Anda di halaman 1dari 12

JURNAL TA’DIB,Vol 20 (1), 2017, (Januari-Juni)

(Cetak ISSN 1410-8208 Online ISSN 2580-2771)


Tersedia online di http://ecampus.iainbatusangkar.ac.id/ojs/index.php/takdib/index

A Literary Study on The Nature of Question and Its


Techniques in Learning
Guspatni*) Abstrak: Questioning is a form of communication that
Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas supports learning. Questions asked during learning
Negeri Padang process can be used to evaluate students’ understanding
on certain concepts. Through questioning, an educator
Email: guspatni.indo@gmail.com
can direct students to think and get involved in learning
activities. However, asking good questions for cognitive
functions is difficult. Low response from students
discourages the educator to either ask or give more
questions during the teaching and learning process. In
this writing, types of questions, functions of questions,
aims of questions, and questioning techniques are
discussed. This article further provides sample questions
in learning science.
Key words: Question, Types of questions, Functions of questions, Aims of questions, Questioning
techniques, Science questions

PENDAHULUAN teknik dan taktik pembelajaran yang


tepat.
Belajar ditandai oleh adanya
perubahan yang terjadi pada peserta Pendidik merupakan tokoh
sentral yang mengatur jalannya
didik sebagai hasil dari pengalaman
belajar yang didapat dalam jangka interaksi dan komunikasi dalam proses
pembelajaran. Jika memiliki
waktu tertentu (Lefrancois, 2000;
Schunk, 2012; Ormrod, 2012). kemampuan komunikasi yang
mumpuni baik untuk menyampaikan
Pengalaman belajar yang dialami
peserta didik dapat berupa atau bertanya, maka pendidik dapat
memenuhi tugasnya sebagaimana
mendengarkan penjelasan pendidik,
melakukan diskusi kelompok/kelas, mestinya. Menyampaikan materi
mengerjakan latihan dan tugas, pelajaran memang selalu dilakukan
dan bukanlah hal yang sulit bagi
melakukan pengamatan dan
eksperimen, menemukan pemecahan pendidik. Sebaliknya, bertanya belum
tentu menjadi hal yang mudah karena
suatu masalah, dan lain sebagainya.
Semua pengalaman belajar tersebut selalu dibutuhkan tanggapan dari
peserta didik. Kurangnya respon dari
membutuhkan interaksi belajar baik itu
antara pendidik - peserta didik, sesama peserta didik menyebabkan pendidik
tidak banyak menggunakan pertanyaan
peserta didik, maupun pendidik -
peserta didik - materi pelajaran. di dalam pembelajaran.
Ditinjau dari tujuannya,
Sebagai seorang pemimpin di dalam
kelas, pendidik harus dapat pertanyaan yang diajukan selama
proses pembelajaran dapat digunakan
menciptakan interaksi belajar yang
berarti. Interaksi tersebut dapat untuk melihat pemahaman peserta
didik. Melalui pertanyaan pendidik
dikendalikan menggunakan metode,
dapat mengarahkan peserta didik untuk

20
21

berpikir dan terlibat dalam proses pertanyaan dapat digolongkan menjadi


belajar. Sayangnya, pertanyaan yang pertanyaan mengingat, memahami,
baik sebagaimana perannya sebagai menerapkan, menganalisis,
perantara proses kognitif cukup sulit mengevaluasi, dan mencipta. Ahli
untuk diajukan pada saat pembelajaran. mengelompokkan pertanyaan yang
Pertanyaan yang banyak diajukan di menguji tiga proses kognitif pertama
dalam pembelajaran pada umumnya ke dalam pertanyaan tingkat rendah
adalah pertanyaan faktual (Sahin & dan tiga proses kognitif yang lebih
Kulm, 2008), tertutup, tidak tinggi sebagai pertanyaan tingkat
membutuhkan jawaban yang tinggi. Salah satunya adalah Brown
mendalam, dan berada pada tingkatan (Matra, 2014) yang terangkum dalam
proses kognitif rendah (Abdullah, bukunya yang terbit pada tahun 1975.
2015; Matra, 2014; Modaser, 2014; Tentunya pada saat itu Brown belum
Sunggingwati dan Nguyen, 2013; menggunakan taksonomi Bloom revisi.
Widodo, 2006). Sebaliknya jika Meskipun begitu, pengelompokkan
pertanyaan itu sulit dan membutuhkan pertanyaan tersebut adalah sebagai
jawaban yang mendalam, peserta didik berikut.
enggan menjawabnya. Sehingga sering 1. Pertanyaan Tingkat Rendah:
kali pendidiklah yang menjawab (1) Pertanyaan Retoris; dimana
pertanyaan itu sendiri. peserta didik tidak diharapkan
untuk menjawab.
KAJIAN TEORITIS (2) Pertanyaan Hafalan; untuk
melihat apakah peserta didik
Pertanyaaan dan Jenisnya
Pertanyaan adalah kata-kata dapat mengingat apa yang telah
dibaca atau dilihat.
atau kalimat yang dinyatakan untuk
(3) Pertanyaan Pemahaman;untuk
mendapatkan informasi. Pertanyaan
dapat dikelompokkan kedalam melihat apakah peserta didik
dapat memahami apa yang
berbagai kategori. Huddleston dan
Pullum (dalam Ilie, 2005) membuat diingat.
(4) Pertanyaan Aplikasi; untuk
dua kategori pertanyaan berdasarkan
dimensi semantik dan pragmatik dari melihat apakah peserta didik
dapat menggunakan aturan dan
jawaban yang dikehendaki kedalam
pertanyaan konvergen dan pertanyaan teknik tertentu untuk
memecahkan permasalahan
divergen. Pertanyaan konvergen adalah
pertanyaan yang hanya membutuhkan dengan satu jawaban benar.
jawaban yang minim dan satu jawaban 2. Pertanyaan Tingkat Tinggi:
benar sedangkan pertanyaan divergen (1) Pertanyaan Analisis; untuk
mengizinkan kemungkinan jawaban melihat apakah peserta didik
yang lebih luas dan mempunyai lebih dapat mengidentifikasi motif
dari satu jawaban yang benar. dan penyebab, membuat
Anderson, dkk merevisi dan kesimpulan dan memberi
mengembangkan Taksonomi Bloom contoh untuk mendukung
menjadi dua dimensi yaitu dimensi pernyataannya.
proses kognitif dan dimensi (2) Pertanyaan Sintesis; untuk
pengetahuan (Krathwohl, 2002). melihat apakah peserta didik
Dimensi proses kognitif terdiri dari dapat membuat prediksi,
mengingat, memahami, menerapkan, menyelesaikan masalah atau
menganalisis, mengevaluasi dan menghasilkan ide dan
mencipta. Jadi berdasarkan tingkat gambaran.
proses kognitif yang diujinya, maka

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


22

(3) Pertanyaan Evaluasi; untuk menunjukkan pemahaman tentang


melihat apakah peserta didik pengorganisasian informasi secara
dapat menilai kualitas suatu mental; (3)Level Divergen Tingkat
ide, pemecahan masalah, atau Rendah, yaitu pertanyaan yang
hasil seni, dan apakah peserta mensyaratkan peserta didik untuk
didik dapat memberi opini berpikir kritis mengenai informasi agar
mengenai isu atau kontroversi peserta didik menganalisis informasi
berdasarkan rasional. untuk menemukan alasan atau
Dimensi pengetahuan yang penyebab, mengambil kesimpulan atau
generalisasi, atau mendukung
dikembangkan Anderson, dkk terdiri
dari pengetahuan faktual, konseptual, pendapat; dan (4) Level Divergen
Tingkat Tinggi, yaitu pertanyaan yang
prosedural dan
metakognitif.Berdasarkan dimensi ini, mensyaratkan peserta didik untuk
menampilkan pemikiran original dan
maka pertanyaan dapat dikelompokkan
ke dalam pertanyaan faktual, evaluatif agar peserta didik membuat
konseptual, prosedural dan prediksi, menyelesaikan masalah
seperti yang ada dalam kehidupan,
metakognitif. Jika empat dimensi
pengetahuan dan enam dimensi proses menghasilkan komunikasi yang
original, menilai ide, informasi, aksi
kognitif digabungkan, maka akan
terdapat 24 kelompok besar pertanyaan dan ekspresi estetika berdasarkan
kriteria internal dan eksternal. Contoh
yang dapat diajukan sesuai dengan
taksonomi Bloom revisi. pertanyaan dan klasifikasi
pertanyaanberdasarkan berbagai sistem
Di dalam monografnya, Wilen terlihat pada Gambar 1.
(1991) menjelaskan bahwa Guilford Berdasarkan tujuan
mengembangkan struktur model pelaksanaannya,terdapat pertanyaan
intelektual berdasarkan operasi mental pemusat perhatian (focusing),
ke dalam lima kelompok besar yaitu pertanyaan prompting, dan pertanyaan
kognisi, memori, pemikiran probing (Burden dan Byrd dalam
konvergen, pemikiran divergen, dan Kipper dan Ruutman,
evaluasi. Berdasarkan model ini, 2010).Pertanyaan focusing digunakan
Gallagher dan Aschner agar peserta didik fokus terhadap
mengembangkan suatu sistem kategori pelajaran yang sedang dibahas;
untuk menguji interaksi peserta didik pertanyaan prompting mengandung
di dalam kelas dengan cara petunjuk agar peserta didik dapat
menggabungkan kognisi dan memori. menjawab pertanyaan; dan pertanyaan
Berdasarkan konsep Gallagher dan probing digunakan saat peserta didik
Aschner, interpretasi Enokson dan tidak dapat menjawab pertanyaan
kategori Bloom, Wilen (1991) dengan tuntas. Menurut Sulo, dkk
mengembangkan kategori pertanyaan (1980) pertanyaan prompting atau
yang lebih sederhana dan menyebutnya pertanyaan menuntun adalah
sistem hibrid Gallagher- pertanyaan yang diajukan untuk
Aschner/Bloom. Kategori tersebut memberi arah kepada peserta didik
adalah (1) Level Konvergen Tingkat dalam proses berpikirnya, sedangkan
Rendah, yaitu pertanyaan yang pertanyaan probing adalah pertanyaan
menekankan pada hafalan dan lanjutan yang akan mendorong peserta
observasi; (2) Level Konvergen didik untuk lebih mendalami jawaban
Tingkat Tinggi, yaitu pertanyaan yang terhadap pertanyaan awalnya.
membutuhkan peserta didik untuk
tidak sekedar memanggil tapi juga

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


23

Fungsi, Tujuan dan Manfaat yang spesifik; (2) membuat peserta


Pertanyaan dalam Pembelajaran didik menggunakan fakta-fakta
Pertanyaan mempunyai fungsi menggunakan keterampilan berpikir
sosial, psikologi dan edukasi di dalam kritis; (3) merangsang partisipasi
pembelajaran (Qatipi, 2011). Fungsi peserta didik; (4) mereview materi
sosial berarti bahwa pertanyaan dapat yang telah dibaca atau dipelajari; (5)
menciptakan dan memperkuat merangsang terjadinya diskusi
hubungan antara peserta didik dan mengenai suatu topik, isu atau
kelompok melalui interaksi tatap masalah; (6) melibatkan peserta didik
muka, ekspresi diri, inisiatif, dalam berpikir kritis; (7) mendiagnosa
keberanian, ketulusan dan kemampuan peserta didik; (8) menilai
kebersamaan. Fungsi psikologi perkembangan peserta didik; (9)
bermakna bahwa pertanyaan dapat menentukan sejauh mana tujuan telah
membantu menggembangkan suasana dicapai; (10) mempersonalisasi materi
intelektual dan emosional yang sehat di pelajaran; dan (11) mendukung
dalam kelas, dan membangkit motivasi kontribusi peserta didik di dalam kelas.
belajar peserta didik. Fungsi edukasi Pendidik menggunakan
berarti bahwa pertanyaan dapat pertanyaan untuk melibatkan peserta
menggali pengetahuan awal peserta didik, mendapatkan respon untuk
didik mengenai materi yang akan digunakan sebagai konten
dipelajari, mengetahui pemahaman pembelajaran, dan membimbing
peserta didik, merevisi pembelajaran peserta didik menggunakan
yang lalu, menyimpulkan pelajaran, pengetahuan awalnya untuk
dan mengevaluasi pembelajaran memahami bacaan (Vivekmetakorn
peserta didik. dan Thamma, 2015). Dalam
Wilen (1991) merangkumkan pembelajaran matematika berbasis
bahwa tujuan dari pertanyaan seorang inquiry terdapat dua tujuan utama
pendidik adalah (1) menentukan pertanyaan yaitu untuk memverifikasi
pemahaman peserta didik tentang pengetahuan dan mengembangkan
fakta-fakta dasar dengan kandungan pengetahuan (Menezes, dkk, 2013)

Gambar 1. Contoh pertanyaan dan klasifikasinya berdasarkan berbagai sistem (Wilen, 1991)

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


24

Ada hubungan yang signifikan 6. Simak dan tindaklanjuti jawaban


antara komunikasi kelas dengan peserta didik; kembangkan daftar
tingkat kognitif peserta didik. jawaban yang mendorong peserta
Pertanyaan dapat memfasilitasi tingkat didik untuk memperbaiki dan
kognitif yang lebih tinggi pada peserta mengembangkan jawabannya,
didik, mengembangkan pemahaman lanjut ke tingkat yang lebih tinggi
konsep yang lebih mendalam, dan dan mendukung sudut pandang
membuat peserta didik berpikir kritis atau pendapat. Sebagai contoh,
(Smart dan Marshall, 2012). “Apa alternatif
Pertanyaan dapat membentuk lainnya?”“Bagaimana kamu
lingkungan belajar yang supportif memperbaiki
pada pembelajaran berbasis inquiry jawabanmu?”“Bagaimana kamu
melalui perancahan kognitif dan afektif mempertahankan pendapatmu?”
peserta didik (Kawalkar dan 7. Beri waktu kepada peserta didik
Vijapurkar, 2013). Ge (2001) untuk berpikir ketika menjawab;
menemukan bahwa pertanyaan yang 8. Gunakan pertanyaan yang
menuntun mempunyai dampak yang mendorong partisipasi semua
signifikan terhadap kemampuan peserta didik;
pemecahan masalah peserta didik. Dan 9. Dorong pertanyaan peserta didik
pertanyaan menuntun ini mempunyai dengan memberi waktu untuk
dampak yang lebih besar dari sekedar merumuskan pertanyaan dan
kerja kelompok tanpa bimbingan. mengikuti investigasi.
Sardareh, dkk (2014)
Teknik Bertanya
menyarankan langkah-langkah untuk
Dalam memberikan pertanyaan
diperlukan teknik dan strategi tertentu menerapkan pertanyaan yang efektif di
agar tujuan dan fungsi pertanyaan dalam kelas sebagai berikut.
1. Siapkan sederetan pertanyaan
tersebut dapat tercapai. Aizikovitsh-
Udi, dkk (2013) menyimpulkan bahwa dimulai dari pertanyaan kognitif
tingkat rendah sampai pertanyaan
pertanyaan yang bagus menjadi tidak
bermakna dan tidak berguna jika kognitif tingkat tinggi;
2. Ajukan pertanyaan dan pilih
terlepas dari teknik bertanya yang baik.
Strategi bertanya yang baik merupakan peserta didik yang akan menjawab;
3. Pastikan bahwa seluruh peserta
perantara yang penting dalam
pembelajaran (Hafidhoh, 2014). didik mempunyai kesempatan
untuk menjawab pertanyaan;
Wilen (1991) merangkumkan
4. Tuntun jawaban peserta didik;
teknik-teknik bertanya untuk
diterapkan dalam pembelajaran seperti 5. Beri waktu untuk peserta didik
memikirkan jawabannya;
berikut.
1. Rencanakan pertanyaan-pertanyaan 6. Proses dan bangun jawaban peserta
didik;
kunci untuk menstruktur dan
mengarahkan pembelajaran; 7. Tidak membuat malu peserta didik,
tapi membimbing peserta didik
2. Susun kata-kata pertanyaan dengan
jelas dan spesifik; mendapatkan jawaban yang benar
dengan memberikan petunjuk atau
3. Sesuaikan pertanyaan dengan
tingkat kemampuan peserta didik; tuntunan;
4. Lontarkan pertanyaan secara 8. Tingkatkan partisipasi peserta
didik;
berurutan dan masuk akal;
5. Tanyakan pertanyaan pada 9. Libatkan semua peserta didikdi
dalam kelas;
berbagai tingkatan;

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


25

10. Rekam dan lakukan refleksi pada didik berpikir kritis dan belajar aktif.
pertanyaan kelas yang telah Terdapat berbagai jenis pertanyaan
dilakukan. yang dapat diajukan dalam
Untuk pertanyaan prompting, pembelajaran. Tentunya semakin
banyak jenis pertanyaan dan semakin
pendidik dapat memberikan petunjuk-
tinggi tingkatanya, semakin bagus
petunjuk di dalam pertanyaan.
Petunjuk tersebut bertujuan untuk fungsi kognitif yang dibawanya.
memanggil memori peserta didik, Pertanyaan Dalam Pembelajaran
sehingga mereka dapat mengingat dan Sains
mengaitkan informasi atau Untuk memahami sains
pengetahuan yang telah didapat diperlukan proses kognitif,
sebelumnya. Dalam pertanyaan psikomotorik dan afektif baik dengan
prompting juga dapat digunakan cara memahami konsep, prinsip,
istilah-istilah dan petunjuk- hukum dan teori yang telah ada, atau
petunjukyang dapat menarik perhatian mengamati gejala, melakukan
peserta didik atau memvariasikan kata eksperimen, menganalisa,
agar pertanyaan dapat menginterpretasikandata dan lain
dikomunikasikan dengan lebih baik sebagainya. Oleh sebab itu akan
(Kipper dan Ruutman, 2010). terdapat berbagai bentuk pertanyaan di
Pertanyaan prompting juga dapat dalam sains. Berikut ini dijabarkan
digunakan dalam pertanyaan probing. contoh-contoh pertanyaan dalam
Pertanyaan probing digunakan pembelajaran sains.
saat peserta didik belum menjawab Lee dan Kinzie (2012)
pertanyaan secara lengkap atau melakukan analisa terhadap jenis-jenis
menyeluruh. Dalam hal ini, peserta pertanyaan yang banyak digunakan
didikdapat diberi satu atau banyak guru dalam pembelajaran sains.
pertanyaan untuk mendapatkan Kemudian mereka mengelompokkan
penjelasan dan untuk membimbing pertanyaan ke dalam empat jenis
peserta didik memberi jawaban yang tujuan dan dua jenis tingkat kognitif
lebih lengkap. Contoh pertanyaan yang diuji seperti terlihat pada Gambar
probing meliputi “Apa yang anda 2. Contoh pertanyaan kognitif tingkat
maksudkan?”“Bisakah anda jelaskan rendah adalah “Apakah anda pernah
lebih lengkap?”“Apa alasan anda melihat ini?” sebagai pertanyaan
menyatakan hal tersebut?”“Apa rekognisi dan “Apa nama benda ini”
menurut anda yang akan terjadi?” sebagai pertanyaan mengingat. Contoh
pertanyaan kognitif tingkat tinggi
PEMBAHASAN adalah “Apa menurut anda yang akan
Pertanyaan dapat digunakan terjadi?” sebagai pertanyaan
sebagai alat untuk mengevaluasi memprediksi dan “Mengapa koin ini
pemahaman peserta didik, merangsang terjatuh dari papan tulis?” sebagai
partisipasi peserta didik dalam proses pertanyaan alasan.
pembelajaran, dan membuat peserta

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


26

Gambar 2: Contoh pertanyaan guru dalam pembelajaran sains (Lee dan Kinzie, 2012)

Yip (2004) menganalisa jenis tingkat rendah, pertanyaan tingkat


pertanyaan yang digunakan pada tinggi, pertanyaan motivasi, dan
pembelajaran biologi. Ada empat pertanyaan perubahan konsep (lihat
kategori besar pertanyaan yang sering Gambar 3).
muncul.Mereka adalah pertanyaan

Gambar 3: Contoh pertanyaan guru dalam pembelajaran biologi (Yip, 2004)

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


27

Contoh pertanyaan tingkat pertanyaan-pertanyaan yang digunakan


rendah adalah “Apa saja lima indra guru dan siswa di dalam pembelajaran
pada tubuh kita?” sebagai pertanyaan kimia. Kemudian mereka
tingkat mengingat; dan “Bagaimana mengelompokkan pertanyaan ke dalam
stimulus eksternal terdeteksi oleh empat jenis yaitu pertanyaan tingkat
tubuh kita?” sebagai pertanyaan tinggi, pertanyaan tingkat rendah,
tingkat menjelaskan. Contoh pertanyaan yang mendatangkan ide
pertanyaan tingkat tinggi adalah “Apa dan pertanyaan yang mengevaluasi ide.
perbedaan pembuluh arteri dan vena Pertanyaan tingkat tinggi diurai lagi
secara struktural?” sebagai pertanyaan menjadi enam jenis sedangkan
tingkat menganalisis; “Bagaimana pertanyaan tingkat rendah diurai
anda merancang diet seimbang untuk menjadi delapan jenis seperti terlihat
wanita hamil” sebagai pertanyaan pada Gambar 4.
tingkat mensintesis.
Peen dan Arshad (2014)
melakukan analisa terhadap
Type of Questioning Description Examples
Questions requesting an T: Why do you say the pH is the lowest?
Causal
High order explanation of the reason that
antecedent S: This one (…) settled, why it becomes one only?
led to an event or state.
T: Then, what will happen to the acid that was added in
Questions requesting an just now?
Causal
explanation of the consequences
consequence S: If we bath in pool water that contains hydrochloric
of an event or state.
acid, what effect does it have on our body?
T: Why do you need to reduce that?
Goal Questions requesting the reason
orientation behind an action. S: Why do they pour acid into the swimming pool?
What’s the reason?
Questions requesting T: What is the difference between the before and after?
comparison or the relationship
Comparison S: Is acetic acid the same as ethanoic acid? Why do they
between terminologies,
chemicals or concepts. have different names?
S: Based on the equation, how do we know whether it’s
Questions requesting an monoprotic or diprotic or triprotic acid?
Enablement explanation of how a process or
action occurs. S: How does the plant survive, when sulphuric acid is
added?
Questions in response to a prior T: By right it should be?
Reflective
utterance or work. T: Then where is the rest of the hydrogen?
Questions that clarify on other's T: Change phenolphthalein to pink colour?
Low order Clarification utterance, writings, drawings or S: So you mean they pour HCl into the swimming pool
on the current situation. for us to urine in it?
Factual questions that require T: Can acid conduct electricity?
Verification
yes/no responses. S: For gaseous state, is the equation the same?
T: If this ionizes, what do you have?
Questions requesting filling in
Concept T: What does the strength of acid and alkali depend on?
the blank or the details of a
completion S: If we made the equation arrow double, what does it
concept or diagram.
become?
T: Just now you got HCl, H2SO4 and ethanoic acid there,
Questions requesting a decision which one will have the lowest pH?
Disjunctive
between two or more options.
S: Is it hydrochloric acid or is it chlorine only?
Questions requesting the T: What is monoprotic acid?
Definition meaning of a terminology or
concept. S: What is (aq)?

Questions requesting examples T: What are some of the uses for acid in our daily life?
Example or instances of a particular S: Other examples? What are other partially ionize
concept or event. examples for weak acid? This is CH3COOH right?
Questions requesting T: So what is the pH?
Qualification quantitative attributes of an
object or situation. S: For this diagram, how many per cent ionize?
Questions requesting qualitative
Feature
attributes of an object or T: Give me some physical property of acid.
specification
situation.
Questions that invite responses T: Give me some of the facts there.
Eliciting from students (on facts, ideas,
(by teacher) T: Can you list out some more?
ideas learning issues, and
recommendations) T: Okay, give me another one.
Evaluating Questions in which one's own S: Lower pH means it got more hydrogen?
(by student)
ideas ideas or reasoning are checked. S: So, it means that the hydrogen is supposed to be here?
Note: T = Teacher; S = Student.

Gambar 4: Contoh pertanyaan guru dalam pembelajaran kimia (Peen dan Arshad, 2014)

Beberapa contoh pertanyaan sama untuk keadaan gas?” sebagai


kognitif tingkat rendah adalah jenis pertanyaan verifikasi; “Kepada
“Apakah asam dapat menghantarkan apa kekuatan asam dan basa
listrik?” dan “Apakah persamaannya bergantung?” sebagai pertanyaan

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


28

pelengkapan konsep; “Apa itu asam untuk mengevaluasi pencapaianpeserta


monoprotik?” sebagai pertanyaan didik, pertanyaan prompting dan
definisi. Beberapa contoh pertanyaan probingdapat digunakan pendidik
kognitif tingkat tinggi adalah “Apa untuk membantu peserta didik belajar
perbedaan ini dan itu?” dan “Apakah dan menemukan konsep.Sebuah studi
asam asetat berbeda dengan asam yang dilakukan Oliveira (2010)
etanoat, mengapa mereka punya nama menunjukkan beberapa pertanyaan
yang berbeda?” sebagai pertanyaan prompting dan probingyang digunakan
perbandingan; “Mengapa anda perlu oleh pendidik seperti terlihat pada
mereduksi itu?” dan “Mengapa anda Gambar 5.Untuk memperkenalkan
masukkan asam ke dalam kolam, apa konsep energi potensial dan energi
alasannya?” sebagai pertanyaan kinetik, pendidik menggunakan
berorientasi tujuan. rangkaian pertanyaan dan pemodelan.
Dengan memindahkan posisi kelereng
TeknikPrompting dan Probing
Pertanyaan tertutup dan dari tempat lebih tinggi ke tempat
pertanyaan tingkat rendah mempunyai rendah, pendidik menanyakan apakah
kelereng tersebut mempunyai energi
kecendrungan untuk menghasilkan
respon yang cepat dari peserta didik dan perbedaan energi. Pertanyaan
diberikan dengan tuntunan gerak
(Rodrigues, dkk, 2010). Namun
pertanyaan tersebut tidak dapat tubuh. Contohnya dengan memegang
kelereng diajukan pertanyaan “Apakah
membuat peserta didik berpikir kritis
dan aktif. Sebaliknya, pertanyaan kelereng ini punya lebih banyak
energi?”. Dengan menurunkan
tertutup dan pertanyaan tingkat tinggi
merupakan hal yang sulit bagi peserta kelereng, diajukan pertanyaan
“Bagaimana energi kelereng saat ini?”
didik. Idealnya, pertanyaan terbuka
Selanjutnya dengan pemodelan,
dan tingkat tinggi juga diajukan karena
pertanyaan ini menuntut peserta didik petunjuk dan pertanyaan menuntun,
pendidik juga memperkenalkan konsep
untuk berpikir kritis. Namun peserta
didik cenderung diam karena tidak energi kinetik kepada peserta didik.
Dengan menggulingkan kelereng di
tahu atau tidak yakin dengan jawaban
pertanyaan jenis ini. Untuk atas meja, pendidik ingin mengenalkan
konsep energi kinetik dengan
mengantisipasinya, dapat diberikan
petunjuk dan pertanyaan-pertanyaan pertanyaan-pertanyaan menuntun
seperti yaitu “Ketika bergerak, apakah
kecil yang membantu peserta didik
mendapatkan jawaban yang dimaksud. kelereng ini punya energi potensial?”.
Pertanyaanpromptingdan Setelah mengenalkan istilah transfer
energi pendidik bertanya “Apakah saya
probing digunakan untuk membantu
peserta didik menemukan jawaban dan butuh energi yang lebih besar untuk
menggerakkan kelereng ini?”
mengembangkan jawaban. Selain

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


29

Gambar 5. Contoh pertanyaan promptingdan probing(Oliveira, 2010)

PENUTUP belajar yang dinamis dan supportif.


Terdapat berbagai jenis Pertanyaan membantu meningkatkan
pertanyaan menurut berbagai kriteria. keterampilan memecahkan masalah
Pendidik dapat menggunakan dan menemukan konsep pada peserta
pertanyaan untuk berbagai tujuan didik. Tidak hanya untuk proses
dalam pembelajaran. Secara garis kognitif, pertanyaan membantu
besar, pertanyaan digunakan oleh perkembangan afektif pada peserta
pendidik untuk melibatkan peserta didik.
didik dalam proses belajar dan Pendidik dapat menggunakan
mengetahui sejauh mana peserta didik pertanyaan untuk berbagai tujuan
menguasai pelajaran. Pertanyaan juga dalam pembelajaran. Disamping
memegang fungsi dan peranan yang mengetahui jenis, tujuan dan fungsi
beragam untuk pembelajaran. pertanyaan, pendidik harus mengetahui
Pertanyaan mempunyai fungsi sosial, teknik bertanya yang baik. Pertanyaan
psikologi dan edukasi di dalam kelas. yang dilontarkan haruslah jelas dan
Pertanyaan dapat menciptakan suasana koheren; diberikan dalam waktu yang

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


30

cukup, tersebar dan terarah, tertuntun Journal of Science Education,


dan menggali. 35(12).
Kipper, H., & Rüütmann, T. (2010).
Strategies and techniques of
DAFTAR PUSTAKA
questioning effectuating thinking
Abdullah, E., Nuwairi, N., & Hafiz and deep understanding in
Mohd Radzi. (2015). Teacher’s teaching engineering at Estonian
Questioning In English For centre for engineering pedagogy.
Occupational Purposes Problems of Education in the 21st
nd
Classrooms. Proceeding of the 2 Century, 19, 36-45.
International Conference on Krathwohl, D. R. (2002). A revision of
Management and Muamalah, 16- Bloom's taxonomy: An overview.
17 November, 2015. Theory into practice, 41(4), 212-
Aizikovitch-Udi, A., Clarke, D., & 218.
Star, J. (2013). Good questions or Lee, Youngju &Kinzie, Mable B.
good questioning: An essential (2012). Teacher question and
issue for effective teaching. In student response with regard to
CERME8: 8th Congress of the cognition and language use. Instr
European Society for Research in Sci (2012) 40, 857–874
Mathematics Education. Antalya, Lefrancois, G.R. (2000). Theories of
Turkey. Human Learning: What the Old
Ge, Xun. (2001). Scaffolding Students' Man Said. 4th. Wadsworth, a
Problem-Solving Processes On An division of Thomson Learning.
Ill-Structured Task Using Matra, S.D. (2014). Teacher
Question Prompts And Peer Questioning In Classroom
Interactions. Thesis in The Interaction. Celt, 14(1).
Graduate School College of Menezes, L., Guerreiro, A., Martinho,
Education, The Pennsylvania State M.H. & Ferreira, R.A.T. (2013).
University. Essay On The Role Of Teachers’
Hafidhoh, D.Z. (2014). Improving QuestioningIn Inquiry-Based
Students’ Reading Comprehension Mathematics Teaching. Journal of
Ability Of Eighth Grade By Using Education, 1(3).
Questioning Strategy At Mts Modaser, M. (2014). Teachers'
Sultan Agung Jabalsari Questioning and Feedback in
Tulungagung In Academic Year. Afghan Classrooms. Faculty of
Thesis in English Education Art and Social Science.
Program Faculty Of Tarbiyah Oliveira, A.W. (2010). Improving
And Teacher Training (FTIK), Teacher Questioning in Science
State Islamic Institute (IAIN) Inquiry Discussions Through
Tulungagung. Professional Development.
Ilie, C. (2015). Questions and Journal of Research In Science
Questioning. The International Teaching, 47(4), 422–453.
Encyclopedia of Language and Ormrod, J.E (2012). Human Learning.
Social Interaction, First Edition. Pearson Higher Ed.
John Wiley & Sons, Inc. Peen, T,Y. & Arshad, M.Y. (2014).
Kawalkar, A & Vijapurkar, J. (2013). Teacher and Student Questions: A
Scaffolding science talk: The role Case Study in Malaysian
of teachers' questions in the Secondary School Problem-Based
inquiry classroom. International Learning. Asian Social Science,
10(4): 174-182

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017


31

Qatipi, S. (2011). Questioning and its Sulo, S.L.La., Paranto, S., Soedirjo,
true values in the process of Waspodo, Mulyoatmojo, D.
learning and teaching to promote (1980). Micro-teaching.
critical thinking. Problems of Depdikbud, Proyek
Education in the 21st Century, 38, Pengembangan Pendidikan Guru
73-74. (P3G).
Rodrigues, S., Taylor, N., Cameron, Sunggingwati, D & Nguyen, H.T.M.
M., Syme-Smith, L., & Fortuna, (2013). Teachers’ Questioning in
C. (2010). Science Education Reading Lessons: A Case Study in
International, 21(1), 3-46. Indonesia. ElectronicJournal of
Sahin, A., & Kulm, G. (2008). Sixth Foreign Language Teaching,
grade mathematics teachers’ 10(1).
intentions and use of probing, Vivekmetakorn, C.K & Thamma, M.
guiding, and factual questions. (2015). Teacher Questioning from
Journal of Mathematics Teacher a Discourse Perspective. Language
Education, 11(3), 221-241. Education and Acquisition
Sardareh, A.A., Saad, M.R.M., Research Network (LEARN)
Othman, A.J., & Me, R,C. (2014). Journal, 8(1).
ESL Teachers’ Questioning Yip, D Y. (2004). Questioning skills
Technique in an Assessment for for conceptual change in science
Learning Context: Promising or instruction. Journal of Biological
Problematic?.International Education, 38(2), 76-83.
Education Studies, 7(9). Widodo, A. (2006). Profil pertanyaan
Schunk, D.H. (2012). Learning dan peserta didik dalam
Theories: An Educational pembelajaran sains. Jurnal
Perspective. Pearson Higher Ed. Pendidikan dan Pembelajaran,
Smart, J.B., & Marshall, J.C. (2013). 4(2), 139-148.
Interactions between classroom Wilen, W. W. (1991). Questioning
discourse, teacher questioning, Skills, for Teachers. What
and student cognitive engagement Research Saysto the Teacher. 3rd
in middle school science. Journal Edition. National Education
of Science Teacher Education, Association. Washington, D.C.
24(2), 249-267.

TA’DIB, Volume 20 Nomor 1, Juni 2017

Anda mungkin juga menyukai