MAKALAH
KEADILAN SOSIAL
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami bisa menyusun
makalah ini dengan judul “Keadilan Sosial”.
Kami berharap makalah ini bisa bermanfaat serta memberikan sumbangan pengetahuan
bagi semua pihak yang ingin mempelajari tentang Keadilan Sosial. Makalah ini juga
diharapkan bisa menjadi penambah literatur (daftar bacaan) khususnya bagi
mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri Sukabumi.
Namun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua.
Sukabumi, 7 April 2016 Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Metode Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Keadilan Sosial
2.2 Implementasi Sila Kelima Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di
Indonesia
2.3 Implementasi Sila Kelima Pancasila dalam Pelayanan Publik di Indonesia
2.3.1 Pengertian Birokrasi
2.3.2 Karakteristik dan Fungsi Birokasi
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep keadilan sosial?
2. Bagaimana implementasi sila kelima Pancasila dalam kehidupan masyarakat di
Indonesia?
3. Bagaimana implementasi sila kelima Pancasila dalam pelayanan publik di Indonesia?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memberikan penjelasan tentang konsepsi keadilan sosial.
2. Memberikan gambaran tentang implementasi sila kelima Pancasila dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia.
3. Memberikan gambaran tentang implementasi sila kelima Pancasila dalam pelayanan
public di Indonesia.
1.4 Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, kami menggunakan
literatur dari studi kepustakaan dan sumber yang berjangkauan luas yaitu internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Keadilan Sosial
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda ataupun orang. Menurut sebagian besar teori keadilan
memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang
dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad-20, menyatakan bahwa “keadilan
adalah kelebihan pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada
sistem pemikiran”.
Keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan baik materil maupun spiritual, hal ini berarti keadilan itu tidak
hanya berlaku bagi orang yang kaya saja, tetapi berlaku pula bagi orang miskin,
bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakyat biasa. Seluruh Rakyat Indonesia
adalah setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia baik yang berdiam di wilayah
kekuasaan Republik Indonesia maupun warga Negara Indonesia yang berada di
Negara lain.
Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-
kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasy machus karena ia menyatakan
bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik,
Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat sifat
baik: kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan keadilan.
Pengembangan sikap adil terhadap sesama manusia, kesamaan kedudukan
terhadap hukum dan HAM, keseimbangan antara hak dan kewajiban merupakan
sikap yang tercermin dari pengamalan nilai Pancasila yakni sila kelima yang
berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Sila-sila dalam Pancasila tidaklah dibuat oleh beberapa golongan dan
ditemukan dalam waktu yang singkat. Lahirnya Pancasila pertama kali disampaikan
dalam pidato Bung Karno pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Meski demikian,
bukan berarti Pancasila dibuat oleh Bung Karno, melainkan beliau telah mengangkat
sari dari nilai-nilai yang hidup dalam bangsa Indonesia. Sebagai implementasi dari
nilai-nilai Pancasila, dibentuklah UUD 1945 dan disahkan pada 18 Agustus 1945.
UUD 1945 diakui sebagai konstitusi tertulis negara Indonesia. Fungsi dari nilai yang
terkandung dalam Pancasila sila kelima ini berfungsi sebagai tujuan negara.
Adapun lambang dari sila kelima adalah padi dan kapas yang digunakan
karena merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia, yakni pangan dan sandang
sebagai syarat utama untuk mencapai kemakmuran yang merupakan tujuan utama
bagi sila kelima ini.
Dalam sila kelima dalam Dasar Negara RI mengandung makna setiap
masyarakat Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu dikembangkan
perbuatannya luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong
royong. Untuk itu diperlukan sikap adil terhadap sesama, menjaga kesinambungan
antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
Nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, serta
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan atau Perwakilan. Dalam sila kelima tersebut terkandung
nilai-nilai yang merupakan tujuan Negara sebagai tujuan dalam hidup
bersama. Maka dalam sila kelima tersebut terkandung nilai keadilan yang
harus terwujud dalam kehidupan bersama (kehidupan sosial). Keadilan
tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan manusia yaitu keadilan
dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia
lain , manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya serta hubungan
manusia dengan Tuhannya.
Konsekuensinya nilai-nilai keadilan yang harus terwujud dalam
kehidupan bersama meliputi:
1. Keadilan distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bila hal-hal
yang sama diperlukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlukan
tidak sama ( just ice is done when equelz are treated equally ). Keadilan
distributif sendiri yaitu suatu hubungan keadilan antara Negara terhadap
warganya, dalam arti pihak negaralah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk keadilan membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi
serta kesempatan dalam hidup bersama yang didasarkan atas hak dan
kewajiban.
2. Keadilan Legal ( Keadilan Bertaat )
Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga Negara terhadap negara
dan dalam masalah ini pihak wargalah yang wajib memenuhi keadilan dalam
bentuk mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam
Negara. Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan subtansi
rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut
sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat
Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan untuk yang lainnya disebut
keadilan legal.
3. Keadilan Komulatif
Yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya
secara timbal balik.Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban
masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini
merupakan ases pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidak adilan dan akan
merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
2.2 Implementasi Sila Kelima Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat di Indonesia
Dalam Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia terkandung nilai
keadilan sosial. Dalam hal ini harus diperhatikan beberapa aspek berikut, antara lain:
a. Perlakuan yang adil di segala bidang kehidupan terutama di bidang politik, ekonomi
dan sosial budaya;
c. Keseimbangan antara hak dan kewajiban, menghormati hak milik orang lain.
Kita dapat menilai dengan mengamati kejadian di sekitar kita. Masih banyak
masyarakat Indonesia yang bersikap tidak sesuai dengan nilai moral Pancasila.
Mereka cenderung bersikap individualis, menghalalkan segala cara walaupun dengan
kerja keras, melemahkan kekuatan hukum, menggunakan sumberdaya dan sumber
kekayaan Indonesia dengan berlebihan, menyelewengkan kekuasaan, dan
sebagainya. Sungguh ironis memang, Pancasila yang disepakati bersama sebagai
kepribadian bangsa saat ini kenyataan di lingkungan masyarakat Indonesia
bertentangan dengan ajaran Pancasila.
1. Max Weber
Birokrasi adalah suatu bentuk organisasi yang penerapannya berhubungan
dengan tujuan yang hendak dicapai. Birokrasi ini dimaksudkan sebagai suatu sistem
otorita yang ditetapkan secara rasional oleh berbagai macam peraturan. Birokrasi ini
dimaksudkan untuk mengorganisasi secara teratur suatu pekerjaan yang harus
dilakukan oleh orang banyak.
8. Jumlah pegawai negeri relafit banyak tapi kurang bermutu dan asal jadi.