Prof. Dr. LUFRI, M.S. 20177021 Riset Tentang Prinsip Koherensi 2 Dilakuakan dua perbandingan terpisah terhadap kinerja transfer dan retensi untuk siswa yang menerima animasi yang bernarasi versi dasar dengan kinerja siswa yang menerima animasi variasi perkembangan yaitu suara musik latar dan dan suara lingkungan ( Mureno &Mayor, 2000) kedua eksperimen melibatkan lingkunagan berbasis komputer . Menurut hipotesis arousal, menambahakan background musics dan sounds harsnya mengakibatkan peningkatan kinerja retensi dan transfer . Sementara, teori kognitif multimedia learning mengajukan predeksi yang berlawanan Pengaruh Koherensi Terhadap Retensi
1. Menambahkan materi menarik justru cenderung
mengganggu pembelajaran (animasi bernarasi)
2. Siswa berkinerja lebih buruk dalam retensi verbal saat
background sound musics ditambahkan pada rpersentasi multimedia (animasi bervariasi plus musik dan sound) Pengaruh Koherensi Terhadap Retensi Pengaruh Koherensi Terhadap Transfer
1. Animasi bernarasi (versi dasar)
2. Animasi bernarasi plus musik dan sound (versi perkembangan)
Dalam dua kasus tesebut, siswa yang menerima versi dasar
bisa memberi lebih banyak solusi dari masalah-masalah transfer dari pada yang diberikan siswa yang menerima versi perkembanagan. Hal ini disebabkan dengan menambahakan background musics dan sounds justru menghasilkan kinerja transfer problem solving yang lebih buruk. Pengaruh Koherensi Terhadap Transfer Riset Terkait
Riset tentang televisi anak-anak menguji bagaimana perharian
penonton bisa membimbing melalui penggunaan audio features (Anderson & Lorch, 1983; kozma, 1991). Misalnya : sound effects cenderung pada umumnya bisa menyebabkan anak-anak memberikan perhatian meskipun cuma sesaat terhadap presentasi televisi “Riset ini memberi gambaran tentang pemirsa televisi yang memantau presentasi dalam keterlibatan level rendah; perhatian visual moment-to-moment mereka secara periodik tertarik oleh sinyal audio menonjol …” (Alwitt, Anderson, Lorch, & Lewin, 1980; Calvert & Scott, 1989). Kozma (1991. ) Prinsip Koherensi 3 : Pembelajaran murid meningkat jika kata-kata yang tidak dibutuhkan disisihkan dari persentasi multimedia
Bagaimana kita bisa meningkatkan persentasi multimedia ?
Yaitu dengan cara menambah kata-kata dan gambar-gambar menarik atau dengan menambahkan background musics dan sound effect Kasus yang mendukung dipertahankannya kata-kata yang tidak dibutuhkan Semula, tampak jelas bahwa murid-murid akan lebih bisa belajar lebih banyak dan lebih baik dari presentasi penuh daripada sekadar ringkasan/rangkuman. Alasan teoritisnya adalah tajam; dalam versi penuh, kata- kata menggambarkan langkah-langkah dalam pembentukan petir bisa disajikan dua kali dalam bacaan teks yang terbentuk panjang dan lengkap dan dalam caption yang berbentuk ringkasan. Dalam versi rangkuman, kata-kata yang menggambarkan langkah-langkah terbentuknya petir itu disajikan hanya sekali dalam caption. Kasus yang menentang dipertahankannya kata-kata yang tidak dibutuhkan
Menurut teori kognitif multimedia learning, murid secara aktif berusaha
menalar materi tersaji dengan cara memilih informasi relevan, menatanya menajdi representasi yang koheren, dan mengaitkannya dengan pengetahuan lainnya. Rangkuman bakal sangat memfasilitasi proses ini karena kata-kata kuncinya memang sudah ada dalam caption, disajikan secara berurutan, dan disajikan dekat dengan ilustrasi terkait. Jadi, proses kognitif yang dilibatkan dalam penalaran ini bisa difasilitasi oleh rangkuman yang singkat dan jelas. Argumen ini konsisten dengan teori kognitif multimedia learning. Riset Tentang Prinsip Koherensi 3
Dalam kasus bacaan tentang petir, rangkuman multimedianya
(ilustrasi berketegangan) Menyajikan pertanyaan singkat dan padat dalam kata-kata dan gambar tentang rantai dan hubungan sebab-akibat. Misalnya kasus caption . Pelajaran sisi penuhnya (ilustrasi berketerangan plus teks tambahan) berisi ilustrasi ber-caption yang sama namun ditambah teks sekitar 500 kata. Riset Tentang Prinsip Koherensi 3 Riset Tentang Prinsip Koherensi 3 Riset Tentang Prinsip Koherensi 3 Riset Tentang Prinsip Koherensi 3 Riset Tentang Prinsip Koherensi 3 Pengaruh Koherensi Terhadap Retensi 1. Ilustrasi berketerangan 2. Ilustrasi berketerangan dengan teks tambahan 3. Materi yang ditekankan dalam caption dari Ilustrasi keterangan Pengaruh Koherensi Terhadap Retensi Pengaruh Koherensi Terhadap Transfer 1. Ilustrasi keterangan 2. Ilustrasi berketerangan dengan teks tambahan
Dalam semua kasus, murid-murid yang menerima versi
ringkasan bisa menghasilkan lebih banyak solusi bagi masalah transfer dari pada yang dilakukan murid-murid yang menerima versi penuh. Pengaruh Koherensi Terhadap Transfer Riset Terkait
Temuan peneliti konsisten dengan riset sebelumnya yang
menunjukkan bahwa mahasiswa bisa mengingat lebih banyak materi penting penting dari sekadar membaca rangkuman bab daripada membaca keseluruhan teks di dalam bab ( Reder & Anderson, 1980). Namun demikian, riset peneliti mengembangkan riset sebelumnya dengan mengkaji juga kinerja transfer para murid. Jadi, riset peneliti menunjukkan tidak hanya murid bisa mengingkat lebih banyak materi penting saat disajikan dalam rangkuman namun juga bisa lebih memahami materinya. Implikasi
Implikasi merupakan suatu efek atau akibat yang di dapatkan
ketika objek di berikan suatu perlakuan dengan sengaja atau tidak sengaja dan dampak ini akan dapat di lihat dalam jangka waktu tertentu. Maka dari itu istilah ini akan ada di dalam suatu laporan penilitian khususnya karena akan memberikan hasil yang di inginkan atau yang di harapkan oleh pembacanya Implikasi Untuk Multimedia Learning
Menambahkan kata-kata dan atau gambar-gambar yang
menarik namun tidak penting terhadap pelajaran kadang bisa menghasilkan pembelajaran dan pemahaman yang lebih buruk dikalangan murid. Dalam kasus pembelajaran multimedia, murid- murid cenderung bisa belajar lebih banyak dan lebih dalam jika yang disajikan itu lebih ringkas. Teori kognitif multimedia learning membantu menejlaskan apa yang tampak seperti paradoks ini. Implikasi Untuk Desain Multimedia
1. Jangan menambahkan kata-kata atau gambar-gambar ekstra
kepada presentasi multimedia; 2. Jangan menambahkan suara atau musik yang tidak diperlukan kepada presentasi multimedia; 3. Jaga agar presentasi tetap singkat, padat, dan langsung ke sasaran. THANKS