Anda di halaman 1dari 24

LK 2.

3 Rencana Aksi

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.3


LK 2.3 Rencana Aksi berisi desain atau rancangan perangkat pembelajaran yang berfokus pada tiga komponen utama yaitu tujuan, bukti
penilaian, dan kegiatan belajar termasuk di dalamnya asesmen formatif. Rancangan ini disusun berdasar backward design dalam konsep
Understanding by Design (UbD) dalam bahan bacaan MK ini.

Kolom (1) Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah untuk
jenjang tertentu). Perumusan tujuan sebaiknya mencakup dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Perumusannya dapat
dilakukan dengan tiga cara. Pertama, merumuskan langsung berdasar CP. Kedua, merumuskan dengan menganalisis kompetensi dan
lingkup materi. Ketiga, merumuskan lintas CP. Contoh alternatif perumusan dapat dilihat pada lampiran Panduan Pembelajaran dan
Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dapat diakses di tautan berikut
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf .

Untuk perumusan tujuan, mahasiswa dapat menggunakan: (1) taksonomi Bloom yang telah diperbaharui oleh Anderson dan Krathwohl
(2001), (2) teori tentang 6 bentuk pemahaman/ understanding oleh McTighe dan Wiggins (2005), dan (3) taksonomi Marzano (2000).
Mahasiswa juga dapat mengkombinasikan atau menggunakan taksonomi lain, selama sesuai dengan kondisi/ karakteristik mata
pelajaran, materi ajar, siswa dan lingkungan belajar.
Taksonomi Bloom, Bentuk Pemahaman Wiggins and McTighe, dan Taksonomi Marzano

Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengingat Mampu Menjelaskan Mengenali dan Mengingat Kembali

Memahami Mampu menafsirkan Pemahaman

Mengaplikasikan Mampu Menerapkan Analisis

Menganalisis Memiliki Perspektif Pemanfaatan Pengetahuan


Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengevaluasi Memiliki Empati Metakognisi

Menciptakan Memiliki Pengetahuan diri Sistem diri

catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis

Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian belajar yang diharapkan. Namun
perlu dicatat, bentuk pemahaman yang diharapkan tidaklah sama untuk setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada pelajaran Matematika
misalnya, kemampuan aplikasi, interpretasi, dan menjelaskan menjadi bentuk pemahaman materi yang paling alami, sesuai bidang.
Sedangkan pada bidang keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat juga dimasukkan/ ditambahkan sebagai
bukti pemahaman jika perlu. Pada konteks SMK yang menitikberatkan pada praktik di bengkel atau laboratorium, tentunya bukti
pemahaman yang ditargetkan akan berbeda. Contohnya ketrampilan untuk menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda tentunya
menekankan pada aspek penerapan. Sejumlah ketrampilan bahkan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif tetapi juga aspek
motorik dan aspek afektif secara proporsional, tergantung pada konteks pembelajaran. Untuk lebih mengetahui tentang keenam bentuk
pemahaman dalam UbD, silakan membaca Bab 2 dari Bahan bacaan MK ini.

Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi pembelajaran, mahasiswa juga perlu
mempertimbangkan persoalan konkret yang telah ditemui selama menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan observasi
pembelajaran pada tahap identifikasi masalah. Mahasiswa perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks pembelajaran yang
khas dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi, kemampuan siswa, serta keberagaman dalam kelas.

Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke dalam beberapa sesi pembelajaran
jika pada observasi ditemukan persoalan ketidaktuntasan aktivitas yang berakar pada jumlah materi yang terlalu banyak. Atau, jika
teridentifikasi bahwa siswa belum dapat mengaplikasikan sebuah konsep, teori, atau ketrampilan (misal menghitung volume,
menjelaskan gaya, menulis, berenang) maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran dalam satu sesi dengan lebih bertahap
dari yang mudah ke yang sulit atau dengan sedikit demi sedikit mengurangi bantuan. Di titik ini, kemampuan untuk menyusun alur
pencapaian tujuan pembelajaran menjadi sangat penting. Bagaimana caranya agar siswa mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan,
langkah apa sajakah yang diperlukan, bagaimana urutannya.

Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian


Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau memvalidasi apakah siswa telah
mencapai tujuan/ hasil yang diharapkan yaitu pemahaman. Kolom ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-
kisi dan rubrik penilaian dapat disertakan di lembar terpisah.

Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai pemahaman, ia akan dapat menunjukkannya
dalam satu atau beberapa jenis pemahaman. Dalam tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui tugas/ kinerja otentik dan
bukti lain apa peserta didik akan mendemonstrasikan pemahaman/ pencapaian hasil (tujuan) yang diinginkan? dan Dengan kriteria apa
kinerja dan bukti lain tersebut akan dinilai?

Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau kemampuan yang
diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai 3 angka pada permainan basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari
sudut pandang seorang karakter. Bukti lain dapat berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.

Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran

Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan/ pemahaman/
hasil yang diinginkan. Kegiatan dan aktivitas ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa,
mengetahui hambatan, dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.

Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi
sebagai formative assessment. Asesmen formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik
dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan satu kesatuan dengan kegiatan
pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan
dan tujuan pembelajaran pada sesi tersebut.

Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Bisa juga merupakan penggabungan atau modifikasi langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan
mengorganisasikan metode/ aktivitas belajar, perlu diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1
sebelumnya serta .evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih sebuah metode atau aktivitas
tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan karakteristik peserta
didik yang beragam. Namun demikian, khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan perangkat ajar
disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses
di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.

Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
 Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
 Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB

Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan kesiapan dan keberagaman siswa.
Oleh karena itu, mahasiswa PPG Daljab juga dapat mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk merespon hal
tersebut.

Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran dengan tiga komponen utama
tersebut, mahasiswa melengkapi komponen menjadi modul/ RPP lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika
sekolah telah menggunakan kurikulum merdeka, komponen modul ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk mata kuliah ini terdiri
atas 3 komponen sebagai berikut.

Komponen Modul Ajar.


Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

 Identitas penulis modul  Tujuan pembelajaran  Lembar kerja peserta didik


 Kompetensi awal  Asesmen  pengayaan dan remedial
 Profil pelajar pancasila  pemahaman bermakna  bahan bacaan pendidik dan peserta didik
 sarana dan prasarana  pertanyaan pemantik  glossarium(opsional)
 target peserta didik  kegiatan pembelajaran  daftar pustaka
 model pembelajaran yang digunakan  refleksi peserta didik dan pendidik

Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat dikembangkan dengan menggunakan konsep
understanding dan triggering/ key question pada UbD. Keduanya merupakan bagian integral dalam penentuan hasil yang diinginkan
(Topik 1, langkah 1 UbD-bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
1. apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
2. apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
3. kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
4. keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
5. apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?

Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir pertanyaan-pertanyaan “provokatif’ apa yang
akan menumbuhkan rasa ingin tahu atau pemahaman yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.

Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci

Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita mempengaruhi cara kita
sumber daya alam di suatu wilayah hidup?
mempengaruhi budaya, ekonomi,
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.

Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; budaya mempengaruhi Dengan cara apa seni mencerminkan serta
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan membentuk budaya?
melestarikan budaya.

Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang siswa harus kuasai dalam suatu unit
pembelajaran dua mata pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi pemahaman
bermakna. Formulasinya juga dapat disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan kemampuan dan jenjang peserta didik. Namun
yang pasti, pertanyaan pemantik sifatnya benar-benar harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman yang dituju. Pertanyaan-
pertanyaan seperti “apakah yang kalian ketahui tentang …” atau “sudahkan kalian mengetahui/ mendengar/ membaca….” rasanya tidak
akan memantik pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks naratif, misalnya, alih-alih bertanya “Pernahkah
kalian membaca cerita…..?” akan lebih baik jika guru menanyakan “Apa yang membuat sebuah cerita bisa menarik?”
Tujuan Bukti penilaian Kegiatan belajar dan asesmen formative
(1) (2) (3)

Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian yang harus ada untuk Kegiatan atau aktivitas apa yang secara bertahap dapat
Tujuan ini diturunkan dari CP/ KD membuktikan bahwa siswa telah mencapai/ menuju membantu siswa memberikan bukti penilaian dan mencapai
dokumen kurikulum dan dikaitkan tujuan pembelajaran? tujuan pembelajaran?
dengan permasalahan yang
diidentifikasi. Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru (dan siswa)
untuk mengetahui hambatan siswa dan memantau ketercapaian
tujuan?
1. Peserta Didik mampu 1. Asesmen Formatif Orientasi peserta didik pada masalah
menganalisis hak dan kewajiban Melakukan post test dan pree test, refleksi kepada
warga negara yang diatur dalam peserta didik, dan penilaian diri dalam bentuk LKPD  Guru menjelaskan Hak dan Kewajiban Warga Negara yang
Undang-Undang Dasar Negara diatur dalam Undang- Undang Dasar 1945
 Guru memutar video mengenai hak dan kewajiban
Republik Indonesia Tahun 2. Asesmen Sumatif
siswa di sekolah melalui link :
1945. Presentasi tugas dan tes tertulis https://www.youtube.com/watch?v=r1p3DVv5Igo
2. Peserta Didik mampu  Peserta didik mengamati dan menganalisis video
menganalisis kasus pelanggaran yang ditayangkan guru.
hak dan pengingkaran  Peserta didik mengamati tayangan video dan
kewajiban sebagaimana diatur memperhatikan penjelasan singkat guru mengenai materi .
dalam Undang-Undang Dasar  Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru
Negara Republik Indonesia mengenai materi hak sebagai warga sekolah, warga
Tahun 1945 masyarakat, dan warga negara.
3. Peserta didik mampu  Pelanggaran hak apa saja yang terjadi dalam tayangan
merumuskan solusi secara video tadi! ?
kreatif, kritis, dan inovatif untuk  Mengapa perbuatan tersebut dianggap melanggar Hak
memecahkan kasus ?
pelanggaran hak dan  Bagaimana solusi supaya pelanggaran hak itu tidak
pengingkaran kewajiban terjadi ?
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
 Peserta didik menerima LKPD
 Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 7
siswa secara heterogen atas bimbingan guru.
 Siswa berkelompok dengan anggota-anggotanya
 Peserta didik dalam kelompok mengamati LKPD yang
telah dibagikan guru, dan memperhatikan penjelasan
masalah yang akan dipecahkan oleh peserta didik secara
berkelompok yaitu kasus kasus pelanggaran hak yang
ada dilingkungan sekolah dan masyarakat melalui link
yang ada pada masing masing LKPD.

Membimbing penyelidikan individu maupun


kelompok
 Peserta didik melakukan literasi mengenai hak dan
kewajiban warga sekolah, warga masyarakat, dan
warga negara.
 Selama melakukan kegiatan literasi dipastikan
bahwa Peserta Didik melakukan kegiatan sesuai
arahan guru dan mendapatkan data yang diperlukan
untuk menjawab permasalahan yang akan
dipecahkan yakni
 Peserta didik di dalam kelompok menyampaikan
gagasan solusi untuk memecahkan kasus
pelanggaran hak warga sekolah, warga masyarakat,
dan warga negara
 Peserta didik secara kelompok melakukan proses
perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak warga
sekolah, warga masyarakat, dan warga negara
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik menuangkan pemahamannya terhadap
materi dan rumusan solusi hasil kerja kelompok
kedalam berbagai macam produk sesuai dengan
bakat dan minat siswa (power poin, video presentasi,
podcast, Poster, dll tergantung minat dan bakat
Peserta Didik).
 Peserta didik secara berkelompok melakukan
presentasi mengenai solusi yang dapat dirumuskan
oleh kelompok terhadap pelanggaran hak.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
 Peserta didik dari kelompok lain menanggapi dan
mengajukan pertanyaan
 Guru membimbing atau mengarahkan siswa
merumuskan sendiri kesimpulan
(rangkuman/intisari hasil pembelajaran) dengan
benar
 Guru melakukan penilaian afektif berdasarkan
keaktifan Peserta Didik.
MODUL AJAR (KURIKULUM MERDEKA)

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS SEKOLAH
Nama Penyusun ARDI MUHARAM RAHMANSYAH

Institusi SMKS PGRI CISAAT

Tahun Pelajaran 2023/ 2024

Jenjang Sekolah SMK

Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila

Kelas X

Fase E

Elemen Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Capaian Pembelajaran Peserta didik mampu menganalisis hak dan kewajiban warga
negara yang diatur dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945; peserta didik mendemonstrasikan praktik
kemerdekaan berpendapat warga negara dalam era keterbukaan
informasi sesuai dengan nilai-nilai Pancasila; peserta didik mampu
menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis,
dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan
pengingkaran kewajiban
Alokasi Waktu 2 x 45 menit (1 x Pertemuan)

B. KOMPETENSI AWAL
 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai warga sekolah
 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai warga masyarakat
 Peserta didik dapat mengidentifikasi hak dan kewajibannya sebagai warga negara

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Bertaqwa kepada Tuhan Melaksanakan pembelajaran yang diawali dengan
Yang Maha Esa berdoa dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
Bergotong royong Bekerjasama mencari informasi lebih tentang materi yang
sudah di bagikan kepada peserta didik
Bernalar Kritis Mengembangkan dan mengaitkan materi dalam
kehidupan sehari-hari serta mencari materi dari
berbagai sumber

D. SARANA DAN PRASARANA


Media Lembar kerja peserta didik, laptop, infokus
Sumber Belajar 1. Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila Fase E
2. Video Pembelajaran
3. Power Point Tentang Materi hak dan kewajiban sebagai
warga sekolah, warga masyarakat, dan warga negara
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler dengan jumlah peserta didik 21 orang

F. MODEL PEMBALAJARAN
Model : Problem Based Learning (PBL)
Pendekatan : Saintifik
Metode : Tanya jawab, Diskusi Permasalahan , Penugasan
KOMPETENSI INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Menganalisis hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
B. INDIKATOR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:


1. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga sekolah, warga
masyarakat, warga negara;
2. Menjelaskan posisi, tugas, tanggung jawab sebagai warga negara Indonesia;;
C. PEMAHAMAN BERMAKNA

Hak merupakan suatu hal yang bisa dimiliki suatu individu. Bahkan ada juga yang telah diperoleh sejak
dilahirkan, yaitu hak asasi manusia, Apabila merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, hak
diartikan sebagai kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang,
aturan, dan sebagainya). Hak juga bisa berarti kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu. Karena sudah diatur oleh Undang- Undang seyogyakan sebagai warga Negara kita tidak boleh
melanggar hak. Dalam mempelajari materi ini diharapkan Peserta didik mampu memahami konsep
pelanggaran hak, dan mampu menganalisis kasus pelanggaran hak yang ada di sekolah, masyarakat,
dan negara serta mampu memberikan solusi yang kreatif terhadap kasus kasus pelanggaran hak yang
terjadi.
D. PERTANYAAN PEMANTIK

1. Coba pikirkan perilaku kalian saat ini berkaitan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban!
Sudahkah perilaku kalian mencerminkan seorang warga negara yang baik? Berikan penjelasan
beserta buktinya!
2. Seberapa yakin kalian bahwa Indonesia Emas 2045 dapat terwujud? Seberapa besar tekad
kalian untuk menjadi warga negara yang berkontribusi dalam mewujudkannya?
3. Sebagai warga negara, bagaimana bela negara yang dapat kalian lakukan saat masih berstatus
sebagai peserta didik?
E. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
 Guru menyusun LKPD
 Guru menyusun instrument assesmen yang digunakan
 Mempersiapkan Media Pembelajaran berupa Power Point serta video tentang
 Mempersiapkan Buku paket Pendidikan Pancasila Kelas X
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN

PERTEMUAN KE-1
Pendahuluan  Guru bersama peserta didik memberi dan menjawab
( 15 menit ) salam serta menanyakan kabar peserta didik
 Guru meminta peserta didik untuk
mengkondisikan kelas
 Peserta didik menyiapkan diri untuk siap belajar
dengan diawali berdoa bersama.
 Menanyakan kehadiran peserta didik
 Menyampaikan cakupan materi dan uraian kegiatan
pembelajaran, memberikan orientasi terhadap
materi yang akan dipelajari
 Apersepsi (Menanyakan kepada peserta didik terkait
 materi yang sudah dipelajari terkait materi
sebelumnya)
 Menjelaskan tujuan pembelajaran
 Menjelaskan cara mendapatkan capaian
pembelajaran

Inti Orientasi peserta didik pada masalah


( 65 menit )
 Guru menjelaskan Hak dan Kewajiban Warga Negara yang
diatur dalam Undang- Undang Dasar 1945
 Guru memutar video mengenai hak dan kewajiban
siswa di sekolah melalui link :
https://www.youtube.com/watch?v=r1p3DVv5Igo
 Peserta didik mengamati dan menganalisis video
yang ditayangkan guru.
 Peserta didik mengamati tayangan video dan
memperhatikan penjelasan singkat guru mengenai materi .
 Peserta didik melakukan tanya jawab dengan guru mengenai
materi hak sebagai warga sekolah, warga masyarakat, dan
warga negara.
 Pelanggaran hak apa saja yang terjadi dalam tayangan
video tadi! ?
 Mengapa perbuatan tersebut dianggap melanggar Hak ?
 Bagaimana solusi supaya pelanggaran hak itu tidak
terjadi ?
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
 Peserta didik menerima LKPD
 Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 7
siswa secara heterogen atas bimbingan guru.
 Siswa berkelompok dengan anggota-anggotanya
 Peserta didik dalam kelompok mengamati LKPD yang
telah dibagikan guru, dan memperhatikan penjelasan
masalah yang akan dipecahkan oleh peserta didik secara
berkelompok yaitu kasus kasus pelanggaran hak yang ada
dilingkungan sekolah dan masyarakat melalui link yang
ada pada masing masing LKPD.
Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
 Peserta didik melakukan literasi mengenai hak dan
kewajiban warga sekolah, warga masyarakat, dan
warga negara.
 Selama melakukan kegiatan literasi dipastikan bahwa
Peserta Didik melakukan kegiatan sesuai arahan guru
dan mendapatkan data yang diperlukan untuk
menjawab permasalahan yang akan dipecahkan yakni
 Peserta didik di dalam kelompok menyampaikan
gagasan solusi untuk memecahkan kasus pelanggaran
hak warga sekolah, warga masyarakat, dan warga
negara
 Peserta didik secara kelompok melakukan proses
perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif
untuk memecahkan kasus pelanggaran hak warga
sekolah, warga masyarakat, dan warga negara
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik menuangkan pemahamannya terhadap
materi dan rumusan solusi hasil kerja kelompok
kedalam berbagai macam produk sesuai dengan bakat
dan minat siswa (power poin, video presentasi,
podcast, Poster, dll tergantung minat dan bakat Peserta
Didik).
 Peserta didik secara berkelompok melakukan
presentasi mengenai solusi yang dapat dirumuskan
oleh kelompok terhadap pelanggaran hak.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan


masalah
 Peserta didik dari kelompok lain menanggapi dan
mengajukan pertanyaan
 Guru membimbing atau mengarahkan siswa
merumuskan sendiri kesimpulan (rangkuman/intisari
hasil pembelajaran) dengan benar
 Guru melakukan penilaian afektif berdasarkan
keaktifan Peserta Didik.
Penutup  Guru memberikan penghargaan/reward kepadakelompok
( 10 menit ) belajar yang paling aktif (Tepuk Tangan)
 Sebelum pelajaran ditutup guru meminta siswa
melakukan refleksi tentang kegiatan pembelajaran hari
ini:
 Apa manfaat pembelajaran hari ini ?
 Apa yang menjadi kekurangan pembelajaran hari ini ?
 Peserta didik membuat kesimpulan pembelajarandan
guru memberikan penguatan
 Guru menginformasikan materi untuk pertemuan
berikutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa
bersama dan mengucapkan salam penutup.
G. ASESMEN BELAJAR
1. Asesmen Formatif Instrumen asesmen terlampir
2. Asesmen Sumatif
H. JADWAL ASESMEN

No Jenis Asesmen Jadwal Asesmen


1 Formatif Pada saat pembelajaran berlangsung
2 Sumatif Setelah pembelajaran berlangsung

I. REFLEKSI

1. Refleksi untuk Peserta Didik


2. Refleksi untuk Guru Format Instrumen Terlampir

Mengetahui Sukabumi, 08 Januari 2024


Kepala SMKS PGRI CISAAT Guru Mata Pelajaran

Rally Gumilar Octavianus, S.Kom. Ardi Muharam R, S.AP.


NIP. - NIP. -
Bahan Ajar
A. Hak dan Kewajiban sebagai Warga Sekolah dan Masyarakat

1. Arti Hak dan Kewajiban

Hak adalah sesuatu yang seharusnya


didapatkan, dinikmati, dan diperoleh
seseorang. Kewajiban adalah sesuatu
yang seharusnya dilaksanakan, diker-
jakan, atau ditunaikan seseorang.
Hak berkaitan dengan kewajiban.
Idealnya hak akan dinikmati setelah
kewajiban ditunaikan. Contohnya,
seorang karyawan perusahaan Gambar 4.2 Keseimbangan Hak dan Kewajiban

berhak mendapat upah yang layak setelah ia bekerja secara profesional. Namun,
dalam kondisi tertentu, terkadang hak dapat dinikmati terlebih dahulu. Contohnya,
saat kalian memesan jasa aplikasi ojek online, kalian akan menikmati hak terlebih dahulu
berupa layanan ojek, baru kemudian kalian harus menunaikan kewajiban untuk
membayar setelah sampai di tujuan.
Pada prinsipnya hak dan kewajiban harus dilaksanakan secara seimbang.
Pelaksanaan terhadap kewajiban akan menimbulkan pemenuhan terhadap hak.
Contohnya, seorang guru yang melaksanakan kewajiban mengajar peserta didik, maka
menimbulkan terpenuhinya hak peserta didik untuk mendapatkan pengajaran.
Sebaliknya, pengingkaran terhadap kewajiban akan menimbulkan pelanggaran
terhadap hak. Contohnya, seseorang yang mengingkari kewajiban untuk tertib berlalu
lintas dengan cara mengendarai motor secara ugal-ugalan, dapat menimbulkan
pelanggaran hak, yakni terganggunya keamanan, kenyamanan, dan keselamatan pengguna
jalan lain. Bahkan, yang lebih fatal ialah saat tindakan tersebut menyebabkan
kecelakaan yang dapat merenggut nyawa dan harta.
Oleh karena itu, kalian harus menyadari bahwa kalian memiliki kewajiban yang harus
ditunaikan dan dilaksanakan sekaligus hak yang harus dihormati oleh orang lain.
Mari ciptakan keseimbangan hak dan kewajiban tersebut mulai dari diri kita sendiri!
Kehidupan yang damai, tenteram, dan harmonis sangat ditentukan oleh
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Semua orang harus dapat menghargai dan
menghormati hak dan kewajibannya di lingkungan keluarga, sekolah, maupun
masyarakat.
2. Lingkungan Sekolah dan Masyarakat

Gambar 4.3 Integrasi Tri Pusat Pendidikan


Sumber: Kemdikbud RI/Twitter (2018)

Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara, menjelaskan bahwa terdapat trisentra


atau tiga pusat pendidikan, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Keberhasilan
pendidikan kalian sangat ditentukan oleh sinergi atau kerja sama antara ketiganya.
Sekolah merupakan lembaga pendidikan tempat kalian belajar. Di sekolah kalian
belajar menjadi manusia yang berkarakter Pancasila sekaligus menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek) kemudian dapat memanfaatkannya untuk
hidup bersama-sama. Belajar berarti berubah dan berproses.
Fungsi lingkungan sekolah bagi kalian ialah mengembangkan karakter/
kepribadian kalian. Sekolah berusaha menuntun kalian mengembangkan profesi di masa
depan sesuai dengan bakat dan minat kalian. Sekolah mendidik kalian menjadi warga
negara yang baik. Sekolah mendidik kalian untuk menjadi warga masyarakat yang baik.
Sekolah juga mendidik kalian untuk menjadi anggota keluarga yang baik.
Kalian adalah manusia yang merupakan makhluk sosial. Kalian mengem-
bangkan pola interaksi atau hubungan dengan individu/manusia lainnya di
lingkungan masyarakat. Dalam berinteraksi di lingkungan masyarakat, kalian harus
menjaga keseimbangan hak dan kewajiban. Masyarakat memiliki nilai dan norma yang
menjadi pedoman hidup di lingkungan masyarakat serta menjadi tempat kalian
belajar, mengembangkan diri, dan menjalani kehidupan.
3. Hak dan Kewajiban Peserta Didik sebagai Warga Sekolah dan Masyarakat

Berbagai masalah atau persoalan yang terjadi


di lingkungan sekolah dan masyarakat
umumnya disebab- kan oleh pelanggaran hak
dan atau pengingkaran kewajiban. Contohnya,
masalah lingkungan hidup. Pada tahun 2018
ditemukan bangkai paus di perairan Wakatobi.
Hal yang mem- prihatinkan ialah di dalam
perut paus tersebut ditemukan berbagai
macam sampah plastik seberat 5,9 kg. Hal ini
mengindikasikan lautan yang telah tercemar
limbah plastik.
Sebagian warga yang membuang sampah
tidak pada tempatnya akan menimbulkan
persoalan lingkungan.
Gambar 4.4 Persoalan Akibat Pengingkaran
Pernahkah kalian melihat warga
Kewajiban terhadap Lingkungan
masyarakat yang membuang sampah Sumber: Akbar Bhayu Tamtomo/Kompas (2018)

plastik ke selokan atau sungai? Hal


ini

jelas merupakan pengingkaran kewajiban yang akan menimbulkan persoalan serius


bagi lingkungan. Saat masyarakat terus-menerus membuang berbagai macam
sampah plastik yang sulit diurai ke sungai dan selokan, hal ini akan terakumulasi
dalam jumlah besar di lautan/samudra. Berton-ton sampah plastik ini sangat mengacam
ekosistem laut. Permasalahan ini ibarat bom waktu yang jika dibiarkan dan tidak segera
dihentikan akan menghancurkan ekosistem lautan.
Pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban di sekolah juga akan me-
munculkan berbagai persoalan. Bullying atau perundungan ialah salah satu
contohnya. Menurut Menteri Pendidikan, Nadiem Makariem, masalah bullying atau
perundungan di sekolah merupakan salah satu dosa besar yang tidak dapat dianggap
sepele. Tindakan perundungan jelas merupakan pelanggaran hak yang dialami korban.
Korban perundungan akan tersiksa secara psikologis. Mereka bisa mengalami stres,
depresi, penurunan semangat belajar, kehilangan kepercayaan diri, dan pada akhirnya
berpotensi mengancam jiwa bahkan merusak masa
depan korban. Oleh karena itu, kalian harus bersama-sama melawan tindakan
perundungan dengan tidak melakukannya dan segera bertindak untuk mencegah jika hal
itu kalian jumpai.

Gambar 4.5 Bullying Contoh Pelanggaran Hak

Hak peserta didik sebagai warga sekolah di antaranya sebagai berikut.


a. Peserta didik berhak mendapatkan pendidikan, pengajaran, pelatihan, bimbingan,
dan pembinaan dari guru maupun sekolah.
b. Peserta didik berhak mendapatkan perlakuan adil dalam hal penilaian dari guru maupun
sekolah.
c. Peserta didik berhak mendapatkan layanan administrasi akademik maupun nonakademik.
d. Peserta didik berhak mendapatkan
kasih sayang, perlindungan, dan
keamanan dari semua warga sekolah.
e. Peserta didik berhak menikmati
fasilitas sekolah dengan nyaman dan
sehat, seperti perpustakaan, tempat
ibadah, ruang kelas, kamar mandi,
taman, lapangan olahraga, sanitasi,
Gambar 4.6 Siswa SMK NU Ma’arif Kudus dan lain-lain.
membuat mobil listrik.
Sumber: Akhmad Nazaruddin Lathif/Antara (2019)
f. Peserta didik berhak mendapatkan laporan penilaian, sertifikat pelatihan yang diikuti di
sekolah atau lembaga yang bekerja sama dengan sekolah, dan berhak mendapatkan
ijazah dari sekolah.
g. Peserta didik berhak mengembangkan bakat, minat, dan keterampilannya.
h. Peserta didik berhak menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya.

Kewajiban sebagai warga sekolah antara lain sebagai berikut.


a. Peserta didik wajib mematuhi nasihat guru dan kepala sekolah.
b. Peserta didik wajib belajar, berlatih, dan mengerjakan semua tugas dari guru dan
sekolah serta mempersiapkan keperluan pribadi sekolah dengan penuh tanggung jawab.
c. Peserta didik wajib mengikuti penilaian pembelajaran.
d. Peserta didik wajib saling menghormati dan menghargai sesama warga sekolah.
e. Peserta didik wajib melaksanakan tata tertib dan program dari sekolah.
f. Peserta didik wajib ikut memelihara kebersihan lingkungan, menjaga dan merawat
keindahan lingkungan, serta menciptakan keamanan dan kenyaman lingkungan.
g. Peserta didik wajib memanfaatkan sarana dan
prasarana sekolah de- ngan bijaksana dan ikut
menjaga pemeliharaan fasilitas sekolah.
h. Peserta didik wajib berperilaku terpuji di
lingkungan sekolah maupun lingkungan luar
sekolah
untuk menjaga nama baik Gambar 4.7 Seorang siswa membuang sampah
diri, keluarga, dan sekolah. di tempat sampah.
Sumber: Jessica Wuysang/Antara Foto (2012)

Hak sebagai warga masyarakat di antaranya sebagai berikut.


a. Warga masyarakat berhak menikmati fasilitas umum.
b. Warga masyarakat berhak melaksanakan ibadah sesuai dengan agama masing-masing.
c. Warga masyarakat berhak mendapatkan jaminan keamanan dan kenyamanan.
d. Warga masyarakat berhak mengembangkan budaya, bakat, dan minatnya.
e. Warga masyarakat berhak untuk bekerja, menerima upah yang layak, melakukan jual
beli, mengadakan perikatan atau perjanjian, dan sebagainya.

Kewajiban sebagai warga masyarakat di antaranya sebagai berikut.


a. Warga masyarakat wajib mematuhi tata tertib dan norma yang berlaku.
b. Warga masyarakat wajib menjaga fasilitas umum.
c. Warga masyarakat wajib melaksanakan ibadah sesuai dengan agama ma- sing-masing
dan menghormati agama orang lain.
d. Warga masyarakat wajib menjaga keamanan dan kenyamanan.
e. Warga masyarakat wajib menghormati budaya, bakat, dan minatnya
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

NAMA/KELAS :
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA :

PETUNJUK PENGERJAAN

Petunjuk Pengerjaan
1. Berdo’alah sebelum mengerjakan
2. Carilah kasus kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban yang pernah kalian temui, kemudian kelompokkanlah dimana peristiwa tersebut terjadi,
dan carilah solusi yang dapat menyelesaikan masalah tersebut !
3. Apabila ada yang kurang dimengerti, tanyakanlah kepada guru.

Lingkungan Tempat Terjadi Solusi yang bisa Jenis Lingkungan Tempat Terjadi Solusi yang bisa
Jenis
No menyelesaikan Pengingkaran menyelesaikan
Pelanggaran Hak Sekolah Masyarakat Negara Sekolah Masyarakat Negara
permasahan Kewajiban permasahan
Assesmen Penilaian

A. ASESMEN
Asesmen Formatif Melakukan post test dan pree test, refleksi kepada
peserta didik, dan penilaian diri
Asesmen Sumatif Presentasi tugas dan tes tertulis
a. Komptensi yang dinilai
Kompetensi sikap yang menunjukkan bertakwa pada Tuhan YME, bernalar
kritis dan bergotong royong
Kompetensi pengetahuan: kemampuan untuk menganalisis tahap-tahap
sejarah lahirnya Pancasila dari masa ke masa
Kompetensi keterampilan: Kemampuan kerja dalam kelompok/diskusi serta
kemampuan menyampaikan gagasan dengan tepat.

b) Bagaimana assesmen dilakukan


1) Penilaian sikap dilakukan dengan teknik observasi/ mengamati sikap
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
2) Penilaian pengetahuan melalui tes tertulis
3) Penilaian keterampilan melalui kinerja di dalam kelompok

c. Kriteria Penilaian
1) Penilaian Pengetahuan

No Rumusan Soal Teknik Skor Bobot Indikator


Maksimal Nilai
1 Warga sekolah wajib Tes 3 20 Siswa mampu
melaksanakan Tertulis menguraikan apa
kewajibannya dengan yang menjadi
penuh tanggung jawab. kewajibannya
Uraikan tiga pelaksanaan sebagai warga
kewajiban kalian sebagai sekolah
warga sekolah kepada
teman, guru, dan
lingkungan sekolah!

2 Untuk mewujudkan Tes 3 20 Siswa mampu


kehidupan di lingkungan Tertulis menguraikan apa
sekolah yang harmonis, yang menjadi haknya
rukun, tertib, dan damai, sebagai warga
perlu ada pemenuhan hak sekolah
sebagai warga sekolah.
Tuliskan tiga contoh hak
kalian yang telah
dipenuhi!

3 Ketika kalian melihat Tes 3 30 Siswa mampu


perilaku masyarakat Tertulis menguraikan
yang tidak kewajibannya sebagai
melaksanakan warga masyarakat
kewajibannya, apa yang
akan kalian lakukan
secara damai?
4 Hak dan pelaksanaan Tes 2 30 Siswa mampu
kewajiban sebagai Tertulis menguraikan hak dan
anggota masyarakat kewajibannya sebagai
harus seimbang. warga masyarakat
Bagaimana cara agar
kita menjadi warga
masyarakat yang
demikian?
Nilai Total 100

Bila jawaban sangat sempurna diberi skor 4


Bila jawaban sempurna diberi skor 3
Bila jawaban kurang sempurna diberi skor 2
Bila jawaban tidak sempurna diberi skor 1

Kunci jawaban

1. Pelaksanaan kewajiban sebagai warga sekolah diantaranya,


a. Peserta didik wajib mematuhi nasihat guru dan kepala sekolah.
b. Peserta didik wajib belajar, berlatih, dan mengerjakan semua tugas dari guru dan
sekolah serta mempersiapkan keperluan pribadi sekolah dengan penuh tanggung jawab.
c. Peserta didik wajib saling menghormati dan menghargai sesama warga sekolah

2. Hak sebagai warga sekolah yang telah dipenuhi,


a. mendapatkan pendidikan, pengajaran, pelatihan, bimbingan, dan pembinaan dari guru
maupun sekolah
b. menikmati fasilitas sekolah dengan nyaman dan sehat, seperti perpustakaan, tempat
ibadah, ruang kelas, kamar mandi, taman, lapangan olahraga, sanitasi, dan lain-lain.
c. menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya.

3. Mengingatkan kembali akan kewajibannya sebagai warga masyarakat dengan cara sebaik
mungkin dan sebisa mungkin tidak menimbulkan kegaduhan
4. Agar kita menjadi warga masyarakat yang menyeimbangkan hak dan pelaksanaan kewajiban,
ada beberapa langkah yang dapat diambil. Menjaga keseimbangan ini merupakan fondasi
penting untuk menciptakan masyarakat yang adil, harmonis, dan berkelanjutan. Ada
beberapa cara untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban sebagai
anggota masyarakat diantaranya,
a. Pemahaman hak dan kewajiban
b. Aktif berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat
c. Mematuhi norma dan aturan yang berlaku
2) Penilaian Keterampilan

Kriteria Keterampilan
Mampu
Mampu Mampu
merespons
menyampaikan mengomunikasikan
pertanyaa Rata-
No Nama hasil diskusi ide dan
n Rata
kelompok gagasan dengan
yang pada
secara tegas terarah dan
sesi
dan lugas sistematis
diskusi
1 Abdul Nazar
2 Aldi Zakaria
3 Alma Okta
4 Alya Arianti
5 Annisa Febrianti
6 Bias Mutiara
7 Eka
8 Imat Sri Rahayu
9 Lusiana Dewi
10 Moch. Fauzi Jagad Pratama
11 Muhammad Rizki Hidatulloh
12 Peni Lustiani
13 Refa Ristiana
14 Safitri Nurul Azizah
15 Sania
16 Sinta Febrianti
17 Siti Anisa
18 Siti Padila
19 Siti Rahmawati
20 Winda Natasari
21 Yuli

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

1) Penilaian LKPD

Pedoman Penskoran:
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

Rumus Penilaian:
N = Jumlah skor x 100
8
Penilaian Kinerja Kelompok

Kriteria Penilaian
Jumlah Rata- rata
No Nama Kelompok
Kesesuain Keaktifan Skor nilai
jawaban Kelompok
1
2
3
4

B. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang menguasai materi dengan sangat
baik, yaitu dengan cara memberikan ragam soal yang tingkatannya lebih tinggi.
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi dengan
baik, yaitu dengan cara memberikan pengulangan materi dasar serta materi
spesifik yang kurang dikuasai dan menurut tingkat kesukaran dari pertanyaan
yang diberikan oleh peserta didik. (Materi pengayaan dan remedial terlampir)
0 - 40% (Belum mencapai, remedial diseluruh bagian)
41 – 65% (belum mencapai ketuntasan, remedial di bagian yang diperlukan) 66 –
85% (Sudah mencapai ketuntasan, tidak perlu remedial)
86 – 100% (Sudah mencapai ketuntasan, perlu pengayaan atau tantangan lebih)

C. REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU


1. REFLEKSI PESERTA DIDIK
 Apakah Ananda merasakan manfaat dalam pembelajaran hari ini?
 Pada bagian mana dari materi ini yang mudah Ananda pahami?
 Pada bagian mana dari materi ini yang Ananda rasakan masih sulit?
 Hal apa yang akan Ananda lakukan untuk memperbaiki hasil belajar?

2. REFLEKSI GURU
Dalam memfasilitasi proses pembelajaran hak dan kewajiban sebagai warga
sekolah, warga masyarakat dan warga negara bagi siswa, apakah saya sebagai
guru sudah :
 Konsisten memberi keteladanan pada siswa dalam sikap dan perilaku sehari-
hari secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurangbaik)
 Menjadikan pembelajaran tidak berpusat pada saya sebagai guru,melainkan
berpusat pada siswa secara baik? (Sangat baik/baik/sedang/kurang baik)
 Menggunakan pembelajaran secara konstektual secara baik ? (Sangat
baik/baik/sedang/kurang baik)
 Apa yang perlu saya tingkatkan dalam proses pembelajaran pada materi
mendatang?
Mengetahui Sukabumi, 08 Januari 2024
Kepala SMKS PGRI CISAAT Guru Mata Pelajaran

Rally Gumilar Octavianus, S.Kom. Ardi Muharam R, S.AP.


NIP. - NIP. -

Anda mungkin juga menyukai