Anda di halaman 1dari 44

LK 2.

3 Rencana Aksi

Petunjuk Pengisian/ Penjelasan LK 2.3


LK 2.3 Rencana Aksi berisi desain atau rancangan perangkat pembelajaran yang berfokus pada tiga komponen utama yaitu tujuan, bukti
penilaian, dan kegiatan belajar termasuk di dalamnya asesmen formatif. Rancangan ini disusun berdasar backward design dalam konsep
Understanding by Design (UbD) dalam bahan bacaan MK ini.

Kolom (1) Tujuan

Kolom (1) diisi dengan tujuan pembelajaran yang diturunkan dari CP atau KD (sesuai dengan kurikulum yang digunakan di sekolah untuk
jenjang tertentu). Perumusan tujuan sebaiknya mencakup dua komponen yaitu kompetensi dan lingkup materi. Perumusannya dapat
dilakukan dengan tiga cara. Pertama, merumuskan langsung berdasar CP. Kedua, merumuskan dengan menganalisis kompetensi dan
lingkup materi. Ketiga, merumuskan lintas CP. Contoh alternatif perumusan dapat dilihat pada lampiran Panduan Pembelajaran dan
Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah yang dapat diakses di tautan berikut
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2022/06/Panduan-Pembelajarn-dan-Asesmen.pdf .
Untuk perumusan tujuan, mahasiswa dapat menggunakan: (1) taksonomi Bloom yang telah diperbaharui oleh Anderson dan Krathwohl
(2001), (2) teori tentang 6 bentuk pemahaman/ understanding oleh McTighe dan Wiggins (2005), dan (3) taksonomi Marzano (2000).
Mahasiswa juga dapat mengkombinasikan atau menggunakan taksonomi lain, selama sesuai dengan kondisi/ karakteristik mata
pelajaran, materi ajar, siswa dan lingkungan belajar.

Taksonomi Bloom, Bentuk Pemahaman Wiggins and McTighe, dan Taksonomi Marzano

Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengingat Mampu Menjelaskan Mengenali dan Mengingat Kembali

Memahami Mampu menafsirkan Pemahaman

Mengaplikasikan Mampu Menerapkan Analisis

Menganalisis Memiliki Perspektif Pemanfaatan Pengetahuan


Bloom (Anderson and Krathwol, 2001) McTighe and Wiggins (2005) Marzano (2000)

Mengevaluasi Memiliki Empati Metakognisi

Menciptakan Memiliki Pengetahuan diri Sistem diri

catatan: 6 bentuk pemahaman Tighe dan Wiggins bukan taksonomi yang hirarkis

Dalam kerangka UbD, pemahaman atau Understanding (dalam enam bentuknya) merupakan capaian belajar yang diharapkan. Namun
perlu dicatat, bentuk pemahaman yang diharapkan tidaklah sama untuk setiap mata pelajaran atau jenjang. Pada pelajaran Matematika
misalnya, kemampuan aplikasi, interpretasi, dan menjelaskan menjadi bentuk pemahaman materi yang paling alami, sesuai bidang.
Sedangkan pada bidang keilmuan sosial, kemampuan menunjukkan empati, dan perspektif dapat juga dimasukkan/ ditambahkan sebagai
bukti pemahaman jika perlu. Pada konteks SMK yang menitikberatkan pada praktik di bengkel atau laboratorium, tentunya bukti
pemahaman yang ditargetkan akan berbeda. Contohnya ketrampilan untuk menghaluskan sebuah produk/ alat/ benda tentunya
menekankan pada aspek penerapan. Sejumlah ketrampilan bahkan tidak hanya menekankan pada aspek kognitif tetapi juga aspek
motorik dan aspek afektif secara proporsional, tergantung pada konteks pembelajaran. Untuk lebih mengetahui tentang keenam bentuk
pemahaman dalam UbD, silakan membaca Bab 2 dari Bahan bacaan MK ini.
Saat penyusunan tujuan atau hasil yang diinginkan dan alur pencapaiannya untuk suatu sesi pembelajaran, mahasiswa juga perlu
mempertimbangkan persoalan konkret yang telah ditemui selama menjadi guru dan yang terkini, ketika mahasiswa melakukan observasi
pembelajaran pada tahap identifikasi masalah. Mahasiswa perlu menganalisis CP dengan melihat kondisi atau konteks pembelajaran yang
khas dari setiap kelas seperti alokasi waktu/ JP, luasan cakupan materi, kemampuan siswa, serta keberagaman dalam kelas.

Misalnya cakupan materi dalam rumusan tujuan pembelajaran dapat disederhanakan atau dibagi ke dalam beberapa sesi pembelajaran
jika pada observasi ditemukan persoalan ketidaktuntasan aktivitas yang berakar pada jumlah materi yang terlalu banyak. Atau, jika
teridentifikasi bahwa siswa belum dapat mengaplikasikan sebuah konsep, teori, atau ketrampilan (misal menghitung volume,
menjelaskan gaya, menulis, berenang) maka guru perlu merumuskan alur kegiatan pembelajaran dalam satu sesi dengan lebih bertahap
dari yang mudah ke yang sulit atau dengan sedikit demi sedikit mengurangi bantuan. Di titik ini, kemampuan untuk menyusun alur
pencapaian tujuan pembelajaran menjadi sangat penting. Bagaimana caranya agar siswa mencapai hasil/ tujuan akhir yang diharapkan,
langkah apa sajakah yang diperlukan, bagaimana urutannya.

Kolom (2) Bukti pemahaman/ penilaian


Kolom (2) diisi dengan bukti penilaian yang dapat digunakan untuk menakar, mengevaluasi atau memvalidasi apakah siswa telah
mencapai tujuan/ hasil yang diharapkan yaitu pemahaman. Kolom ini berisi bentuk penilaian kinerja dan bentuk penilaian lain. Draft kisi-
kisi dan rubrik penilaian dapat disertakan di lembar terpisah.
Terkait bukti penilaian, menurut McTighe dan Wiggins (2012), jika seorang siswa mencapai pemahaman, ia akan dapat menunjukkannya
dalam satu atau beberapa jenis pemahaman. Dalam tahap ini, pertanyaan yang perlu dijawab adalah: Melalui tugas/ kinerja otentik dan
bukti lain apa peserta didik akan mendemonstrasikan pemahaman/ pencapaian hasil (tujuan) yang diinginkan? dan Dengan kriteria apa
kinerja dan bukti lain tersebut akan dinilai?
Yang dimaksud dengn kinerja di sini adalah kinerja otentik yang menunjukkan keterampilan atau kemampuan yang
diharapkan. Misalnya, membuat lemparan bernilai 3 angka pada permainan basket, menulis sebuah cerita/ naratif yang realistik dari
sudut pandang seorang karakter. Bukti lain dapat berupa tes, kuis, portfolio dan semacamnya.

Kolom (3) Langkah/ Aktivitas Pembelajaran


Kolom (3) berisi kegiatan atau aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan/ pemahaman/
hasil yang diinginkan. Kegiatan dan aktivitas ini bisa juga sekaligus berfungsi digunakan guru untuk memantau proses belajar siswa,
mengetahui hambatan, dan tingkat penguasaan materi oleh siswa.
Dengan kata lain, saat kolom ini tidak hanya berisi aktivitas untuk mencapai bukti penilaian dan tujuan tetapi juga aktivitas yang berfungsi
sebagai formative assessment. Asesmen formatif dilakukan di dalam proses pembelajaran untuk mengetahui perkembangan peserta didik
dan sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah kegiatan/langkah
pembelajaran, dan dapat juga dilakukan di akhir langkah pembelajaran. Asemen formatif merupakan satu kesatuan dengan kegiatan
pembelajaran. Asesmen jenis lain, yaitu sumatif, tidak harus muncul pada modul ajar sebuah sesi pembelajaran, tergantung pada cakupan
dan tujuan pembelajaran pada sesi tersebut.
Aktivitas atau langkah pembelajaran di kolom ini bisa jadi mengikuti sintaks metode yang dirasa perlu baik secara keseluruhan maupun
sebagian. Bisa juga merupakan penggabungan atau modifikasi langkah satu atau beberapa metode. Ketika memilih dan
mengorganisasikan metode/ aktivitas belajar, perlu diperhatikan kembali persoalan-persoalan yang telah diidentifikasi di tahap 1
sebelumnya serta .evaluasi dari alternatif solusi. Tidak ada pembatasan dan/atau keharusan untuk memilih sebuah metode atau aktivitas
tertentu karena pilihan aktivitas tentunya sangat tergantung pada tujuan, karakteristik mata pelajaran, materi, dan karakteristik peserta
didik yang beragam. Namun demikian, khusus untuk pembelajaran di SMK, penyusunan desain dan pengembangan perangkat ajar
disarankan menggunakan antara lain PjBL, Teaching Factory (Tefa), Kelas Industri, dan Kelas Kewirausahaan. Materi terkait dapat diakses
di materi PPA II SMK Topik 2 dan Topik 3.

Secara umum, dalam mengerjakan LK 2.3 mahasiswa merujuk pada bahan bacaan berikut:
• Bahan bacaan langkah 6 MK Pengembangan Perangkat
• Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
• Bahan bacaan pada pendalaman materi PAUD, UMUM, SMK, DAN PLB

Selain itu, dengan penyusunan rancangan kegiatan/ langkah pembelajaran juga perlu memperhatikan kesiapan dan keberagaman siswa.
Oleh karena itu, mahasiswa PPG Daljab juga dapat mengimplementasikan konsep pembelajaran berdiferensiasi untuk merespon hal
tersebut.

Setelah menyusun dan mendiskusikan/ mempresentasikan rancangan awal perangkat pembelajaran dengan tiga komponen utama
tersebut, mahasiswa melengkapi komponen menjadi modul/ RPP lengkap yang siap digunakan untuk pembelajaran di sekolah. Jika
sekolah telah menggunakan kurikulum merdeka, komponen modul ajar lengkap yang diharapkan sebagai produk mata kuliah ini terdiri
atas 3 komponen sebagai berikut.

Komponen Modul Ajar.


Informasi Umum Komponen Inti Lampiran

• Identitas penulis modul • Tujuan pembelajaran • Lembar kerja peserta didik


• Kompetensi awal • Asesmen • pengayaan dan remedial
• Profil pelajar pancasila • pemahaman bermakna • bahan bacaan pendidik dan peserta didik
• sarana dan prasarana • pertanyaan pemantik • glossarium(opsional)
• target peserta didik • kegiatan pembelajaran • daftar pustaka
• model pembelajaran yang digunakan • refleksi peserta didik dan pendidik

Dari komponen-komponen di tabel, pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik dapat dikembangkan dengan menggunakan konsep
understanding dan triggering/ key question pada UbD. Keduanya merupakan bagian integral dalam penentuan hasil yang diinginkan
(Topik 1, langkah 1 UbD-bahan bacaan MK).
Pemahaman bermakna berisi jawaban dari sebagian atau seluruh poin-poin berikut:
1. apa ide besar materi yang siswa harus kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
2. apa detail penting dari materi yang siswa harus pahami dari sebuah unit pembelajaran?
3. kebingungan/ miskonsepsi apa yang mungkin muncul dari sebuah unit pembelajaran?
4. keterampilan/ pengetahuan apa yang siswa akan kuasai dari sebuah unit pembelajaran?
5. apa yang akhirnya siswa bisa lakukan dari sebuah unit pembelajaran?

Sedangkan untuk membuat pertanyaan pemantik, mahasiswa sebagai guru harus berpikir pertanyaan-pertanyaan “provokatif’ apa yang
akan menumbuhkan rasa ingin tahu atau pemahaman yang diharapkan.
Dinukilkan dari McTighe dan Wiggins (2012) berikut contoh formulasi pemahaman dan pertanyaan kunci/ pemantik
Sample pemahaman bermakna dan pertanyaan pemantik.

Pemahaman (yang diharapkan) Pertanyaan kunci

Geografi, iklim, dan Bagaimana tempat tinggal kita mempengaruhi cara kita
sumber daya alam di suatu wilayah hidup?
mempengaruhi budaya, ekonomi,
ekonomi, dan gaya hidup penduduknya.

Seni dan budaya saling bergantung satu dengan yang lain; budaya mempengaruhi Dengan cara apa seni mencerminkan serta
kesenian, dan kesenian merefleksikan dan membentuk budaya?
melestarikan budaya.

Dua sampel “pemahaman” di atas menjawab pertanyaan terkait ide besar atau detil penting apa yang siswa harus kuasai dalam suatu unit
pembelajaran dua mata pelajaran yang berbeda. Dalam sebuah unit, bisa dimungkinkan ada lebih dari satu formulasi pemahaman
bermakna. Formulasinya juga dapat disesuaikan dengan karakteristik materi masing-masing mata pelajaran.
Demikian juga dengan pertanyaan pemantik, formulasinya tentunya harus memperhatikan kemampuan dan jenjang peserta didik. Namun
yang pasti, pertanyaan pemantik sifatnya benar-benar harus dapat memantik siswa untuk menuju pemahaman yang dituju. Pertanyaan-
pertanyaan seperti “apakah yang kalian ketahui tentang …” atau “sudahkan kalian mengetahui/ mendengar/ membaca….” rasanya tidak
akan memantik pemahaman bermakna. Pada pembelajaran Bahasa dengan materi teks naratif, misalnya, alih-alih bertanya “Pernahkah
kalian membaca cerita…..?” akan lebih baik jika guru menanyakan “Apa yang membuat sebuah cerita bisa menarik?”
Tujuan Bukti penilaian Kegiatan belajar dan asesmen
formative
(1) (2) (3)

Apa hasil yang diinginkan? Apakah bukti penilaian yang harus ada untuk membuktikan bahwa Kegiatan atau aktivitas apa yang secara bertahap
Tujuan ini diturunkan dari CP/ siswa telah mencapai/ menuju tujuan pembelajaran? dapat membantu siswa memberikan bukti
KD dokumen kurikulum dan penilaian dan mencapai tujuan pembelajaran?
dikaitkan dengan
permasalahan yang Kegiatan atau aktivitas apa yang dilakukan guru
diidentifikasi. (dan siswa) untuk mengetahui hambatan siswa
dan memantau ketercapaian tujuan?
Pada akhir fase A, peserta didik 1. Penilaian Pengetahuan (kognitif)
menunjukkan pemahaman dan • Setiap peserta didik mengerjakan soal evaluasi sebagai Motode: Project Based Learning
memiliki intuisi bilangan penguatan materi
Jenis Asesmen: Asesmen awal
(number sense) pada bilangan
cacah sampai 100, mereka
1.Tahap Analisis
dapat membaca, menulis,
1. Siswa bersama guru memulai pembelajaran
menentukan nilai tempat,
dengan salam dan berdoasebagai bentuk rasa
membandingkan, syukur kepada Tuhan.
mengurutkan, serta 2. Siswa mengucapkan 5 sila
melakukan komposisi pancasila.
(menyusun) dan dekomposisi 3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
(mengurai) bilangan. 4. Siswa dan guru bertanya jawab
Peserta didik dapat melakukan mengenai pembelajaran sebelumnya
operasi penjumlahan dan dikaitkan dengan materi yang akan
pengurangan menggunakan diajarkan.
benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20. 5. Siswa menyimak penjelasan guru terkait
Peserta didik menunjukkan 2. Penilaian Keterampilan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pemahaman pecahan sebagai • Peserta didik mengamati gambar pada buku siswa yang ditayangkan
bagian dari keseluruhan
melalui konteks membagi • Peserta didik diminta berkreasi membuat soal cerita melaluiPPT(Communication,
sebuah benda atau kumpulan berdasarkan gambar. Soal cerita yang dibuat berisi salah satu Collaboration-4C,TPACK)
benda sama banyak pecahan dari kata lebihnya, kurangnya, selisih, atau jumlah.
yang diperkenalkan adalah • Peserta didik menyelesaikan soal cerita yang dibuat 2. Tahap Desain dan Tahap Interaksi
setengah dan seperempat. dengan menuliskan informasi penting, hal yang ditanyakan,
b. Kegiatan Inti
solusi, dan kesimpulan.
Tujuan Pembelajaran: 1. Memberikan Pertanyaan Mendasar
siswa diberikan pertanyaan
1.Melalui kegiatan diskusi pemantik dengan situasi tertentu dan
siswa mampu mmembuat soal mengungkapkan cara penghitungannya.
cerita berkaitan dengan a. apakah anak-anak ada yang
membawa permen?
penjumlahan yang dikaitkan
b. Berapa banyak permen seluruhnya? Ayo
dengan masalah sehari – hari pikirkan cara menjawab 12 + 8?
dengan tepat c. Mengapa proses penjumlahan dan
pengurangan amat penting? (Communication,
2. Melalui kegiatan diskusi Collaboration- 4C, Bernalar kritis - PPP)
siswa mampu mmembuat soal 3.Penilaian Proses
cerita berkaitan dengan 2. Mendesain Perencanaan Produk
pengurangan yang dikaitkan Guru Bersama siswa melakukan
dengan masalah sehari – hari pengembangan desain projek, yaitu:
dengan tepat a. S i s w a diberikan penjelasan oleh
g u r u bahwa pada topik iniakan
belajar bagaimana melakukan proses
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan bahan–bahan yang
telah disediakan, seperti, permen,
sumpit, atau lidi (Communication)
b. Siswa dibimbing oleh guru mengamati
video proses penjumlahan dan
pengurangan yang ditampilkan melalui
6. Penilaian hasil project proyektor. (Collaboration-4C)
Penilain post tes berupa soal cerita c. S i s w a menyimak penjelasandari
pendidik berhubungan denganvideo
proses penjumlahan dan penguragan
yang telahdiamati.(Communication)
d. Siswa melakukan percobaan praktik
penjumlahan dan pengurangan.
(Collaboration- 4C, Bernalar Kritis )
e. Siswa diarahkan untuk mengemukakan
pendapat atau bertanya berkaitan dengan
apa yangdisampaikan pendidik jika ada
hal yang belum dipahami.
(Communication)

3. Menyusun Jadwal Pembuatan Proyek


Siswa diberikan penjelasan oleh guru
bahwa hari ini akan membuat proyek
gambar deskripsi proses
penjumlahan dan pengurangan
secaraberkelompok. Diberikan
waktu 30 menit untuk
membuat
proyek.(Communication,
Collaboration-4C)
b. Siswa dibagi Jadi 3 kelompok, masing-
masing kelompok berisi 5 anak.
Kemudian pendidik membagikan LKPD
kepada siswa. (Communication,
Collaboration)
c. Setiap kelompok menyiapkan bahan -
bahan untuk kegiatan proyek kelompok,
sesuai dengan petunjukn dalam LKPD.
(Collaboration, Bergotong – royong
,- PPP)
d. Siswa melakukan diskusi membuat
gambar deskripsi proses fotosintesis
sesuai dengan petunjuk dalam LKPD.
(Communication, Collaboration,
Bergotong – royong dan kreatif - PPP)

4. Memonitor Keaktifan dan


Perkembangan Proyek
Guru melakukan pengawasan dan
pembimbingan kepada peserta didik terkait
keaktifan siswa dan memfasilitasi bagi yang
mengalami kesulitan dalam membuat
gambar deskripsi proses
penjumlahan dan penguragan.
.(Communication,
SSSCollaboratio
n,Bergotong – royong ,- PPP)

5. Menguji Hasil

a. Dengan bimbingan guru sisw


bersama kelompok meneliti ulang hasil
kerja kelompok. (Communication,
Collaboration, Bergotong – royong ,-
PPP)

b. Dengan bimbingan guru peserta didik


mempresentasikan hasil kerja kelompok
dengan menampilkan hasil kerja
kelompok dan pendidik memberikan
penilaian terhadap hasil kerja
kelompok peserta

Tahap evaluasi

Guru memberikan evaluasi kepada siswa


berupa kuis dalam tanggapan terhadap hasil
presentasi dari masing- masing kelompok.
MODUL FASE A
PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN

NIAR KUSUMA WARDANI


Satuan Pendidikan : SDS KARTIKA XIX – 4 CIMAHI
Kelas / Semester : II ( Dua ) / I
Mata Pelajaran : Matematika
Topik/Bab : Bilangan
Materi Pokok : Penjumlahan dan Pengurangan
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Hari/ tanggal : Selasa 03 Oktober 2023
Model Pembelajaran : Project Based Learning (PJBL)
Profil Pelajar Pancasila : 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Berakhlak mulia
3. Berkebhinekaan Global
4. Bergotong royong
5. Mandiri
6. Kreatif
7. Bernalar Kritis

Masalah Terpilih Solusi Paling Relevan


Siswa belum paham materi pelajaran Solusi yang paling relevan untuk menyelesaikan
matematika tentang penjumlahan dan masalah Siswa belum paham materi pembelajaran
pengurangan bersusun panjang matematika tentang penjumlahan dan
pengurangan yaitu dengan model pembelajaran
Project Based Learning berbantuan benda konkret

I. CAPAIAN PEMBELAJARAN DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Matematika
CAPAIAN PEMBELAJARAN (CP) TUJUAN PEMBELAJARAN (TP)
1. Pada akhir fase A, peserta didik 1. Siswa dapat menghitung
menunjukkan pemahaman dan memiliki (C3) penjumlahan dan pengurangan
intuisi bilangan (number sense) pada bilngan menggunakan benda konkret
bilangan cacah sampai 100, mereka dapat 2. Siswa dapat
membaca, menulis, menentukan nilai Memeahkan seoal cerita
tempat, membandingkan, mengurutkan, Matematika (C4) tentang
serta melakukan komposisi (menyusun) penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda konkret.
dan dekomposisi (mengurai) bilangan.
2. Peserta didik dapat melakukan operasi
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan benda-benda konkret yang
banyaknya sampai 20.

II. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Matematika 1. Setelah siswa dan guru mengamati video
pengurangan dan penjumlahan pada PPT
yang ditayangkan melalui proyektor
(Collaboration, TPACK, C ) dengan
teliti (PPP), siswa (A) dapat
membuktikan(C5,B) prosespenjumlahan
pengurangan mealui pada benda konkrit
dengan benar (D)
2. Setelah siswa melakukan kegiatan
percobaan penjumlahan dan
pengurangan melalui benda konkret
(Collaboration, C ), siswa (A) dapat
menyimpulkan (C5,B) proses
penjumlahan dan pengurangan dengan
benar(D)

III. MATERI PEMBELAJARAN


Penjumlahan dan pengurngn melalui benda konkret (Terlampir)

IV. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran: Model PJBL pembelajaran Luring

Kegiatan dan Langkah-


Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Alokai Waktu Langkah Model
Awal (10 Menit) Persiapan
1. Guru bersama siswa memulai
pembelajaran dengan salam dan berdoa
sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan.
(Communication, Collaboration 4C,
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa-PPP)
2. Siswa mengucapkan 5 sila
pancasila.(Communication,
Berkebhinekaan Global - PPP)
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
(Communication, Collaboration,
Disiplin-PPP
4. Menyanyikan lagu nasional
5. Guru dan siswa bertanya jawab
mengenai pembelajaran sebelumnya
dikaitkan dengan materi yang akan
diajarkan.(Communication,
Collaboration-4C)
6. Siswa menyimak penjelasan pendidik
terkait tujuan pembelajaran yang akan
dicapai yang ditayangkan melalui
PPT(Communication, Collaboration-4C,
TPACK)
Inti (45 Menit) 1. Memberikan Pertanyaan Mendasar Langkah ke 1
Siswa diberikan pertanyaan Memberikan
pemantik dengan situasi tertentu dan Pertanyaan
mengungkapkan cara penghitungannya. Mendasar
a. apakah anak-anak ada yang
membawa permen?
b. Berapa banyak permen seluruhnya?
c. Ayo pikirkan cara menjawab 12 + 8?
Kegiatan dan Langkah-
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Alokai Waktu Langkah Model
d. Mengapa proses penjumlahan dan
pengurangan amat penting? (Communication,
Collaboration-4C, Bernalar kritis - PPP)

2. Mendesain Perencanaan Produk


Guru Bersama siswa melakukan
pengembangan desain projek, yaitu:
a. Siswa diberikan penjelasan oleh
Guru bahwa pada topik ini akan
belajar bagaimana melakukan proses
penjumlahan dan pengurangan
menggunakan bahan–bahan yang
telah disediakan, seperti, permen,
sumpit, atau lidi (Communication,
Langkah ke 2
Collaboration-4C, Kreatif – PPP) Mendesain
b. Siswa dibimbing oleh guru mengamati Perencanaan
video proses penjumlahan dan Produk
pengurangan yang ditampilkan
melalui proyektor. (Communication,
Collaboration-4C, TPACK, Bernalar
Kritis - PPP)
c. Siswa menyimak penjelasan dari
G u r u berhubungan denganvideo
proses penjumlahan dan penguragan
yang telahdiamati.(Communication,
Collaboration-4C, Bernalar Kritis -
PPP)
d. Guru melakukan percobaan praktik
penjumlahan dan pengurangan.
(Communication, Collaboration-
4C, Bernalar Kritis - PPP)
e. Siswa diarahkan untuk
mengemukakan pendapat atau
bertanya berkaitan dengan apa yang
disampaikan guru jika ada hal yang
belum dipahami.
(Communication, Collaboration-4C,
Bernalar Kritis - PPP)

3. Menyusun Jadwal Pembuatan Proyek Langkah ke 3


a. Siswa diberikan penjelasan oleh Guru Menyusun Jadwal
bahwa hari ini akan membuat proyek Pembuatan
Proyek
gambar deskripsi proses
penjumlahan dan pengurangan secara
berkelompok. Diberikan waktu 30
menit untuk membuat
Kegiatan dan Langkah-
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Alokai Waktu Langkah Model
proyek.(Communication,
Collaboration-4C, Bernalar Kritis
dan kreatif - PPP))
b. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok,
masing-masing kelompok berisi 3
anak. Kemudian Guru membagikan
LKPD kepada Siswa.
(Communication,Collaboration)
c. Setiap kelompok menyiapkan bahan -
bahan untuk kegiatan proyek
kelompok, sesuai dengan petunjukn
dalam LKPD. (Communication,
Collaboration, Bergotong – royong
,- PPP)
d. Siswa melakukan diskusi membuat
soal cerit (Waktu ) (jumlah soal
)proses sesuai dengan petunjuk dalam
LKPD. (Communication,
Collaboration, Bergotong – royong
dan kreatif - PPP)

4. Memonitor Keaktifan dan Langkah ke 4


Perkembangan Proyek Memonitor
Guru melakukan pengawasan dan Keaktifan dan
pembimbingan kepada Siswa terkait Perkembangan
keaktifan Siswa dan memfasilitasi bagi Proyek
yang mengalami kesulitan dalam membuat
gambar deskripsi proses
penjumlahan dan penguragan.
.(Communication, Collaboration,
Bergotong – royong ,- PPP)

5. Menguji Hasil
Langkah ke 5
a. Dengan bimbingan Guru, siwa Menguji Hasil
bersama kelompok meneliti ulang
hasil kerja kelompok.
(Communication, Collaboration,
Bergotong – royong ,- PPP)

b. Dengan bimbingan Guru siswa


mempresentasikan hasil kerja
kelompok dengan menampilkan hasil
kerja kelompok dan pendidik
memberikan penilaian terhadap
hasil kerja kelompok siswa
(Communication,
Kegiatan dan Langkah-
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Alokai Waktu Langkah Model
Collaboration, kreatif ,- PPP)

6. Evaluasi Pengalaman Belajar

a. Guru memberikan evaluasi kepada


Siswa berupa kuis dalam tanggapan Langkah ke 6
terhadap hasil presentasi dari masing- Evaluasi
masing kelompok. (Communication , Pengalaman
Belajar
Collaboration-4C, TPACK, Bernalar
Kritis dan kreatif - PPP)
b. Ice Breaking

Akhir (15 Menit) a. Siswa bersama guru menyimpulkan


materi ajar. (Communication ,
Collaboration-4C, Bernalar Kritis -
PPP)

b. Siswa mengerjakan soal tes.

(Communication , Collaboration-4C,
Bernalar Kritis - PPP)

c. Guru melakukan refleksi


pembelajaran hari ini.
(Communication , Collaboration-
4C, Bernalar Kritis dan kreatif -
PPP)
d. Siswa diberikan rencana tindak lanjut
berupa informasi materi selanjutnya.
(Communication , Collaboration-
4C)
e. Salah satu siswa diminta untuk
memimpin doa bersama kemudian
guru menutup pembelajaran dan
memberi salam. (Communication,
Collaboration 4C, Beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa-PPP)
V. Sumber dan Media Pembelajaran
- Buku ESPS Matematika Kelas 2
- Video YouTube Fikri El Huda tntang Penjumlahan dan Pengurangan menggunkan benda

VI. Asesmen
Asesmen Kognitif
Asesmen Sikap
Asesmen Keterampilan
lOMoARcPSD|31165867

lOMoARcPSD|3116

LEMBAR KERJA PESERTA


DIDIK(LKPD)

Kerjakan Soal berikut dengan teliti!


lOMoARcPSD|31165867
lOMoARcPSD|31165867
lOMoARcPSD|31165867
lOMoARcPSD|31165867
lOMoARcPSD|31165867
Peer Teaching

PENJUMLAHAN & PENGURANGAN


Niar Kusuma Wardani, S.Pd.SD
Tujuan pembelajaran

Siswadapat menghitung (C3) penjumlahan dan


pengurangan bilngan menggunakan benda konkret,
serta memecahkan soal cerita
Strategi Penjumlahan
Strategi Penjumlahan
Strategi Pengurangan
menggunakan gambar
Mari kerjakan bersama
Penjumlahan dan Pengurangan Bersusun
SOAL CERITA
Refleksi
Bagaimana perasaanmu belajar dengan Ibu?
Hal apa yang belum kalian paham?
Apa yang akan kamu perbaikan pada pelajaran
berikutnya?
KASIH

Anda mungkin juga menyukai