Anda di halaman 1dari 5

PROFIL TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA PADA

SISWA SEKOLAH DASAR


Ela Suryani1, Kartika Yuni Purwanti2
Universitas Ngudi Waluyo1,2
Email: ela.suryani16@gmail.com 2, kartika.yuni92@gmail.com 2

ABSTRAK
Pemahaman konsep cahaya yang dimiliki siswa SD menjadi dasar pemahaman konsep cahaya hingga
jenjang pendidikan perguruan tinggi. Penelitian ini mendeskrpisikan profil indikator pemahaman konsep
cahaya pada siswa kelas V SD. Tingkat pemahaman konsep difokuskan pada domain kognitif memahami
(understand) sesuai taksonomi Bloom revisi yaitu menafsirkan, memberi contoh, mengelompokkan,
menarik inferensi, membandingkan, dan menjelaskan. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi, tes, dan wawancara. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini melalui tiga tahap yaitu
reduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) indikator
pemahamaman yang paling dikuasai siswa SD adalah mengelompokkan (classifying) sedangkan yang
paling sulit adalah membandingkan (comparing), (2) siswa paling memahami konsep sumber cahaya,
sifat cahaya dapat dipantulkan, dan benda-benda yang memanfaatkan sifat cahaya, dan (3) faktor yang
mempengaruhi pemahaman konsep siswa adalah rasa ingin tahu yang tinggi, sumber belajar yang
digunakan, model pembelajaran yang diterapkan guru, dan peran serta orangtua di rumah.
Kata Kunci: pemahaman, konsep cahaya

PENDAHULUAN Menurut Bloom dalam Anderson &


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Krathwohl (2001) terdapat tingkatan proses
merupakan salah satu mata pelajaran yang berpikir kognitif yang dimiliki siswa yang
menduduki peranan penting dalam meliputi mengingat (remember), memahami
pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari alokasi (understand), mengaplikasikan (apply),
waktu jam pelajaran sekolah lebih banyak menganalisis (analyze), evaluasi (evaluate),
dibandingkan pelajaran lain dan menjadi dan membuat (create). Akan tetapi, siswa SD
salah satu mata pelajaran yang diujikan pada masih memiliki tingkatan proses berpikir
UNBK. Selain itu, konsep IPA dalam kognitif yang lemah pada aspek memahami
pelaksanaan pendidikan terdapat pada semua (understand) konsep cahaya. Seperti
jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar penelitian yang dilakukan Suryani, et al.
sampai perguruan tinggi. (2016) bahwa indikator pemahaman konsep
Konsep yang dimiliki siswa SD memiliki sifat-sifat cahaya yang dimiliki siswa SD
peranan penting dalam memahami konsep- setelah menggunakan pembelajaran konflik
konsep yang lain pada jenjang pendidikan kognitif sebesar 67,38%.
selanjutnya. Konsep yang sudah tertanam Sejalan dengan hal tersebut, penelitian
pada siswa SD inilah akan melekat hingga Fatimah (2017) juga menunjukkan
seterusnya. Oleh karena itu, pemahaman pemahaman konsep gelombang dan bunyi
konsep yang dimiliki siswa SD harus benar lebih baik daripada cahaya dan alat optik
dan tepat. yang dimiliki mahasiswa calon guru SD.
Pemahaman konsep sebagai proses Dengan demikian, dapat diasumsikan bahwa
berpikir seseorang untuk mengolah bahan konsep cahaya merupakan konsep yang sulit
belajar yang diterima menjadi bermakna dipahami.
(Aunurrahman, 2012: 54). Pemahaman ini Hal ini didasarkan pada hasil wawancara
merupakan jenjang kemampuan berpikir yang dengan guru kelas V SD yang menyatakan
setingkat lebih tinggi dari ingatan atau bahwa sebanyak 85% siswa tidak mampu
hafalan. Siswa dikatakan memahami sesuatu menjawab soal-soal atau latihan yang
apabila dapat memberikan penjelasan atau menuntut pemahaman konsep cahaya dengan
memberi uraian yang lebih rinci tentang hal benar. Selain itu, rutinitas pembelajaran IPA
itu dengan menggunakan kata-katanya yang dilakukan adalah penjelasan materi oleh
sendiri. guru, memberikan contoh terkait materi, dan
168
mengerjakan soal latihan. mengenai profil indikator pemahaman konsep
Dari hasil wawancara juga diperoleh cahaya dari subjek penelitian.
informasi bahwa guru belum sepenuhnya Indikator pemahaman konsep difokuskan
mengkaji pemahaman konsep siswa dari pada domain kognitif memahami
berbagai indikator pemahaman sesuai (understand) sesuai taksonomi Bloom revisi
taksonomi Bloom revisi. domain kognitif dengan kriteria seperti pada Tabel 1.
dalam pemahaman konsep apabila siswa telah Tabel 1. Indikator dan Kriteria Pemahaman
mencapai C2, artinya siswa telah menguasai Indikator
pada domain C1 (mengingat) dan C2 Pemahaman Kriteria
Konsep
(memahami). Anderson & Krathwohl (2001) Siswa mampu mengubah
menyatakan terdapat 7 indikator yang dapat Menafsirkan
kalimat ke ke gambar, gambar
(Interpreting)
dikembangkan dalam tingkatan proses ke kalimat.
kognitif pemahaman sesuai taksonomi 1)Siswa mampu memberikan
Bloom revisi yaitu menjelaskan, contoh mengenai konsep secara
Memberi contoh
umum, 2) siswa mampu
membandingkan, menarik inferensi, (Exemplifying)
mengidentifikasi ciri-ciri
meringkas, mengelompokkan, memberi khusus.
contoh, dan menafsirkan. 1)Siswa mampu menggolongkan
Apabila guru sudah melakukan proses Mengelompokkan konsep umumnya, 2) Siswa
pembelajaran dengan meninjau setiap (Classifying) salah mengidentifikasi ciri-ciri
umumnya.
indikator pemahaman siswa maka Siswa mampu memberikan
pemahaman konsep cahaya yang dimiliki Menarik inferensi
kesimpulan logis dari informasi
(inferring)
siswa dapat tercapai dengan optimal. Oleh yang disajikan.
karena itu, sebelum menindaklanjuti Siswa mampu menunjukkan
Membandingkan
persamaan dan perbedaan antara
meningkatkan pemahaman konsep cahaya (Comparing)
dua atau lebih objek.
yang dimiliki siswa maka perlu adanya Siswa mampu menjelaskan
informasi mengenai profil setiap indikator Menjelaskan
hubungan sebab akibat antar
(Explaining)
pemahaman yang mampu dicapai siswa. bagian.

BAHAN DAN METODE HASIL DAN DISKUSI


Analisis data kualitatif dalam penelitian Pemahaman konsep cahaya diberikan
ini menggunakan teknis analisis yang dengan memberikan lembar tes berbentuk
mengacu pada pendapat Miles dan two-tier test yaitu pilihan ganda dua
Huberman. Dalam penelitian ini dilakukan tingkat yang diikuti dengan pilihan
melalui reduksi data, penyajian data, dan jawaban alasan. Siswa dikatakan paham
menyimpulkan atau verifikasi (Sugiyono, konsep apabila pola jawaban hasil tes
2010: 334). Teknik pengumpulan data
menunjukkan kedua tingkat pertanyaan
menggunakan : 1) dokumentasi, 2) tes berupa
two-tier test, dan 3) wawancara. dijawab dengan benar (first-tier maupun
Hasil pengumpulan data lengkap second-tier) yang diperkuat dengan hasil
dilakukan reduksi data dengan memilih hal- wawancara. Indikator pemahaman konsep
hal pokok yang sesuai fokus penelitian. sesuai taksonomi Bloom revisi dengan
Tahap reduksi data diperoleh berdasarkan kategori baik yaitu menafsirkan, memberi
hasil pekerjaan siswa dalam menjawab tes, contoh, mengelompokkan, menarik
sumber belajar siswa, observasi selama proses inferensi, membandingkan, dan
pembelajaran berlangsung, dan wawancara menjelaskan. Akan tetapi pencapaian
kepada delapan subjek penelitian berdasarkan indikator pemahaman yang paling rendah
enam indikator pemahaman (seperti Tabel 1) adalah membandingkan dan yang paling
lalu disederhanakan dan dirangkum menjadi
tinggi adalah mengelompokkan (terlihat
susunan bahasa yang sederhana, baik dan rapi
pada Gambar 1).

169
100%
90%
80%
70% Menafsirkan
60% Memberi contoh
50% Mengelompokkan

40% Menarik Inferensi


Membandingkan
30%
Menjelaskan
20%
10%
0%
Indikator Pemahaman

Gambar 1. Pencapaian Setiap Indikator Pemahaman

Menafsirkan (64.05%). Siswa memiliki dengan konsep yang lain dan mengalami
indikator pemahaman menafsirkan yang baik kesulitan dalam memilih pernyataan yang
ditandai dengan siswa mampu menafsirkan paling benar diantara pernyataan yang salah.
gambar titik-titik air hujan yang terkena sinar Siswa mengalami kesulitan dalam memahami
matahari menyebabkan terjadinya pelangi konsep pembiasaan cahaya sehingga tidak
karena sinar matahari akan terurai warnanya. dapat membedakan peristiwa yang termasuk
Memberi contoh (69.51%). Siswa mampu cahaya dapat dibiaskan atau cahaya yang
memberi contoh benda yang merupakan dapat diuraikan.
sumber cahaya dan bukan sumber cahaya. Menjelaskan (70.12%). Siswa mampu
Kecermatan membaca soal pada tingkat menjelaskan dan menghubungkan sebab
memberi contoh mempengaruhi indikator akibat adanya sumber cahaya bagi manusia.
pemahaman konsep. Akan tetapi, siswa mengaku bosan apabila
Mengelompokkan (82.93%). Siswa guru hanya menjelaskan bahkan hanya
menguasai konsep sifat cahaya dapat mencatatkan materi di papan tulis saja. Siswa
dipantulkan dengan baik. Siswa mampu di kelas menjadi pasif dan enggan untuk
mengelompokkan cahaya dapat dipantulkan bertanya sehingga akan mempengaruhi
yaitu peristiwa ketika seseorang sedang tingkat pemahamandi bagian menjelaskan.
bercermin dan kaca hallo yang ada di tepi Keenam indikator pemahaman konsep
jalan sedangkan kelompok cahaya dapat tersebut dapat tercapai dengan baik apabila
menembus benda bening adalah ikan di penguasaan konsep mengenai materi sifat-
dalam akuarium terlihat lebih jelas. sifat cahaya yang dimiliki siswa paham
Menarik Inferensi (64.63%). Siswa konsep juga baik. Konsep cahaya yang telah
mampu memberikan kesimpulan dengan tepat dipahami dengan baik oleh siswa adalah
terkait alat yang digunakan untuk sumber cahaya, sifat cahaya dapat
memperjelas dan memperbesar benda-benda dipantulkan, dan benda-benda yang
kecil adalah lup dengan memanfaatkan lensa memanfaatkan sifat cahaya.
cembung. Meskipun bentuk soal panjang Konsep-konsep tersebut sudah dipahami
tetapi siswa merasa tertantang untuk siswa dengan menalar sesuai pemahaman
menemukan jawabannya sehingga yang dimilikinya menggunakan bahasa
kemampuan inferensi dikategori tergolong sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat
baik. Purwanto (2008: 11) menyatakan bahwa
Membandingkan (53.5%). Siswa tidak siswa yang paham memiliki tingkat
mampu membedakan antara satu konsep kemampuan memahami konsep, situasi dan
170
fakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan Keempat, peran orang tua di rumah.
dengan kata-kata sendiri sesuai dengan Orangtua siswa juga ikut membimbing dan
pengetahuan yang dimilikinya dengan tidak memantau anaknya untuk belajar
mengubah makna. mempengaruhi pemahaman konsep cahaya
Pemahaman konsep cahaya yang dimiliki yang dimiliki siswa. Anak yang diingatkan
siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. untuk mengerjakan PR maupun tugas yang
Pertama, adanya rasa ingin tahu tinggi diberikan oleh guru dan mendapatkan
menyebabkan siswa aktif bertanya selama perhatian serta bimbingan dari orangtua di
proses pembelajaran berlangsung apabila rumah akan menyebabkan siswa rajin belajar
mengalami kebingungan maupun kesulitan sehingga pemahaman konsep yang
dalam memahami materi. Hal ini sesuai dimilikinya akan semakin baik.
dengan pendapat Kurniawan (2013:10)
bahwa untuk mencapai pemahaman konsep KESIMPULAN
dituntut k eaktifan belajar siswa. Keaktifan Indikator pemahaman konsep cahaya
di dalam kelas akan mempengaruhi yang paling dikuasai siswa SD kelas V adalah
pemahaman konsep siswa karena apabila mengelompokkan (classifying) sedangkan
terdapat kesalahan pemahaman maupun tidak yang paling sulit adalah membandingkan
paham konsep akan segera teratasi. (comparing). Siswa mampu memahami
Kedua, sumber belajar yang digunakan. konsep cahaya dengan baik oleh siswa adalah
Siswa yang paham konsep memiliki sumber sumber cahaya, sifat cahaya dapat
belajar yang banyak. Meskipun sumber dipantulkan, dan benda-benda yang
belajar yang digunakan di sekolah adalah memanfaatkan sifat cahaya. Pemahaman
buku BSE dan buku catatan namun siswa konsep tersebut dipengaruhi beberap faktor
yang paham konsep memiliki buku penunjang adalah rasa ingin tahu yang tinggi, sumber
yang lain seperti LKS, modul, dan internet. belajar yang digunakan, metode pembelajaran
Sistematika penulisan di dalam buku teks yang diterapkan guru, dan peran serta
juga mempengaruhi pemahaman konsep orangtua di rumah.
siswa sesuai pernyataan Suparno (2013: 70)
bahwa kesalahan yang tertulis di dalam buku DAFTAR PUSTAKA
teks akan mempengaruhi pemahaman konsep
siswa bahkan akan menyebabkan kesalahan Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. 2001.
konsep. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Ketiga, model pembelajaran yang Pengajaran, dan Assesmen (Revisi
diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Taksonomi Pendidikan Bloom).
Guru harus menerapkan metode pembelajaran Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
yang bervariatif dan disesuaikan dengan
materi yang sedang dipelajari supaya siswa Aunurrahman, 2012. Belajar dan
tidak bosan dengan pembelajaran ekspositori Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
yang hanya mencatat dan diminta menyalin di
buku tulis. Suparno (2013: 77) menyatakan Fatimah, S. 2017. “Analisis Pemahaman
bahwa banyak siswa yang mencatat tetapi Konsep IPA Berdasarkan Motivasi
tidak mengerti maksud dari yang dicatat. Belajar, Keterampilan Proses Sains,
Siswa mencatat ringkasan materi lengkap Kemampuan Multirepresentasi, Jenis
namun apabila tidak dijelaskan maka Kelamin, dan Latar Belakang Sekolah
pemahaman yang ditangkap oleh siswa hanya Mahasiswa Calon Guru SD”. Jurnal
sebagian saja. Oleh karena itu, guru harus Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
memberikan penjelasan konsep kepada siswa Sekolah Dasar. 1(1) : 57-70
melalui model pembelajaran yang variatif
dengan mengedepankan proses berpikir siswa Kabaca, T., Karadag, Z., & Aktumen, A.
dan pengalaman langsung seperti halnya 2011. “Misconception, Cognitive conflict
Kabaca et al. (2011) menyatakan pengalaman and Conceptual Changes in Geometry: A
dalam merefleksikan pengetahuan yang telah Case Study With Pre-service Teachers”.
dimiliki siswa dapat membantu pemahaman Mevlana International Journal of
konsep siswa.
171
Education (MIJE). 1(2) : 44-55.

Kurniawan, A. D. 2013. “Metode Inkuiri


Terbimbing dalam Pembuatan Media
Pembelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan
Kreativitas Siswa SMP”. Jurnal
Pendidikan IPA Indonesia (JPPI). 2(1):
10.

Purwanto. 2008. Evaluasi Hasil Belajar.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta

Suparno, P. 2013. Miskonsepsi & Perubahan


Konsep dalam Pendidikan Fisika.
Yogyakarta : PT. Gramedia Widia
Sarana.

Suryani, E. Rusilowati, A., & Wardono.


2016. “Analisis Pemahaman Konsep IPA
Siswa SD Menggunakan Two-Tier Test
melalui Pembelajaran Konflik Kognitif”.
Journal of Primary Education. 5(1):56-
65.

172

Anda mungkin juga menyukai