Model
Pembelajaran
IPA
1) Annisa Novianty 198610015
2) Siti Dhea Novitasari 198610091
3) Andina Yulia 198610013
4) Kawekas Sandy 198610041
5) Ameliah Rahayu 198610012
6) Rateh Fitrianti 198610075
7) Aditya Darmawan 198610001
PGSD 6A Malam
Pembahasan
Model Pembelajaran
Langsung
Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Model Pembelajaran
Kooperatif
Model Pembelajaran
IPA Terpadu
Model Pembelajaran Langsung
Direct Instruction
Definisi Model Pembelajaran Langsung
Definisi Model Pembelajarang Langsung adalah suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa
mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi
selangkah.
Model pembelajaran langsung dalam pengajaran memiliki 5 fase pembelajaran. Menurut Daniel Mujis dan
David Reynold (Agus Suprijono, 2009 : 51) yaitu :
a) Directing
b) Instructing
c) Demonstrating
d) Explaining dan Ilustrating
e) Questioning dan Discussing
f) Consolidating
g) Evaluation pupils Responses
h) Summarizing
Ciri-Ciri Model Pembelajaran
Langsung
a) Adanya tujuan pembelajaran dan
pengaruh model pada siswa
termasuk prosedur penilaian hasil
belajar.
b) Sintaks atau pola keseluruhan dan
alur kegiatan pembelajaran.
c) System pengelolaan dan
lingkungan belajar model yang
diperlukan agar kegiatan
pembelajaran tertentu dapat
berlangsung dengan berhasil.
Tujuan Model Pembelajaran
Langsung
Model pembelajaran ini menekankan pembelajaran yang didominasi oleh
guru. Jadi guru berperan penting dan dominan dalam proses
pembelajaran.
Peran guru yang dimaksud, yaitu:
Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dikuasai siswa dan tujuan
pembelajarannya serta informasi tentang latihan belajar, pentingnya pelajaran,
persiapan siswa untuk belajar.
Guru mendemontrasikan pengetahuan/keterampilan dengan benar, atau
menyajikan informasi tahap demi tahap.
Guru merencanakan dan memberi bimbingan latihan awal.
Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, member
umpan balik.
Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih komplek dan kehidupan
sehari-hari.
Sintaks Model Pembelajaran
Langsung
Menurut Kardi dan Nur (dalam Trianto 2007:31) sintaks model pembelajaran langsung
tersebut disajikan dalam 5 (lima) tahap, yaitu :
Mengorganisir siswa untuk Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
Belajar berhubungan dengan masalah tersebut.
Membimbing penyelidikan/ Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan
inkuiri individu maupun eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
kelompok.
Mengembangkan dan menyajikan Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
hasil karya laporan, video, atau model, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan
temannya.
Menganalisis dan mengevaluasi Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
proses pemecahan masalah mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelemahan dan kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengutamakan kerja sama peserta didik
dalam kegiatan belajar.
Menurut Rusman (2018, hlm. 202) Pembelajaran
Menurut Huda (2015, hlm. 32) pembelajaran kooperatif atau cooperative learning merupakan bentuk
kooperatif mengacu pada metode pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif
dalam kelompok kecil dan saling membantu dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
dalam belajar.
Pembelajaran Kooperatif
2) Learning a Part of Task Specialization, Dalam beberapa model
pembelajaran kooperatif tertentu, seperti Jigsaw, Group Investigation,
dan metode-metode lain yang terkait, setiap kelompok ditugaskan untuk
mempelajari atau mengerjakan bagian materi yang berbeda antarsatu
sama lain. Pembagian semacam ini sering kali membuat siswa hanya
fokus pada salah satu bagian materi saja. Sementara bagian yang
dikerjakan oleh kelompok lain hampir tidak dihiraukan sama sekali,
padahal semua materi tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Kelebihan
1) Siswa yang diajari dengan dan dalam struktur-struktur kooperatif akan memperoleh hasil
pembelajaran yang lebih tinggi.
2) Peserta didik yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memiliki sikap
harga-diri yang lebih tinggi dan motivasi yang lebih besar untuk belajar.
3) Melalui pembelajaran kooperatif, siswa menjadi lebih peduli pada temantemannya, dan di
antara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif (interdependensi positif)
untuk proses belajar mereka nanti.
4) Pembelajaran kooperatif meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya
yang berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda.
Model Pembelajaran
I P A
Te r p a d u
Definisi Model Pembelajaran IPA Terpadu
Pembelajaran IPA terpadu merupakan konsep pembelajaran sains dengan situasi lebih “alami” dan
situasi dunia nyata siswa, serta mendorong siswa membuat hubungan antar cabang sains dan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam Kehidupan mereka sehari-hari.
Ciri Ciri Model Pembelajaran IPA Terpadu
Menurut Sukayati (2004:3) menjelaskan karakteristik pembelajaran terpadu sebagai berikut:
01
02
03
Kelemahan
Menurut Saud (2006: 18) kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut
Dilihat dari aspek penilaian Dilihat dari aspek suasana dan penekanan
guru di samping dituntut mampu menyediakan proses pembelajaran
teknik dan prosedur pelaksanaan penilaian dan Penerapan pembelajaran terpadu berkecenderungan
pengukuran yang terpadu, juga dituntut melakukan mengakibatkan “tenggelamnya” pengutamaan salah satu
koordinasi dengan guru lain, bila ternyata materi atau lebih mata pelajaran.
tersebut diajarkan dalam beberapa mata pelajaran
oleh guru yang berbeda. 56
Kelemahan dan Kelebihan Model Pembelajaran IPA
Terpadu
Kelebihan
Menurut Hernawan dan Resmini (2005:1.8) menjelaskan kelebihan pembelajaran terpadu adalah sebagai
berikut
1. Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu sesuai dengan minat dan
kebutuhan peserta didik.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasilbelajar akan dapat bertahan
lebih lama.
4. Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkembangkan keterampilan berpikir peserta didik.
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta
didik dalam lingkungannya.
6. Menumbuhkembangkan keterampilan sosial peserta didik seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan
respek terhadap gagasan orang lain.
Demikianlah Presentasi dari
kelompok 3
Terima Kasih