525 1375 2 PB
525 1375 2 PB
ABSTRAK
Pemahaman konsep cahaya yang dimiliki siswa SD menjadi dasar pemahaman konsep cahaya hingga
jenjang pendidikan perguruan tinggi. Penelitian ini mendeskrpisikan profil indikator pemahaman konsep
cahaya pada siswa kelas V SD. Tingkat pemahaman konsep difokuskan pada domain kognitif memahami
(understand) sesuai taksonomi Bloom revisi yaitu menafsirkan, memberi contoh, mengelompokkan,
menarik inferensi, membandingkan, dan menjelaskan. Teknik pengumpulan data menggunakan
dokumentasi, tes, dan wawancara. Analisis data kualitatif dalam penelitian ini melalui tiga tahap yaitu
reduksi data, menyajikan data, dan menyimpulkan. Hasil penelitian menunjukkan: (1) indikator
pemahamaman yang paling dikuasai siswa SD adalah mengelompokkan (classifying) sedangkan yang
paling sulit adalah membandingkan (comparing), (2) siswa paling memahami konsep sumber cahaya,
sifat cahaya dapat dipantulkan, dan benda-benda yang memanfaatkan sifat cahaya, dan (3) faktor yang
mempengaruhi pemahaman konsep siswa adalah rasa ingin tahu yang tinggi, sumber belajar yang
digunakan, model pembelajaran yang diterapkan guru, dan peran serta orangtua di rumah.
Kata Kunci: pemahaman, konsep cahaya
169
100%
90%
80%
70% Menafsirkan
60% Memberi contoh
50% Mengelompokkan
Menafsirkan (64.05%). Siswa memiliki dengan konsep yang lain dan mengalami
indikator pemahaman menafsirkan yang baik kesulitan dalam memilih pernyataan yang
ditandai dengan siswa mampu menafsirkan paling benar diantara pernyataan yang salah.
gambar titik-titik air hujan yang terkena sinar Siswa mengalami kesulitan dalam memahami
matahari menyebabkan terjadinya pelangi konsep pembiasaan cahaya sehingga tidak
karena sinar matahari akan terurai warnanya. dapat membedakan peristiwa yang termasuk
Memberi contoh (69.51%). Siswa mampu cahaya dapat dibiaskan atau cahaya yang
memberi contoh benda yang merupakan dapat diuraikan.
sumber cahaya dan bukan sumber cahaya. Menjelaskan (70.12%). Siswa mampu
Kecermatan membaca soal pada tingkat menjelaskan dan menghubungkan sebab
memberi contoh mempengaruhi indikator akibat adanya sumber cahaya bagi manusia.
pemahaman konsep. Akan tetapi, siswa mengaku bosan apabila
Mengelompokkan (82.93%). Siswa guru hanya menjelaskan bahkan hanya
menguasai konsep sifat cahaya dapat mencatatkan materi di papan tulis saja. Siswa
dipantulkan dengan baik. Siswa mampu di kelas menjadi pasif dan enggan untuk
mengelompokkan cahaya dapat dipantulkan bertanya sehingga akan mempengaruhi
yaitu peristiwa ketika seseorang sedang tingkat pemahamandi bagian menjelaskan.
bercermin dan kaca hallo yang ada di tepi Keenam indikator pemahaman konsep
jalan sedangkan kelompok cahaya dapat tersebut dapat tercapai dengan baik apabila
menembus benda bening adalah ikan di penguasaan konsep mengenai materi sifat-
dalam akuarium terlihat lebih jelas. sifat cahaya yang dimiliki siswa paham
Menarik Inferensi (64.63%). Siswa konsep juga baik. Konsep cahaya yang telah
mampu memberikan kesimpulan dengan tepat dipahami dengan baik oleh siswa adalah
terkait alat yang digunakan untuk sumber cahaya, sifat cahaya dapat
memperjelas dan memperbesar benda-benda dipantulkan, dan benda-benda yang
kecil adalah lup dengan memanfaatkan lensa memanfaatkan sifat cahaya.
cembung. Meskipun bentuk soal panjang Konsep-konsep tersebut sudah dipahami
tetapi siswa merasa tertantang untuk siswa dengan menalar sesuai pemahaman
menemukan jawabannya sehingga yang dimilikinya menggunakan bahasa
kemampuan inferensi dikategori tergolong sendiri. Hal ini sejalan dengan pendapat
baik. Purwanto (2008: 11) menyatakan bahwa
Membandingkan (53.5%). Siswa tidak siswa yang paham memiliki tingkat
mampu membedakan antara satu konsep kemampuan memahami konsep, situasi dan
170
fakta yang diketahui, serta dapat menjelaskan Keempat, peran orang tua di rumah.
dengan kata-kata sendiri sesuai dengan Orangtua siswa juga ikut membimbing dan
pengetahuan yang dimilikinya dengan tidak memantau anaknya untuk belajar
mengubah makna. mempengaruhi pemahaman konsep cahaya
Pemahaman konsep cahaya yang dimiliki yang dimiliki siswa. Anak yang diingatkan
siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. untuk mengerjakan PR maupun tugas yang
Pertama, adanya rasa ingin tahu tinggi diberikan oleh guru dan mendapatkan
menyebabkan siswa aktif bertanya selama perhatian serta bimbingan dari orangtua di
proses pembelajaran berlangsung apabila rumah akan menyebabkan siswa rajin belajar
mengalami kebingungan maupun kesulitan sehingga pemahaman konsep yang
dalam memahami materi. Hal ini sesuai dimilikinya akan semakin baik.
dengan pendapat Kurniawan (2013:10)
bahwa untuk mencapai pemahaman konsep KESIMPULAN
dituntut k eaktifan belajar siswa. Keaktifan Indikator pemahaman konsep cahaya
di dalam kelas akan mempengaruhi yang paling dikuasai siswa SD kelas V adalah
pemahaman konsep siswa karena apabila mengelompokkan (classifying) sedangkan
terdapat kesalahan pemahaman maupun tidak yang paling sulit adalah membandingkan
paham konsep akan segera teratasi. (comparing). Siswa mampu memahami
Kedua, sumber belajar yang digunakan. konsep cahaya dengan baik oleh siswa adalah
Siswa yang paham konsep memiliki sumber sumber cahaya, sifat cahaya dapat
belajar yang banyak. Meskipun sumber dipantulkan, dan benda-benda yang
belajar yang digunakan di sekolah adalah memanfaatkan sifat cahaya. Pemahaman
buku BSE dan buku catatan namun siswa konsep tersebut dipengaruhi beberap faktor
yang paham konsep memiliki buku penunjang adalah rasa ingin tahu yang tinggi, sumber
yang lain seperti LKS, modul, dan internet. belajar yang digunakan, metode pembelajaran
Sistematika penulisan di dalam buku teks yang diterapkan guru, dan peran serta
juga mempengaruhi pemahaman konsep orangtua di rumah.
siswa sesuai pernyataan Suparno (2013: 70)
bahwa kesalahan yang tertulis di dalam buku DAFTAR PUSTAKA
teks akan mempengaruhi pemahaman konsep
siswa bahkan akan menyebabkan kesalahan Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. 2001.
konsep. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran,
Ketiga, model pembelajaran yang Pengajaran, dan Assesmen (Revisi
diterapkan guru dalam proses pembelajaran. Taksonomi Pendidikan Bloom).
Guru harus menerapkan metode pembelajaran Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
yang bervariatif dan disesuaikan dengan
materi yang sedang dipelajari supaya siswa Aunurrahman, 2012. Belajar dan
tidak bosan dengan pembelajaran ekspositori Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
yang hanya mencatat dan diminta menyalin di
buku tulis. Suparno (2013: 77) menyatakan Fatimah, S. 2017. “Analisis Pemahaman
bahwa banyak siswa yang mencatat tetapi Konsep IPA Berdasarkan Motivasi
tidak mengerti maksud dari yang dicatat. Belajar, Keterampilan Proses Sains,
Siswa mencatat ringkasan materi lengkap Kemampuan Multirepresentasi, Jenis
namun apabila tidak dijelaskan maka Kelamin, dan Latar Belakang Sekolah
pemahaman yang ditangkap oleh siswa hanya Mahasiswa Calon Guru SD”. Jurnal
sebagian saja. Oleh karena itu, guru harus Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
memberikan penjelasan konsep kepada siswa Sekolah Dasar. 1(1) : 57-70
melalui model pembelajaran yang variatif
dengan mengedepankan proses berpikir siswa Kabaca, T., Karadag, Z., & Aktumen, A.
dan pengalaman langsung seperti halnya 2011. “Misconception, Cognitive conflict
Kabaca et al. (2011) menyatakan pengalaman and Conceptual Changes in Geometry: A
dalam merefleksikan pengetahuan yang telah Case Study With Pre-service Teachers”.
dimiliki siswa dapat membantu pemahaman Mevlana International Journal of
konsep siswa.
171
Education (MIJE). 1(2) : 44-55.
172