Disusun oleh :
Puji Syukur kita naikan kepada Tuhan yang maha kuasa, ditengah pandemic Covid-19
kita dapat menyelesaikan Makalah dari Tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar
untuk presentasi kelompok 5 dengan materi Keadilan,Ketertiban,Kesejahteraan.
Pembahasan
Keadilan
Keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, sehingga akan sulit mewujudkan suatu
keadilan jika tidak mengetahui apa arti keadilan. Beragam, dapat ditunjukkan dari berbagai
pendapat yang dikemukakan keadilan dalam dua kelompok, yaitu keadilan umum atau keadilan
menurut kehendak undang-undang yang harus ditunaikan demi kepentingan umum dan keadilan
khusus yang didasarkan atas kesamaan atau proposionalitas.
Adil adalah keadaan yang seimbang. Apabila kita melihat suatu sistem atau himpunan yang
memiliki beragam bagian yang dibuat untuk tujuan tertentu, maka mesti ada sejumlah syarat, entah
ukuran yang tepat pada setiap bagian dan pola kaitan antar bagian tersebut.
Makna Keadilan
Keadilan berasal dari bahasa Arab yang artinya tengah.
Arti Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar.
*Sumber Wikipedia
Sifat Keadilan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keadilan berartisifat
perbuatan,perlakuan yang adil
Menurut Ahli
Menurut Frans Magnis Suseno dalm bukunya Etika Politik,keadilan adalah
sebagaisuatu keadaan dimana semua orang dalam posisi yang sama.
Menurut WJ . J .Poerwodarminto,keadilan berarti tidak berat
sebelah,sepatutnyatidak sewenang-wenang.
Menurut Aristoteles Menyebutkan 3 macam keadilan yaitu :
1. Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap
orang yang Sama banyaknya.
Karena hukum mempunyai sifat, cirri, dan daya mengikat tersebut, maka hukum dapat member
keadilan, yaitu menentukan siapa yang salah dan siapa yang benar. Hukum dapat menghukum
siapa yang salah, hukum dapat memaksa agar peraturan ditaati dan siapa yang melanggar diberi
sanksi hukuman.
Contohnya, siapa yang berutang harus membayar adalah perwujudan dari keadilan.
c. Sebagai Penggerak Pembangunan
Daya mengikat dan memaksa dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk
menggerakkan pembangunan. Hukum dijadikan alat untuk membawa masyarakat ke arah yang
lebih maju dan sejahtera.
Agar tujuan kaidah hukum itu dapat terwujud dengan semestinya, atau sesuai dengan
harapan seluruh anggota masyarakat/ Negara maka harus ada kepatuhan kepada kaidah hukum
tersebut. Masyarakat perlu patuh dan menerima secara positif adanya kaidah hukum. Tidak dapat
kita bayangkan bagaimana kehidupan manusia tanpa adanya kaidah hukum.