MAKALAH
KELOMPOK 1
KELAS B
WAHYUNI 20177021
Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun sebuah makalah yang membahas tentang
“Endocytosis Dan Exocytosis” meskipun sangat jauh dari kesempurnaan, selanjutnya salawat
dan salam kami kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah
mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dalam penulisan makalah, kami memberikan sejumlah materi yang terkait dengan
materi yang disusun secara langkah demi langkah, agar mudah dan cepat dipahami oleh
pembaca. Dan kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen yang membimbing
mata kuliah Biologi Sel Dan Molukuler atas bimbingannya. Kami juga mengharapkan agar
makalah ini dapat dijadikan pedoman apabila, pembaca melakukan hal yang berkaitan dengan
makalah ini,.
Sebagai manusia biasa tentu kami tidak dapat langsung menyempurnakan makalah ini
dengan baik, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari dosen pembimbing maupun pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Endositosis
1. Pegertian Endositosis
Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam
sel. Endositosis merupakan proses pemasukan suatu bahan dari luar sel ke
dalam sel dengan cara melingkupi bahan tersebut dengan, membran plasma.
Istilah endositosis berasal dari bahasa / yunani, endo artinya ke dalam dan cytos
artinya sel. Membran sel membentuk pelipatan ke dalam (Invaginasi) dan “memakan”
benda yang akan dipindahkan ke dalam sel.
2. Jenis-jenis Endositosis
Terdapat tiga jenis endositosis yaitu fagositosis, pinositosis, dan endositosis yang
diperantarai reseptor (receptor-mediated endocytosis).
a. Fagositosis (phagein = makan)
Fagositosis merupakan peristiwa yang sama seperti pada pinositosis
tetapi terjadi pada benda padat yang ukurannya lebih besar.
Proses ini banyak dijumpai pada sel protozoa sebagai salah satu usaha
untuk mendapatkan makanan sedangkan pada sel-sel metazoa lebih ditujukan
untuk pertahan diri terhadap benda asing seperti misalnya fagositosis terhadap
bakteri, debu, dan benda-benda lain yang dianggap berbahaya bagi sel.
Sebagai contoh peristiwa fagositosis adalah proses memakan bakteri atau
benda mikroskopis lainnya oleh Amoeba, kemudian proses memakan kuman
oleh sel-sel darah putih.
Kemampuan untuk melakukan fagositosis pada tubuh manusia sangat
berkembang dalam sel lekosit bergranula dan sel-sel yang termasuk dalam sel
makrofag atau sistem retikulo-endotel (macrophagic or reticulo endothelial
system). Sel-sel yang termasuk dalam golongan ini diantaranya ialah histiosit
yang terdapat dalam jaringan ikat, sel-sel retikuler dalam sistem hemopeotik,
sel-sel endotel dalam kapiler:sinusoid dalam jaringan hati, kelenjar adrenal,
hipofise, dan lain-lain.
Pada fagositosis, Amoeba menelan suatu partikel dengan pseudopod
yang membalut di sekeliling partikel tersebut dan membungkusnya di dalam
kantong yang berlapis membran yang cukup besar untuk bisa digolongkan
sebagai vakuola. Partikel ini dicerna setelah vakuola bergabung dengan
lisosom yang mengandung enzim hidrolitik.
1) Eksositosis Teregulasi
Ini terjadi pada sel-sel yang fungsi utamanya adalah sekresi. Sekresi yang diatur
memerlukan adanya vesikel penyimpanan yang dilapisi dengan protein clathrin, yang
kandungannya hanya dilepaskan setelah dimulainya proses pensinyalan ekstraseluler.
Melalui eksositosis yang teregulasi, molekul dilepaskan yang melakukan pencernaan
seluler atau memengaruhi fisiologi sel-sel terdekat lainnya (efek paracrine).
Vesikel sekresi yang diatur tidak secara alami mengikat ke membran plasma
tetapi membutuhkan pensinyalan ekstraseluler, yang diberikan oleh peningkatan
konsentrasi kalsium, serta ATP dan GTP untuk dapat melebur ke membran.
2) Eksositosis Konstitutif
Ini dibuat di hampir semua sel dan bertanggung jawab untuk mengeluarkan
molekul untuk membentuk bagian dari matriks ekstraseluler atau untuk memindahkan
molekul dari vesikel untuk beregenerasi ke membran plasma itu sendiri melalui proses
reproduksi, perpindahan dan fusi vesikel terus menerus tergantung pada keadaan
fisiologis disajikan oleh sel.
Fusi vesikel donor dan membran penerima dilakukan dalam tiga tahap:
3. Proses Eksositosis
a. Transpor Vesikel
Aktin dan mikrotubulus terlibat dalam proses ini, vesikel bergerak jarak yang
signifikan untuk mendekati membran plasma, sebelum penyatuan mereka.
b. Tautan vesikel
Tautan vesikel melibatkan jarak ke permukaan membran lebih dari setengah
diameter vesikel (> 25nm). Itu harus dibedakan dari fusi kantung.
c. Pengikatan vesikel
Pemeliharaan dua membran dalam jarak kurang dari 5-10 nm.
d. Persiapan vesikula
Merupakan semua perubahan posisi molekul, protein yang bergantung pada
ATP, dan modifikasi lipid yang terjadi setelah pengikatan awal vesikula sinaptik,
tetapi sebelum sekresi, sehingga aliran ion kalsium adalah diperlukan untuk
menyebabkan pelepasan neurotransmiter hampir secara instan. Dalam tipe sel lain,
sekresi yang bersifat konstitutif (yaitu, kontinu, independen dari ion kalsium) tidak
ada persiapan sebelumnya.
e. Fusi vesikula
Hal ini dilakukan oleh kompleks protein (disebut SNARE) yang
menggabungkan membran vesikula dengan target, menghasilkan pelepasan
biomolekul besar di ruang ekstraseluler (atau, dalam kasus neuron, dalam celah
sinaptik). Ini dilakukan dalam tiga tahap: a) Permukaan membran plasma meningkat
(oleh permukaan vesikel leburan). b) Zat di dalam kantong empedu dilepaskan di
luar. c) Protein yang tertanam dalam membran kandung empedu sekarang menjadi
bagian dari membran plasma
A. Kesimpulan
Endositosis merupakan mekanisme pemindahan benda dari luar ke dalam
sel. Jenis-jenis Endositosis : Fagositosis (phagein = makan), Pinositosis (pinein =
minum) dan Endositosis yang diperantarai reseptor (receptor-mediated endocytosis).
Eksositosis adalah proses mengeluarkan benda dari dalam sel ke luar sel.
Jenis Eksositosis : Eksositosis Teregulasi, Eksositosis Konstitutif, Asal Vesikel Konstitutif
Dan Teregulasi, Fusi Vesikula dan Eksositosis Neurotransmiter Pada Sinapsis Neuron. Proses
Eksositosis : Transpor Vesikel, Tautan vesikel, Pengikatan vesikel, Persiapan vesikula dan
Fusi vesikula.
Perbedaan salah satu dari eksositosis dan endositosis : Hasil eksositosis adalah
mengusir molekul diluar sel sedangkan endositosis membantu membawa molekul masuk sel
B. Saran
Dalam penulisan makalah kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu kami senantiasa menerima saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi perbaikan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alberts.B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta
Alberts.et al. 2008. Molecular Biology Of The Cell, Edisi Kelima. Printed In The United
States Amarica.