Anda di halaman 1dari 12

PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT

HUKUM ISLAM
Oleh:
Sri Bintang Pamungkas (1900024248)
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan
Email: sri1900024248@webmail.uad.ac.id

ABSTRAK
Law is a product that contains norms made to serve as the basis for human life. The law also

functions as a regulator, guideline, and also a barrier to what can be done and what cannot

be done by legal subjects, namely humans or legal entities, therefore to be able to guarantee

that previously made rules are implemented, a form of law enforcement is needed. Law itself

is interpreted as an effort made for the implementation of values in legal norms as human

guidelines or legal relations in the lives of citizens and the state. Is it based on justice or not,

that’s why I as a writer will discuss this in this paper

Keywords: law enforcement, fair (just), Islamic legal philosophy

ABSTRAK
Hukum adalah sebuah produk yang berisi norma-norma dibuat untuk dijadikan sebagai dasar

manusia hidup. Hukum juga berfungsi sebagai pengatur, pedoman,dan juga pembatas apa

saja yang boleh di lakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh subyek hukumnya yakni

manusia atau badan hukum,oleh karna itu untuk dapat menjamin aturan yang dibuat

sebelumnya terlaksana diperlukan adanya sebuah bentuk penegakan hukum.penegakan

hukum sendiri dimaknai sebagai upaya yang dilakukan untuk terlaksananya nilai dalam

norma norma hukum sebagai pedoman manusia atau hubungan-hubungan hukum dalam

kehidupan warga masyarakat dan bernegara.penegakan hukum disuatu negara terutama yang
mengunakan filsafat hukum islam pastinya mempunyai cara dan pandangannya tersendiri

dalam menilai penegakan hukum itu sudah berasaskan keadilan apa belum oleh karna itu saya

selaku penulis akan membahas hal ini dalam tulisan ini

Kata kunci : penegakan hukum, adil(berkeadilan), filsafat hukum islam

1.PENDAHULUAN
Semakin kompleks permasalahan sekarang ini (masalah hukum, politik, sosial, dan

ekonomi) yang di hadapi oleh masyarakat berakibat timbulnya desakan untuk diadakanya

suatu pengaturan hukum yang dapat menata tatanan hidup. sebagai pengendali kehidupan

masyarakat berbangsa dan bernegara.untuk maksud tersebut penentu dalam kebijakan politik

(decision maker ) haruslah mempunyai ketajaman visi dalam merancang dan membentuk

arah politik sesuai kebudayaan masyarakat.Sering dilakukanya kajian, diskusi, penelitian

dilihat dari sudut pandang keilmuan yang berbeda namun belum menemukan solusi untuk

mengahadapi tantangan ini setelah di selidiki permasalahan yang multidimensi ini merupakan

krisis dalam dimensi-dimensi intelektual, moral, dan spiritual suatu krisis yang belum pernah

terjadi sebelumnya dalam catatan sejarah umat manusia (Fritjof Capra,1982:1).

Masalah yang dihadapi oleh setiap negara ini dari sudut Pandang ilmu hukum

pastinya permasalahan ini bersumber dari sistem hukum yang salah.salah satunya adalah

tidak terimplementasikanya nilai nilai keadilan yang di dalamnya terdapat unsur nilai
moralitas kepada setiap manusia secara universal. Di indonesia sendiri ditandai dengan tidak

percayanya rakyat pada realisasi penegakan hukum positif di indonesia.di indonesia

penegakan hukum dapat di pandang berwibawa oleh rakyat dan kalangan internasional

apabila nilai keadilan dapat di tegakan dan selalu hidup dalam raga hukum indonesia.dengan

tanpa tidak adanya keadilan dalam hukum akan menyebabkan penyimpangan oleh siapapun

yang mempunyai kekuasaan dan wewenang.hal ini dapat berakibat rusaknya tatanan hukum

dalam masyarakat Keadilan adalah salah satu tujuan hukum selain kepastian hukum dan

kemanfaatan hukum haruslah menjamin ketiga hak tersebut.keadilan dalam ajaran islam

adalah ketetapan dari allah swt kepada semua ciptaanya baik manusia, hewan, alam

dll.keadilan adalah prinsip dasar yang diterima oleh semua ciptaanya oleh karna itu melangar

keadilan akan meyebabkan kerusakan bagi kosmos atau alam semesta dan dampak buruk

pada tatanan hidup manusia.manusia haruslah dapat menjaga nilai keadilan dalam rangka

menjaga kelestarian kehidupan umat manusia.

Oleh karna itu permasalahan yang akan di bahas adalah

1. Bagaimanakah konsep keadilan dalam filsafat hukum islam. ?

2. Bagaimanakah bentuk penegakan hukum yang berkeadilan sesuai dengan konsep

filsafat hukum islam. ?


II.PEMBAHASAN
Filsafat yang dalam bahasa Inggris disebut juga “philosophy berasal dari kata philos

atau filo yang berarti cinta dan sophia yang artinya kebijaksanaan, yang bila diartikan secara

kontekstual adalah cinta akan kebijaksanaan. Para filsuf muslim mengatakan kata filsafat itu

sendiri berasal dari bahasa Arab “falsafah”. Falsafah sendiri memiliki tiga sifat pokok yakni

1) menyeluruh, 2) mendasar dan 3) spekulatif. Ketiga sifat pokok filsafat ini berarti filsafat

tidak berpikir sempit tetapi melihat dari setiap sisi yang ada, berisikan pertanyaan-pertanyaan

diluar dari jangkauan ilmu biasa dan dalam melangkah tidak sembarangan, namun harus

memiliki dasar dasar yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (Arif, 2014)

.Keadilan dalam filsafat hukum

1. Menurut Plato (427-347 SM) seorang filsuf yunani yang mempunyai pemikiran

idealis dan abstrak mengakui akan pemikiran irasional dan percaya adanya kekuatan

di luar kemampuan manusia.demikian halnya dengan keadilan.menurut pendapat

plato tentang keadilan merupakan kekuatan di luar kemampuan manusia biasa.

ketidakadilan bersumber pada perubahan dalam masyarakat. menurutnya keadilan

dimaknai sebagai seseorang yang mambatasi dirinya sendiri pada kerja dan tempat

disesuaikan pada talenta, kemampuan atau kesangupan. keadilan atau adil merupakan

pengambaran pada diri manusia itu sendiri yang mampu mengendalikan diri dan

perasaanya yang dikendalikan oleh akal.Plato berpendapat Metode untuk

mewujudkan keadilan adalah dengan Mengembalikan masyarakat pada struktur

aslinya, misalnya jika seseorang sebagai guru baiklah tugasnya hanya mengajar saja,

jika seseorang sebagai prajurit baiklah tugasnya hanya menjaga kedaulatan Negara,

jika seseorang sebagai pedagang baiklah tugasnya hanya Dibidang perniagaan saja.

Jika seseorang sebagai gubernur atau presiden Baiklah tugasnya hanya untuk

memimpin negara dengan adil dan Bijaksana.


2. Menurut aristoteles Ia mengatakan bahwa keadilan adalah memberikan kepada setiap

orang apa yang menjadi haknya, fiat jutitia bereat mundus. Aristoteles dalam

mengartikan keadilan sangat dipengaruhi oleh unsur kepemilikan benda tertentu.

Keadilan ideal dalam pandangan Aristoteles adalah ketika semua unsur masyarakat

mendapat bagian yang sama dari semua benda yang ada di alam. Manusia oleh

Aristoteles dipandang sejajar dan mempunyai hak yang sama atas kepemilikan suatu

materi (barang ) Dia membagi keadilan terbagi menjadi dua yaitu:Pertama, keadilan

korektif, yaitu keadilan yang menjamin, mengawasi dan memelihara distribusi ini

melawan serangan-serangan ilegal. Kedua, keadilan distributif, adalah keadilan yang

ditentukan oleh pembuat undang-undang, distribusinya memuat jasa, hak, dan

kebaikan bagi anggota-anggota masyarakat menurut prinsip kesamaan

proporsional.fungsi korektif keadilan diatur oleh hakim dengan cara mengambalikan

hak korban dan menstabilkan status quo. mengacu kepada pembagian barang dan jasa

kepada setiap orang sesuai dengan kedudukannya dalam masyarakat, dan perlakuan

yang sama terhadap kesederajatan dihadapan hukum (equality before the law).

3. Keadilan menurut John Rawls.menyatakan pada dasarnya keadilan merupakan prinsip

dasar dari kebijakan yang rasional yang sudah susun dan diaplikasikan untuk

kesejahtraan masyarakat. Menurut john rawl rasional jika seseorang memaksakan

keinginan sesuai dengan prinsip kegunaan.dilakukan untuk mendapatkan kepuasan

dalam masyarakat.

Keadilan dalam filsafat hukum islam


Keadilan menurut pandangan Islam merupakan tonggak kehidupan seseorang yang

berhati nurani karena dengan kuatnya standard of Morality, maka akan mampu meletakkan

suatu perkara secara proporsional dan terbebas dari keberpihakan atau kepentingan

sepihak/golongan. Keadilan tidak dapat dipengaruhi oleh perasaan senang, terpaksa,

permusuhan, kedudukan, dan lain-lain. Adil di kacamata Islam adaah salah satu norma yang

menunjukkan tingkat ketaqwaan seseorang muslim terhadap ajaran yang diwahyukan oleh

Allah SWT ke Nabi Besar Muhammad SAW

Keadilan Menurut Mu’tazilah.Kaum mu’tazilah berkeyakinan bahwa keadilan datang

dari allah swt.karna tuhan yang telah memberikan kebebasan dan kemerdekaan bagi manusia

untuk memilih dan menentukan perbuatan dan kehendaknya sendiri.kaum mutazilah

berpandangan bahwasanya tuhan tidak absolut lagi kehendaknya.menurut mereka karna tuhan

sudah menciptakan akal pikiran sehingga sebagai mahluk dipandang bisa menentukan suatu

hal yang baik dan yang buruk secara obyektif Keadilan dilihat dari akal dan pikiran yang

merdeka yang telah diberikan tuhan.pasti mempunyai kegunaan dilihat dari rasio.

III.PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN DALAM FERSPEKTIF


FILSAFAT HUKUM ISLAM
Dewasa sekarang ini teori tentang keadilan mengalami perkembangan dan perubahan

menyesuaikan perkembangan zaman.keadilan terkadang hanya dipandang sebagai yang

seharusnya/das sollen.namun kenyataannya/das sein.dalam penerapanya tidak terlaksana

sebagai mestinya.keadilan hanya sering terucap sebagai retrorika.keadilan diperoleh dalam

hukum karna hukumlah yang dapat mengatur dan menciptakan keadilan  karena itu, segala

usaha yang terkait dengan hukum mutlak harus diarahkan untuk menemukan sebuah sistem

hukum yang paling cocok dan sesuai dengan prinsip keadilan. Dengan kata lain, adil

merupakan unsur konstitutif segala pengertian tentang hukum.Dalam Islam perintah berlaku

adil ditujukan kepada setiap tanpa pandang bulu Kaidah hukum, Penegak hukum, Fasilitas
dan Kesadaran hukum warga negara.merupakan beberapa faktor tegaknya hukum di suatu

negara namun pada pelaksanaanya masih bergantung pada kebijakan politik suatu negara.bila

dalam suatu negara demokrasi apabila ada salah satu lembaga eksekutif.legislatif, yudikatif

mempunyai kekuasaan dominan maka faktor faktor diatas dapat terpengaruh oleh lembaga

yang lebih dominan tersebut.

Dalam al quran sendiri menyebutkan tentang penegakan hukum yakni :

Surah An-Nisa ayat 58 artinya:

“Sesungguhnya Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak

menerimanya, dan bila menetapkan keputusan hukum antara manusia hendaklah kamu

tetapkan dengan adil. Dengan itu Allah telah memberikan pengajaran dengan sebaik-

baiknya kepadam tentang pelaksanaan amanat dan keadilan hukum. Sesungguhnya Allah

Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.

Surah An-Nisa’ ayat 135 artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu yang benar-benar menegakkan keadilan,

menjadi saksi (dalam menegakkan keadilan) karena Allah, walaupun terhadap dirimu

sendiri atau ibu bapakmu atau kerabatmu, jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih utama

(tahu) atas (kemaslahatan) keduanya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu sehingga

kamu tidak berlaku adil. Dan jika kamu memutarbalikkan keadilan atau menolak menjadi

saksi, maka Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan”.

Kedua ayat al quran tersebut menjelaskan tentang pengambaran penegakan hukum haruslah

mengunakan prinsip prinsip keadilan sesungguhnya allah swt maha tahu dan melihat apa

yang manusia kerjakan para penegak hukum juga sensntiasa dalam menjalankan tugas

berpegang teguh akan prinsip kejujuran.segala perbuatan penegakan hukum yang dilakukan

manusia nantinya akan dipertanggungjawabkan kebenaranya kepada allah swt


Penegakan hukum menjadi kewajiban hukum atau akibat hukum. Sebagai tugas hukum,

keadilan merupakan hasil harmonisasi antara kepastian hukum dan kesepadanan hukum.

Idealnya kepastian hukum mencerminkan asas tidak merugikan orang lain, sedangkan

kesebandingan hukum mencerminkan asas proporsionalitas. Karena keselarasan antara

kepastian hukum dan kesepadanan hukum merupakan inti penegakan hukum, penegakan

hukum sebenarnya dipengaruhi oleh struktur dan individu. Maka harus diyakini bahwa Allah

tidak akan berbuat zalim kepada hamba-hamba-Nya (Quran 10/Yunus: 449). Oleh karena itu,

pada Hari Keadilan (Q.S. 4/al-Nisa: 110), setiap perilaku manusia akan disalahkan padanya,

Adil dalam hal kesetaraan.Untuk dapat menegakkan hukum, kemauan politik, dan itikad baik

pemimpin, Al-Qur'an sendiri adalah konsisten dan benar, mengatakan bahwa masyarakat

harus mematuhi ulil amri dalam pasal 59 an-nisa jika ulil amri menjalankan tugas dan

kewajibannya. rencana, termasuk Eksekusi dan keadilan sesuai dengan perintah Allah dan

Rasul-Nya. Kepercayaan masyarakat terhadap ulin amri juga akan menjadi faktor kelancaran

kemajuan penegakan hukum, dan kepercayaan masyarakat akan mempengaruhi situasi politik

suatu negara. Secara harafiah, pemerintah menggunakan kata “hikmat” dalam bahasa Arab,

akar kata dari al-hakim yang berarti hakim atau penegak hukum. Dari sini, tugas utama

pemerintah adalah menegakkan hukum dan keadilan.dalam redaksi lain Rasyid Ridha

Mengidentikkan al-amanah dengan al-imarah, atau al-imanah al-adhma yang memiliki tugas

Utama menjaga agama dan mengatur urusan dunia.

Upaya penegakan hukum di era Nabi dan Khulafa al-Rasyidin telah mengungkap

banyak kasus. Pada masa Nabi Muhammad, terkadang ia menyelesaikan kasusnya sendiri,

dan terkadang mendelegasikan kekuasaan kehakiman kepada teman-temannya untuk

memutuskan kasus tersebut. Sengketa tanah, kejahatan perijinan, penghasilan istri,

pembunuhan dan sengketa air. Tak ayal, selama masa Rasulullah SAW di era Rasul,

penegakan hukum berjalan lancar, dan para sahabat yang ditugaskan sebagai hakim juga
dijalankan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Sangat tegas dalam

menegakkan hukum dan keadilan. Dia tampaknya curiga terhadap kecenderungan untuk

menegakkan hukum hanya untuk kelas bawah, tetapi tidak untuk bangsawan atau pejabat,

seperti yang dapat dilihat dari narasi Aisha al-Bukhori:: “Usamah melaporkan Kepada nabi

SAW. Tentang seorang perempuan, beliu menegaskan: “sesungguhnya akan Hancur orang-

orang (umat) sebelum kalian, karena mereka memperlakukan hukuman (hudud) bagi orang-

orang lemah (al-wadl’i) dan mereka meninggalkan (penerapan Hukuman) orang-orang yang

berkedudukan tinggi (al-syarif), dan demi Zat yang diriku di Genggaman-Nya, sekiranya

Fatimah (anakku) melakukan demikian (mencuri) sungguh aku Akan memotong

tanggannya.”

Pada masa Abu Bakar as-Siddiq (573-634 M), banyak orang menghadapi mobilitas

orang murtad dan pembohong, namun ia menyikapinya dengan sangat serius, menegakkan

keadilan, bahkan menyerahkan harta pribadinya kepada Baitul Mal dan kaum muslimin.pada

masa Umar Ibn Al-Khattab (Umar Ibn Al-Khattab), ada upaya untuk memisahkan kekuasaan

administratif dan yudikatif. Di antara hakim yang diangkat adalah Abu Dalda di Madinah dan

Syura Ibn Ghaiz di Mesir, hakim-hakim ini dipercaya menangani kasus perdata, sedangkan

kasus pidana masih ditangani oleh khilafah dan otoritas daerah. -Asya'ry memuat pokok-

pokok penyelesaian perkara di pengadilan. Selain menyiapkan dokumen pengadilan, Umar

juga meletakkan dasar bagi pengaturan pemerintahan.. tahun 641 membentuk dewan kantor

catatan daftar gaji guna Memudahkan pembagian gaji, dan menjadi sebagai peletak dasar-

dasar Perpajakan yang sering disebut Al-Kharaj.Usman Bin Affan juga dikenal olah banyak

orang sebagai khalifah yang membangun gedung pengadilan, yang pada pendahulunya

menjalankan pengadilan di masjid.dan sangat dermawan mengunakan harta pribadinya di

jalan allah swt Khalifah ali bin abi tholib juga pernah di tugasi oleh rosullulah muhammad
saw. Sebagai hakim pada masa ini politik menjadi tidak stabil setelah terbunuhnya usman bin

affan yang menimbulkan fitnah fitnah al-kubra dalam lembaran sejarah islam.

Uraian Panjang di atas mengambarkan betapa mulianya dan peran para pemimpin dalam

menjalankan penegakan keadilan bahwa penegakan hukum dan keadilan mendapat tempat

yang sangat terhormat. Dalam pelaksanaannya juga selain mengedepankan hukum, keadilan

dan kesejahteraan masyarakat tidak bias diabaikan begitu saja.

IV.PENUTUP
Kesimpulan
Filsafat hukum barat memandang penagakan hukum dan keadilan hanya pada aspek

duniawi berupa materi (barang )sifatnya menggunakan pemikiran baik yang rasional dan

irasional baik dari kesamaan hak dll.sedangkan filsafat hukum islam memandang keadilan

berdasarkan pandangan agama yang melibatkan tuhan dan rosul sebagai tolak ukur

menjalankan penegakan keadilan nilai nilai penegakan hukum dan keadilan diambil dari

perpektif sejarah agama islam seperti dalam ayat al quran tersebut menjelaskan  tentang

pengambaran penegakan hukum haruslah mengunakan prinsip prinsip keadilan sesungguhnya

allah swt maha tahu dan melihat apa yang manusia kerjakan para penegak hukum juga

sensntiasa dalam menjalankan tugas berpegang teguh akan prinsip kejujuran. Keadilan yang

menjadi tugas hukum Merupakan hasil penyerasian atau keserasian antara kepastian Hukum

dengan kesebandingan hukum.

Keadilan hukum dalam Islam bersumber dari Tuhan yang Maha Adil, karena pada hakikatnya

Allah-lah yang menegakkan Keadilan , maka harus diyakini bahwa Allah tidak Berlaku
aniaya kepada hamba-hamba- Nya . Kepercayaan masyarakat kepada ulin amri inilah juga

yang akan menjadi faktor penegakan hukum dapat berjalan dengan baik rasa percaya dari

masyarakat akan memengaruhi situasi keadaan politik dalam suatu negara. Dalam komunitas

Negara bangsa, maka pihak yang paling bertanggung jawab atas Penegakan hukum dan

keadilan adalah pejabat Negara dan pemerintah. Secara harfiyah, Pemerintahan yang dalam

bahasa arab digunakan kata hikmah, satu akar kata dengan Al-hakim artinya hakim atau

aparat yang menegakkan hukum.

Dari sini pemerintah memiliki Tugas pokok untuk menegakkan hukum dan keadilan, dalam

redaksi lain Rasyid Ridha Mengidentikkan al-amanah dengan al-imarah, atau al-imanah al-

adhma yang memiliki tugas Utama menjaga agama dan mengatur urusan dunia. Upaya

penegakan hukum pada masa Rasulullah dan Khulafa al-Rasyidin banyak kasus Yang di

hadapi pada zaman Rasulullah SAW kadang beliu sendiri yang menyelesaikan dan Kadang

melimpahkan otoritas peradilan untuk memutuskan perkara kepada para sahabat. Perkara-

perkara yang diajukan meliputi perkara warisan, utang piutang, sengkata tanah, Pidana

perizinan, nafkah istri, pidana pembunuhan, dan sengketa air. Tidak ada keraguan Sedikitpun

pada masa Rasulullah SAW., penegakan hukum berjalan dengan baik, para Sahabat yang

ditugasi menjadi hakim, juga dengan sungguh-sungguh menjalankannya Dengan penuh

tanggung jawab

DAFTAR PUSTAKA

El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis Institut Agama Islam Negeri Bengkulu
Raden Fatah Street, District of Pagar Dewa, Bengkulu City, 38211Bengkulu, Sumatra, Indonesia
Ash-shidiqqi, E. A. (2020). Meneropong Ilmu Hukum Profetik: Penegakan Hukum yang
Berketuhanan.  Amnesti Jurnal Hukum,

M. Rais Ahmad, Vol 1, No 2 (2013): Penegakan Hukum Atas Keadilan Dalam Pandangan Islam
Mizan; Jurnal Ilmu Syariah

Mahir Amin, al-Daulah 323 Vol. 4, No.2, Oktober 2014 : Konsep keadilan dalam persfektif
hukum islam

Anda mungkin juga menyukai