Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan puji syukur


kehadirat Allah SWT. Atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah mata kuliah PENDIDIKAN PANCASILA ini,
yang bertemakan “PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BANGSA :
KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA” dengan dosen
pengampu Dr. H. JDOKO APRIONO,M.Pd.

Penulis sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan, isi atau
lainnya. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.

Pada kesempatan kali ini, tak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang bersangkutan. Semoga makalah ini dapat diterima
dan bermanfaat bagi pembacanya.

Amin..

Penulis

I|Kata Pengantar
BAB I
PENDUHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah


Salah satu fungsi pancasila ialah sebagai cita-cita bangsa. Dengan
demikian, disetiap sila yang terdapat dalam pancasila tersebut menyiratan cita-cita
bangsa Indonesia yang ingin dicapai. Disila ke-lima yang berbunyi “keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” seakan menyerukan agar ditegaskannya hak
asasi dari setiap manusia yaitu keadilan. Pada saat dirumuskannya pancasila dan
sebelum dirumuskannya pancasila banyak terjadi ketidakadilan pada rakyat
Indonesia karena belum ada aturan yang jelas pada waktu itu, sehingga
dirumuskannya pancasila agar hak keadilan pada rakyat Indonesia terlindungi.

Selain itu untuk mempertegas Federation Of Human Right, karena di


Amerika sudah sadar akan hak keadilan bagi setiap manusia sehingga di Indonesia
perlu dirumuskan peraturan yang sama untuk melindungi hak keadilan rakyat
Indonesia.
Maka dari itu, dalam kesempatan kali ini penulis mengangkat tema
“PANCASILA SEBAGAI CITA-CITA BANGSA : KEADILAN SOSIAL BAGI
SELURUH RAKYAT INDONESIA”, karena keadilan merupakan salah satu
kunci aman dan tentramnya suatu Negara..
I.2 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan keadilan sosial ?


b) Apa makna keadilan sosial dimata Plato ?
c) Apa saja jenis-jenis keadilan ?
d) Bagaimana contoh keadilan yang hendaknya diterapkan di Negara
Indonesia ?

I.3 Tujuuan
Tujuan penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan keadilan sosial, pandangan Plato, pendapat Aristoteles tentang keadilan
sosial, serta memahami keadilan yang hendaknya diberlakukan di Indonesia.
Sebab pada saat ini, keadilan di Indonesia masih belum merata.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Keadilan Sosial


Keadilan merupakan suatu hasil pengambilan keputusan yang
mengandung kebenaran, tidak memihak, dapat dipertanggungjawabkan dan
memperlakukan setiap orang pada kedudukan yang sama didepan hukum.

Perwujudan keadilan dapat dilaksanakan dalam ruang lingkup


masyarakat,bernegara, dan ruang lingkup masyarakat internasional. Keadilan
dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak berdasarkan kesewenang-
wenangan.
Keadilan social sendiri berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat di
segala bidang kehidupan, baik materil maupun spiritual. Hal ini berarti keadilan
itu tidak hanya berlaku bagi orang kaya saja, tetap diberlaku pula bagi orang
miskin, bukan hanya untuk para pejabat, tetapi untuk rakyat biasa pula, dengan
kata lain seluruh rakyat Indonesia baik yang berada di wilayah kekuasaan
Republik Indonesia maupun bagi Warga Negara Indonesia yang berada di negara
lain.
Dalam sila ke-5 yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung
sebelas makna, yaitu:

1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan


sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
2. Bersikap adil.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
5. Suka memberipertolongan kepada orang lain.
6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak bergaya hidup mewah.
8. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Menghargai hasil karya orang lain.
11. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkead.

Keadilan sosial juga merupakan salah satu butir dalam Pancasila 45 butir
pengamalan Pancasila seperti yang tertuang dalam P4 (Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila) pada Tap MPR No. II/MPR/1978.
Berikut adalah beberapa poinnya :

 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan


suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan,
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama,
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban,
 Menghormati hak orang lain,
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri,
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain,
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah,
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum,
 Suka bekerja keras,
 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan
kesejahteraan bersama,
 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
II.2 Keadilan Sosial Menurut Plato

Keadilan sosial adalah sebuah konsep yang membuat para filsuf terkagum-
kagum sejak Plato membantah filsuf muda, Thrasymachus karena ia menyatakan
bahwa keadilan adalah apa pun yang ditentukan oleh si terkuat. Dalam Republik,
Plato meresmikan alasan bahwa sebuah negara ideal akan bersandar pada empat
sifat baik, yakni : kebijakan, keberanian, pantangan (atau keprihatinan), dan
keadilan. Penambahan kata sosial adalah untuk membedakan keadilan sosial
dengan konsep keadilan dalam hukum.

II.3 Jenis-jenis Keadilan

Secara umum Keadilan dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu :

1) keadilan restitutif, yaitu keadilan yang berlaku dalam proses


litigasi di pengadilan, di mana fokusnya adalah pada pelaku
Bagaimana menghukum atau membebaskan pelaku.
2) keadilan restoratif, yaitu keadilan yang berlaku dalam proses
penyelesaian sengketa non litigasi (Alternative Dispute Resolution),
di mana fokusnya bukan pada pelaku, tetapi pada kepentingan “victims”
(korban).

Sedangkan Aristoteles membedakan tiga jenis keadilan, yaitu :

a. keadilan distributif, yaitu memberikan sama yang sama, dan


memberikan tidak sama yang tidak sama

b. Keadilan commutatif, yaitu penerapan asas proporsional. Biasanya


digunakan dalam Hukum Bisnis
c. Keadilan remedial, yaitu memulihkan sesuatu ke keadaan semula
digunakan dalam perkara gugatan ganti kerugian.

II.4 Beberapa Contoh Keadilan yang Seharusnya Diterapkan

A. KEADILAN HUKUM

Kesetaraan antara pelanggaran yang dilakukan oleh seseorang dengan


hukuman yang akan diterimanya.

Contoh : Pelaku korupsi yang mendapatkan hukuman kurang lebih sama dengan

pelanggaran yang berada di bawahnya.

Solusi : Peninjauan kembali atau merevisi undang-undang beserta badan penegak

Hukum.

B. KEADILAN SOSIAL

Hakikat pancasila dimana seluruh komponen masyarakat merasakan hal


atau nasib yang sama tanpa adanya perbedaan derajat.

Contoh 1 : Pelacuran secara paksa yang dilakukan oleh anggota keluarga sendiri

Solusi : Memberikan sosialisasi sedini mungkin terhadap kaum pria dan

wanita tentang kesetaraan gender.

Contoh 2 : Human Trafficing

Solusi : Menampung anak-anak terlantar untuk dibekali penyuluhan di panti


sosial serta mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak
C. KEADILAN EKONOMI

Keadilan yang bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran taraf hidup


masyarakat.

Contoh : Ketidakadilan dalam upah atau penghasilan terhadap buruh

Solusi : Penegasan upah minimum regional kepada instansi badan pemerintah


dan perusahaan swasta
BAB III

PENUTUP

III. Kesimpulan

Keadilan digambarkan sebagai situasi sosial ketika norma-norma tentang


hak dan kelayakan dipenuhi. Untuk mewujudkan keadilan social itu, diperinci
perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, misalnya Perbuatan luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Sikap adil
terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak orang lain. Serta sikap suka memberi pertolongan terhadap
orang.

III. Saran

Bangsa Indonesia hendaknya meningkatkan keadilan yng masih belum


berjalan secara maksimal. Juga memberlakukan keadilan yang sama rata bagi
seluruh warga negaranya baik di hadapan hukum, sosial, maupun ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Purwastuti, M.Hum.dkk. 2002.Pendidikan Pancasila: untuk PerguruanTinggi.

Yogyakarta: Penerbit UNY Press

M. Sastrapratedja. 2001. Pancasila sebagai Visi dan Referensi Kritik Sosial,

Soerjanto Poepowardojo. 1989. Filsafat Pancasila: Sebuah Pendekatan

Sosial Budaya.Jakarta:Penerbit PT Gramedia

www.roadproblem.com , diakses pada 17 November 2014 , pukul 09.00

http://materitugas.wordpress.com/2010/12/02/panca-sila-keadilan-sosial/ , diakses

pada 17 November 2014, pukul 09.00

Anda mungkin juga menyukai