filsafat Pendidikan
4. 1 Pengertian
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia: Implikasi adalah
keterlibatan Dengan demikian Implikasi filsafat ilmu dalam pendidikan
adalah keterlibatan filsafat imu dalam mengembangkan pendidikan
Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam
khasanah ilmu adalah:
a) Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang
sebenarnya adalah alam semesta badaniah.Aliran ini tidak
mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme
memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme
humanistis.
b) Idealisme, yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia
adalah ide yang sifatnya rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini
adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
c) Realisme, aliran ini berpendapat bahwa dunia batin atau rohani
dan dunia materi murupakan hakitat yang asli dan abadi.
28
d) Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak
bersikap mutlak (absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung
kepada kemampuan minusia.
a) Metafisika
Metafisika adalah cabang filsafat yang mempelajari atau membahas
hakikat realitas (segala sesuatu yang ada) secara menyeluruh
(komprehensif).
b). Hakikat Realistis
Para filsuf idealis mengklaim bahwa hakikat realitas bersifat
spiritual atau ideal. Bagi penganut idealisme, realitas diturunkan dari
suatu substansi fundamental, adapun substansi fundamental itu
sifatnya nonmaterial, yaitu pikiran atau spirit atau roh. Benda-benda
yang bersifat material yang tampak nyata, sesungguhnya diturunkan
dari pikiran atau jiwa atau roh.
c). Hakikat Manusia
Menurut para filsuf idealisme bahwa manusia hakikatnya
bersifat spiritual atau kejiwaan. Menurut Plato, setiap manusia
memiliki tiga bagian jiwa, yaitu nous (akal fikiran) yang merupakan
bagian rasional, thumos (semangat atau keberanian), dan epithumia
(keinginan, kebutuhan atau nafsu). Dari ketiga bagian jiwa tersebut
akan muncul salah satunya yang dominan. Jadi, hakikat manusia
bukanlah badannya, melainkan jiwa atau spiritnya, manusia adalah
makhluk berfikir, mampu memilih atau makhluk yang memiliki
kebebasan, hidup dengan suatu aturan moral yang jelas dan
bertujuan.
30
dengan dunia yang tidak berbentuk demikian jiwa bertempat di
dalam dunia yang tidak bertubuh yang dikatakan dunia idea.
Plato yang memiliki filsafat beraliran idealisme yang realistis
mengemukakan bahwa jalan untuk membentuk masyarakat
menjadi stabil adalah menentukan kedudukan yang pasti bagi
setiap orang dan setiap kelas menurut kapasitas masin-masing
dalam masyarakat sebagai keseluruhan. Mereka yang memiliki
kebajikan dan kebijaksanaan yang cukup dapat menduduki posisi
yang tinggi, selanjutnya berurutan ke bawah. Misalnya, dari atas
ke bawah, dimulai dari raja, filosof, perwira, prajurit sampai
kepada pekerja dan budak. Yang menduduki urutan paling atas
adalah mereka yang telah bertahun-tahun mengalami pendidikan
dan latihan serta telah memperlihatkan sifat superioritasnya
dalam melawan berbagai godaan, serta dapat menunjukkan cara
hidup menurut kebenaran tertinggi.
Mengenai kebenaran tertinggi, dengan doktrin yang terkenal
dengan istilah ide, Plato mengemukakan bahwa dunia ini tetap
dan jenisnya satu, sedangkan ide tertinggi adalah kebaikan.Tugas
ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi contoh bagi
pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan
mengetahui jalan yang pasti, sehingga dapat menggunakan
sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan menilai
segala sesuatu yang dialami sehari-hari.
Latihan :
1. Jelaskan pengertian Implikasi
2. Jelaskan konsep filsafat umum idiologis
3. Jelaskan aliran-aliran Filsafat Pendidikan
UNIT 5
34
IMPLEMENTASI FILSAFAT ILMU DALAM PENDIDIKAN
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit empat, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Implementasi
2. Menjelaskan implemetasi filsafat terhadap pendidikan
3. Menjelaskan Tujuan Pendidikan
4. Menjelaskan Kurikulum Pendidikan
5. Menjelaskan metode Pendidikan
6. Menjelaskan Peran Guru dan Siswa
5.1. Pengertian
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia: Implementasi adalah
penerapan. Pendidikan adalah upaya mengembangkan potensi-
potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa,
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat
berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-
cita kemanusiaan universal. Filsafat pendidikan adalah filsafat yang
digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.
Jadi implementasi filsafat ilmu dalam pendidikan adalah
penerapan filsafat ilmu dalam upaya mengembangkan potensi-
potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa,
maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat
berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
39
e) Guru haruslah menjadi pribadi terbaik, sehingga disegani oleh
para murid;
f) Guru menjadi teman dari para muridnya;
g) Guru harus menjadi pribadi yang mampu membangkitkan
gairah murid untuk belajar;
h) Guru harus bisa menjadi idola para siswa;
i) Guru harus rajin beribadah, sehingga menjadi insan kamil
yang bisa menjadi teladan para siswanya;
j) Guru harus menjadi pribadi yang komunikatif;
k) Guru harus mampu mengapresiasi terhadap subjek yang
menjadi bahan ajar yang diajarkannya;
l) Tidak hanya murid, guru pun harus ikut belajar sebagaimana
para siswa belajar;
m) Guru harus merasa bahagia jika anak muridnya berhasil;
n) Guru haruslah bersikap dmokratis dan mengembangkan
demokrasi;
o) Guru harus mampu belajar, bagaimana pun keadaannya.
Latihan :
1. Jelaskan pengertian Implementasi
2. Jelaskan implemetasi filsafat terhadap pendidikan
3. Jelaskan Tujuan Pendidikan
4. Jenjelaskan Kurikulum Pendidikan
5. Jelaskan metode Pendidikan
6. Jelaskan Peran Guru dan Siswa
UNIT 6
LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU
40
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit empat, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian logika
2. Menjelaskan macama-macam logika
3. Menjelaskan logika sebagai cabang filsafat
4. Menjelaskan kegunaan logika dalam kehidupan setiap hari
dan dalam pengembangan ilmu pengetahuan
5. Menjelaskan hubungan filsafat ilmu dengan logika
42
Setidaknya ilmu memiliki objek pemikiran dua macam, yaitu (1)
logika dan (2) konfermasi. Maksudnya, ilmu seharusnya bermain di
atas logika dan didukunh oleh data (konfirmasi). Tanpa logika ilmu
kurang bermakna. Logika akan mengarahkan seseorang peneliti
ketika mencari kebenaran. Logika menggunakan kesadaran dan
nalar yang jernih dalam segala hal. Dengan kata lain untuk menguji
kebenaran digunakan logika dan untuk menguji fakta diperlukan
konfirmasi.
44
untuk menjamin prosedur pemikiran yang tepat sebab akal sehat
saja tidak dapat diuji sepenuhnya secara kris dan ilmiah
(3) Logika ilmiah adalah ilmu praktis normative yang mempelajari
hukum-hukum, prinsip-prinsip, dan bentuk-bentuk pikiran manusia
yang jika dipatuhi akan membimbing kita mencapai kesimpulan-
kesimpulan yang lurus/sah. Logika ilmiah membenatngkan
metode yang menjamin kita bernalar secara tepat/semestinya.
Dan karena itu logika ilmiah merupakan tindak lanjut atau
penyempurnaan atas logika konratiah
48
9) Lagika menambah daya berfikir abstarak dan dengan
demikian melatih dan mengembangakan daya pemikiran dan
menimbulkan disiplin intelektual
10) Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu kita
peroleh berdasarkan outoritas, emosi, dan prasangka
11) Loka membantu kita untuk mampu befikir sendiri dan tahu
membedakan yang benas dari yang palsu.
12) Logika membantu orang untuk dapat berfikir lurus, tepat dan
teratur karena dengan berpikir demikian ia dapat memperoleh
kebenaran dan menghindari kejahatan
Selain itu kegunaan dari kita belajar logika adalah daya analisis
kita semakin bertambah dan dimana apabila ada suatu masalah, kita
dapat mengambil keputusan dengan benar. Disamping itu belajar
logika juga sangat bermanfaat dalam manajemen waktu, dan juga
logika merupakan dasar ilmu psikologi yang paling mendasar. Intinya
dengan belajar logika kemampuan berpikir dan daya analisis kita
semakin berkembang.
Hasil yang diharapkan dari logika ialah, agar kita cakap berfikir
sendiri dan bersikap logis serta kritis. Sikap kritis tidaklah berarti
suka membantah serta suka menentang, melainkan berfikir dulu,
mengidentifikasi duduknya persoalan, menyelidiki dulu, dan tidak
begitu saja menerima suatu pendapat atau penjelasan-penjelasan
49
seakan-akan sudah pasti benar, atau tergesa-gesa mengambil
kesimpulan yang berlaku umum.
50
(9) Apakah kosekuensiii-konsekuensinya? Jika pertanyaan yang
bersangkutan dipikirkan lebih lanjut, apa akibat-akibatnya dan
hal apa lagi yang dapat disimpulkan darinya?
(10) Jiak tidak setuju dengan yang dikemukakan itu, apa alasan-
alasan atau pertimbangan-pertimbangan yang mendasarinya
51
(11) Bersikap dialektis. Perkuat pikiran seseorang yang sudah
benar dan kembangkan.
Latihan :
1. Jelaskan pengertian logika
2. Jelaskan macama-macam logika
3. Jelaskan logika sebagai cabang filsafat
4. Jelaskan kegunaan logika dalam kehidupan setiap hari dan
dalam pengembangan ilmu pengetahuan
5. Jelaskan hubungan filsafat ilmu dengan logika
UNIT 7
FILSAFAT ILMU SEBAGAI UPAYA
53
MENEMUKAN KEBENARAN
400 Menit
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti pembelajaran unit empat, peserta
didik diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian kebenaran
2. Menjelaskan sifat kebenaran
3. Menjelaskan alairan-aliran dalam kebenaran
4. Menjelaskan cara-cara manusia dalam mencari kebenaran
5. Menjelaskan sifat dan karakteristik kebenaran
6. Menjelaskan jenis-jenis kebenaran
7. Membedakan kebenaran ilmiah dan non ilmiah
8. Menjelaskan teori-teori kebenaran
55
Menurut Plato, kebenaran sebagai ketersembunyian adanya itu
tidak dapat dicapai manusia selama hidupnya di dunia ini. Berbeda
dengan Plato Aristoteles memahami kebenaran lebih memusatkan
perhatiannya pada kualitas pernyataan yang dibuat oleh objek
penahu ketika ia menegaskan suatu putusan entah secara afirmatif.
Ada tidaknya kebenaran dalam putusan yang bersifat afirmatif atau
negative tergantung pada apakah putusan yang bersangkutan
sebagai pengetahuan dalam diri subjek penahu itu sesuai atau tidak
sesuai dengan kenyataan. Di sini kebenaran dimengerti sebagai
persesuaian antar subjek penahu dengan objek yang diketahui.
59
Berbagai aliran tersebut sering dipilih oleh manusia guna
mencari kebenaran sejati. Tiap bidang keilmuan memilki aliran yang
selalu ditaati. Tiap aliran kebenaran akan membingkai pola piker
manusia dalam memaknai sebuah kebenaran. Oleh sebab itu
manusia senantiasa memilih di antara aliran itu guna
mengekpresikan cita-citanya. Manakala manusia hendak
menemukan kebenaran dengan jalan penelitian lapangan, tentu
berbeda dengan penemuan kebenaran lewat studi pustaka.
60
4. Penemuan secara spekulatif, cara ini mirip dengan cara coba
dan ralat. Akan tetapi, perbedaanya dengan coba dan ralat
memang ada;
5. Penemuan kebenaran lewat cara berfikir, kritis dan rasional.
Cara berfikir yang ditempuh pada tingkat permulaan dalam
memecahkan masalah adalah dengan cara berfikir analitis
dan sintesis;
6. Penemuan kebenaran melalui penelitian ilmiah. Cara mencari
kebenaran yang dipandang ilmiah adalah yang dilakukan
melalui penelitian. Penelitian adalah penyaluran hasrat ingin
tahu pada manusia dalam taraf keilmuan.
61
Penemuan coba dan ralat terjadi tanpa adanya sesuatu
kepastian akan berhasil atau penemuan coba dan ralat ini belum
tentu akan mencapai kebenaran yang dicarinya. Memang ada
aktifitas mencari kebenaran, tetapi aktifitas itu mengandung unsur
spekulaitf atau ‘untung-untung’. Penemuan dengan cara ini kerap kali
memerlukan waktu yang lama, karena tanpa rencana, tanpa rencana,
tidak terarah, tanpa pedoman dan tidak diketahui tujauannya. Cara
coba dan ralat inipun tidak dapat diterima sebagai cara ilmiah dalam
usaha untuk mengungkapkan kebenaran.
62
Penemuan Kebenaran Melalui Cara Berpikir Kritis dan Rasional
telah banyak mengahasilkan penemuan tentang kebenaran sesuatu.
Dalam menghadapi berbagai masalah, manusia berusaha
menganalisisnya berdasarkan pengalaman dan pengetahuan yang
dimilikinya untuk sampai pada pemecahan masalah secara tepat.
Cara berpikir yang ditempuh pada tingkat permulaan dalam
memecahkan masalah adalah dengan cara berpikir analitis dan cara
berpikir sintesis.
63
page_19.html
65
Berikut ini akan dipaparkan dalam bentuk tabel karakteritik
kebenaran ilmiah dan non ilmiah.
Karakteristik Karakteristik
Kebenaran ilmiah Kebenaran non ilmiah
1. Sistematisasi 1. Kebetulan
2. Keumuman 2. Akal Sehat
3. Rasionalitas 3. Agama dan Wahyu
4. Objektivitas 4. Intuitif
5. Verifiabilitas 5. Trial dan Error
6. Komunalitas 6. Spekulatif
10 Kewibawaan
66
komunalitas memilki arti bahwa kebenaran ilmiah itu merupakan
pengetahuan yang menjadi milik umum.
68
Teori Kebenaran Konsistensi/Koherensi, menyatakan bahwa
suatu proposisi (pernyataan suatu pengetahuan, pendapat kejadian,
atau informasi) akan diakui sahih atau dianggap benar apabila
memiliki hubungan dengan gagasan-gagasan dari proporsi
sebelumnya yang juga sahih dan dapat dibuktikan secara logis
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan logika. Sederhananya,
pernyataan itu dianggap benar jika sesuai (koheren/konsisten)
dengan pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Contohnya:
(1) Setiap manusia pasti akan mati (2) Seluruh mahasiswa
MMP di wajibkan mengikuti perkuliahan Filsafat Ilmu.
Latihan :
1. Jelaskan pengertian kebenaran
2. Jelaskan sifat kebenaran
3. Jelaskan alairan-aliran dalam kebenaran
4. Jelaskan cara-cara manusia dalam mencari kebenaran
5. Jelaskan sifat dan karakteristik kebenaran
6. Jelaskan jenis-jenis kebenaran
7. Apa perbedaan kebenaran ilmiah dan non ilmiah
8. Jelaskan teori-teori kebenaran
70
DAFTAR PUSTAKA
Banasuru, Aripin, 2012. Filsafat dan Filsafat Ilmu. Bandung : Alfa Beta.
Soetriono & Hanafie, Rita SRDm, 2007. Filsafat Ilmu. Yogyakarta : Andi Offset.
71