Anda di halaman 1dari 19

Makalah Hukum, HAM, dan Demokrasi dalam Islam

Penyusun :
Abdullah Masulili (F55115203)
Abdul Murad (F55115126)

1
BAB I
PENDAHULUAN

Hukum, HAM, dan Demokrasi dalam islam berisi tentang penjelasan konsep - konsep
hukum islami, HAM menurut islam dan demokrasi dalam Islam meliputi prinsip
bermusyawarah dan pengambilan keputusan sesuai dengan Syariat Islam.
Islam sebagai agama bagi pengikutnya meyakini konsep Islam adalah sebagai way of life
yang berarti pandangan hidup. Islam menurut para penganutnya merupakan konsep yang
lengkap mengatur segala aspek kehidupan manusia. Begitu juga dalam pengaturan mengenai
hak asasi manusia Islam pun mengtur mengenai hak asasi manusia. Islam adalah agama
rahmatam lil alamin yang berarti agama rahmat bagi seluruh alam. Bahkan dalam ke-tidak adilan
sosial sekalipun Islam pun mengatur mengenai konsep kaum mustadhafin yang harus dibela.
Dalam Islam, konsep mengenai HAM sebenarnya telah mempunyai tempat tersendiri
dalam pemikiran Islam. Perkembangan wacana demokrasi dengan Islam sebenamya yang telah
mendorong adanya wacana HAM dalam Islam. Karena dalam demokrasi, pengakuan terhadap
hak asasi manusia mendapat tempat yang spesial. Berbagai macam pemikiran tentang
demokrasi dapat dengan mudah kita temukan didalamnya konsep tentang penegakan HAM.
Dalam penjelasan mengenai demokrasi dalam kerangka konseptual islam, banyak
pengertian diberikan pada beberapa aspek khusus dari ranah social dan politik. Demokrasi islam
dianggap sebagai system yang mengukuhkan konsep konsep islami yang sudah lama berakar,
yaitu musyawarah (syura), persetujuan (ijma), dan penilaian interpretative yang mandiri
(ijtihad).
Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Demokrai merupakan tiga konsep yang tidak dapat
dipisahkan. Hal ini disebabkan karena salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi adalah
adanya penegakan hukum dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM). Demokrasi akan selalu
rapuh apabila HAM setiap warga masyarakat tidak terpenuhi. Sedangkan pemenuhan dan
perlindungn HAM akan terwujud apabila hukum ditegakkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hukum
2.1.1 Hukum
Hukum adalah suatu sistem aturan atau adat yang secara resmi dianggap mengikat dan
dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah, atau otoritas melalui lembaga atau institusi.
Definisi "hukum" dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997):
1. Peraturan atau adat, yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh
penguasa. pemerintah atau otoritas.
2. Undang-undang. peraturan dan sebagainya untuk mengatur kehidupan masyarakat.
3. Patokan (kaidah, ketentuan).
4. Keputusan (pertimbangan) yang ditentukan oleh hakim dalam pengadilan, vonis.

Berikut ini definisi hukum menurut para ahli:


- Tullius Cicerco : Hukum adalah akal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri
manusia untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dalam hidup.
- Thomas Hobbes : Hukum adalah perintah-perintah dari orang yang memiliki kekuasaan
untuk memerintah dan memaksakan perintahnya kepada orang lain.
- Plato : Hukum adalah peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang
mengikat masyarakat.
- Arisroreles : Hukum hanya sebagai kumpulan peraturan yang tidak hanya mengikat
masyarakat tetapi juga hakim.

Secara garis besar Hukum adalah sistem yang terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan kelembagaan dan bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang
politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak, sebagai perantara
utama dalam hubungan sosial antar masyarakat terhadap kriminalisasi dalam hukum
pidana. Hukum pidana yang berupayakan cara negara dapat menuntut pelaku dalam
konstitusi hukum menyediakan kerangka kerja bagi penciptaan hukum, perlindungan hak
asasi manusia, dan memperluas kekuasaan politik serta cara perwakilan dimana mereka
yang akan dipilih. Admimstratif hukum digunakan untuk meninjau kembali keputusan dari
pemerintah. sementara hukum internasional mengatur persoalan antara berdaulat negara
dalam kegiatan mulai dan perdagangan lingkungan peraturan atau tindakan militer.

3
Hukum dapat dibagi dalam berbagai bidang. Antara lain hukum pidana, hukum publik,
hukum perdata, hukum pribadi, hukum acara hukum tata negara, hukum administrasi/
negara, hukum tata usaha negara, hukum internasional, hukum adat, hukum agama, hukum
agrarian, hukum bisnis, dan hukum lingkungan.
5. Indonesia merupakan negara hukum dan memiliki sistem hukum tesendiri. Hukum di
Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum hukum Eropa. hukum Agama dan
hukum Adat. Karena:
- Eropa : Jajahan Hindia-Belanda
- Agama : Mayoritas Islam
- Adat : Berbangsa bangsa dan bersuku suku.

2.1.2 Hukum Islam

1. Pengertian Hukum Islam


Hukum Islam adalah hukum yang ditetapkan oleh Allah melalui wahyu-Nya
yang kini terdapat dalam Al-Qur'an dan dijelaskan oleh nabi Muhammad sebagai Rasul-
Nya melalui Sunnah beliau yang kini terhimpun dengan baik dalam kitab- kitab hadits.
Juga dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dan menjadi bagian dari agama
Islam. Yang diatur tidak hanya hubungan manusia dengan manusia lain dalam
masyarakat. manusia dengan benda dan alam semesta, tetapi juga hubungan manusia
dengan Tuhan.
Perkataan hukum yang dipergunakan sekarang dalam bahasa Indonesia berasal dari kata
hukum dalam bahasa arab. Artinya, norma atau kaidah yakni ukuran, patokan, pedoman
yang diperguanakan untuk menilai tingkah laku atau perbuatan manusia dan benda.
Hubungan antara perkataan hukum dalam bahasa Indonesia tersebut diatas dengan
hukum dalam pengertian norma dalam bahasa arab ltu memang erat sekali. Setiap
peraturan, apapun macam dan sumbemya mengandung norma atau kaidah sebagai
intinya. Dalam ilmu hukum Islam kaidah ltu disebut hukum. Itulah sebabnya maka
didalam perkataan sehari-hari orang berbicara tentang hukum suatu benda atau
perbuatan. Yang dimaksud seperti telah disebut diatas adalah patokan tolak ukur kaidah
atau ukuran mengenai perbuatan atau benda itu (Mohammad Daud Ali. 1999:39).
Dalam islam, hukum Islam dikenal sebagai Syariat. Syariat menurut asal katanya
berarti jalan menuju mata air. Dan asal kata tersebut Syariat Islam berarti jalan yang
lurus ditempuh seorang muslim. Menurut istilah, Syariat berarti aturan atau undang-

4
undang yang diturunkan Allah untuk mengatur seluruh aspek kehidupan manusia
sebagai Hamba Allah, individu. warga. dan subyek alam semesta.
Syariat merupakan landasan fiqih. Pada prinsipnya syariat adalah wahyu Allah yang
terdapat dalam Al-Quran dan sunah Rasulullah. Syariat bersifat fundamental,
mempunyai lingkup lebih luas dari fiqih. berlaku abadi dan menunjukkan kesatuan
dalam islam. Sedangkan fiqih adalah pemahaman manusia yang memenuhi syarat
tentang Syariat. Oleh karena itu lingkupnya terbatas pada hukum yang mengatur
perbuatan manusia, dan karena merupakan hasil karya manusia maka ia tidak berlaku
abadi, dapat berubah dan masa ke masa dan dapat berbeda dari tempat yang lain. Hal ini
terlihat pada aliran-aliran yang disebut dengan mazhab. Oleh karena itu fiqih
menunjukkan keragaman dalam hukum Islam. (Mohammad Daud Ali, 1999:45-46).
Sebagai sistem hukum, hukum Islam tidak boleh dan tidak dapat disamakan dengan
sistem hukum yang lain yang pada umumnya berasal dari kebiasaan masyarakat dan
hasil pemikiran manusia dan budaya manusia pada suatu saat di suatu masa. Berbeda
dengan sistem hukum yang lain, hukum Islam tidak hanya merupakan hasil pemikiran
yang dipengaruhi oleh kebudayaan manusia di suatu tempat tapi dasarnya ditetapkan
oleh Allah melalui wahyu-Nya yang kini terdapat dalam Al-Quran yang dijelaskan oleh
Nabi Muhammad sebagai rasul -Nya melalui sunnah beliau yang kini terhimpun dalam
kitab-kitab hadits. Dasar ini lah yang membedakan hukum islam secara fundamental
dengan hukum-hukum lain yang semata-mata lahir dan kebiasaan dan hasil pemikiran
dan perbuatan manusia.

2. Sumber sumber hukum islam

a. Al-Qur-an
Adalah kitab suci umat islam. Kitab tersebut diturunkan kepada nabi
terakhir, yaitu nabi Muhammad SAW melalui malaikat jibril. Al-qur'an
memuat banyak sekali kandungan. Kandungan-kandungan tersebut berisi
perintah. larangan, anjuran. ketentuan. dan sebagainya.
Al-qur'an menjelaskan secara rinci bagaimana seharusnya manusia
menjalani kekidupannya agar tercipta masyarakat yang madani. Oleh karena
itulah, Al-Qur an menjadi landasan utama untuk menetapkan suatu hukum.
b. As Sunnah (Al-Hadits)
Sunnah dalam Islam mengacu kepada sikap, tindakan, ucapan dan cara
Rasulullah menjalani hidupnya atau garis-garis perjuangan tradisi yang
dilaksanakan oleh Rasulullah. Sunnah merupakan sumber hukum kedua

5
dalam Islam, setelah Al-Quran. Narasi atau informasi yang disampaikan oleh
para sahabat tentang sikap, tindakan, ucapan dan cara Rasulullah disebut
sebagai hadits. Sunnah yang diperintahkan oleh Allah disebut Sunnatullah.
c. Ijma
Adalah kesepakatan para ulama dalam menetapkan suatu hukum
hukum dalam agama berdasarkan Al-Quran dan Hadits dalam suatu perkara
yang terjadi. Ijma' terbagi menjadi dua:
- Ijma' Qauli. yaitu suatu ijma' di mana para ulama' mengeluarkan
pendapatnya dengan lisan ataupun tulisan yang memenangkan
persetujuannya atas pendapat mujtahid lain di masanya.
- Ijma' Sukuti. yaitu suatu ijma' dimana para ulama diam tidak
mengatakan pendapatnya. Diam di sini dianggap menyetujui.
d. Taklid atau Taqlid
Adalah mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui sumber
atau alasanya.
e. Mazhab
Menurut para ulama dan ahli agama Islam, yang dinamakan mazhab
adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui pemikiran dan
penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai
pedoman yang jelas batasan - batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di
atas prinsip-prinsip dan kaidah kaidah islam.
Adapun mazhab yang pernah diketahui yaitu :
- Mazhab Hanafi, dibuat oleh imam Abu Hanifah
- Mazhab Maliki, dibuat oleh imam Malik
- Mazhab SyafiI, dibuat oleh imam Syafii
- Mazhab Hambali, dibuat oleh imam Ahmad bin Hambal.
f. Qiyas
Menggabungkan atau menyamakan artinya menetapkan suatu
hukum suatu perkara yang baru yang belum ada pada masa sebelumnya
namun memiliki kesamaan dalam sebab, manfaat, bahaya, dan berbagai
aspek dengan perkara terdahulu sehingga dihukumi sama. Dalam Islam.
Ijma dan Qiyas sifatnya darurat bila memang terdapat hal hal yang temyata
belum ditetapkan pada masa-masa sebelumnya.
g. Bidah
Dalam agama Islam berarti sebuah perbuatan yang tidak pernah
diperintahkan maupun dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW tetapi
banyak dilakukan oleh masyarakat sekarang ini. Hukum dari bidaah ini
6
adalah Haram. Perbuatan dimaksud ialah perbuatan baru atau penambahan
dalam hubungannya dengan peribadatan dalam arti sempit (ibadah
mahdhah). Yaitu ibadah yang tertentu syarat dan rukunnya.

h. Istihsan
Adalah kecenderungan seseorang pada sesuatu karena
menganggapnya lebih baik. dan ini bisa bersifat lahiriah (hissiy) ataupun
maknawiah, meskipun hal itu dianggap tidak baik oleh orang lain.

3. Sifat Hukum Islam


Menurut Talur Azhaty. ada tiga sifat hukum islam yakni bidimensional, adil, dan
individualistik.
- Bidimensional artinya mengandung segi kemanusiaan dan segi ketuhanan
(Ilahi). Di samping itu sifat bidimensional juga berhubungan dengan ruang
lingkupnya yang luas atau komprekensif. Hukum Islam tidak kanya
mengatur satu aspek saja. tetapi mengatur berbagai aspek keludupan
manusia. Sifat dimensional merupakan sifat pertama yang melekat pada
hukum islam dan merupakan sifat asli hukum Islam.
- Adil,dalam hukum islam keadilan bukan saja merupakan tujuan tetapi,
merupakan sifat yang melekat sejak kaidah kaidah dalam Syariat
ditetapkan. Keadilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap
manusia baik sebagai individu maupun masyarakat.
- Individualistic dan kemasyarakatan yang diikat oleh nilai nilai
transedental, yaitu Wahyu allah yang disampaikan kepada nabi Muhammad
SAW. Dengan sifat ini, hukum islam memiliki validitas baik bagi
perseorangan maupun masyarakat. Dalam system hukum lainnya sifat ini
juga ada, hanya saja nilai nilai transcendental sudah tidak ada lagi.
(Mohammad Tahir Azhary: 1993:48-49)
4. Ciri-ciri Hukum Islam
- Merupakan bagian dan bersumber dan Agama i si am
- Mempunyai hnbungan yang erat dan tidak dapat di pisahkan dan aqidah dan
akhlak
- Mempunyai dua istilah kunci.
- Tediri atas dua bidang utama.
- Strukturya berlapis.

7
5. Ruang Lingkup Hukum Islam
Hukum Islam baik dalam pengertian syari'at maupun fiqih dibagi menjadi
dua bagian besar, yakni bidang ibadah dan muamalah. Ibadah artinya
menghambakan diri kepada Allah dan merupakan tugas hidup manusia.
Ketentuannya telah dijelaskan secara pasti oleh Allah dan dijelaskan oleh Rasul-
Nya. Dengan demikian tidak mungkin adanya perubahan dalam hukum dan tata
caranya yang mungkin berubah hanyalah penggunaan alat-alat modern dalam
pelaksanaannya. Adapun mu'amalah adalah ketetapan Allah yang langsung
mengatur kehidupan sosial manusia meski hanya pada pokok-pokoknya saja.
Oleh karena ltu sifatnya terbuka untuk dikembangkan melalui ljtihad.
Hukum islam tidak membedakan dengan tajuan antara hukum perdata dan
hukum publik seperti halnya dalam hukum barat. Hal ini disebabkan karena
menurut hukum islam, pada hukum perdata ada segi-segi publik dan begitu pula
sebaliknya. Dalam hukum Islam yang disebutkan hanya bagian-bagiannya saja.
Menurut H. M Rasjidi bagian-bagian hukum islam adalah :
- Munakahat yakni hukum yang mengatur segala sesuatu yang mengenai
perkawinan, perceraian, serta akibat-akibatnya.
- Wirasah, mengatur segala masalah yang menyangkut tentang warisan.
Hukum kewarisan ini juga disebut faraid.
- Jinayat (ukubat), yang memuat aturan aturan mengenai perbuatan yang
diancam dengan baik dalam bentuk jarimah hudud (bentuk dan batas
hukumannya sudah ditentukan dalam Al-Quran dan hadist) maupun jarh
tazir (bentuk dan batas hukuman ditentukan penguasa).
- Al Ahkam as-sulthaniyah yakni hukum yang mengatur urusan pemerintahan,
tentara, pajak, dan sebagainya.
- Siyar adalah hukum yang mengatur perang, damai, tata hubungan dengan
negara dan agama lain.
- Mukahassamat mengatur peradilan, kehakiman, dan hukum acara. (H. M.
Rasjidi, 1980: 25-26)
Dari hal-hal yang sudah dikemukakan di atas. jelas bahwa hukum islam itu luas,
bahkan bidang bidang tersebut dapat dikembangkan masing-masing
spesifikasinya lagi.

6. Tujuan Hukum Islam


Maqasih syariah (tujuan hukum islam) maksudnya adalah nilai-nilai yang
terkandung dalam aturan-aturan islam. Tujuan akhir dari hukum islam pada

8
dasarnya adalah kemaslahatan manusia di dunia dan di akhirat. Adapun tujuan
hukum Islam secara umum adalah untuk mencegah kerusakan pada manusia.
mengarahkan mereka pada kebenaran untuk mencapai kebahagiaan hidup
manusia di dunia dan di akhirat, dengan jalan mengambil segala yang bermanfaat
dan mencegah atau menolak yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan
manusia.
Berikut ini adalah beberapa dan tujuan hukum islam:
- Pemeliharaan atas keturunan
Hukum islam telah menetapkan aturan beserta hukum untuk
mencegah kerusakan atas nasab dan keturunan manusia. Contohnya,
islam melarang zina dan menghukum pelakunya.
(QS. Al-Israa: 32) "dan janganlah kamu mendekati zina,
sesungguhnya zina itu adalah perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk.
- Pemeliharaan atas akal
Islam menetapkan aturan yang melarang umatnya mengkonsumsi
segala sesuatu yang dapat merusak akal. Di sisi lain, islam
mengajarkan umatnya agar menuntut ilmu mentaddaburi alam. dan
berpikir untuk mengembangkan kemampuan akal. Allah memuji
orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan. Katakanlah,
adakah sama antara orang orang yang mengetahui dan orang-
orang yang tidak mengetahui?. (QS. Az-Zumar: 9)
- Pemeliharaan untuk agama
Islam tidak pemak memaksa seseorang untuk masuk dan menganut
agama islam. Allah telah berfirman (QS. Al-Baqarah : 256)

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (islam. Sesungguhnya


telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada
Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali
yanga amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah maha mendengar
lagi maha mengetahui.
7. Fungsi Hukum Islam Dalam Kehidupan Manusia

9
Peranan hukum Islam dalam masyarakat sebenamya cukup banyak,
namun dalam pembahasan ini hanya akan dikemukakan peranan utamanya saja.
yakni:
- Fungsi ibadah, Fungsi Utama hukum Islam adalah untuk beribadah
kepada Allah SWT.
- Fungsi amar Maruf Nahi Mungkar. Hukum islam mengatur
kehidupan manusia sehingga dapat menjadi control social. Dari
fungsi inilah dapat diacapai tujuan hukum islam, yakni
mendatangkan kemaslahatan (manfaat) dan menghindarkan
kemadharatan (sia sia) baik di dunia maupun akhirat.
- Fungsi zawajir. Adanya sanksi hukum mencerminkan fungsi hukum
islam sebagai sarana pemaksa yang melindungi umat dari segala
perbuatan membahayakan.
- Fungsi tazim wa islah al-ummah. Sebagai sarana untuk mengatur
sebaik mungkin dan memperlancar interaksi social. Keempat fungsi
tidak terpisahkan melainkan saling berkaitan. (Ibrahim Hosen,
1996:90)
2.2 HAM
a. Pengertian HAM secara umum :
1. Hak asasi manusia ada1ah hak-hak yang te1ah dipunya seseorang sejak Ia
da1am kandungan dan merupakan pemberian dari Tuhan. HAM Berlaku secara
universal, artinya berlaku dimana saja bagi siapa saja dan tidak dapat diambil
orang lain.
2. Tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1,
pasal 28. pasal 29 ayat 2. pasal 30 ayat 1. dan pasal 31 ayat 1.
b. Pengertian HAM dalam Islam
Hak asasi dalam Islam berbeda dengan hak asasi menurut pengertian yang
umum dikenal. Sebab seluruh hak merupakan kewajiban bagi negara maupun
individu yang tidak boleh diabaikan Rasulullah SAW pernah bersabda:
"Sesungguhnya darahmu, hartamu dan kehormatanmu haram atas kamu." (HR.
Bukhari dan Muslim). Maka negara bukan saja menahan diri dari menyentuh hak-
hak asasi ini, melainkan mempunyai kewajiban memberikan dan menjamin hak-hak
ini. Sebagai contoh negara berkewajiban menjamin perlindungan sosial bagi setiap
individu tanpa ada perbedaan jenis kelamin. tidak juga perbedaan muslim dan non-
muslim. Islam tidak hanya menjadikan itu kewajiban negara, melainkan negara
diperintahkan tuituk berperang demi melindungi hak-hak ini.
c. Sejarah Perkembangan Pengakuan HAM

10
1. Hak Asasi Manusia di Yunani
Filosof Yunani. seperti Socrates (470-399 SM) dan Plato (42S-34S SM)
meletakkan dasar bagi perlindungan dan jaminan diakuinya hak - hak asasi
manusia. Konsepsinya menganjurkan masyarakat untuk melakukan sosial
kontrol kepada penguasa yang zalim dan tidak mengakui nilai - nilai keadilan
dan kebenaran Aristoteles (34S-322 SM) mengajarkan pemerintah harus
mendasarkan kekuasaannya pada kemauan dan kehendak warga negaranya.
2. Hak Asasi Manusia di Inggris
Inggris sering disebut sebut sebagai negara pertama di dunia yang
memperjuangkan hak asasi manusia. Tonggak pertama bagi kemenangan hak
hak asasi terjadi di Inggris. Perjuangan tersebut tampak dengan adanya
berbagai dokumen kenegaraan yang berhasil disusun dan disahkan. Dokumen-
dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
- MAGNA CHARTA
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarya
memuat pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting
daripada kedaulatan raja. Tak seorang pun dan warga negara merdeka dapat
ditahan atau dirampas harta kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara
apapun dirampas hak haknya, kecuali berdasarkan pertimbangan hukum.
Piagam Magna Charta ltu menandakan kemenangan telah diraih sebab hak
hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin oleh pemerintah. Piagam
tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terliadap hak hak asasi
karena la mengajarkan bahwa hukum dan undang undang derajatnya lebih
tinggi daripada kekuasaan raja.
- PETITION OF RIGHTS
Pada dasarya Petition of Rights berisi pertanyaan pertanyaan mengenai
hak hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para
bangsawan kepada raja di depan parlemen pada tahun 1628.
- HOBEAS CORPUS ACT
Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang
penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679.
- BILL OF RIGHTS
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan
diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang kebebasan
berpendapat dan beragama.
3. Hak Asasi Manusia di Amerika Serikat
11
Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak
alam. Seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property)
mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu
memberontak melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John
Locke mengenai hak-hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan
Amerika Serikat yang dikenal dengan DECLARATION OF
INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES. Revolusi Amerika dengan
Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli 1776, suatu deklarasi
kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara bagian.
merupakan pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung
pernyataan "Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh
Maha Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak
hidup, kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika
sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia
dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu
memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas
Jefferson presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai "pendekar"
hak asasi manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan
Jimmy Carter.
Amanat Presiden Flanklin D. Roosevelt tentang empat kebebasan yang
diucapkannya di depan Kongres Amerika Serikat tanggal 6 Januan 1941
yakni:
- Kebebasan untuk berbicara dan menyalurkan pikiran (freedom of speech
and expression).
- Kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaannya
(freedom, of religion).
- Kebebasan dari rasa takut (freedom from fear)
- Kebebasan dari kekurangan dan kelaparan (freedom from want).
Kebebasan- kebebasan tersebut dimaksudkan sebagai kebalikan dan kekejaman
dan penindasan melawan fasisme di bawah totalitarisme Hitler (Jerman),
Jepang, dan Italia. Kebebasan - kebebasan tersebut juga menipakan hak
(kebebasan) bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dan kemerdekaan
yang abadi. Empat kebebasan Roosevelt ini pada hakikatnya merupakan tiang
penyangga hak-hak asasi manusia yang paling pokok dan mendasar.
4. Hak Asasi Manusia di Prancis
12
Perjuangan hak asasi manusia di Prancis dirumuskan dalam suatu
naskah pada awal Revolusi Prancis. Perjuangan ltu dilakukan untul: melawan
kesewenang-wenangan rezim lama. Naskah tersebut dikenal dengan
DECLARATION DES DROITS DE L'HOMME ET DU CITOYEN yaitu
pernyataan mengenai hak hak manusia dan warga negara. Pernyataan yang
dicetuskan pada tahun 1789 ini mencanangkan hak atas kebebasan, kesamaan,
dan persaudaraan atau kesetiakawanan (liberte. egalite, fraternite).
Lafayette merupakan pelopor penegakan hak asasi manusia masyarakat Prancis
yang berada di Amerika ketika Revolusi Amerika meletus dan mengakibatkan
tersusunnya DECLARATION DES DROITS DE L'HOMME ET DU
CITOYEN. Kemudian di tahun 1791, semua hak hak asasi manusia
dicantumkan seluruhnya di dalam konstitusi Prancis yang kemudian ditambah
dan diperluas lagi pada tahun 1793 dan 1848. Juga dalam konstitusi tahun 1793
dan 1795, revolusi ini diprakarsai pemikir pemikir besar seperti: J.J.
Rousseau, Voltaire. serta Montesquieu.
5. Hak Asasi Manusia oleh PBB
Setelah perang dunia kedua. mulai tahun 1946. disusunlah rancangan
piagam hak- hak asasi manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi
Perserikatan Bangsa Bangsa yang terdiri dan 18 anggota. PBB membentuk
komisi hak asasi manusia (commission of human right). Sidangnya dimulai
pada bulan januari 1947 di bawah pimpinan Ny. Eleanor Rossevelt. Baru 2
tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang Umum PBB yang
diselenggarakan di Istana Chaillot. Paris menerima baik hasil kerja panitia
tersebut. Karya itu berupa UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN
RIGHTS atau Pernyataan Sedunia tentang Hak Hak Asasi Manusia, yang
terdiri dari 30 pasal. Dan 58 Negara yang terwakil dalam sidang umum tersebut,
48 negara menyatakan persetujuannya, 8 negara abstain, dan 2 negara lainnya
absen. Oleh karena itu. setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak
Asasi Manusia.
6. Hak Asasi Manusia di Indonesia
Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada
pancasila. Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dan
falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan
bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus memperhatikan garis
gari yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa
Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan
13
dengan sebebas bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan
ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak yang dapat
dilaksanakan secara multak tanpa memperhatikan hak orang lain. Setiap hak
akan dibatasi oleh hak orang lain.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik
Indonesia,yakni:
- Undang - Undang Dasar 1945.
- Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
- Undang - Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
7. Hak Asasi Manusia Menurut Islam
Petunjuk Ilahi yang berisikan hak dan kewajiban telah disampaikan pada umat
manusia dan manusia itu ada. Diutusnya manusia pertama ke dunia
mengindikasikan Allah telah memberi petunjuk kepada umat manusia. Lalu
ketika umat manusia lupa dengan petunjuk tersebut, Allah mengutus Nabi dan
rasul-Nya agar dapat mengingatkan mereka tentang keberadaan-Nya. Nabi
Muhammad diutus untuk umat manusia sebagai nabi terakhir agar
menyampaikan dan memberi teladan kehidupan yang sempurna kepada seluruh
umat manusia sesuai dengan jalan Allah. Hal ini menunjukkan bahwa menurut
pandangan Islam, konsep HAM bukan basil dan pemikiran manusia. Tetapi
merupakan hasil dan wahyu Ilahi yang diturunkan melalui para nabi dan rasul
sejak permulaan umat manusia di atas bumi. Aspek khas dalam konsep HAM
Islam adalah tidak adanya orang lain yang dapat memaafkan pelanggaran hak
hak jika pelanggaran ltu terjadi atas seorang yang harus dipenuhi haknya.
Bahkan suatu negara islam pun tidak dapat memaafkan pelanggaran HAM
tersebut dan harus memberikan sanksi kecuali bila pihak yang dilanggar HAM-
nya memaafkan pihak yang melanggar tersebut.
Dalam rangka memperingati abad ke-15 H. pada tanggal 12 Dzulkaidah atau
19 September 1981 para ahli hukum Islam mengemukakan UNRVERSAL
ISLAMIC DECLARATION OF HUMAN RIGHTS yang diangkat dari
Alqur'an dan sunah Rasnlullah SAW. Pernyataan HAM menurut ajaran Islam
ini terdiri XXIII bab dan 63 pasal yang meliputi seluruh aspek hidup dan
kehidupan manusia.

d. Perbedaan Prinsip antara Konsep HAM dalam Pandangan Islam dan Barat
Ada perbedaan prinsip antara hak asasi musia dilihat dan sudut pandang
barat dan islam. Menurut pemikiran barat, hak asasi manusia semata-mata bersifat
antroposentris yaitu segala sesuatu berpusat pada manusia. Dengan demikian
manusia yang sangat dipentingkan. Sebaliknya dilihat dari sudut pandang Islam,
hak-hak asasi manusia bersifat teosentris. Yaitu segala sesuatu berpusat kepada
Tuhan. Dengan demikian Tuhan yang sangat dipentingkan A.K. Brohi mengatakan

14
berbeda dengan pendekatan barat, strategi islam sangat mementingkan
penghargaan kepada hak hak asasi dan kemerdekaan dasar manusia sebagai
sebuah aspek kualitas dan kesadaran keagamaan yang terpatri didalam hati, pikiran,
dan jiwa para penganutnya. Perspektif islam sungguh-sunggguh bersifat teosentris.
Pemikiran barat menempatkan manusia pada posisi sebagai tolak ukur segala
sesuatu, didalam Islam melalui firman-Nya Allah yang menjadi tolak ukur segala
sesuatu, sedangkan manusia hanyalah ciptaan Allah untuk mengabdi kepada-Nya.
Disinilah letak perbedaan yang fundamental antara hak-hak asasi manusia menurut
pemikiran barat dengan menurut pola ajaran Islam. Makna dan teosentris bagi
masyarakat Islam adalah manusia harus meyakaini ajaran pokok Islam yang
dirumuskan pada dua kalimat syahadat. Yakni pengakuan bahwa tiada Tuhan selain
Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya. Setelah itu manusia baru melakukan
perbuatan- perbuatan baik menurut keyakinan tersebut.
Apabila prinsip UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS
dibandingkan denga Hak Asasi Manusia menurut islam, maka dalam Al-Quran dan
As-Sunnah akan dijumpai berikut ini :
1. Martabat Manusia. Dalam Alqur'an disebutkan bahwa manusia mempuiyai
kedudukan dan mart abat yang tinggi (Q.S 17:70.17:33. 5:32. dll)
2. Prinsip persamaan. Bahwa sebenamya semua manusia itu sama yang
membedakan hamalah lmamya (Q.S 49:13)
3. Prinsip kebebasan berpendapat. Islam memberikan kesempatan untuk bebas
berpendapat asalkan tidak bertentangan dengan prinsip Islam.
4. Prinsip kebebasan beragama. A1 qur'an menyatakan tidak boleh ada paksaan
dalam beragama dan menjunjung tinggi kebebasan beragama (Q.S 2:256,
50:45. 88:22)
5. Hak atas Jaminan Sosial. Di dalam Al-Quran banyak dijumpai ayat-ayat yang
menjamin tingkat dan kualitas hidup minimum bagi masyarakat (QS 51:19,
70:24, 104:2, 2:273. 9:60. dll)
6. Hak atas harta benda. Dalam Islam hak milik seseorang sangat dijuijuig tinggi.

2.3 Demokrasi
a. Pengertian demokrasi
Secara umum demokrasi adalah suatu bentuk atau mekanisme sistem
pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara
tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap
sebagai suatu kebenaran.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip Trias Politica yang membagi ketiga

15
kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif, dan legislatif) untuk diwujudkan
dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam
peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis
lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling
mengawasi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances.
Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga lembaga
pemerintah yang memiliki kewenangan untuk mewujudkan dan melaksanakan
kewenangan eksekutif, lembaga lembaga pengadilan yang berwenang
menyelenggarakan kekuasaan yudikatif dan lembaga-lembaga perwakilan rakyat
(DPR untuk Indonesia) yang memiliki kewenangan menjalankan kekuasaan
legislatif. Di bawah sistem ini, keputusan legislatif dibuat oleh masyarakat atau oleh
wakil yang wajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang diwakilinya
(konstituante) dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislatif,
selain sesuai hukum dan peraturan.
Kata 'demokrasi' berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan
kratos/cratein yang berarti pemerintahan. sehingga dapat diartikan sebagai
pemerintahan rakyat atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat,
oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.
Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut sebut sebagai indikator
perkembangan politik suatu negara. Demokrasi menempati posisi vital dalam
kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara umumnya berdasarkan konsep
dan prinsip Trias Politica dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga
harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam
trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika fakta-fakta
sejarah mencatat kekuasaan pemerintah (eksekutif) yang begitu besar ternyata tidak
mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan
absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi
manusia. Demikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain,
misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislatif menentukan sendiri
anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota anggotanya tanpa mempedulikan
aspirasi rakyat, tidak akan membawa kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga
negara bukan saja harus akuntabel (accountable), tetapi harus ada mekanisme
formal yang mewujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme
ini mampu secara operasional (bukan hanya secara teori) membatasi kekuasaan
lembaga negara tersebut.

b. Sejarah Demokrasi
Sebelum istilah demokrasi ditemukan oleh penduduk Yunani, bentuk
16
sederhana dari demokrasi telah ditemukan sejak 4000 SM di Mesopotamia. Ketika
itu. bangsa Sumeria memliki beberapa negara kota yang independen. Di setiap
negara kota tersebut para rakyat seringkali berkumpul untuk mendiskusikan suatu
permasaiahan dan keputusan pun diambil berdasarkan konsensus atau mufakat.
Barulah pada 508 SM, penduduk Athena di Yunani membentuk sistem pemerintahan
yang merupakan cikal bakal dari demokrasi modern. Yunani kala itu terdiri dari
1.500 negara kota (poleis) yang kecil dan independen. Negara kota tersebut memiliki
sistem pemerintahan yang berbeda-beda, ada yang oligarki, monarki, tirani ,dan juga
demokrasi. Diantaranya terdapat Athena, negara kota yang mencoba sebuah model
pemerintahan yang baru masa itu yaitu demokrasi langsung. Penggagas dari
demokrasi tersebut pertama kali adalah Solon, seorang penyair dan negarawan.
Paket pembaruan konstitusi yang ditulisnya pada 594 SM menjadi dasar bagi
demokrasi di Athena namun Solon tidak berhasil membuat perubahan. Demokrasi
baru dapat tercapai seratus tahun kemudian oleh Kleisthenes, seorang bangsawan
Athena. Dalam demokrasi tersebut, tidak ada perwakilan dalam pemerintahan
sebaliknya setiap orang mewakili dirinya sendiri dengan mengeluarkan pendapat
dan memilih kebijakan.lNamun dari sekitar 150.000 penduduk Athena, hanya
seperlimanya yang dapat menjadi rakyat dan menyuarakan pendapat mereka.
Demokrasi ini kemudian dicontoh oleh bangsa Romawi pada 510 SM hingga 27 SM.
Sistem demokrasi yang dipakai adalah demokrasi perwakilan dimana terdapat
beberapa perwakilan dari bangsawan di Senat dan perwakilan dari rakyat biasa di
Majelis.

c. Pengertian Demokrasi dalam islam

Dalam Islam ada yang dikenal dengan istilah Syura atau musyawarah. Yang
menetapkan derivasi (kata turunan) dari kata kerja syawara. Dan kata syawara
mempunyai beberapa makna, antara lain memeras madu dan sarang lebah,
memelihara tubuh binatang ternak saat membelinya, menampilkan diri dalam
perang. Dan makna yang dominan adalah meminta pendapat dan mencari kebenaran.
Dan orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka; dan
mereka menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (QS.
Asy-syura: 36)
Dengan ayat tersebut. kita dapat mengerti bahwa Islam telah memposisikan
musyawarah pada tempat yang agung. Hal tersebut menunjukan bahwa, islam secara
langsung menerapkan prinsip pengambilan keputusan musyawarah yang menjadi
sendi utama dalam demokrasi modern (dari, oleh, dan untuk kepentingan rakyat).
Yang menjadi poin penting dalam demokrasi bukan sistem trias politiknya, yang

17
membagi pemerintahan kedalam tiga lembaga (eksekutif. yudikatif dan legislatif).
melainkan sisitem checks and balances yang berlangsung dalam pemerintahan itu.
Tentunya agar bisa berjalan maka, harus ada keterbukaan dari setiap elemen dalam
pemerintahan itu. Dan keterbukaan itu dapat diwujudkan dalam sebuah musyawarah
yang efisien dan efektif. Tentu saja dengan tujuan untuk mensejahterakan kehidupan
rakyat.

Pada dasarnya, konsep demokrasi tidak sepenuhnya bertentangan dan tidak


sepenuhnya sejalan dengan Islam. Hal ini ditunjukkan dengan:
1. Demokrasi tersebut harus berada di bawah payung agama.
2. Rakyat diberi kebebasan untuk menyuarakan aspirasinya.
3. Pengambilan keputusan senantiasa dilakukan dengan musyawarah.
4. Suara mayoritas tidaklah bersifat mutlak meskipun tetap menjadi pertimbangan
utama dalam musyawarah.
5. Musyawarah atau voting hanya berlaku pada persoalan ijtihad, bukan pada
persoalan yang sudah ditetapkan secara jelas oleh Al-Quran dan Sunnah.
6. Produk hukum dan kebijakan yang diambil tidak boleh keluar dan nilai- nilai
agama.
7. Hukum dan kebijakan tersebut harus dipatuhi oleh semua warga.
Hukum, HAM, dan demokrasi adalah tiga konsep yang tidak dapat
dipisahkan. Hal ini dikarenakan salah satu syarat utama terwujudnya demokrasi
ialah adanya penegakkan hukum dan perlindungan HAM. Demokrasi akan rapuh
apabila HAM setiap masyarakat tidak terpenuhi. Sedangkan pemenuhan dan
perlindiuigan HAM dapat terwujud apabila hukum ditegakkan. Dalam ajaran Islam,
Hukum, HAM dan demokrasi disebutkan dengan jelas di dalam Al-Quran dan As-
Sunnah Dengan demikian manusia sebagai khalifah Allah dimuka bumi ini dapat
menjalankan tugasnya dengan baik dan benar apabila ia seelalu berpegang pada
aturan aturan pada Al-Quran dan As-Sunnah.

18
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
1. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan negara yang menjunjung tinggi kedaulatan
rakyat.
2. Demokrasi menurut islam bisa diartikan seperti musyawarah, mendengarkan pendapat
orang lain dalam suatu forum untuk mencapai keputusan dengan mengedepankan nilai
nilai keagamaan.
3. HAM adalah hak yang telah dimiliki seseorang sejak la ada di dalam kandungan.
4. HAM dalam Islam didefinisikan sebagai hak yang dimiliki oleh individu dan kewajiban
bagi negara dan individu untuk menjaganya
5. Hukum menurut Islam bisa diartikan sebagai hukum yang terdapat dalam sumber-
sumber seperti Al-Quran dan Al-Hadist.

Daftar Pustaka
Azra. Azyumardi, dkk.2002. Pendidikan Agama Islam Pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta:
dir. Perguruan Tinggi Agama Islam
Fanani. Sunan. 2010. Lembar Kerja Mahasiswa Pendidikan Agama Islam. Sidoarjo: PT. Al
Maktabah.
Mansoer, HAM dan. dkk. 2004. Materi instruksional pendidikan agama islam di perguruan
tinggi umum. Jakarta : dir. Pt. agama Islam

19

Anda mungkin juga menyukai