Anda di halaman 1dari 6

Definisi Hukum dan Hukum Islam

Pebri Anto Purba1, Twina Resia2, Adela Iragil Sofianti3, Faiz Azhar Lubis4

Program Studi Hukum Fakultas Syari’ah Dan Hukum


Universitas Islam Negeri Sumatera utara

E-mail: twinaasia@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang hubungan hukum Islam dengan hukum positif, keharmonisan
hukum positif dengan hukum Islam. Hukum Islam ini merupakan hukum yang bersumber dari
wahyu Tuhan, sekaligus melibatkan penalaran dan analisis manusia memahami wahyu tersebut.
Ijtihad yang dilakukan para jurist muslim merupakan bukti kongkrit keterlibatan manusia dalam
menggali hukum yang hidup dalam masyarakat. Hukum positif bertujuan untuk kepentingan
duniawi yang berkenaan dengan lahiriah bagi kepentingan kebendaan dengan berbagai seluk
beluknya. Sedangkan hukum agama, merupakan ketetapan Allah untuk mewujudkan
kemaslahatan dan kepentingan manusia lahir batin, dunia dan akhirat.

Kata Kunci: Hubungan, Hukum Islam, Hukum Positif.

PENDAHULUAN

Kehadiran hukum mempunyai tujuan untuk mengantarkan umat manusia menuju


kehidupannya yang penuh maslahat dan keadilan. Dalam jurisprudensi Islam, tujuan hukum
semacam ini dikenal dengan sebutan maqasid al-syari’ah, yakni tujuan akhir disyari’atkannya
Islam. Dengan tujuan seperti ini, maka dalam pembahasan hukum, unsur “manusia” menjadi
sangat strategis sebagai sasaran untuk diperhatikan aspek kebahagiaannya baik di dunia maupun
di akhirat. Lantaran manusia hidup dalam sebuah ruang komunitas dan lingkungan yang sangat
dinamis, maka proses pembentukan hukumpun mengalami eskalasi perkembangan cukup pesat,
bahkan cenderung berskala sangat progresif.

Dalam konteks inilah munculnya mazhab-mazhab pemikiran jurisprudensi tak dapat


dielakkan. Dalam hukum Islam lahir pemikiran madzhab ahl al-ra’yi (rasionalis), ahl al-hadis
(tradisionalis) dan al-jami’ bainahuma (moderat).1 Dalam sejarah pemikiran hukum barat
demikian juga halnya, muncul beberapa school of thought, misalnya kalangan positivisme,
rasionalisme dan normativisme dengan berbagai sub-sub mazhab lagi di dalamnya. Diferensiasi
aliran hukum seperti ini selain bisa disebut alamiyah juga tidak bisa lepas dari hasil pengamatan
para Juris menyangkut pengelompokan ilmu hukum itu sendiri menurut perspektif filsafat ilmu.

Teks wahyu turun bukan dalam ruang yang kosong, melainkan beriringan dengan konteks
realitas yang terus berkembang dan bergerak dinamis. Persinggungan teks wahyu dengan realitas
masyarakat, dengan demikian, memiliki makna tersendiri dalam memunculkan postulat-postulat
hukum. Integrasi teks dan konteks ini perlu dielaborasi secara sistematik karena sejatinya hukum
Tuhan tidak lahir kecuali untuk konteks kesejahteraan dan kemaslahatan umat manusia
sepanjang sejarahnya. Teks dan konteks mempunyai hubungan komplementer dalam proses
pergulatan pencarian wujud kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia sebagai ending atau
tujuan akhir dari seluruh rangkaian proses pembentukan hukum.

Beragam mazhab pemikiran jurisprudensi tentunya mempunyai persepsi relatif sebangun


menyangkut tujuan akhir pembentukan hukum. Namun, problem akademik yang kemudian
muncul, percikan diferensiasi pendapat sering mengemuka lantaran mereka tidak sama dalam
melihat pola hubungan antara hukum itu sendiri dengan manusia sebagai subjeknya. Sebagian
kalangan berpandangan bahwa hukum bukanlah institusi yang absolut dan final melainkan
bergantung pada manusia sebagai user. Dalam konteks ini, hukum sangat ditentukan oleh
pertanyaan bagaimana manusia melihat dan menggunakannya. Pada kenyataannya, beragam teori
hukum yang berkembang selama ini bertumpu kepada kedua faktor.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas tentang apa yang
dimaksud denganhukum positif ? Dan apa definisi hukum Islam ?

1
Satria Effendi, Ushul Fiqh (Cet. VIII; Jakarta: Kencana, 2014), h. 22.
PEMBAHASAN

Definisi Hukum Secara Umum

Utrecht, hukum adalah himpunan peraturan (perintah dan larangan) yang mengurus tata
tertib suatu masyarakat dan karena itu, harus ditaati oleh masyarakat itu. EM Meyers, Hukum
semua aturan yang mengandung pertimbangan kesusilaan, ditujukan kepada tingkah laku
manusia dalam masy, dan yg menjadi pedoman bagi penguasa–penguasa negara dalam
menjalankan tugasnya.
Hukum adalah ketentuan-ketentuan yang menjadi peraturan hidup suatu masyarakat yang
bersifat kendalikan, mencegah, mengikat, memaksa. Dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan
yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk
mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.
Hukum merupakan serangkaian aturan yang berisi perintah ataupun larangan yang sifatnya
memaksa demi terciptanya suatu kondisi yang aman, tertib, damai dan tentram, serta terdapat
sanksi bagi siapapun yang melanggarnya.2

Hukum diciptakan untuk dilaksanakan. hukum tidak bisa lagi disebut sebagai hukum,
apabila tidak pernah dilaksanakan.Pelaksanaan hukum selalu melibatkan manusia dan tingkah
lakunya. Lembaga kepolisian diberi tugas untuk menangani pelanggaran hukum, kejaksaan
disusun dengan tujuan untuk mempersiapkan pemeriksaan perkara di depan sidang pengadilan.
Di negara Indonesia masih banyak orang-orang yang melanggar hukum atau peraturan.Peraturan-
peraturan yang sudah disepakati dan ditulis ternyata masih banyak yang dilanggar.Hal tersebut
tidak hanya di kalangan pemerintah, masyarakat, tetapi juga menyebar ke instansi-instansi
termasuk lembaga pendidikan atau diperkuliahan dan sekolah-sekolah. donesia adalah negara
hukum. Dalam hidup di lingkungan masyarakat maupun sekolah tidak lepas dari aturan-aturan
yang berlaku, baik aturan yang tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Aturan-aturan tersebut
harus ditaati sepenuhnya.Adanya aturan tersebut adalah agar tercipta kemakmuran dan keadilan
dalam lingkungan masyarakat. Apabila aturan-aturan tersebut dilanggar, akan mendapatkan
sanksi yang tegas.

2
Nurahma Elsa A, Fahmi Dwi F. (2021). Pengenalan dan Definisi Hukum Secara Umum (Literatur Review Etika).
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan. Vol 2 (6).
Definisi Hukum Islam

Hukum disebut law dalam bahasa Inggris, droit dalam bahasa Prancis, ius dalam bahasa
Latin, dalam bahasa Arab berasal dari kata hakama yang berarti norma, kaidah yakni ukuran atau
tolak ukur untuk menilai tingkah laku atau perbuatan manusia dan benda serta recht dalam
bahasa Belanda yang bisa diartikan dengan hukum, kedamaian, kebenaran, lurus, tegak atau
jujur. Kata law mempunyai beberapa arti, antara lain:
a. The regime that orders the human activities and relations thorough systematic application of
the force of politically organized society or thorough social pressure backed by force in
such as society,
b. The set of rules or principles dealing with a specific area of legal system
c. The judicial and administrative process
d. A statute
e. Common law
f. The legal profesion,etc.

Banyak definisi yang diungkapkan ketika hendak mencari tahu apa itu hukum. Namun,
tidak ada jawaban yang sempurna dari pertanyaan ini. Akan tetapi, untuk mendekatkan
pemahaman perlu diungkapkan apa yang dinyatakan oleh M. Muslehuddin la mengatakan bahwa
pada hakikatnya tidak ada jawaban yang lengkap terhadap pertanyaan apa itu hukum.
Sebagaimana yang didefinisikan dalam Oxford English Dictionary. Hukum adalah "The body of
rules, wether proceeding from formal enactment or from custom which a particular state or
community recognizes as binding on its members or subjects." (Sekumpulan aturan baik yang
berasal dari aturan formal maupun adat, yang diakui oleh masyarakat dan bangsa tertentu yang
mengikat bagi anggotanya). Secara lebih luas istilah hukum mencakup setiap aturan bertindak,
katakanlah, setiap standar atau pola di mana perbuatan-perbuatan (baik yang melalui perantara
rasio atau kerja-kerja alamiah itu, harus disesuaikan)."3
Berbagai definisi di atas memberikan pemahaman bahwa hukum adalah aturan-aturan atau
norma yang diakui dan mengika para anggotanya dalam sebuah masyarakat yang dibuat oleh
badan (lembaga) dan dilaksanakan bersama dan ditujukan untuk mewujudkan keteraturan dan

3
Muhammad Syukri Albani Nasution. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2016. Hlm 17-18
kedamaian. Dengan demikian hukum mempunyai unsur-unsur antara lain seperti: adanya
peraturan atau norma, adanya pembuatan hukum (lembaga). adanya objek dan sumber hukum,
adanya ikatan dan sanksi.
Bila hukum dihubungkan dengan Islam maka hukum Islam adalah seperangkat peraturan
berdasarkan wahyu Allah dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui
dan diyakini berlaku dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam.
Istilah hukum Islam sebenarnya tidak ada ditemukan sama sekali di dalam Al-Qur'an, Hadis
dan literatur hukum Islam lainnya. Kata yang ada hanyalah syariah, fikih, hukum Allah dan yang
seakar dengannya. Kata-kata hukum Islam merupakan terjemahan dari term "Islamic Law" dari
literatur Barat. Ini menunjukkan bahwa yang dimaksudkan dengan hukum Islam itu adalah
keseluruhan bangunan dari peraturan dalam agama Islam baik lewat syariat, fikih, dan
pengembangannya seperti fatwa, qanun, siyasah, dan lain-lain.4

KESIMPULAN

Menurut penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa :


1. Definisi Hukum adalah himpunan peraturan yang bersifat memaksa dan dibuat oleh
lembaga berwenang yang harus ditaati oleh masyarakat, dengan memuat ancaman
hukuman apabila dilanggar.
2. Definisi Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah dan
Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui dan diyakini berlaku
dan mengikat untuk semua umat yang beragama Islam.
Maka hubungan hukum Islam dengan hukum positif merupakan hukum bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan duniawi yang berkenaan dengan lahiriah bagi kepentingan
kebendaan dengan berbagai seluk beluknya. Sedangkan hukum agama, merupakan
ketetapan Allah untuk mewujudkan kemaslahatan dan kepentingan manusia lahir
batin, dunia dan akhirat.

4
Joseph Schacht, An Introduction to Islamic Law, (London: Oxford University Press, 1964), hlm. 1.
DAFTAR PUSTAKA

Efendi, Satria. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana, 2014.


A. Elsa, Nurahma, dan F. Dwi, Fahmi. Pengenalan dan Definisi Hukum Secara Umum (Literatur
Review Etika). Jurnal Ilmu Manajemen Terapan. Vol 2 (6). 2021.
Nasution, Muhammad Syukri Albani. Filsafat Hukum Islam. Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Schacht, Joseph. An Introduction to Islamic Law. London: Oxford University Press, 1964.

Anda mungkin juga menyukai